Hindu dan Islam Ternyata Sama ?
Hindu dan Islam ternyata memang sama ? Kebanyakan umat Hindu dan umat Islam mungkin juga akan terkejut membaca kalimat tersebut, seperti juga saat membaca tulisan saya tempo hari Muhammad adalah nabi umat Hindu ?. Tulisan ini memang saya buat sebagai kelanjutan dari tulisan itu yg memang sudah saya janjikan untuk saya buatkan kelanjutannya
Mungkin tidak seorangpun yg pernah membayangkannya, tidak juga saya sendiri. Hal ini saya dapatkan dalam sebuah ceramah dari Dr. Zakir Naik, seorang ulama perbandingan agama kelas dunia yg berasal dari India, seorang ulama yg terkenal sangat brillian, dimana dalam setiap ceramah ataupun diskusi/debat ilmiah tentang agama, dia selalu dapat menyebutkan dalil2x yg tepat untuk setiap permasalahan yg merujuk pada kitab2x suci agama Islam, Yahudi, Kristen, dan Hindu, dimana semuanya dia menyebutkan secara hapal diluar kepala, dan dilakukan di hadapan masing2x umat agama2x tersebut termasuk ulama2x dan pendeta2xnya.
Hal itu tidak mungkin berani ia lakukan kalau memang tidak mempunyai kemampuan untuk memahami & menghapal masing2x kitab suci tersebut (meskipun mungkin utk kitab2x selain Al-Qur’an tidak 100% hafal). Itupun mungkin masih ada kitab2x agama lain lagi yg juga ia juga paham & hapal isinya, misalnya kitab2x agama Budha, yg hal ini belum saya ketahui karena belum pernah melihat ceramahnya atau debat ilmiah religi-nya yg berhubungan dg agama Budha, kalau yg berhubungan dg agama Islam, Kristen, Yahudi, dan Hindu, saya sudah melihatnya sendiri.
Ada satu hal yg menjadi dasar apabila kita ingin untuk mengetahui ajaran dari suatu agama dg lebih baik, yaitu dari kitab suci-nya.
Ya benar, kitab suci-nya. Hal ini juga membuat saya teringat saat SD dulu pernah diajarkan bahwa
syarat sebuah ajaran/kepercayaan dapat dikatakan sebagai agama, adalah adanya kitab suci.
Tanpa itu tidak layak sebuah ajaran/kepercayaan dipandang sebagai sebuah agama.
Orang dapat mengatakan agamanya mengajarkan ini dan itu, bahwa mereka harus mempercayai dan melakukan ini dan itu, tapi jika itu semua ternyata berbeda atau bertentangan dg apa yg disebutkan dalam kitab sucinya, maka semua yg dipercayai atau dijalankan itu mungkin saja tidak akan ada gunanya. Karena dalam agama apapun selalu ada (sedikit atau banyak) pengaruh kebudayaan atau bahkan pemikiran/ajaran yg dianggap orang menjadi bagian dari ajaran agama tsb, tapi ternyata bukan seperti itu yg diajarkan dalam kitab sucinya. Dan ternyata bila kita membaca dan mempelajari suatu agama langsung dari kitab sucinya, kita akan menemui hal2x yg sangat menarik yg mungkin sangat berbeda dari pemahaman kita semula tentang suatu agama, seperti yg sudah dilakukan dg sangat baik oleh ulama2x besar perbandingan agama seperti Ahmed Deedat dan Zakir Naik, seperti topik utama yg akan kita bahas dalam tulisan ini.
Definisi Hindu
Agama Hindu adalah sebuah agama yg berasal dari daratan India, kemudian baru menyebar ke seluruh dunia. Sesungguhnya kata Hindu memiliki definisi geografis, yaitu orang atau keadaan orang yg menghuni di sekitar sungai Sindu. Menurut ahli sejarah, kata Hindu pertama kali dipergunakan oleh orang Persia ketika pertama datang ke India melalui jalan sebelah barat laut Himalaya. Menurut Encyclopedia of Religion and Ethics vol. 6 ref 699 : kata Hindu tidak ada disebutkan dalam setiap literatur India, bahkan dalam kitab sucinya sendiri sebelum orang Muslim datang ke India.
Menurut Jawaharlal Nehru dalam bukunya : Discovery of India page : 74 – 75 –> kata Hindu pertama kali digunakan pada abad ke 8 pada masa Persia, dan tidak pernah digunakan untuk menerangkan pengikut agama tertentu, tapi untuk menunjukkan suatu komunitas masyarakat. Dan kata Hindu pertama kali digunakan oleh orang Inggris untuk menunjukkan kepercayaan sebagian besar orang India.
Menurut Encyclopedia Britanica vol. 20 Ref. 581 : kata Hindu pertama kali digunakan oleh penulis Inggris pada tahun 1830 untuk menggambarkan keadaan dan kepercayaan orang India. Dan karena berasal dari orang Inggris, maka kata itu sekarang menjadi bahasa Inggris.
Sebenarnya orang Hindu terpelajar keberatan thd penggunaan kata itu, karena menurut mereka itu salah kaprah. Seharusnya nama agama Hindu adalah : Sanata Dharma (agama yg abadi), Vedic Dharma (agama Weda), atau Vedantist (pengikut Weda). Hal ini karena kata Sanata Dharma, Vedic, ataupun Vedantist memang ada tersebut dalam kitab2x suci Hindu. Apalagi saat ini agama Hindu sudah menyebar ke seluruh dunia, bukan hanya menjadi kepercayaan yg dianut oleh orang India saja.
Definisi Islam
Islam berasal dari kata bahasa arab “salam” yg artinya “damai”, atau kata “Slim” yg artinya penyerahan diri pada Tuhan. Jadi Islam berarti : kedamaian yg didapat karena penyerahan diri pada Tuhan. Dan semua yg menyerahkan diri kepada Tuhan disebut muslim.
Kata Islam banyak terapat dalam Qur’an dan hadits nabi spt di QS. Al-Baqarah(2) : 208, sedangkan kata muslim banyak juga terdapat dalamQur’an & hadits spt pada QS. Ali Imran(2) : 64
Sebenarnya menurut kepercayaan agama Islam, adalah salah kalau mengatakan Islam adalah sebuah agama yg didirikan oleh nabi Muhammad. Islam sudah ada sejak dahulu, sejak manusia pertama ada di bumi ini. Nabi Muhammad bukanlah pendiri Islam, melainkan penutup para nabi. Jadi sebelum nabi Muhammad telah ada banyak nabi2x yg lain yg juga mengemban amanat Tuhan untuk menyebarkan ajaran agama dari Tuhan.
Konsep Tuhan dalam Hindu
Menurut orang Hindu awam, Tuhan bisa ada 1, 10 ,100, 1000, atau mungkin sejuta.
Tapi kalangan Hindu yg terpelajar (umat Hindu yg mempelajari kitab suci & sejarah Hindu) akan mengatakan bahwa ajaran Hindu hanya percaya pada satu Tuhan.
Kebanyakan umat Hindu menganut paham Phanteism/Fantaisme (Pancaran), yaitu “Everything is God” (semua adalah Tuhan). Matahari, bulan, bintang, bahkan ular-pun dianggap Tuhan. Sedang umat Islam menganut paham “Everything is God’s” (semuanya milik Tuhan). Pohon, manusia, bumi, bulan, bintang, dll. semua adalah milik Tuhan. Dalam Hindu –> God, dalam Islam –> God’s, perbedaannya hanya pada “’s”. Maka jika umat Hindu & Islam sepakat pada “’s” ini maka mereka akan bersatu.
Kitab suci Hindu
Kitab Hindu terbagi dalam 2 kategori besar, yaitu : Sruti dan Smiriti. Sruti = sesuatu yg diturunkan, yg didengar, yg dirasakan, dan yg dipahami. Inilah yg diakui oleh cendekiawan Hindu sebagai wahyu Tuhan dan derajatnya lebih tinggi dari kitab2x lain. Sruti terbagi dua yaitu : Weda dan Upanishad.
Veda diambil dari kata sansekerta “ved” yg artinya : pengetahuan. Jadi Weda artinya : pengetahuan yg sangat mulia.
Veda dibagi menjadi :
- Rigveda –> inti weda
- Yajurveda –> tentang mantra
- Samaveda –> tentang melodi
- Atharva veda –> formula magis
Veda dianggap paling dijamin keasliannya & paling di kramatkan, serta dianggap bernilai wahyu dari Tuhan.
Usia yg pasti dari kitab ini tidak ada yg tahu, ada bermacam-macam pendapat. Dari yg bilang sudah 1310 juta tahun, sampai ada juga yg mengatakan hanya sekitar 400 tahun saja. Siapa yg menulis, diturunkan pada siapa, kapan pertama kali diturunkan, tidak ada yg tahu.
Kitab “kelas dua” setelah Sriti adalah Smriti. Smriti artinya ingatan. “sm” berarti mengingat. Cendekiawan Hindu mengatakan kitab ini bukan dari Tuhan, tapi buatan manusia sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Ada juga kitab itihas – epik, ada 2 epik besar yaitu : Ramayana & Mahabarata yang mengisahkan tentang peperangan.
Ayat2x tentang Tuhan dalam kitab Hindu
Dalam kitab Upanishad :
- Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 menyatakan bahwa Tuhan hanya ada satu.
- Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak, Dia tidak punya tuan dan pelindung.
- Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yg menyerupai Dia
- Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat. Tidak ada orang yg mampu melihat dg mata.
Dalam kitab suci Hindu yg paling sering dibaca orang yaitu Bhagavad Gita :
- Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 menyatakan bahwa Dia tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam.
Dalam kitab utama Hindu, Veda :
- Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah
- Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
- Yajurveda Ch. 40 V. 9 menyatakan bahwa “Andhatma pravishanti” artinya memasuki, dan “assambhuti” artinya benda/alam seperti api, air, dan udara. Maksudnya mereka yg menyembah benda/alam spt api, air, udara, telah masuk kedalam kegelapan
- Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar
- Pada Rigveda yg dianggap paling suci, pada Rigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46 dinyatakan : Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dg berbagai nama. Di Islam juga ada 99 nama untuk Tuhan yang satu.
- Juga diulangi pada Rigveda Bk. 10 Hymn 114 V. 5 menyatakan Tuhan itu satu tapi Dia disebut dg nama yg bermacam-macam
- Pada Rigveda Bk. 2 Hymn 1 menyatakan bahwa ada 33 nama yg ditujukan pada Tuhan, diantaranya :
- Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Brahama (pencipta), bahasa arabnya Choliq. Umat muslim tidak keberatan kalau Allah dipanggil dg Khalik atau Creator, atau Brahama. Tapi kalau orang menyebutkan Brahama itu adalah Tuhan yg berkepala 4 dg mahkota, umat muslim sangat tidak setuju.
- Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19 menyatakan tidak ada satu makhlukpun yg menyerupai Tuhan.
- Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Vishnu (Wishnu) artinya Sustainer (pemelihara alam), yg memberi rizki. Bahasa arabnya adalah “Rabb”. Orang muslim tidak keberatan Allah disebut Rabb, Vishnu, Sustainer, Cheriser. Yg jadi masalah adalah Vishnu adalah Tuhan yg punya 4 tangan, tiap tangan memegang cakra, tangan kirinya memegang rumah kerang, menaiki seekor burung garuda sambil bersandar pada gulungan ular. Umat muslim tidak bisa menerima itu.
- Apalagi Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan
- Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu
- Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”
- Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.
Konsep Tuhan menurut Islam
Jawaban terbaik umat Islam tentang Konsep Tuhan adalah apa yg terdapat pada QS. Al-Ikhlas (112) : 1 – 4 :
- Ayat 1 : Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa”
- Ayat 2 : Allah tempat meminta segala sesuatu
- Ayat 3 : Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
- Ayat 4 : dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.
Ternyata ayat2x dalam kitab2x Hindu yg disebut diatas tadi mempunyai kecocokan dg apa yg tertulis dalam surat Al-Ikhlas, seperti sebagai berikut :
- QS. Al-Ikhlas (112) : 1 = Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 –> Tuhan hanya satu.
- QS. Al-Ikhlas (112) : 2 = Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 –> Dia adalah Tuhan semesta alam
- QS. Al-Ikhlas (112) : 3 = Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 –> Tuhan tidak punya bapak & ibu
- QS. Al-Ikhlas (112) : 4 = Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 dan Yajurveda Ch. 32 V. 3 –> tidak ada yg menyerupai Tuhan
Ayat2x dalam QS. Al-Ikhlas dalam Al-Qur’an dan ayat2x dalam kitab2x Hindu tadi adalah merupakan batu ujian terhadap keimanan. Jika ada yg mengatakan bahwa dia atau sesuatu itu Tuhan, masukkan pada ayat2x dari Qur’an dan kitab2x Hindu tadi, bila lulus, maka dia atau sesuatu itu benar adalah Tuhan, tapi kalau gagal maka dia/sesuatu itu bukanlah Tuhan.
Sebagai contoh :
Ada “sebagian” umat Hindu yg menyatakan bahwa Bhagwan Rajneesh adalah Tuhan. Dalam kitab suci Hindu memang tidak ada satupun yg menyatakan dia adalah Tuhan, tapi ada orang2x yg menyatakan dia sbg Tuhan. Untuk mengetahui seseorang/sesuatu adalah Tuhan, masukkan dalam ayat2x tadi, kalau lulus, dia benar Tuhan, kalau tidak berarti dia “Tuhan palsu”.
Al-Ikhlas ayat 1 : dia unik / hanya satu2xnya? Tidak. Masih banyak orang lain yg mengaku sebagai Tuhan. Banyak orang juga menjalani kehidupan seperti dia : makan, minum, tidur, berbicara, dll.
Al-Ikhlas ayat 2 : dia mutlak dan abadi? Tidak. Dia penderita asma, penyakit gula, dan nyeri punggung kronis. Tuhan penyakitan? Dan pada akhirnya dia juga mati seperti manusia lainnya. Tuhan mati?
Al-Ikhlas ayat 3 : dia tidak dilahirkan dan tidak punya ayah-ibu? Dia lahir di India dan punya ayah-ibu. Th 1981 dia pergi ke Amerika dan melakukan ribuan kunjungan di Amerika, kemudian membangun sebuah kota di daerah Oregon yg bernama Rajneesh furm. Tapi kemudian dia ditangkap di Amerika dan pemerintah Amerika menaruhnya di Furmbash. Dan dia mengaku sebagai Tuhan di Amerika. Dan orang yg mengaku Tuhan itu minta rokok ketika di penjara. Tuhan dipenjara? Tuhan minta rokok? Setelah dia kembali ke India, di kota Puna dia kembali membuat markas yg dikenal sbg masyarakat Osho. Di sana ada sebuah prasasti bertuliskan “Rajneesh tidak pernah lahir dan tidak pernah mati, pernah singgah di planet bumi pada tgl 11 des 1991 s/d 19 jan 1990”. Tapi mungkin mereka lupa mencantumkan kalau ia pernah tidak diijinkan masuk ke 21 negara karena tidak punya visa. Tuhan yg menciptakan dunia harus mengemis visa untuk masuk ke negara2x yg terdapat dalam bumi yg telah diciptakan-Nya ?
Al-Ikhlas ayat 4 : tidak ada makhluk yg menyerupai Tuhan. Jadi apapun dan siapapun di jagat raya ini yg dibandingkan dg Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan. Rajneesh adalah manusia yg sama dg manusia lain. Makhluk apapun di alam semesta ini tidak ada yg akan lolos dari ayat ini untuk dapat dinyatakan sebagai Tuhan.
Orang Islam memanggil Tuhannya dengan nama “Allah”. Sekalipun kata “Allah” secara umum bisa diartikan sebagai Tuhan, tapi nama ini adalah nama yg unik, benar2x menyatakan ke-esa-an Tuhan, tidak bisa seperti kata “God” dalam bahasa Inggris yg bisa jadi Gods, Godes, God father, God mother, dll. yg tidak dapat digunakan untuk meyatakan ke-esa-an Tuhan. Bahkan kalau dalam bahasa Indonesia kita mengenal dua kata yg berbeda untuk “Tuhan” dan “Dewa”, maka kata “God” dalam bahasa Inggris tidak bisa membedakannya. Misalnya kata “God of gambler” bukan diartikan sebagai Tuhannya penjudi, tapi diartikan sebagai Dewa Judi.
Konsep kehidupan dan kematian dalam Hindu
Umumnya umat Hindu percaya apa yg dinamakan “Samsara”, yaitu perputaran kelahiran & kematian berulang kali, yg dikenal dg nama “Reinkarnasi”. Yaitu orang yang sudah mati rohnya akan berpindah pada sosok lain yang akan lahir kembali di dunia. Bila amalannya baik, maka ia akan terlahir kembali dg kehidupan yg lebih baik, tapi bila amalannya jelek ia akan terlahir kembali dg kehidupan yg buruk atau menjadi makhluk yg lebih rendah derajatnya. Begitulah terjadi berulang kali. Mereka mengatakan konsep Samsara inilah yg dapat menjawab mengapa ada orang yang lahir cacat dan miskin. Sebab untuk apa Tuhan menciptakan orang cacat dan orang miskin di dunia ini? Begitulah kepercayaan umum kebanyakan umat Hindu.
Akan tetapi ternyata hal ini tidak terdapat dalam Weda. Yg disebutkan Weda hanya “Punarjanam” atau hidup berikutnya atau hidup lagi, tapi bukan perputaran hidup-mati.
Para cendekiawan Hindu mengatakan bahwa tidak pernah ada konsep perpindahan roh / reinkarnasi dalam Weda.
- Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, bukan perputaran hidup-mati.
- Dalam Weda juga terdapat konsep surga dan neraka yg mirip dg konsep dalam Islam. Surga digambarkan sbg tempat yg sangat indah, banyak mengalir sungai susu, buah2xan bermacam-macam, tempatnya indah, dll. Neraka juga digambarkan mrip dg konsep dalam Islam, dimana neraka digambarkan dg gambaran api, dimana di neraka orang akan mengalami penderitaan.
Konsep kehidupan dan kematian dalam Islam
Terdapat beberapa ayat yg dapat jadi acuan :
- QS. Al-Baqarah(2) : 28 menyebutkan bahwa manusia pada awalnya adalah mati, kemudian dihidupkan oleh Allah, lalu akan mati dan dibangkitkan kembali.
- QS. Al-Mulk(67) : 2 menyebutkan bahwa Allah yg menciptakan hidup untuk jadi batu ujian. Hidup ini adalah ujian untuk kesuksesan di akhirat.
- QS. Ali-Imran (3) : 185 menyebutkan bahwa setiap jiwa akan merasakan mati, pada hari akhir akan diperhitungkan semua amalan manusia. Orang2x yg selamat dari siksa api neraka dan memasuki surga, di sana mereka akan mendapatkan apa yg mereka inginkan di dunia, dunia ini hanyalah berisi permainan dan tipuan belaka.
- QS. Al-Baqarah (2) : 24 isinya menjelaskan tentang neraka.
Dalam konsep Islam, manusia lahir ada yg kaya, miskin, sehat, cacat, semua adalah ujian bagi manusia. Dan karena ujian yg berbeda-beda itulah kehidupan bisa berlangsung.
Minuman keras dalam Hindu dan Islam
QS. Al-Maidah(5) : 90 menyebutkan larangan terhadap minuman keras, judi, menyembah berhala, mengundi nasib, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Dan menyuruh menjauhi perbuatan itu agar mendapat keberuntungan.
Dalam Hindu ternyata juga ada konsep yg serupa :
- Minuman keras dilarang dalam kitab2x Hindu : Manusmriti Ch. 9 V. 235, Manusmriti Ch. 11 V. 55, Rigveda Bk. 8 Hymn 2 V. 12, dan banyak lagi bagian yg lain
- Judi dilarang dalam kitab Weda, misalnya : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 3
- Mengundi nasib dg bermain dadu dilarang, mis : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 13
- Hal2x yg berhubungan dg meramal adalah dosa, mis : Manusmriti Ch. 9 V. 258
Poligami dalam Hindu dan Islam
Telah dikenal secara luas bahwa dalam Islam terdapat konsep poligami. Masalah yg belakangan sempat jadi isu kontroversial dg pendapat yg pro dan kontra. Secara umum pula banyak orang (di dalam ataupun di luar Islam) telah menganggap bahwa konsep poligami hanya ada di agama Islam. Tentang topik ini lebih lengkap anda bisa membaca tulisan saya tentang Poligami.
Di Islam konsep Poligami terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 3. Bagaimana dalam Hindu? Adakah disebutkan tentang poligami? Beberapa yg hal dapat dijadikan acuan adalah :
- Vishnusutra Ch. 24 V. 1 menyebutkan kalau ayahanda Sri Rama punya 4 istri
- Mahabarata Anushasana Parva Sec. 15 menyebutkan Krisna punya 16100 istri
- Jika dianalisa, orang Hindu boleh mempunyai istri berapapun ia mau, hanya pemerintah India saja yg membatasi dg mengeluarkan undang2x perkawinan pd th 1956 bahwa orang Hindu hanya boleh menikah dg 1 istri, sedangkan kitab sucinya membolehkan sesukanya.
- Dalam data pemerintah India, terdapat data poligami dari seluruh penduduk India, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1961 – 1971 orang muslim yg berpoligami sebanyak 4.31% dari jumlah komunitasnya, sedangkan orang Hindu yg poligami adalah sebanyak 5.06% dari jumlah komunitasnya.
Jihad dalam Hindu dan Islam
- Hindu juga punya konsep Jihad yg sama dg Islam yaitu berjuang/berperang melawan kebathilan, seperti pada : Bhagavat Gita 2 : 50 ketika Krisna menyuruh Arjuna untuk berjihad, “Berjihadlah engkau demi memperoleh “Yoga” (syahid). Jihad itu demi kebaikan kamu, Jihadlah!
- Kalau di Al-Qur’an terdapat kisah2x tentang perang, Kitab Mahabarata adalah kitab yg berisi peperangan antara Pandawa dan Kurawa. Kitab setebal ribuan halaman itu isinya hanya kisah peperangan.
- Bhagavat Gita –> adalah berisi nasihat Sri Krisna kepada Arjuna di medan pertempuran
- Bhagavat Gita Ch.1 V. 42-46 –> Arjuna berkata pada Sri Krisna kalau ia lebih baik mati tak bersenjata tanpa perang daripada harus membunuh saudara sepupu (Kurawa)
- Bhagavat GitaCh. 2 : 2 –> Krisna berkata, “Oh Arjuna kenapa pikiran kotor itu bisa masuk ke dalam benakmu? Kalau engkau enggan berperang, engkau tidak akan masuk surga, kenapa engkau berkata seperti itu, itu bisa melemahkan hatimu.”
- Bhagavat Gita Ch. 2 : V.31-33 –> Hai Arjuna, kamu ini satria, kamu harus berperang. Dengan begitu engkau akan masuk surga, mereka tidak.
Rukun Islam dalam Hindu
Hadits Bukhari Vol 1 kitab Iman hadits no 8 menyatakan : Islam itu terdiri atas 5 tiang : Syahadat, Sholat, puasa, zakat, haji.
- Syahadat –> kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah (konsep Tuhan yang Esa) dan Muhammad adalah utusan Allah. Di atas sudah dibuktikan bahwa konsep Tuhan yang Esa memang ada dalam Hindu. Dan tentang Muhammad adalah utusan Tuhan juga sudah pernah kita bahas di tulisan “Muhammad adalah nabi umat Hindu?”
- Sholat –> kegiatan utama dlm sholat adalah bersujud, seperti terdapat pada : QS. Ali-Imron(3) : 43 dan QS. Al-Hajj(22) : 77. Dalam Hindu ada banyak bentuk peribadatan, salah satunya disebut “Shastang” yg artinya menyembah dg 8 anggota badan. Bila kita perhatikan sujud juga dilakukan dg 8 anggota badan, yaitu : dahi, hidung, 2 telapak tangan, 2 lutut, dan 2 kaki. Jadi dalam Hindu juga ada konsep beribadah dg bersujud seperti dalam sholat.
- Zakat –> Rigveda Bk. 10 Hymn 117 ayat 5 menjelaskan tentang berderma.
- Puasa –> Manusmriti Ch. 4 ayat 222 dan Manusmriti Ch. 6 ayat 24 menyebutkan tentang puasa
- Rigveda Bk. 3 Hymn 29 ayat 4 menyebutkan tentang “Ilaspad” yg artinya adalah juga baitullah. Dan juga dikatakan berada ditengah2x dunia “prathvi”. Dan kita tahu letak Mekkah ada ditengah dunia pada daerah garis Katulistiwa. Hal yg sama Juga disebut pada Rigveda Bk. 1 Hymn 128 V. 1
Jadi ternyata dalam Hindu juga terdapat konsep yang mirip dg Rukun Islam.
Kembali ke ajaran kitab suci
Sumber referensi pada akhir ceramahnya menyampaikan suatu hal yang sangat menarik tentang ajakan untuk kembali ke kitab suci sebagai dasar utama ajaran agama. Karena hanya dengan kembali ke kitab suci-lah seseorang dapat menemukan esensi sebenarnya dari ajaran agamanya yg mungkin saja tidak pernah diketahuinya karena minimnya akses umat ke kitab suci, dan selama ini hanya menerima saja apa yg diberikan oleh pemimpin agama mereka. Masalahnya adalah banyaknya para pemuka agama yg melarang umatnya untuk membaca kitab suci, membuat terhalangnya umat untuk memahami kitab sucinya.
Islam yg tidak mengenal konsep kependetaan sebagai perantara antara umat dan Tuhannya dapat menjadi contoh yg bagus dimana justru dengan tidak adanya konsep kependetaan itu membuat umat Islam mempunyai akses terhadap kitab sucinya jauh lebih besar dibandingkan umat2x agama lainnya.
Ia juga berpendapat, seperti umat Islam yg tetap menjaga bahasa arab dalam Al-Qur’an, seharusnya umat Hindu juga menghidupkan lagi bahasa Sansekerta sebagai alat untuk memahami kitab sucinya, karena seperti yg sudah sering berhasil ia buktikan dalam berbagai diskusi agama, sebuah kitab suci akan lebih dapat dipahami dg benar apabila ia dibaca dan dipahami melalui bahasa aslinya. Ia mengatakan, Jika orang Hindu memahami kitab sucinya dg baik, mereka akan menemukan bahwa kitab suci Hindu dan Islam sama berbicara tentang Tuhan yg satu, mereka akan punya misi yg sama seperti yg dikatakan oleh nabi Muhammad, dan mereka akan percaya adanya kehidupan setelah kematian.
Beberapa pertanyaan yg mungkin timbul dari apa yg dipaparkan di atas tadi adalah :
Kalau ternyata banyak ajaran yg sama antara Hindu dan Islam, apakah itu berarti bahwa umat Hindu juga bisa disebut Ahlul Kitab? Jawaban ini mungkin bisa mewakili : “Dalam pandangan Islam, mungkin saja kitab Hindu adalah dari Tuhan dan tokoh2xnya adalah nabi utusan Tuhan. Tapi andaikata itu benar, itu hanya untuk masa itu aja dan untuk umat tertentu saja, yg mana setelah nabi Muhammad datang dg ajarannya untuk seluruh umat manusia, itulah yg harus diikuti.”
Dalam ajaran Islam jelas menyatakan bahwa pada masa sebelum Al-Qur’an dan nabi Muhammad, sudah terdapat ajaran dan kitab2x suci dari Tuhan, tetapi setelah nabi Muhammad dan Al-Qur’an muncul, itulah versi terakhir dan terlengkap untuk menyempurnakan semua ajaran2x Tuhan yg telah diturunkan sebelumnya.
Lantas kalau agama Hindu itu memiliki banyak kesamaan dg Islam, apakah kita setuju dg pendapat bahwa semua agama adalah sama? Beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan :
- Kalau semua agama sama, tidak akan ada orang yg berdakwah untuk agamanya. Bahkan semua orang tidak akan keberatan untuk berpindah agama sebulan sekali misalnya. Tapi kenyataannya tidak mudah bagi seseorang untuk berpindah agama, termasuk mereka yg sering berteriak menyatakan bahwa semua agama adalah sama. Hanya mereka yg benar2x telah menemukan alasan yg benar2x kuat secara pribadi-lah yg mampu melakukannya.
- Mengatakan semua agama sama adalah seperti menanyakan 2+2 = berapa? apakah 2, 3, atau 4?, lalu ada orang yg menjawab bahwa semuanya benar. Hal ini tentu saja tidak benar. Dari sekian banyak agama pasti ada yg 100% firman Tuhan. Tidak masalah mana yg seorang percayai kalau ia yakin pilihannya adalah 100% benar, karena itu adalah haknya. Tapi karena perbedaan itu pasti ada, cara terbaik mengetahui mana yg paling baik dan paling benar, adalah dg mengumpulkan semua kitab suci agama2x dan mempelajarinya, kemudian memilih yg paling baik dan paling benar diantaranya.
- Maka kalau kita ingin mengetahui apakah semua agama memang sama, atau apakah semua agama memang beda dan ingin mengetahui yg paling benar diantaranya (dan ini merupakan hak setiap orang), jalan satu-satunya adalah dengan mempelajari dan mendalami perbandingan agama dg mencari tahu sebanyak mungkin ajaran2x utama dari berbagai agama (nomor 1 adalah dari kitab sucinya) dan mengadakan studi komparatif secara ilmiah terhadapnya. Karena kalau kita juga mempelajari agama2x lain untuk mencari kebenaran yg merupakan hak semua orang, maka insyaallah Tuhan juga akan menunjukkannya pada kita.
-rkh-
“Tulisan ini dibuat bukan untuk menggali perpecahan, tetapi justru untuk menanam kebersamaan sesuai dg tema ceramah dari sumber referensi yg dg ceramahnya itu berharap agar umat kedua agama dapat melihat sebuah inti persamaan dalam agama mereka, sehingga mereka akan lebih mudah untuk bersatu (hal ini didasarkan pada kerapnya terjadi pertikaian antara kedua pemeluk agama tsb di India sana).”
“Tentu saja orang boleh berbeda pendapat asal dapat menyikapinya secara baik dan dewasa. Semoga dapat berguna bagi kita semua dalam pencarian kebenaran yg hakiki.” 🙂
Referensi :
– Ceramah dr. Zakir Abdul Karim Naik, seorang ulama perbandingan agama terkenal dari India, dalam topik : “Persamaan antara Hindu dan Islam (Similarities between Hinduism and Islam)”
Waduh jd ga bisa ngomong nih
@ Irwan
Gak papa kok kalo jadi gak bisa ngomong.. 🙂
Topiknya memang “berat” dan sedikit kontroversial, tapi yg jelas gak ngawur. Tulisan ini banyak dibaca saja aku sudah senang, karena yg penting informasinya sampai.
Yg jelas di sini gak ada spam dan gak ada komentar yg diubah.. 😀
Saudara RKH, saya kebetulan seorang Hindu. Saya dapat melihat usaha baik anda dalam tulisan ini dan saya sangat menghargainya.
Tetapi untuk mengajak agama kita bersatu itu masih cukup jauh. Kalau memang agama Hindu dan Islam itu sama, kenapa bukan Islam yang menjadi Hindu?
kalau boleh saya mengkoreksi sedikit penjelasan anda di atas, saya tidak tau apakah anda mendapat informasi ini dari blog lain atau anda yang meneliti langsung, yang jelas banyak penjelasan2 kitab Hindu yang di pelesetkan, sehingga terjadi kemiripan tersebut. Hal ini juga terjadi pada tulisan anda pada Muhammad adalah nabi Hindu.
Tetapi biarlah, saya sudah sering mempermasalahkan itu pada blog lain, dan kebetulan sekarang juga telah banyak kehilangan buku2 referensi saya.
Yang ingin saya tanggapi adalah upaya penyamaan kepercayaan kita. Dalam Hindu, memuja nama Tuhan yang berbeda, cara/budaya pemujaan yang berbeda, mitologi yang berbeda, itu sudah biasa. Justru Hindu terbentuk dari perbedaan itu. Semua umat Hindu adalah Monotheis tapi tidak pernah menganggap Tuhan yang dipuja dengan nama lain adalah Tuhan yang berbeda dengan yang dipuja sendiri. tetapi justru agama lain lah yang menganggap Tuhan mereka adalah tidak sama dengan yang kami puja. Pemuja Siwa, Pemuja Wisnu, Pemuja Brahma dianggap sama Hindu. tetapi kenapa pemuja Allah tidak? Apakah karena adatnya beda? caranya beda? hukum2nya beda?
pada titik tertentu memang ditemukan perbedaan, hal itu juga ditemukan pada setiap pemuja tiga dewa Hindu yang saya sebutkan diatas. Tetapi tetap prinsipnya adalah Tuhan itu satu dan Agama mengajarkan hal yang sama. Masalah ada yang jahat, ada yang baik itu kan manusianya, bukan Agamanya. Jangan menilai Agama dari manusianya, dan jangan menilai manusia dari agamanya.
Agama itu hubungan kita dengan Tuhan, tidak ada hubungan dengan yang lain. Tidak harus kita beragama yang sama dengan orang lain, tidak juga orang lain harus beragama seperti kita.
SEMOGA ALLAH MELIMPAHKAN LEBIH BANYAK ILMU KEPADA KITA SEMUA SEHINGGA KITA BISA BERDAKWAH DAN MENINGKATKAN KEIMANAN KITA. AMIN YA ROBBAL ALAMIN.
GREAT TOPICS. TOP ABIS.
——–
rkh :
Terima kasih. Alhamdulillah.. 🙂
Tapi lain kali tolong menulis komentarnya jangan pakai huruf besar semua ya.. pasti akan terlihat lebih bagus.. 🙂
ass
thank’s bgt coz dg artikel ini aq bs mengajak cowkq sgr mjd mu’allaf. btw kalo ada lg artikel ttg hindu n islam, minta yaa…
wass
@ritma
wa’alaikum salam.
Halo ritma.. 🙂
Terima kasih. Alhamdulillah. Memang niat saya sharing informasi di sini adalah juga untuk berdakwah. Jadi saya tentu senang sekali kalau tulisan saya dapat berguna membuat seorang menjadi muallaf. 🙂
Insyaallah kalau ada informasi lain saya akan sharing lagi di sini.
semua agama yang diturunkan kedunia ini mempunyai misi demi kebaikan pemeluknya. tidak ada satu agama pun yang menyerukan umatnya untuk berbuat tak terpuji. tapi dengan nama yang berbeda dari masing-masing agama itu menibulkan keegoisan bagi pemeluknya dengan merasa paling benar sangat disayangkan, apa yang tidak sama dari agama didunia ini semua agama adalah sama yang intinya untuk kebaikan moral. saya sangat yakin bahwa tuhan hanya menginginkan umatnya untuk berbuat kebaikan. saya sangat setuju dengan tulisan anda bahwa hindu dan islam adalah sama, sama dalam arti mengajarkan tentang kebaikan. saran saya bagi pemeluk agam hindu yakinlah apa yang anda anut yaitu agama yang selalu mengajarkan tentang kebaikan dan tuhan hanya menginginkan untuk berbuat baik itulah yng diinginkan tuhan untuk menyembahnya. sanatama dharma.
——————
rkh :
Halo lagi mas Putu, kita langsung saja ya.. 🙂
Anda benar, Tuhan tidak akan menurunkan agama untuk menyesatkan pemeluknya, jadi pasti semua ajaran yg diturunkan Tuhan itu adalah baik adanya. Saya setuju sekali dg anda. Hanya saja, seringkali manusianya sendiri yg salah manafsirkannya, bahkan seringkali mengubah-ubah pesan2x Tuhan itu sesuai dg kehendak dan kepentingannya sendiri saja, sehingga “wajah” agama itu menjadi berbeda dg aslinya saat diturunkan. Kalau hanya masalah nama saja sedangkan ajarannya sama memang tidak masalah, tapi kenyataannya agama2x yg ada di dunia ini benar2x berbeda satu sama lain kalau menurut kepercayaan masing2x umat pemeluk agama itu. Tapi kalau kita merujuk pada kitab sucinya sbg dasar agamanya, kita akan menemukan hal2x yg menarik di sana, spt yg telah berhasil dibuktikan dg baik oleh sumber referensi tulisan saya di tulisan ini. Hal sama juga telah saya bahas di tulisan saya “Tuhan dan Agama, mana yang anda pilih?”
Tuhan juga menurunkan agama kepada manusia itu adalah bertahap, sesuai dg kondisi lingkungan dan kemampuan berpikir manusia pada masa itu. Umumnya agama2x itu diturunkan Tuhan hanya untuk suatu wilayah tertentu saja dan untuk waktu2x tertentu saja, tidak untuk selamanya, jadi dalam agama2x itu umumnya Allah juga memberikan informasi akan datangnya agama kebenaran yg abadi yg harus mereka ikuti setelah kedatangannya nanti, yaitu ajaran yg dibawa oleh nabi Muhammad. Dan itulah yg saya tunjukkan di tulisan ini.
Benar, agama seharusnya memang mengajarkan kebaikan dan kebenaran yg dalam hal ini di Hindu dan Islam mestinya juga sama. Bila merujuk pada kitab suci kedua agama, banyak sekali konsep2x yg sama. Pertanyaannya adalah kenapa ajaran yg dipercayai umat Hindu awam umumnya berbeda? Saya juga mengungkapkan pada tulisan saya “ Tuhan dan Agama, mana yang anda pilih” bahwa pada saat suatu agama disampaikan ke umatnya oleh para pemuka agamanya, banyak hal yg bisa mempengaruhi spt kebudayaan setempat, pemahaman/kepercayaan pribadi si pemuka agama itu, dan mungkin juga ajaran2x lain yg sebenarnya tidak ada dalam ajaran kitab sucinya. Maka di tulisan ini juga saya cantumkan pernyataan dari sumber referensi tentang pentingnya kembali ke ajaran kitab suci dan pentingnya suatu umat untuk bisa mengakses dan memahami kitab sucinya secara langsung, tidak hanya melulu melalui para pendetanya.
Sbg informasi tambahan, sumber referensi yg telah melakukan ceramah tentang topik ini dihadapan ribuan umat Hindu di India sana termasuk para pendetanya(yg umumnya terlihat mencatat semua ayat2x yg ia sebutkan, mungkin untuk dicocokkan nanti dirumah masing2x), dalam kesempatan ceramah yg lain dia menyatakan telah mendapat konfirmasi dari ratusan orang diantaranya yg kemudian memeluk agama Islam (Alhamdulillah..). Sedangkan ribuan yg lainnya tetap pada agama lamanya. Mengubah apa yg sudah menjadi suatu keyakinan sejak lahir memang tidak mudah, baik informasi yg baru itu lebih benar atau tidak dari keyakinan lamanya. Tentang alasan yg mereka pakai untuk kemudian memeluk Islam dan yg tidak, itu sepenuhnya memang hak pribadi mereka masing2x.
Jadi saya juga menegaskan di sini, bahwa bagi saya, informasi dan kebenaran itu harus disampaikan. Semua orang punya hak untuk mendapatkan kebenaran. Mengenai apa dan bagaimana sikap dan pendapat dari masing2x orang setelah kebenaran itu datang padanya, adalah mutlak milik orang itu sendiri. Tidak boleh ada seorangpun yg memaksakan pendapatnya pada orang lain. Itu pasti. 🙂
Terima kasih. Salam.
MBAH SURIP (PESAN SPIRIT YANG HAKIKI)
Kita masih ingat, publik di Indonesia baru-baru ini di hebohkan oleh kehadiran sesosok Mbah Surip yang fenomenal dengan lagunya “TAK GENDONG”. Semua generasi sangat terhenyak dengan lagu tersebut. Padahal lagu tersebut sudah dirilis lama tapi baru saat ini meng”hebohkan” kita. Hampir semua level generasi (anak-anak, dewasa, generasi tua, dsb) sangat familiar sekali dengan lagu tersebut. Lirik lagunya yang sangat sederhana dan bahkan karena sederhananya, pernah diajukan ke salah satu rumah rekaman ditolak. Namun siapa bisa menyangka akhirnya lagu tersebut bisa “meledak”. Semua orang sangat mudah men”cerna”nya bahkan anak-anak kecil yang baru berumur 2-3 tahunan sangat familiar dengan lagu tersebut. Namun belum puas publik dengan lagu tersebut, publik dikagetkan lagi bahwa si penyanyi tersebut telah tiada tanpa sebelumnya kelihatan menderita sakit. Publik Indonesia pun heboh kedua kalinya. Pertama heboh dengan kemunculan Mbah Surip dengan lagunya “TAK GENDONG’ dan heboh dengan kematiannya Mbah Surip yang mendadak.
Lagu Mbah Surip, “TAK GENDONG” tersebut kalau kita rasakan punya pesan-pesan spirit yang sangat dalam dan hakiki. Salah satu cuplikan bait lagu tersebut yakni “Tak Gendong kemana-mana, tak gendong kemana-mana” punya makna yang hakiki. Coba dirasakan, bahwa tak gendong itu URIP/HIDUP/ATMA nya kita, yang dengan setia selalu mendampingi kita kemana saja, beraktivitas apa saja bahkan saat kita tertidur lelappun, URIP kita tetap menggendong kita. Coba kita renungkan seandainya saat kita tertidur lelap, PENGGENDONG/ URIP tadi meninggalkan kita(badan kasar kita) apa yang terjadi….. ……??? ???? Syukur jika saat tertidur lelap betul-betul lelap tanpa sedang bermimpi buruk. Bisa dibayangkan jika kita sedang bermimpi buruk dan menakutkan?? ????, kemana kita harus kembali supaya sadar dari mimpi, sementara tadi kesadaran fisik kita sudah tidak ada akibat sudah ditinggalkan oleh PENGGENDONG/ URIP.Kondisi bermimpi buruk tersebut akan kita alami miliaran tahun dan disitulah kita akan bersaksi kondisi neraka yang sebenarnya.
Nama ”Mbah Surip” punya makna tersendiri. Sebagai tanda untuk menyadarkan kita bahwa sembahlah urip mu. Sembahyang bisa diartikan sembah-”yang” (yang jika dikonotasikan ke bahasa bali artinya tiyang), sembah ”tiang” (URIP itu sendiri). Selama ini kita sering berdebat pada fisik/lahiriah dan belum muncul kesadaran akan kesejatian yang sama. URIP itu ya TUHAN itu sendiri yang secara mikroskomos berada dalam diri kita dan secara makrosmos yakni alam itu sendiri (alam semesta). Dalam lirik lagunya Mbah Surip tersebut menyadarkan kita bahwa jika kita tidak ingat dengan si PENGGENDONG kita, menjadi wajar akan ditinggalkan. Jika kita ditinggalkan oleh si PENGGENDONG/ URIP tadi akhirnya apapun kehebatan yang kita miliki (gelar, status sosial, kaya, miskin, kasta, dsb) tidak punya makna. Kenapa? Karena saat penggendong tersebut meninggalkan kita itu artinya kita sudah MATI, seperti Mbah Surip dengan lagunya ”TAK GENDONG” dan dia sendiri tidak ingat dengan PENGGENDONG/ URIP yang bersemayam dalam dirinya akhirnya harus mati.
Kesadaran diri yang hakiki akan URIP yang menggendong kita Saat ini perlu dikembangkan. Permasalahannya adalah, metode apa yang dipakai untuk masuk ke tingkat kesadaran URIP yang hakiki tersebut. Sementara, URIP itu sendiri tidak mengenal ruang dan waktu. Artinya lintas keyakinan/aliran kepercayaan, agama, profesi, gelar status sosial, kaya, miskin, dsb. URIP itu universal dan bersemayam dalam diri manusia, hewan, tumbuhan, dsb. Manusia yang URIP/HIDUP dan menggerakan fisik manusia sehingga bisa melakukan aktivitas. Metode yang universal tentunya akan menjawab permasalahan tersebut. Kita berkeyakinan pasti ada KUNCI nya untuk membuka kesadaran diri yang hakiki akan URIP, karena URIP itu Universal. KUNCINYA ADALAH PANCA GAIB ITU SENDIRI (SINGKIR, KUNCI, PAWELING, ASMO, MIJIL)
Semua agama tidak sama (ini ada bukunya)
——————
rkh :
Oh iya, buku yg mana? Boleh saya bantu satu yg cukup bagus? Misalnya : “Agama-agama Dunia” yg ditulis oleh Michael Keene. Buku ini cukup bagus. Buku anda apa? 🙂
Kalau anda baca tulisan saya “Tuhan atau Agama, mana yang anda pilih?” anda akan melihat bahwa saya setuju dg anda, bahwa semua agama itu tidak sama bila melihat dari apa yg diyakini oleh masing2x pemeluknya. Tapi kalau dari ajaran asli kitab sucinya apa juga spt itu? Mungkin anda akan terkejut juga kalau tahu isi kitab suci Yahudi dan Kristen itu juga “senada” dg yg saya ungkapkan di tulisan ini untuk Islam dan Hindu. Kapan2x akan saya buktikan di blog ini. Insyaallah. 🙂
betul sesuai yang pak seto sampaikan, semua agama tak sama. sekuel akhirnya: mengapa terjadi peperangan antar penganut agama?
saya bersyukur pada akhirnya islam mengakui kebesaran ajaran hindu dan semakin serink para muslim membuat perbandingan seperti ini, pertanda bahwa ajaran islam sedang berproses untuk kembali kepada ajaran yang benar dan suci, bukan lagi ajaran untuk berperang dengan sesama saudaranya.
Ayat2 yang tak patut di dalam alkuran sebaiknya dibuang sahaja dan digantikan dengan ayat2 di dalam Wedha
ainggih suksma, semoga pikiran yang baik datang dari segala arah…
——————
rkh :
Mas komang, kalau anda ingin tahu kenapa terjadi peperangan antara penganut agama, jawabannya : ya salah satunya dg adanya orang2x yg berpikiran seperti anda ini… 🙂
Jangan2x yang terjadi pada anda mungkin justru adalah pikiran yg jelek datang dari segala arah.. 🙂
Jadi janganlah berprasangka jelek dan malah berniat mengadu domba, biasakan untuk berprasangka baik dulu terhadap sesuatu apapun, kecuali kalau itu sudah terbukti jelek.. OK mas komang.. 🙂
Salam
Mas rkh, ijinkan kembli saya berkomentar, sebagai orang Hindu (katakanlah, semacam hak jawab, he.. he.. meskipun saya tidak punya otoritas mewakili komunitas hindu. Kita hanya diskusi, dan saya akan menyapaikan poin2 pendapat saya, sesuai ajaran hindu yang saya pahami).
Benarkah hindu sama dengan islam ?
Seperti kata mas rkh, untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, kita harus melirik ajaran ketuhanan (teologi) yang termuat dalam kitab sucinya masing2, kemudian mempelajari tradisi2 yang dibentuk olehnya. Tetapi untuk menghindari kesalahpahaman, ada baiknya sebelum sampai kesana saya akan meluruskan dan beberapa menambahkan tulisan mas rkh tentang kitab2 suci Hindu.
Kitab Suci
Secara umum, kitab suci hindu (weda) dikelompkkan kedalam 1) Sruti, 2) Smerti, 3) Itihasa, 4) Purana. Tetapi dua kelompok terakhir adalah tambahan (itihasa = wiracarita, purana = sejarah) yang disampaikan secara lebih ringan untuk mempermudah memahami filosofi yang disampaikan dalam weda. Seperti halnya Hadist dalam islam, beberapa purana diragukan kesahihannya (salah satunya adalah bhavisya purana, karena dari artinya sudah mengandung kontradiksi : artinya ”sejarah ramalan” : sejarah adalah masa lalu, ramalan adalah masa depan). Sruti digolongkan dalam 4 kelompok : 1) Rg weda, 2) sama weda, 3) Yajur weda dan 4) atharva weda. Masing-masing weda ini mengandung 4 bagian yaitu : samhita, brahmana, aranyaka dan upanishad. Jadi, bukan Sruti dibagi menjadi weda dan upanishad.
Sruti artinya mendengar, jadi merupakan wahyu langsung yang diterima oleh para maha rsi ribuan tahun sebelum masehi (SM) sedangkan smerti merupakan hasil renungan maha rsi atas wahyu yang diterimanya, dan menjadi kompodium hukum hindu. (catatan : pengertian ini sekaligus meruntuhkan klaim yang paling disukai oleh agama2 semitik tentang ”agama bumi dan agama langit”)
Teologi
Sebagaimana saya sampaikan dalam tanggapan saya atas tulisan mas rkh di ” muhammad adalah nabi umat hindu?”, konsep ketuhanan Hindu dan Islam secara jelas dan nyata berbeda. Tuhan dalam islam (allah) adalah tuhan yang sepenuhnya bersifat transenden (sky god), sementara tuhan dalam Hindu bersifat transenden sekaligus imanen. Bhagavad Gita secara jelas mengatakan ”semua mahluk adalah sama padaKU, tidak ada yang terbenci atau yang tercinta bagiKU, AKU ada didalam mereka dan mereka ada di dalamKU” atau sloka lainnya ”dia yang masuk dalam kekhusukan, memuja AKU yang ada pada semua insan, yogi yang demikian, walau bagaimanapun, dalam segala hal ada padaKU”. Tuhan adalah segalanya : ”AKU adalah rasa dalam air, aku adalah cahaya dari bulan dan bintang, aku adalah aksara AUM dalam weda, aku adalah suara di udara, aku adalah kemanusiaan pada manusia”, ”Aku adalah harum-sucinya tanah dan benderang nyalanya api, aku adalah nyawa dari semua mahluk, aku adalah semangat tapa brata para yogi” Ada banyak sloka (ayat) yang secara sangat jelas mengatakan ini : Tuhan ada didalam jiwa setiap mahluk, segalanya adalah Tuhan. Ini tentu sangat berbeda dengan allah, yang terpisah dan berbeda dengan mahluknya. Konsep ”tuhan yang ada pada semua mahluk” ini membawa implikasi yang luas : tujuan umat hindu adalah moksah (manunggaling kawula gusti), bersatunya atman dengan brahman. Kehidupan ini adalah kesempatan untuk melakukan evolusi mental, moral dan spiritual, agar sang atman dapat menyatu dengan brahman. Selama kondisi itu belum tercapai, mahluk yang mati akan terlahir kembali : memperoleh kesempatan untuk membenahi diri, menuju kesadaran spiritual tertinggi agar siap kembali padaNYA. Sekali lagi, ini jauh berbeda dengan teologi islam (hari akhir, pengadilan dan sorga-neraka).
Sifat Tuhan, Pandangan2 dan Tradisi2
Tuhan dalam hindu (brahman), bersifat satyam, siwam, sundaram (indah, baik dan benar). Tidak akan ditemukan dalam kitab2 weda, seruan ”perangilah mereka, intailah di tempat pengintaian, bunuh dan pancunglah leher mereka”, bila kata ”mereka” ditujukan pada sebuah golongan atau keyakinan tertentu.
Sekaligus saya igin mengoreksi tulisan mas rkh yang mengatakan ”mahabharata yag tebalnya ribuan halaman itu sepenuhnya berisi peperangan”.
Sebagaimana saya sebutkan diatas, mahabharata (dan ramayana) masuk dalam ke dalam kelompok itihasa, cerita2 kepahlawanan yang menggambarkan perjuangan kebaikan melawan kejahatan. Dari 18 parwa (sub bagian cerita) dalam mahabharata, hanya lima parwa yang bercerita tentang peperangan, yaitu dalam perang bharata yuda. Dalam Hindu, ”perang” ini ditransformasikan menjadi sebuah spirit (bukan phisik) yaitu perjuangan kebaikan melawan kejahatan (catatan : implikasi dari transformasi ini, bangsa india tidak merasa perlu bermusuhan dengan srilanka sebagai kelanjutan kisah perang rama-rahwana : bandingkan dengan pandangan dan sikap islam terhadap yahudi hingga hari ini).
Perang bharata yudha, atau di lain cerita, perang rama-rahwana dalam ramayana, adalah sepenuhnya spirit perjuangan kebaikan melawan kejahatan, bukan perang sebuah golongan dengan golongan lain, yang harus membawa petaka turun temurun.
Kisah itu persis berhenti di titik dimana kejahatan dikalahkan oleh kebaikan, sebagaimana janji Tuhan, dan umat hindu mengambil, merenungi, nilai2 yang relevan untuk kehidupan mereka. (catatan : kedua cerita perang tersebut berpusat pada perbuatan2, bukan kelompok keyakinan atau golongan. Dalam ramayana, salah satu tokohnya, kumbakarna, adik rahwana, pada awalnya kebingungan : membela negara yang dipimpin oleh rajanya yang jahat, atau berpihak pada kebaikan yang menyerang negaranya, pasukan pimpinan rama : ia akhirnya memilih membela negaranya, dan memberikan nyawanya pada rama, dengan keyakinan pasti, ia mati membela negara, bukan membela kejahatan kakak (dan raja) nya . Adik rahwana yang lain, wibisana, memilih menyeberang memihak rama, meskipun dengan demikian ia terpaksa, secara kasat mata, megkhianati negaranya. Keduanya memberikan nilai yang sama2 bisa dipetik hikmahnya.kisah yang sama ditemukan pada tokoh karna dalam mahabharata).
Sekaligus saya koreksi, bhagavad gita II.2 (mas rkh menulisnya 2.2), lengkapnya berbunyi : ”Sri bhagavan (krisna, avatara tuhan-pen) bersabda : darimana datangnya duka dan lemah hati ? pada saat-saat kritis seperti ini (dimana pasukan korawa sudah berkumpul untuk berperang-pen), semangat bukan seorang ksatria, tidak luhur dan memalukan, oh arjuna” (catatan : Hindu membagi manusia menjadi 4 golongan berdasarkan profesi (dan keahliannya) : 1) brahmana (golongan pendeta, pemimpin agama), 2) ksatria (prajurit dan pemerintah), 3) waisya (pedagang), 4) sudra (petani, nelayan, pembantu, buruh).
Dengan demikian, lari dari peperangan membela negara dari kepungan musuh-dan kejahatan- adalah menyalahi prinsip dan kewajiban ksatria, sebagaiana tentara yang desersi dari pertempuran. Itulah yag disampaikan sri krisna, awatara tuhan, kepada arjuna). Kemudian II.50 (mas rkh menuisnya 2.50), selengkapnya berbunyi : ”orang yang bersatu dalam budi suci (bhakti) membebaskan dirinya (tak terikat) dari perbuatan baik atau buruk (seharusnya ia menyandarkan diri pada kesadaran tuhan, bukan reaksi atas perbuatan baik atau buruk orang lain-pen), oleh karenanya, laksanakanlah yoga, ilmu segala pekerjaan” (catatan : hindu mengenal 4 jalan menuju tuhan : 1) karma marga (jalan perbuatan), 2) bhakti marga (jalan bhakti, penyerahan diri), 3) jnana marga (jalan ilmu pengetahuan), dan 4) yoga marga (jalan yoga : pemusatan pikiran pada tuhan). Idealnya, badan ditujukan pada pekerjaan dengan pikiran ditujukan pada tuhan (Yoga). Jadi, tidak ada korelasi samasekali antara kata ”yoga” dan ”jihad”. Yoga adalah pemusatan pikiran pada tuhan, jihad adalah perang (secara spesifik, perang terhadap kaum ”jahiliyah”, atau kaum ”kafir”, label yang secara sepihak diberikan oleh muslim kepada keyakinan yang sudah eksis sebelum lahirnya islam).
Koreksi berikutnya saya berikan pada statemen mas rkh : reinkarnasi tidak disebutkan dalam weda. Berikut saya kutipkan BG II.22 : ”ibarat orang meninggalkan pakaian lama dan menggantinya dengan pakaian baru, demikianlah atman (jiwa) meninggalkan badan tua dan memasuki jasmani yang baru”. Konsep reinkarnasi adalah satu dari sekian banyak dasar2 keimanan (cradha) Hindu. Perlu dicatat, ajaran2 krisna kepada arjuna menjelang perang besar bharata yuda, disarikan dalam kitab tersendiri, yaitu bhagavad gita (nyanyian dharma), yang dimasukkan sebagai weda yang kelima.
Jadi sangat jelas, spirit dalam weda jauh berbeda dengan alquran, meskipun dalam konteks yang sama : perang. Weda tidak membagi manusia menjadi kafir dan beriman (semua mahluk adalah sama padaKU), tetapi tuhan menyediakan ”penyambutan” yang berbeda pada manusia sesuai perbuatannya : dengan cara apapun kau datang, dengan cara itu pula kau kuterima. Tuhan dalam Hindu tidak mentakdirkan (atau menjerumuskan) manusia kedalam kegelapan, dan disisi lain memberikan hidayah kepada manusia pilihannya (bila semua sudah diatur oleh tuhan, kenapa di saat akhir, manusia yang harus bertanggungjawab ? seseorang harus dapat menentukan pilihannya secara merdeka sebagai syarat dia dapat diadili atas pilihannya : bila tidak demikian, maka sama saja dengan seorang insinyur meghukum robot buatannya atas perbuatan robotnya, perbuatan yang timbul karena program yang dibuat sendiri oleh sang insinyur).
Umat Hindu, tidak memiliki tradisi (dan kitab suci) yang meng-kafir-kan keyakinan lain serta menjatahkan neraka bagi mereka, sementara disisi lain mengklaim sorga hanya bagi golongan sendiri (disini, fokusnya, sekali lagi, bukanlah golongan atau keyakinan lain, tetapi berdasarkan perbuatan-pebuatannya : seorang hindu yang jahat pastilah akan menerima karma atas kejahatannya, dan seorang yahudi yang baik pastilah akan mendapatkan hasil yang cemerlang pula : bandingkan dengan ucapan seorang ulama india, yag secara normatif harus mengatakan, karena dia muslim, maka dia harus berprinsip dan percaya, seorang muslim yang jahat sekalipun, adalah jauh lebih mulia bahkan dari seorang mahatma gandi).
Sebagai saudara tertua diantara agama-agama, hindu meyakini bahwa Tuhan yang maha adil menurunkan agama2 sesuai kecenderungan manusia : keras, lembut, spiritul, atau material-duniwaiah. Manusia diberikan kebebasan memilih sesuai kecenderungannya dan untuk bahagia didalamnya, dan memperoleh hasil sesuai pilihan bebasnya tersebut. Dengan berfikir demikian, seorang hindu yang paling taat pun, tidak perlu member label sesat kepada orang lain yang memiliki kayakinan berbeda, apalagi merasa berhak menjatahkan neraka bagi mereka. Dengan keyakinan itu pula, umat hindu memberikan kebebasan kepada setiap penganutnya untuk menafsirkan weda sesuai level spiritualnya, dan tidak saling memberi label sesat diantara berbagai sekte yang ada di dalamnya. Seorang penganut hindu tidak perlu takut dianggap ”murtad” hanya karena mengkritik weda, bahkan memperdebatkan brahman (tuhan) sekalipun. Di berbagai komunitas hindu, berbagai sekte2 tersebut dapat berkomunikasi bebas, dan saling menghargai keyakinan masing2. Umat hindu, dalam sejarahnya yang panjang telah menunjukkan tradisi toleransi yang kuat. Umat hindu merayakan pluralisme : dengan itu umat hindu tidak memiliki sejarah offensif menyebarkan agama, baik melalui ”dakwah” ataupun melalui perang-perang ”suci”, meskipun dengan sikap itu umat hindu harus membayar dengan harga yang mahal : menjadi lahan rebutan konversi bagi agama2 semitik (utamanya islam dan kristen).
Kesimpulan
Dengan berbagai perbedaan tersebut, sulitlah untuk dapat dikatakan bahwa islam dan hindu sama terutama dilihat dari dasar-dasar keyakinannya. Dasar keimanan utama islam adalah 2 kalimat penting : tiada tuhan selain allah dan muhammad adalah utusan allah. Ini tidak ada samasekali dalam hindu, terutama untuk kalimat kedua, dan, umat hindu tidak bisa menerima konsep mendasar ini.
Sementara dasar2 kepercayaan hindu : atman, brahman, reinkarnasi, karaphala dan moksa, adalah konsep2 yang tidak mungkin diterima islam : manusia hanya dilahirkan sekali, menerima sesuatu sesuai takdir, diadili, dan kemudian menuju sorga atau neraka, dan tidak mungkin bersatu dengan allah. Bila diantara agama rumpun semitik saja sudah terdapat berbedaan (dan seringkali pertentangan) yang demikian lebar, maka dengan Hindu (yang secara bangga dan rasa superior oleh agama2 semitik disebut ”agama bumi”), akan semakin jauh lagi jurang perbedaannya.
Tetapi saya setuju, bahwa diantara sekian banyak perbedaan, ada hal-hal yang masuk dalam irisan keyakinan bersama : kita sama-sama diajarkan untuk tidak boleh mencuri, tidak boleh mabuk, tidak boleh menyakiti, meskipun dalam kadar larangan yang berbeda dan pengecualian2 yang berbeda.
Tapi saya kira, yang lebih penting dari itu, adalah kesadaran bahwa untuk bisa saling menghormati dan hidup berdampingan dengan damai, kita tidak perlu harus terpaku pada persamaan (dan menjadikannya prasyarat–karena dengan itu kita disisi lain akan mengingat perbedaan). Yang penting adalah adanya kesadaran bahwa pluralisme itu anugerah tuhan : bayangkan, sebuah taman yang berisikan aneka ragam warna warni bunga, tiba-tiba harus diseragamkan dengan satu bunga saja. tentu menjadi tidak indah, bukan ?
Assalamualaikum mas rkh….
Terus terang saya terkesima dengan pola pikir mas rkh yang sedemikian maju, Subhanallah. . . .
Apakah mas rkh akan menulis lagi tentang Hindu-Muslim? Karena dengan tulisan mas rkh saya akan mencoba menunjukkan kepada kekasih saya tentang jalan kesejatian…. menjadi seorang muallaf di jalan kedamaian – The way of peace (peace meen ^_^ V ) – ini hehehe….
Buat mbak Ritma, mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayah-Nya pada pasangan kita masing-masing….
Saya juga mohon doa restu kepada mas rkh dan muslim yang berkecimpung (halah!!!) di blog ini….
Wassalam
——————-
rkh :
wa’alaikum salam..
Terima kasih.. 🙂
Kalau ada informasi yg layak untuk dishare insyaallah saya akan share di blog ini, karena bagi saya inofrmasi dan kebenaran itu adalah hak semua orang. Tentang bagaimana pandangan dan sikap seseorang setelah informasi/kebenaran itu sampai pada mereka, itu mutlak urusan masing2x.
Tentang niat anda itu, semoga itu tulus, sepanjang itu tulus, insyaallah Allah akan memberikan jalan dan restunya.. 🙂
om rkh,
apa ngga kebalik tuh? yang bikin bangsa ini rusuh ya kalian2 juga toh? entah itu oknum atau yang kebanyakans …
siapa yang mengadu domba? dari tulisan anda yang banyak “korupsi makna dan ajaran” sudah memperlihatkan bahwa anda bersimpati kepada ajaran hindu, so jangan membuat pembalikan2 opini/ajaran.
he he he pikiran jelek dari segala arah?
itu khan motto anda, bukan motto saya…
—————–
rkh :
Nak komang.. 🙂
Saya sudah berkali-kali katakan di blog ini kalau penyebab semua kerusuhan itu adalah pemahaman yg tidak benar thd agamanya dan agama orang lain, yg ditambah dg pemahaman agama secara doktrinal yg membuat pandangan keagamaan seseorang menjadi sempit dan picik. Kalau anda tidak mau ada orang yg mengatakan jelek pada anda, ya anda jangan berpandangan sempit spt itu. Begitu lho nak.. 🙂
Makanya saya bercanda spt itu pada komentar anda yg sebelumnya, karena anda berkomentar yg kurang etis. Dan untuk itulah saya harus mengingatkan anda di sini.. 🙂 Kali ini saya maafkan & biarkan komentar anda saya muat agar orang tahu spt apa komentar2x orang Hindu yg spt anda ini, dan apa itu layak.. (itu kalau benar anda orang Hindu, toh anda anonim..). Mungkin untuk lain kali saya akan lebih selektif lagi.. 🙂
Saya bersimpati pada semua agama, makanya saya berusaha belajar sebanyak mungkin tentang agama2x, baik agama saya maupun agama orang lain. Dan itu bagus untuk wawasan dan pemahaman keagamaan. Jadi ayo kita sama2x belajar. Begitu nak Komang.. 🙂
sekali lagi untuk umat hindu dimana pun berada. lihatlah kebenaran yang hakiki bahwa sannya agama hindu adalah agama universal. janganlah kalian mau di kotak-kotak oleh sebuah perumpamaan yakinlah kalo agama hindu diturunkan untuk menciptakan manusia yang bermoral yang mempunyai sifat cinta kasih tanpa melihat golongan. wedha melandasi langkah kita jangan terkecoh ajakan untuk masuk ke agama lain karna agama kita memiliki segalannya yang ada pada agama apa saja yang ada didunia ini, agama kita diturunkan bukannya untuk diperbarui, agama kita akan kekal selamanya, tidak ada awal dan akhir. tuhan kita memiliki cinta kasih tanpa ada dendam kemurkaan, tuhan kita selalu memberikan kesempatan untuk menjadi lebih baik dengan kelahiran kembali kita didunia (reenkarnasi) bacalah tulisan teman kita moongkek, saya sangat salut tulisan yang panjang lebar tentang hindu. untuk mas rkh saya ingin anda menulis tentang hindu lebih rinci dari saduran kitab kita, tapi saya percaya maksud mas rkh sangatlah baik untuk menghindarkan permusuhan antara hindu dan islam,
—————
rkh :
Ya, buat siapapun anda yg menjadi tamu blog saya, saya selalu sampaikan untuk selalu menggunakan akal budi dalam mencerna agama dan tidak membiasakan diri untuk beragama dg doktrin. Cernalah baik2x apa yg menjadi ajaran agama anda, jangan begitu saja mau percaya apa yg dikatakan orang, siapapun dia, meskipun itu sekelas pendeta agama, termasuk untuk informasi yg saya berikan di sini. Cernalah baik2x dulu dg logika anda, cari informasi sebanyak-banyaknya, baru tetapkan sikap dan pandangan anda.
Setiap orang punya hak untuk mengetahui kebenaran. Bagaimana sikap dan pemahaman seseorang dalam memandang suatu kebenaran itu adalah mutlak menjadi milik diri masing2x. Tidak ada seorangpun yg boleh memaksakan pedapatnya pada orang lain. Jalankan agama anda sesuai pemahaman anda yg sebenar-benarnya, tapi jangan berhenti mencari, karena semakin banyak ilmu kita untuk mendekatkan diri pada-Nya, Dia juga akan semakin dekat dg kita. Ini bukan buat umat Hindu saja tapi untuk keseluruhan pengunjung blog saya..
Kalau saya sempat sharing dan diskusi tentang Hindu di sini itu bukanlah berarti saya seorang yg sangat memahami Hindu luar dalam, bahkan sampai demikian rinci dari saduran kitab2x Hindu, saya hanyalah seorang pencari kebenaran yg insyaallah akan terus belajar untuk bidang perbandingan agama ini. Mohon maaf kalau tulisan saya dirasa mengganggu anda sebagian umat Hindu. Selalu ada pro dan kontra dalam suatu permasalahan. Saya hanya menganggap bahwa informasi dan kebenaran itu adalah hak semua orang. Dan setelah suatu informasi ataupun suatu kebenaran sampai pada seseorang, ia sendirilah yg berhak untuk mengambil sikap dan pandangan thdnya. Sekali lagi tidak ada orang yg boleh memaksakan pendapatnya pada orang lain. Itu prinsip.. 🙂
Terima kasih.. 🙂
Mas Rkh,
Terima kasih, saya menemukan website seperti ini, saya senang sekali membacanya. Mr. Naik memang luar biasa, saya sudah pernah nonton itu “The similarity Islam and Hindu”. Sungguh saya terkesima pertama kali, karena dia bisa tahu dan hafal diluar kepala ayat2 Qur’an dan sloka2 Hindu. Tapi setelah saya hayati apa yang dia bicarakan, ternyata saya berfikir dia seperti membuat persamaan antara contoh: Manusia dan Binatang (sama2 punya hidung/alat penciuman. mata/alat pengliatan, dan sebagainya), dia tidak membicarakan bahwa manusia punya perasaan dan binatang tidak, manusia punya ekor pendek, ada binatang yang punya panjang/tidak sama sekali. Dan menurut saya Mr. Naik hanya mencari ayat dan sloka yang bisa dibandingkan saja dengan merangkai kata2 penjelasan, sehingga seakan2 sekilas terkesan sama. Lalu membuat kesimpulan yang bersifat persuasif atas kepentingan dakwahnya. Mungkin Mbak Monkeg dengan tulisannya yang panjang lebar diatas telah menjelaskan sedikit sekali dari begitu banyaknya ajaran Hindu. Karena mungkin dia capek ngetik kalo memaparkan kitab2 hindu yang begitu banyaknya. Tapi saya melihat apa yang ditekankan/dasar ajaran Hindu dan Islam itu ada banyak perbedaan.
Dan saya membaca terakhir Mas Rkh tentang sedang mencari kebenaran, atau ada yang bilang agnostic, dan saya yakin di dunia ini 50% lebih orang seperti itu. Saya pernah membaca ada orang yang mencari kebenaran seperti Mas Rkh, memulai membaca dan menghayati satu persatu kitab2 suci dari agama2 yang ada (terutama agama2 yang berpopulasi banyak) mis; Kristen, Islam, Hindu, Yahudi, Sikh. Akhirnya dia bilang: kalo telah menghayati ajaran Hindu dan kamu membaca ajaran agama lain, ajaran/kitab suci2 agama tsbt akan sangat menarik.
Agama Hindu menganjurkan setiap orang (tidak melihat golongan orang) untuk mencari kebenaran sejati, demikianpun dengan membaca dan mempelajari ajaran2 kitab suci agama lain. dan mempersilahkan pemeluk agama lain memakai ajaran2 Hindu dengan penafsiran yang bebas untuk mencari kebenaran pribadinya.
Bagawad Gita adalah intisari Weda, sekarang ini telah banyak bukunya dalam berbagai bahasa dan dengan judul yang berbeda2, misalnya: “Song of God”, “The Way of Life” dan lain2. Dan diperkirakan semua ilmuan2 hebat dunia dan orang2 hebat dunia pernah paling tidak sekali membaca Bagawad Gita. Dan menjadikan-Nya pedoman hidupnya, sampai2 Albert Einstein akhirnya berkata bahwa rahasia alam ini tidak bisa diungkap oleh pikiran manusia.
Dan Yoga dan atau Meditasi sekarang ini menjadi trend di belahan negara2 maju. Dan menjadi salah satu alternatif positif dalam menghadapi modernisasi kehidupan yang sering kali membuat stuck pikiran. Dan dalam Yoga, Meditasi tersebut tidak ada yang bilang bahwa itu ajaran Hindu (walau sebenarnya itu ajaran Hindu seperti yang dibilang Mbak Mongkeg dalam Yoga Marga). Sehingga pesraman2 (kelas2) Yoga, Meditasi itu bisa terbuka bagi seluruh umat beragama. (Dan saya banyak punya teman2 kebetulan Muslim yang ikut kelas2 Yoga – Pen).
Mas Rkh, saya yakin bahwa Mr. Naik tidak tahu seluruhnya ajaran2 Hindu dimana terdapat filsafat2 yang tak ada bandingannya. Kalo Mas Rkh ingin tahu sebagai usaha mencari kebenaran, Mas bisa coba baca Bagawad Gita, ada bukunya yang berisi sloka2/ayat2, ada juga yang sudah berupa rangkaian seperti cerita (buku ini biasanya diperuntukan supaya mudah memahami isi yang tersurat maupun tersirat dalam Bagawad Gita).
Terima kasih Mas Rkh, juga Mbak Mongkeg suksma, tiang bangga ngwacen comment Mboke…., yen dados Mbok nulis malih indik Hindu ring internet2, rahayu
Yanik
oom rkh
berbeda pandangan bukan berarti bahwa tak gunakan akal budi. beragama bukan hanya diliat dari apa yang diucapkan tetapi juga dipikirkan dan tindakan.
anda bukanlah pencari kebenaran, tetapi anda mencari2 untuk membenar2kan apa yang anda rasa benar
saya pamit dulu, sorry mampirnya bentar oom ya
—————
rkh :
nak komeng.. pendapat anda benar tentang berbeda pandangan, akal budi, dan beragama. Masalahnya sudahkah anda mencoba untuk mencerna ajaran agama anda dg akal budi? Sudahkan anda mencoba melihat ajaran agama lain (bukan melihat umatnya saja) untuk membuka wawasan kita? Kalau belum, cobalah. Insyaallah anda akan dapat wawasan keagamaan yg lebih baik..
Tentang pencarian kebenaran, sebelum anda benar2x terjun untuk mencari dan mendalaminya, mungkin anda tidak akan mengerti. Sebelum anda mencoba untuk bertanya-tanya kenapa ajaran agama saya spt ini? Kenapa ajaran agama lain begitu? Apa benar ajaran agama saya adalah spt yg saya pahami? Apakah benar ajaran agama lain itu adalah spt yg sering saya dengar dari orang lain? Dll… dsb… Sebelum itu semua mungkin anda tidak akan memahami. Cobalah dulu.. jangan kuatir apa kata orang, Tuhan adalah penuntun utama kita. Insyaallah Tuhan akan menunjukkan pada kita apa yg kita cari itu.. 🙂
Mas Komang anda jangan terlalu emosi saya yang pernah menganut agama hindu tidak benar yang anda bicara, agama yang baik adalah agama islam, mengapa saya masih islam karena dilihat secara hati nurani saya agama islam yang terbaik dunia & akhirat
—————-
rkh :
Mas gusti, anda muallaf? Kalau ya, selamat untuk anda. 🙂
Tiap orang punya pilihannya masing2x, semoga anda bahagia dg pilihan anda.
Oh……….. Lord……………
inilah akhir zaman…!!!!!!!!!
kalo bener sama, kenapa babi diharamkan..?? apa karena alasan klasik, soalnya babi kotor,,?? tlg p’tanyaan saya dijawab coz temen2 muslim saya tidak bisa memberikan jawaban yang pas…..!!!!
terus kenapa Hindu dibilang penyembah berhala…??? ( karena dilihatnya menyembah aneka tugu { tugu } ) oleh teman muslim saya…???
Udahlah….
Knp hrs dributkan….
biarkan saja……
jangan dcari persamaan maupun perbedaan…
biarkan smuanya berjalan dengan sendirinya seperti air yg mengalir, kita nikmati, bukan dgn emosi dan sebangsanya.
tetapi dengan rasa cinta.
Cinta terhadap TUHAN.
Smuanya yg benar kita akan tau…..klo tiba waktunya.
kpn?
waktu ajal menjemput kita.
Kita akan melihat kebenaran dsana, tidak ada yg dtutup2in.
KIta akan buktikan,,, mana yang benar dan yg salah.
tak usahlah dributkan ddunia ini.
Gak akan ada habisnya,,, krn itu sifat dasar manusia,, ingin menang sendiri.
untuk rkh. thx referensinya,
jgn lah begitu percaya pada apa yg kau lihat dan dengar, krn itu blom pasti benar adanya.
Kita dsini Bhineka Tunggal ika.
Kita hargai perbedaan.
Salam.
Setelah membaca tulisan mas rkh di atas, yang pertama ingin saya ucapkan adalah terima kasih mas rkh sudah membuka wawasan baik bagi kaum non hindu maupun pemeluk hindu itu sendiri.
Untuk beberapa argumen atau penafsiran yang kurang tepat mengenai ajaran hindu sudah diuraikan oleh saudara kami mongkeg (dan itu sudah sangat jelas sekali).
Mengenai paham pantheism,menurut saya mas rkh sedikit meleset dari arti filosofi yang ada di hindu. Jika di islam disebutkan everything is God’s yang kalau diartikan menjadi bahasa indonesia yakni segala sesuatu adalah milik Tuhan. Di hindu, saya yakin paham ini pasti diterima. Tetapi filosofi hindu berpikir setahap lebih ke depan yakni semua yang ada di dunia ini, baik dan buruk, diciptakan Tuhan sehingga semua yang ada di dunia ini bisa juga dikatakan milik Tuhan (filosofi ini dapat diterima oleh semua orang yang memiliki iman) Dan semua ciptaanNya, yang berasal dariNya, yang dimilikiNya, adalah Dia (baca: Tuhan itu) sendiri.
Everything is God. Ini filosofi yang menyebabkan kaum hindu tidak memberi jarak dengan Tuhannya. karena tujuan akhir dari hindu bukan semata2 mendapatkan surga, tetapi lagi2 lebih setahap daripada itu yaitu kembali bersatu dengan pencipta (Tuhan). Atman (atau biasa disebut dengan roh) yang disebutkan bersatu dengan Brahman (Tuhan), tidak lagi berada di surga, tetapi benar2 bersatu dengan Brahman. Dan ini yang disebut dengan moksa. Referensinya sudah diberikan oleh commentator2 sebelumnya.
Mungkin untuk kaum muslim, agak sulit menerima filosofi ini. karena yang saya tangkap dalam ajaran muslim, setelah seseorang meninggal dunia, maka rohnya akan kembali ke akhirat. Berdiam di sana sampai hari penghakiman tiba (kalau salah, maaf, dan tolong dibenarkan ya mas rkh).
Tetapi dalam hindu, roh tersebut tidak hanya ingin kembali ke akhirat dan masuk surga saja, tetapi lebih daripada itu, bersatu dengan Tuhan itu sendiri. Ini mungkin yang membedakan hindu dan islam secara filosofi.
Tidaklah salah untuk terus mencari kebenaran. Dan kebenaran sejati adalah Tuhan itu sendiri. Ini adalah salah satu maksud dari filosofi Everything is God.
Hindu juga mengajarkan tatwam asi (aku adalah dia). Disini dia bisa berarti segala ciptaan Tuhan. Ketika kita menyakiti orang lain, berarti kita menyakiti diri sendiri. Ketika kita menyakiti diri kita sendiri dan menyakiti orang lain, maka kita juga menyakiti Tuhan. Ini adalah contoh pendekatan Everything is God yang lain mas rkh.
Jadi dalam mengartikan kata-kata tersebut, kita tidak bisa mengartikannya dengan arti harfiah saja. Jadi perlu dilihat, apa makna dibalik kata tersebut. Dan itu tidak bisa didapatkan hanya dengan menghafal ayat2 suci yang ada di kitab suci. Bahkan seorang hindu pun harus terus berpikir dan mencari kebenaran ajaran filosofi hindu berpuluh2 tahun, bukan dengan menghafal dan melakukan penafsiran, tetapi diikuti berpikir dengan akal yang bersih secara mendalam.
Sesuai dengan ajarannya hindu yang penuh dengan filosofi, begitu juga dalam mengartikan ayat2 yang ada di Weda. Dan inilah juga yang saya anggap sedikit berbeda dengan islam. Dalam Al-quran dapat dikatakan dengan jelas apa yang baik dan apa yang buruk. Dan dengan tegas memberikan hukuman kepada seseorang yang melanggarnya. Ini mungkin kelebihan yang saya lihat dari islam mengenai kemudahannya.
Saya bisa saja mengatakan tidak setuju terhadap anggapan setiap agama adalah sama. Tetapi lebih setuju dengan mengatakan perintah setiap agama adalah sama. Tetapi tidak dengan ritual (cara beribadah) dan kepercayaannya terhadap sesuatu. Saya setuju bahwa setiap agama mengajarkan ajaran yang sama untuk selalu berbuat yang benar, berkata-kata yang benar, dan berpikir yang benar. Saya setuju jika setiap agama sama dalam menganjurkan setiap pemeluknya untuk mencari kebenaran sejati.
Kebenaran sejati bagi seorang hindu bukan hanya terpaku pada Weda, tetapi kebenaran sejati seorang hindu kembali lagi saya katakan adalah Tuhan itu sendiri.
Saya tidak setuju ketika anda mengamini kawan-kawan kita yang akan menjadi mualaf hanya karena memiliki kekasih yang beragama islam. Bukankah anda menuliskan judul Hindu dan Islam ternyata sama?
Ketika setiap komparasi yang ada sampaikan bertujuan untuk membuka mata dan wawasan, bahwa ada ajaran dari 2 agama ini yang memiliki persamaan, mengapa seorang hindu harus memeluk muslim?
Hindu tidak melarang umatnya untuk meyakini Muhammad adalah utusan Tuhan. Hindu juga menganut bahwa hanya ada 1 Tuhan. Inti ajaran kedua agama ini begitu luhur, dengan alasan apa kita mesti mengkonversi pemeluk agama lain.
Saya setuju ketika anda membeberkan persamaan persamaan tadi. Tetapi ketika anda menceritakan bahwa setelah itu trdapat konversi agama besar2an di India, dan anda mengamini kawan-kawan kita yang ingin mengkonversi agama dari pasangannya, saya pikir tujuan anda sedikit melenceng. Tulisan mas rkh sudah bagus di awal, tetapi kurang berkenan di belakangnya.
Bukannya takut mengetahui kenyataan yang terjadi di India, tetapi saya lebih senang jika anda menganjurkan bahwa pemeluk agama hindu mesti belajar lebih tentang ajaran agamanya, kitab sucinya. Karena pemeluk agama yang baik adalah pemeluk agama yang mengkritik penyelewengan ajaran agamanya sendiri oleh pemeluknya untuk kembali ke ajaran kitab sucinya.
Begitu juga teman anda yang memiliki gambar di dinding rumahnya tersebut. Hindu tidak mengajarkan untuk memuja kertas yang tertempel di dinding. Tetapi gambar tersebut lebih menjelaskan simbol dari Tuhan yang memiliki banyak sifat. Coba anda tanyakan kepada teman anda tersebut, simbol apakah dari tangan berjumlah empat, kepala berjumlah empat, dan segala macamnya. Dan itu akan menjelaskan sifat keagungan Tuhan.
Dan ketika teman anda nantinya tak dapat menjelaskan, saya lebih senang jika anda mengingatkan atau menyarankan dirinya untuk lebih mendalami agamanya, bukan mengajarkan ajaran agama lain (toh, anda juga menulis bahwa hindu dan islam adalah sama) dan mengkonversikan orang tersebut. Dengan begini, maka kehidupan antara 2 agama, hindu dan islam dapat hidup saling berdampingan tanpa ada suasana kecurigaan dan ketakutan lagi. tanpa ada kebencian lagi. Dan kita sama2 terhindar dari perbuatan yang dilarang oleh agama kita masing2.
Semoga kita mendapatkan damai di hati, damai di dunia, damai selalu.
Terima kasih.
sepertinya memang benar, pada basicnya ajaran tauhid itu memang satu, dan hanya tauhid lah yang diajarkan para nabi hanya syariatnya saja yang setiap periode kenabian akan berganti. baik diperbarui atau dikembalikan kepada ajaran semula (ajaran nabi terdahulu), sebelum ajaran-ajaran tersebut melewati proses panjang bertahun-tahun, puluhan, bahkan ratusan tahun rantai panjang pengajarannya oleh para pemuka agamanya, yang memungkinkan terjadinya perbedaan dari ajaran aslinya (karena penafsiran dari manusianya).
saya belum banyak membaca kitab-kitab. tetapi sejak beberapa tahun lalu saya telah memiliki Bhagavad Gita dan membaca beberapa bagiannya (saya sendiri insyaallah muslim)
dan saya juga merasakan betapa sebenarnya ajaran-ajaran hindu dan islam sama. mungkin saya akan menyelesaikan membacanya, dan semoga saya diberi kemampuan untuk menjelaskannya, suatu saat nanti.
anyway…pernah terpikir tentang keberadaan agama hindu di india (yang lebih tua dari islam di bumi arab) dengan keberadaan/diturunkannya nabi adam as (yang lebih tua dari Nabi muhammad SAW) dari surga ke bumi, yang tempat turunnya di bumi adalah di India? apakah ada hubungannya ?
saya juga merasa hampir tidak ada bedanya antara ajaran hindu yang saya baca dalam Bhagavad gita, dengan yoga
, dengan sufi dalam islam.
menurut saya, tidak ada yang salah dengan hindu, budha, islam, nasrani. tidak ada yang salah dengan ajaran aslinya. yang salah adalah kita semua, para pengikutnya. why? karena ego kita.
sometimes (tanpa sadar) kita membela agama kita (atau institusi agama kita?) bukan karena ingin membela ajarannya, tapi lebih kepada membela ego kita. maksudnya, misalnya : saya membela islam atau hindu karena saya (beragama) islam atau hindu. kita membela karena didalamnya ada egoisme kita yang merasa benar sendiri (dengan penafsiran yang kita yakini). kita hanya sedang membela diri sendiri.sebab, kebenaran sejati itu hanya milik Tuhan. ia tidak perlu dibela. bahkan, sebaik-baiknya pembelaan yang baik dan yang mampu kita lakukan (menurut saya yang menyadari bahwa manusia seperti saya adalah mahluk yang lemah jika tanpa pertolongan Allah…) adalah dengan melaksanakan ajaran agama yang kita yakini sebaik baiknya dan sebenar-benarnya, termasuk di dalamnya bagaimana kita berhablum minannas, berhubungan dengan manusia(atau lingkungan). siapa yang paling baik dan lurus niatnya, itulah yang terbaik.mungkin dalam agama hindu ada ajaran untuk tidak menghujat pemeluk agama lain. dalam islam, sebetulnya juga ada kan? bagimu agamamu, bagiku agamaku, itu patokan yang bagi saya amat jelas, dimana kita hanya perlu fokus melaksanakan sebaik-baiknya ajaran agama kita, tanpa perlu sibuk menghujat agama lain dan pemeluknya.islam cinta damai…dan seharusnya kita mempraktekkannya persis seperti itu. tunjukkan benar-benar bahwa islam mampu menjadi rahmatan lil alamin…, jangan bikin malu Nabi Muhammad yang sampai nafas terakhirnya masih mengkhawatirkan umatnya (kata-kata terakhir sebelum beliau wafat adalah : umati…umati (umatku-umatku)). biarlah Tuhan saja yang kelak menjadi sebaik-baik hakim atas kelurusan niat kita beribadah kepadaNya.
Btw, konsep Tuhan tidak bisa disamakan dengan mahluknya memang 100% benar, tetapi konsep semuanya adalah tuhan juga benar, bahkan jika kita mencermati ajaran Quran (bukan ajaran /tafsiran kyai…). coba cari ayat tentang penciptaan manusia dalam Al Quran…, disitu diberitakan bahwa Allah memerintahkan Jibril, untuk meniupkan sebagian ruhNya kepada sang calon bayi. itu berarti, kita adalah bagian kecil yang berasal dari Tuhan, meskipun tentu saja, karena kita hanya parsial, kita tidak bisa disamakan dengan Tuhan. ini juga ada dalam kristiani,kalau tidak salah yang menyebutkan aku ada di dalam Tuhan (atau sebaliknya, Tuhan ada di dalam aku ? tolong dibantu dong..temen-temen kristiani…) dan oleh sebab itu, setiap mahluk bukan hanya miliknya, tetapi adalah bagian dari diriNya, sebab, tanpa diri-Nya di dalam diri kita, kita tidak mempunyai daya hidup sama sekali.
oh iya, terakhir, saya adalah satu dari orang yang tidak percaya bahwa hanya agama-agama semitik (islam dan nasrani) yang pantas disebut agama samawi. sebab, saya percaya firman Allah (Al Ilah : satu satunya yang dituju/disembah) bahwa untuk setiap kaum diturunkan nabi dari kaumnya sendiri. saya percaya di india, tempat agama hindu berasal, juga diturunkan Nabi (nabi lho, bukan rasul…)
islam tidak berdakwah dengan kekerasan (setidaknya, itu tidak dilakukan oleh nabi Muhammad SAW), sebab yang dilakukan oleh beliau adalah mempertahankan diri (bisa diketahui sebab-sebabnya dengan membaca Sirah Nabawiyah, atau yang lebih lengkap Tarikh Muhammad) dan itu adalah ajaran yang sebenarnya. itu sebabnya, meskipun islam masuk ke India, tidak ada pengislaman atas India, tidak ada pemaksaan atas Agama.
mengapa banyak orang islam yang juga mempelajari Yoga ?
itulah kesalahan orang yang mengaku dirinya islam, sama seperti para teroris itu (teroris bukan jihad, setuju ?!)
karena sifat dasar manusia yang mau enaknya sendiri… Yoga dianggap sebagai olah raga, dimana kita bisa memaksimalkan potensi jiwa dan raga dengan memaksimalkan pola pernafasan, dan pemusatan pikiran tanpa mau memahami ajaran yang melandasinya. dan anda benar, Islam juga mengajarkannya, hanya secara tersembunyi, melalui sholat (para penganut sufi, atau tarekat pasti tahu akan hal ini, seperti diakui oleh Kyai Ahmad Asrari Al Ishaqi, btw, mas sudah pernah dengerin ceramahnya belum ?). kenapa tersembunyi, karena itu adalah hikmah, yang diberikan pada orang yang benar-benar mencari. dan kemampuan-kemampuan seperti yang dimiliki oleh para yoga itu bukan hal yan paling penting bagi islam, karena, sekalilagi itu adalah hikmah, “hadiah” bagi pencari-Nya.
tetapi, itu bukan tujuan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad untuk kita cari. tugas kita sebagai umt islam untuk “mendatangi”Kyai kita, dan sebaliknya, tugas besar kyai kita juga untuk “mendatangi” umat islam yang sangat banyak ini, supaya lebih memahami islam, tul gak ?
marilah kita mengamalkan syariatnya, karena di dalamnya ada hikmah tersembunyi… (bang rkh, ayo sama-sama kita ucapkan Syahadatain lagi..he3)
ayo, tunjukkan umat islam adalah ahsanu taqwim dengan tidak berbuat kerusakan di muka bumi dengan akhlakul karimah yang diajarkan nabi. jadikan akhlak kita sebagai hujjah atas kebenaran islam, tidak perlu hujat menghujat, tidak perlu menyorong-nyorongkan kebenaran, karena keyakinan adalah milik kita sendiri, bagimu agamamu, bagiku agamaku. cukuplah kita dengan dienul islam (ketundukkan / kepasrahan yang membawa pada keselamatan).
lain kali kita silaturahmi fikr lagi ya…., insya Allah…
maaf, ilmu saya ‘cethek’ dan tidak tertata, karena masuk blog ini tanpa persiapan…ha5 (kesasar gara-gara pingin tahu satanic verses)
terima kasih atas ilmunya..
ilmunya sangat berguna..
saya pun jadi terpacu untuk mencari kebenaran yang lebih sejati…
agama tu tidak sama….
tapi tuhan semua makhluk d jagat raya ini yang sama…
buktinya mengapa kita dciptakan sma seandainya tuhan qta bebeda,, ??
q bilang knapa agama tu tidak sama buktinya yaitu tujuan agama islam yaitu mencapai surga sedangkan agama hindu mempunyai tujuan yg lebih tinggi tidak sekedar surga,,,tetapi “Moksa” bersatunya sang jiwa(manusia) dengan sang pemilik jiwa(Tuhan)….
maaf klw saya tidak setuju atas pendapat rkh…
1 lagi bwt umat hindu yg membaca blog ini…
ibaratnya: qta sudah pada tingkat mahasiswa…
bwt apa kita kembali pada tingkat yg lebih rendah…
emang terkadang qta merindukan masa2 sma tetapi itu semua sudah qta lewati sekarang qta sudah mahasiswa..
awalnya emang terasa sulit untuk menjalani kehidupan yg lebih tinggi tp seiiring berjalannya waktu qta pasti akan bisa dan menjadi lebih dewasa…..
5 anak Tuhan tersesat di dunia
kemudian Tuhan menurunkan agama a
tapi hanya 1 anak yang sadar
karena kearifan yang berbeda
Tuhan Maha Pengasih
diturunkan agama b,c,d,e
agar keempat anak itu sadar dan bisa menerima
dan dapat kembali ke Tuhan
saya seorang umat hindu dari bali,
saya kira pemahaman anda masih dangkal akan hal tersebut(perbandingan), maaf bukannya saya sombong atopun lebih sombong,
1. perbandingan anda masih berkutat dalam buku atopun literatur, dalam Veda menyebutkan “Aku takut didekati sama orang-orang bodoh”, dan itulah gunanya weda dipecah-pecah dalam berbagai bentuk, dan intinya pun tetap satu, dan kalopun anda itu membaca dan tau artinya, belum tentu anda memahami artinya, Tapi pernahkan anda menelaah atopun menganalisa itu lewat kaca spiritual(Batin anda?)
2. Saya setuju kalo semua Agama itu dikatakan sama, Atas dasar sama2 Memuja Tuhan,
simpel aja , kita sama2 memuja tuhan, itupun Beliau yang menurunkan Agama tsbt, kita manusia di kasi pilihan , Ayo pilih yang mana menurut anda cocok untuk menuju Beliau!!!
Jangan ribut deh….
Salam Damai.
Yth. mas rkh,
Terima kasih sudah mau bersusah payah untuk menuliskan pemikiran anda dalam blog ini mengenai pemahaman tuhan / agama, tentunya hal ini dapat menjadi tambahan ilmu bagi kita ( maaf, tentunya anda juga tidak ingin apa yang anda tuliskan ini dianggap sebagai kebenaran mutlak oleh pembaca anda kan ..)
Jujur harus saya sampaikan bahwa saya bukan termasuk orang yang sangat mengerti tentang agama dari a-z, tapi ijinkan saya menyampaikan pandangan hidup saya :
Semua ajaran agama adalah sama, hanya mungkin penyampaian dan penyajiannya berbeda. bahkan anda menuliskan bahwa banyak ajaran islam dan hindu yang sama (entahlah mana yang lebih dulu ada, saya sendiri tidak tahu, karena adanya beberapa pernyataan yang berbeda dari orang yang mengaku sudah mempelajari agama) Namun mengingat manusia memiliki keterbatasan ( pikiran, akal budai serta ego yang tinggi ) akhirnya pemahaman agama ini menjadi dangkal (meskipun ia mengaku ahli) kalau tidak, tentu tidak akan terjadi pembunuhan umat manusia atas nama agama bukan ( mis; bom bali). Kadang saya berpikir “seandainya manusia memiliki pemahaman yang sederhana saja tentang agama yaitu bahwa agama mengajarkan untuk berbuat kebaikan, pastinya dunia ini akan lebih indah” Tapi tentunya ini semua tidak terlepas dari rahasia Ilahi, bahwa semua diciptakan berbeda ( laki-perempuan, panas-dingin, baik-buruk, hitam-putih, dll )
Saya setuju pendapat anda tentang jangan hanya memahami agama sebagai sebuah doktrin, tapi lebih ke bagaimana implementasinya dalam kehidupan sehari hari sehingga apa yang menjadi tujuan dari ajaran agama tersebut dapat tercapai. contoh ekstrimnya begini (mohon maaf, ini hanya contoh saja ) Semua agama mengajarkan untuk puasa guna menahan hawa nafsu yang menjadi musuh besar manusia. seandainya kita harus memilih hanya dari 2 opsi, orang orang mana yang akan kalian pilih; yang menjalankan puasa namun kelakuannya tidak baik, atau yang kelakuannya baik namun tidak pernah puasa ? (catatan; menurut saya; puasa adalah cara yang sangat efektif dalam meredam hawa nafsu yang ada dalam diri manusia, sayangnya masih banyak yang menganggap puasa hanya sebatas tidak makan dan minum).
saya ingin coment sedikit perihal adanya teman mas rkh yang menempelkan gambar di dinding. Saya jadi inget sewaktu saya SMA, ada temen yang sedang jatuh cinta pada seseorang dan memuja muja jantung hatinya. Ketika ia menerima surat dari kekasihnya tersebut, ia sangat senang sampai sampai menciumi surat tersebut berkali kali (bahkan surat tersebut diajak tidur dengan menaruhnya dibantal). kemudian ia juga membuat sketsa wajah pacarnya pada sebuah kertas (he..he.. dia gak ada bakat gambar sama sekali, hasilnya hancur banget deh..) sewaktu saya komentari, dia dengan percaya diri bilang bahwa meskipun gambar itu jelek, tapi itu adalah gambar bikinannya, dengan cintanya, dengan segala keterbatasan kemampuannya untuk menggambar dan yang saya salut, dengan adanya gambar tersebut (yang ditaruh didompetnya) dia tidak selingkuh, dia tetap setia, dan ketika ia melihat gadis cantik lain yang menggodanya, ia akan kembali melihat gambar yang “buruk” tersebut dan tetap menjadi seorang yang setia meskipun jauh dari pacarnya. (setelah sekian lama saya baru tau ternyata pacar temen saya ini saya sangat cantik, jauh dari gambar yang ia buat).
nah kembali ke teman mas rkh tersebut, tentunya belum semua orang punya kemampuan berpikir seperti mas rkh, sehingga dengan keterbatasan manusia untuk menggambarkan cintanya pada Tuhan, untuk dapat merasakan kedekatan dirinya pada Tuhan, sampai dengan saat ini itulah yang dapat dilakukan oleh sebagian banyak orang, itulah simbol yang dapat membuat mereka untuk tetap ingat pada Tuhan-nya, untuk tetap mencintai-Nya, untuk tetap menjalankan ajaran-Nya. Sama seperti bendera pada setiap negara, merah putih adalah lambang bendera kita yang menggambarkan keberanian dan kesucian, tapi apakah itu juga menggambarkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia berani dan suci ? (he..he… melihat kondisi sekarang, jadi bingung untuk menjawabnya)
Tapi kalau ada orang asing yang menginjak nginjak bendera kita, pastinya kita sangat marah… meskipun secara logika kita akan bilang “ah itu kan hanya sebuah kain” so what gitu loh… tapi itulah bendera kita, yang membuat pejuang kita bersatu berani mati untuk menegakkan sang merah putih.
tentang pemahaman tentang kehidupan, Tuhan dan agama, saya merasa sama seperti kita menjalani hidup ini. Dari mulai belajar bicara, belajar jalan, belajar membaca, dst.. semuanya harus diajarkan step by step. tentunya sangat sulit untuk mengajarkan materi kuliah anak SMA , SMP, SD apalagi TK. hal ini bisa kita analogikan dengan pemahaman kita tentang Tuhan. Dulu orang mengatakan dunia itu datar, matahari mengelilingi bumi, tidak mungkin orang bisa ke bulan, dll yang akhirnya seiring dengan berjalannya waktu semuanya yang dulu dianggap sebagai suatu kebenaran akhirnya terbantahkan. mungkin (entah ribuan tahun lagi), suatu saat ketika Tuhan merasa kita sudah siap, beliau akan menunjukkan wujud-Nya (maaf agak ngawur.., tapi kita tidak bisa meramal masa depan dan mengecilkan kemampuan-Nya)
Jadi menurut saya, apa yang disampaikan oleh mas rkh (yang diambil dari Dr.Zakir Naik) dapat dijadikan tambahan wawasan yang patut kita diskusikan lagi mengingat pemahaman tentang kehidupan, Tuhan dan agama tidak terbatas hanya pada saat manusia lahir dan mati namun pada saat bumi tercipta sampai dengan …. (entahlah, mungkin sampai bumi hancur, ya Tuhan semuanya kami pasrahkan kepadaMu). kehidupan kita ini hanya secuil dari perjalanan bumi, mungkin sama seperti 1 tahun kita mengikuti kelas 1 SD, untuk berikutnya naik kelas 2 dst.. entahlah kita sekarang seperti hidup di kelas berapa, tentunya terbuka peluang apa yang dianggap benar saat ini belum tentu benar nantinya, apa yang menjadi pandangan benar kita saat ini akan berbeda oleh masyarakat nantinya. Jadi kita jangan dikerdilkan oleh keterbatasan kita sebagai manusia, teruslah belajar dan membuka pikiran agar kita lulus ujian kehidupan ini.
Terakhir, terus terang wawasan saya kurang perihal Dr.Zakir Naik, tapi kalau pada saat beliau menyampaikan pandangan beliau dan tidak ada yang membantah tentunya bukan berarti yang disampaikan pasti merupakan kebenaran mutlak, banyak kemungkinannya mengapa tidak ditanggapi secara frontal; mis; perlu mempelajari lagi apa yang disampaikan Dr.Zakir sehingga tidak perlu sampai berdebat kusir, dan tanggapan yang akan disampaikan dapat dipahami semua pihak, atau mungkin ada forum dan lembaga yang lebih berwenang untuk memberikan tanggapan dan kemungkinan lainnya.
untuk mas rkh,
kata kata “karena saya tahu betul dari beberapa orang India Hindu yg saya kenal, mereka mengaku punya Tuhan masing2x yg berbeda satu sama lain, yg mereka pajang gambarnya di rumah dan meja kerjanya.”
tolong kalau untuk diposting sebagai bahan dari tulisan mas rkh terutama masalah hindu, mohon dipelajari lagi lebih dalam karena dapat saja teman teman yang lain akan mengatakan “dari beberapa orang islam yang saya kenal…….” dan mengatakan yang tidak sesuai (karena kurang pemahaman, baik narasumber maupun penulis) tentang islam. Saya rasa cek & ricek dari sumber informasi yang layak harus dilakukan sebelum melakukan posting ke media umum yang dibaca berbagai kalangan masyarakat.
Apakah tulisan mas rkh itu memang diambil langsung dari ceramah Dr.Zakir ( ikut didalam ceramah tersebut secara langsung) atau hanya dari info pihak ke tiga ? saya khawatir ada situasi / informasi yang tidak sampai ke mas kalau hanya berasal dari pihak ketiga.
Kehidupan ini hanya sebagian kecil dari kehidupan dunia, agama dan kebesaran Tuhan. Kedangkalan-lah yg membuat orang mau untuk belajar. Belajar-lah yg membuat orang menjadi tahu. Saat orang yang tahu ini menganggap pengetahuannya sebagai kebenaran mutlak, saat itulah dia menjadi salah..
Salam damai.
“5 anak Tuhan tersesat di dunia
kemudian Tuhan menurunkan agama a
tapi hanya 1 anak yang sadar
karena kearifan yang berbeda
Tuhan Maha Pengasih
diturunkan agama b,c,d,e
agar keempat anak itu sadar dan bisa menerima
dan dapat kembali ke Tuhan”
menurut saya:
Anak pertama adalah Agama A yang paling pertama lahir didunia, kemudian agama B,C,D,E
Si X pertama kali memeluk agama A, tetapi saya tidak bisa menerapkan ajarannya dan tidak klop dengan hati nurani , atopun dengan alasan lainnya thdp Si X pun bingung,
Kemudian Si X berpindah agama B dan disitulah dia menemukan jalan yang sangat klop untuk menuju Beliau
Agama A,B,C,D,E saling melengkapi, itupun jalan menuju Beliau, karena beliau Maha Pengasih, Beliau pun Maha Tahu bahwa manusia itu punya rasa dan tidak bisa dipaksakan, jadi beliau menurunkan agama B,C,D,E
Tentukanlah pilihan Anda!!!
So,,,, Blog ini saya rasa kontroversial, saling menghormatilah bagi kedua belah pihak yang disebutkan,
saya terima kasih sudah mengangkat topik seperti ini, kita memang perlu belajar dan lebih memahami untuk mendapatkan kebenaran sejati, tidak ada manusia paling pinter atopun sempurna, Hanya Beliaulah,
Kita diharuskan untuk menuju Beliau dengan jalan yang sudah ada, itulah sebabnya Beliau menurunkan berbagai agama, dan intisarinya pun sama
Kita memang bodoh dan terus dituntut untuk belajar, saya kira topik ini tidak terlalu “direpotkan” bagi orang2 yang lebih memahami intisari agamanya masing-masing
“Kedangkalan-lah yg membuat orang mau untuk belajar. Belajar-lah yg membuat orang menjadi pintar. Saat orang merasa pintar, saat itulah dia menjadi bodoh..”
= itulah manusia, manusia punya rasa, rasa gini lah , rasa gitu lah
tapi syukur juga jadi manusia yang bisa belajar dengan rasa untuk mencari kebenaran sejati, dan saya menyadari kebenaran sejati itu ada dalam diri kita sendiri
Aku Adalah Kamu, Kamu adalah Aku
Apanya? =Find out by yourself!!!!
salam damai,
Wah2 panas nih
Ternyata tulisan mas Rkh tentang pesamaan hindu dan islam justru menimbulkan pertidaksamaan pendapat yang beragam,inilah indahnnya demokrasi.
Kepada tuan Rkh, Kalau ada yang mengkoreksi tulisan anda, yang ada kutip dari ceramah DR Zakir Naik jangan selalu berlindung dengan kata “pas ceramah pak Zakir nga pernah dikoreksi koq, padahal dia didengar oleh banyak pendeta2”.
Apa tidak mungkin para pendeta itu tidak mengkoreksi pada saat ceramah karena takut terbawa emosi, jadi jawaban yang disertai dengan emosi tentu kurang baik.
Oh ya anda sepertinnya demen ama yang berbau persamaan agama.Coba Baca buku yang judulnnya “Islam Esoteris”. Kayaknnya pas deh
Kalo anda sekarang mengutip Zakir Naik, mungkin lain waktu anda mau mengutip apa yang ditulis oleh Achmad Chodjim di buku itu.
Ok bro terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk bikin penuh blog anda.
Terima kasih
Salam
David Ardan Wirayudha
wuih panas jek
Yahud banget pembahasannya, ckckcck
DR Zakir Naik emang pinter bisa membuat suatu ceramah yang sangat menarik an dibikin panas tentunnya.
Rkh yang baik yang bisa jelaskan sedikit soal persamaan hindu dengan islam.
Mungkin saya bisa jelaskan sedikit tentang perbedaan hindu dengan islam.
Di tulisan anda yang menarik diatas yang juga mengutip weda maupun quran disebutkan bahwa surga hindu dan surga islam sama, tapi sayangnnya surga bukan final stop bagi sebagian orang hindu ( setidaknya bagi saya dan orang2 yang saya kenal, kalo yang belom kenal belom sempet nanyak), tujuan akhir umat hindu adalah yang kami sebut Moksa, yaitu bersatunya penyebab hidup kita yaitu “atma” dengan SI PUNYA HIDUP ( Whatever you may called)
Saya nga tau ini di sloka nomor berapa di karena jujur saya nga pernah baca weda dan belom mau baca weda, aneh ya koq ngomentarin orang yang udah pernah baca weda sampe jumpalitan, dasar saya kurang ajar.
Tapi saya punya alasan untuk itu karena saya percaya kitab suci agama apapun memang bukan untuk dibaca tapi untuk dipahami dan dihayati, kalo sekedar membaca itu kerjaan anak TK. Kalau kita tidak paham dan menjadi sok paham kita akan sembarangan menafsirkan kitab suci.
Soal reinkarnasi anda mengatakan Para cendekiawan Hindu mengatakan bahwa tidak pernah ada konsep perpindahan roh / reinkarnasi dalam Weda. Saya mo tanya cendikiawan dari mana?
Tidak tersurat dalam belum tentu tidak tersirat kan, mo bukti gampangnnya gini deh saya bisa ngutip salah satu ayat quran dan membuktikan reinkarnasi itu ada dalam quran. Ehem ehem (Jadi Zakir Naik dulu):
QS 16: 70- “Allah menciptaan kamu kemudian mewafatkan kamu,dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinnya. sesunguhny Allah Maha Mengetahui dan Maha Kuasa”
perhatikan ayat yang saya kutip diatas pada kalimat dikembalikan kepada umur yang paling lemah, bukan kah kita paling lemah pada saat kita bayi, tapi ayat ini juga mengatakan hanya sebagian yang dikembalikan, jadi siapa yang termasuk sebagian yang dikembalikan?
Nga usah dijawab saya juga belom tau pasti jawabannya, tapi kalo bisa bagus sih soalnya entar saya dapat pencerahan
and bos kalo saya ngutip salah wajar kan saya kan nyari pembenaran dalil yang saya percayai, nga jauh beda sama Bung Zakir Naik
Thanks Bos
per-tama2, koreksi dari saya silahkan diganti kata2 “Sanata Dharma” menjadi “Sanatana Dharma”, karena itu bahasa weda,
sedangkan “Sanata Dharma” nama perguruan tinggi milik yayasan kristen di Yogyakarta :).
tapi kalo itu memang dari referensi yang anda peroleh, ini adalah sebuah koreksi terhadap referensi tersebut.
komentar saya :
Diskusi semacam ini di Indonesia sangat riskan, sebagai orang Hindu (yang agak agnostik) saya sangat setuju dengan diskusi semacam ini, bahkan debat agama sekalipun. Sayangnya beberapa orang Indonesia belum memiliki kesadaran untuk menghargai pendapat orang lain. Sebab dalam beberapa diskusi (dialog atau forum agama) sering diakhiri dengan pertikaian. Tapi jangan salah, bukannya saya tidak setuju dengan pertikaian, saya bahkan setuju dengan adanya perang. Tapi perang melawan pelanggar kemanusiaan. mungkin karena itu ada HAM (hak asasi manusia), sederhananya saya setuju kepada siapa saja yang memerangi pelanggar HAM.
Namun dalam konteks diskusi agama, kita diskusi untuk mencari kebenaran, bagaimana kita bisa mendapatkan kebenaran jika saat mencari-nya kita bertikai.
Intinya dalam diskusi online-pun jarang orang yang menggunakan identitas asli, karena hal tersebut mengancam nyawanya.
Tapi sekali lagi saya setuju dengan diskusi semacam ini, sebagai perbandinya sekedar informasi, ada forum
http://www.faithfreedom.org/ atau
http://indonesia.faithfreedom.org/ (versi Indonesia-nya) didirikan oleh Dr Ali Sina (orang Iran yang sudah murtad), bahkan anda di hadiahkan $50.000(bisa jadi hartawan nih…)+forum ditutup jika ada yang bisa membuktikan kesalahan hujatannya terhadap Islam.
Kaitannya dengan diskusi ini, saya quote kalimat berikut :
“Dalam pandangan Islam, mungkin saja kitab Hindu adalah dari Tuhan dan tokoh2xnya adalah nabi utusan Tuhan. Tapi andaikata itu benar, itu hanya untuk masa lalu, setelah nabi Muhammad datang dg ajarannya, itulah yg harus diikuti..”.
dalam pandangan sederhana saya, “ikuti yang benar, bukan yang salah”, benar dan salah tidak ada kaitannya dengan baru atau lama.
Sebagai contoh : “mencuri itu salah, karena kita juga tidak suka kecurian”. jadi dulu atau sekarang mencuri tetap salah, ada agama atau tidak ada agama mencuri tetap salah.
Itu contoh golden rule, yang dipake untuk aturan Hak Asasi Manusia Sedunia, agar tidak ada interfensi agama didalamnya.
Komentar saya soal Jihad:
Mungkin semua agama mendukung perang, sejauh untuk membasmi kejahatan (seperti pelanggar HAM, yang saya contohkan tadi), seperti halnya dengan hampir semua agama setuju akan adanya hukuman bagi pencuri.
Tapi Jihad dalam al-qur’an bukan membasmi kejahatan tapi membasmi Kafir dan Musyrik, dan maha penyayang Allah hanya berlaku jika mereka sudah Islam, berikut adalah contoh ayat al-qur’an mengenai hal ini:
“…Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.” (8:12)
“…maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (9:5)
Sedangkan Bhagavad Gita, tidak membahas agama lain, tapi “perangi kejahatan”. Jadi, ada perbedaan.
Sekedar saran dari saya, jangan gunakan agama untuk menghakimi agama, gunakan otak dan kemampuan berpikir (serperti istlah belajar dalam bahasa anda). Saya kurang setuju dengan penyebaran agama (dakwah), saya lebih setuju membantu mereka yang tidak mampu, ketimbang mereka dicekoki ajaran untuk membenci sesama (karena ada agama memang mendidik seperti itu).
Semoga bisa menjadi masukan buat teman-teman,
terima kasih
Agus Made K
menanggapi artikel : https://religiku.wordpress.com/2007/09/10/hindu-dan-islam-ternyata-sama/
Mas rkh yang pintar,
Saya setuju sekali dengan mas rkh klo agama hindu dan islam sama, sehingga ngga ada salahnya kan kalo mas rkh menjadi hindu atau memeluk agama hindu dengan melepaskan agama islam ya kan
memang,guru saya juga pernah bilang hal seperti ini..
tapi yang perlu diingat,
Semua inti ajaran Agama Islam,Budha ada di Hindu,
tapi ajaran Hindu belum sepenuhnya ada di Islam dan agama lainnya.
maka dari itu,beberapa hari yang lalu ada puluhan orang dari agama budha kalo ga salah,masuk ke hindu karena mereka melihat ajaran yang sama.jika tidak percaya,kontak Bali TV.saya menonton sendiri acara itu di Bali TV.
jangan samakan Hindu India dan Hindu Bali.
hindu bali sudah mengalami proses akulturasi namun tetap pada intinya.
apa yang di bilang komang ada benernya..
kalo memang ga ada perbedaan,kenapa ga semua orang pintar masuk islam aja?kalo orang bali menurut saya sih mungkin karena mereka masih menghormati Leluhur,karena
leluhur orang bali kan menganut agama hindu.(silahkan berkunjung ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali jika tidak percaya)
bukannya berprasangka jelek,tapi memang kenyataan
dahulu sewaktu jaman Majapahit bangsa ini makmur sentosa dengan wilayah kekuasaan yang luas.tapi sekarang?semenjak berganti kekuasaan bangsa ini semakin hancur!(baca buku Sejarah)
saya tau anda malu untuk mengakui kekalahan,maka ga usah panjang lebar bales komen saya.
cukup intinya saja.
Hmmm… saya ndak akan komentar banyak, cuman saya tetep ‘menghormati’ apa yang sering2 disebutkan :
“Agamaku adalah agamaku, agamamu adalah agamamu”.
Yakini apa yang anda yakini. Perbandingan tidak akan memberikan apa2 jika tidak disikapi secara bijak dan dewasa. Semua informasi adalah berguna, tapi untuk hal yang satu ini ada baiknya simpan untuk diri anda sendiri terlebih lagi ini adalah menyangkut hubungan anda dengan Tuhan. Disampaikannya sesuatu informasi dengan ‘sok tau’ dan kurang tepat hanya akan buat yang membaca tertawa, terlebih lagi jika hanya dipahami sebatas arti sebuah tulisan tanpa tau lebih mendalam apa maknanya. Apa pun tulisan yang muncul tidak membuat saya berkomentar apa pun, karena hal yang saya yakini tetaplah yang saya anggap paling benar.
Semoga itu juga berguna untuk anda sekalian 🙂
Sorry baru saya respon agak disibukkan oleh banjir bojonegoro :
saya hanya menggunakan penggalan2 biar tidak terlalu makan tempat. Moga tidak mengubah makna, untuk lengkapnya silahkan anda baca tanggapan di atas.
…tidak akan mengkoreksi tulisan saya tentang itu sebelum ada bukti nyata kalau itu salah.. 🙂
–>Oke, tidak masalah, hanya kata-kata, biar tidak semakin OOT.
…perguruan tinggi itu memang milik sebuah yayasan kristen. Adalah sangat beralasan kalau mereka bermaksud menyatakan bahwa kristen itu adalah sebuah agama yg abadi dg meminjam sebuah istilah dari Hindu sbg nama mereka. Sanata Dharma = agama yg abadi.
–>Semoga
1. Dari mana anda bisa berpendapat bahwa tulisan ini “di Indonesia”? Anda bilang sudah lama bercokol di dunia maya…
–>Saya tidak bilang “tulisan ini di indonesia”, tapi “Diskusi semacam ini di Indonesia sangat riskan” terserah dimaknai bagaimana (karena juga tidak terlalu penting), maksud saya “riskan untuk di indonesia”.
2. Dunia maya Internet adalah media bebas. Dan saya sudah memanfaatkannya secara bertanggung jawab…
–>Bagus, memang seharusnya begitu.
3. Saya sudah membuat peringatan dalam halaman “About me & this blog” di blog ini, bahwa blog ini adalah blog “khusus dewasa” … yaitu orang2x yg bisa berdiskusi dg baik, bukan yg emosional dan suka gontok2xan.
–>Saya setuju
4. Justru di sini bisa menjadi pembelajaran untuk mampu mendiskusikan agama tidak dalam artian menang2xan, hujat2xan, hina2xan, dll. tapi benar2x dalam upaya mencari kebenaran sejati.
–>Saya setuju, tapi hujat2an (baca tuduhan) pun saya setuju, sejauh mau mempertanggung-jawabkan, saya rasa itu yg sedang anda lakukan.
Tentang diskusi2x yg sering berakhir dg pertikaian itu, makanya anda jangan berkunjung ke forum2x dan milis2x debat kusir agama spt itu yg memang banyak terdapat di Internet. Contohnya adalah yg anda tampilkan link-nya di sini tadi. 🙂
–>Setiap orang punya cara belajar yang berbeda, saya menghargai bagaimanapun caranya. Anda tidak berhak melarang, mereka untuk ikut milis, atau forum apa saja. dan anda juga tidak berhak memvonis sebuah forum adalah debat kusir. Anda punya aturan untuk web anda, mereka punya aturan untuk web mereka. Apalagi anda mencontohkan link yang saya sertakan, forum itu sangat bertanggung jawab, bahkan si pemilik siap mati demi kebenaran. Kalo baru ngeliat sebentar anda sudah menganggap debat kusir, saya sarankan anda baca visi dan misi pembuatnya. Kenapa disana begitu banyak ‘sampah’ yang tampil dan dibiarkan, itu adalah cara pemilik untuk menunjukkan bahwa tidak ada intervensi dari pemilik, dan tentu ‘sampah’ itu bukan karya sipemilik. Bukankah kita cukup dewasa untuk membedakan antara berlian dengan sampah.
Mereka2x yg terlibat di sana memang bukan mencari penyelesaian, titik temu, kebenaran sejati, dll. tapi mereka memang berniat untuk saling hujat-hujatan, itu saja. Sedangkan moderatornya tidak akan menyensor apapun karena memang tujuannya mengumpulkan hit sebanyak-banyaknya untuk cari uang. Anda tidak akan mendapatkan apapun dari forum2x spt itu.. 🙂
–>Itu pendapat anda, saya rasa tidak sepenuhnya benar, dan biarkan orang-orang dewasa menggunakan cara belajar mereka masing2.
…Saya juga tidak belajar perbandingan agama dari forum2x spt itu…
…tapi yg saya dapat kemudian tidak lain dari rasa muak akan cara diskusi di sana yg tidak akan menghasilkan apa2x…
…sekali lagi, kalau anda ingin belajar perbandingan agama, jangan pernah mengunjungi forum2x spt itu, yah…
–>Saya hanya berharap pendapat ini bukan hanya karena anda kelabakan menghadapi kebenaran yg ternyata berlawanan dg keyakinan. Untuk orang yg senang belajar seperti anda, kenapa anda gunakan kebencian begitu mendalam, bukankah itu bisa membuat anda berhenti untuk berpikir dan berhenti untuk mencari.
kecuali kalau anda memang hanya ingin bisa mengutip beberapa topik di sana untuk bisa digunakan menyerang agama orang lain tanpa dasar yg benar..
–>Bagaimana jika digunakan untuk menyerang agama orang lain dengan dasar yg benar dan diperoleh dari sumber yang bersangkutan?
…Kalau orang melakukannya dg benar, tidak ada yg perlu ditakutkan. Mereka yg (merasa) terancam itu adalah karena memang mereka melakukannya dg tidak benar. Mereka memang hanya berniat menghujat, itu saja…
–>Saya rasa tidak semua orang memiliki tingkat keberanian yg sama, sekalipun dg cara yg benar untuk tujuan yg benar. dan itu bukan sebuah kejahatan, yg jahat dalam hal ini adalah yg memperlakukan tidakan keji terhadap pembela kebenaran karena bertentangan dengan keyakinan si pelaku.
Dr. Zakir dan juga Ahmed Deedat (yg debatnya lebih keras) juga tidak mempermasalahkannya. Mereka bahkan berbicara langsung di jantung negara2x kristen spt di amerika dan eropa, juga di India sbg jantung agama Hindu, dll. mereka melakukannya dg terang2xan, tidak menyembunyikan apapun identitas mereka.
–>Sungguh amerika, eropa dan India memiliki toleransi yg tinggi, mungkin negara lain perlu mencontoh negara2 tersebut.
rkh :
Pertama, mereka melakukannya secara baik & benar, maka tidak ada kekhawatiran bagi mereka. Kedua, memang dalam hal ini sebaiknya orang2x di negara lain perlu meniru, ya, misalnya saja Indonesia dg orang2x spt anda ini… 🙂 Dan salah satu tujuan utama blog ini juga ke arah sana, untuk membiasakan mampu mendiskusikan hal2x yg mungkin bagi orang2x tertentu adalah hal suatu hal yg “riskan”.
Dalam blog spt ini juga lebih bagus untuk berdiskusi agama dibanding dg forum2x yg tidak bertanggung jawab itu. Di sini kalau ada komentar2x yg saya nilai “berlebihan” dan berpotensi menjadi provokator, tidak akan saya tampilkan, cukup saya telan saja sendiri, karena saya harus dapat membedakan, mana komentar yg baik untuk diskusi, dan mana yg “sampah”. Sedangkan di forum2x itu tadi memang tidak ada sensor sama sekali, karena tujuannya memang memberikan fasilitas untuk saling menghujat, itu saja. 🙂
–>Saya menyayangkan cara berpikir anda. Saya tidak pernah melarang anda melakukan sensor (itu hak anda), tapi tidakkah anda bepikir ada yg memandang anda terlalu subyektif. Oke, untuk tujuan membuang ‘sampah’, saya setuju. Tapi adalah hak mereka juga berlaku berbeda untuk tujuan obyektif (dari sudut pandang mereka).
Tapi saya sesalkan kenapa anda malah memberikan link tempat debat kusir dan menghujat agama itu? Supaya dikunjungi? Karena konsep pembentukannya memang untuk menjelek2xan Islam? Supaya orang Hindu yg membaca tulisan ini terus bisa mencari2x kejelekan Islam? Saya juga tahu link2x lain yg konsepnya adalah untuk meng-counter tuduhan2x di link itu? Tapi tidak akan saya berikan di sini. Itu bukan tujuan saya.
–>FaithFreedom memang menjelek2kan (lebih tepatnya menghujat) Islam, karena Ali Sina (pemilik) beranggapan bahwa agama islam itu salah, dia menggunakan alasan yg menurut saya cukup bertanggung jawab.
Tentang Dr. Ali Sina yg anda sebut itu, maksud anda dia murtad dari Islam? Apakah dia juga bilang dia sekarang beragama apa? Seharusnya untuk lebih netralnya, hadiahnya ditambah lagi $50.000 kalau dia tidak bisa membuktikan bahwa agamanya sekarang ini lebih benar dari agama lamanya. Itu akan lebih adil dan lebih menarik.. 😉
–>Saya maklum anda tidak tahu misi Ali Sina, karena anda memang tidak mau (atau menghindari) untuk membacanya 🙂 Bagi Ali Sina tidaklah penting agamanya apa, karena menurut Ali Sina Atheis pun lebih baik dari pada Islam.
Kemudian suruh dia mengundang ulama2x spt Dr. Zakir Naik dalam debat ilmiah terbuka, dan kita lihat apa yg bisa dia lakukan di sana.
–>Silahkan anda cek link ini :
http://www.faithfreedom.org/debates/ZakirNaik.htm
terdiri dari dua halaman berisi undangan dari berbagai pihak (termasuk Ali Sina) terhadap Zakir Naik untuk debat dengan Ali Sina, anda juga dapat membaca tanggapan Zakir atas undangan tersebut serta respon Ali Sina atas tanggapan Zakir. saya harap anda bisa membacannya dg kepala dingin dan dapat menarik kesimpulan sendiri.
Ali Sina juga sudah berdebat dengan sekitar 100 tokoh Islam dunia silahkan cek di :
http://www.faithfreedom.org/debates.htm
…saya yakin tidak akan ada yg mau melakukannya untuk $50.000 itu…
–>Saya sangat setuju, sangat memalukan jika kebenaran ditukar dengan uang. Tapi uang itu hanyalah ucapan terimakasih karena telah menunjukkan kebenaran kepadanya. Bahkan dalam sebuah debat Ali Sina mengatakan siap dibunuh, karena mati jauh lebih baik daripada mempertahankan kesalahan.
…Sedangkan dalam konsep Islam, Islam memang datang untuk membenarkan, meluruskan, menyempurnakan, dan menyatukan semua ajaran2x Tuhan sebelumnya yg sengaja atau tidak sudah banyak berubah atau diubah…
–>Kata2 ini “dalam konsep Islam, Islam memang datang untuk membenarkan, meluruskan…” menurut saya sangat narsis, memberi penilaian terbaik untuk diri sendiri, bagaimana menurut anda? Misalnya: saya bilang “saya adalah yg terhebat, terbaik…” ini adalah kelemahan yang sangat manusiawi untuk sebuah agama yang berasal dari Tuhan.
masih berlanjut…
Agus Made K
lanjutan…
…Ketika ajaran Musa diselewengkan umatnya, diutuslah Isa (Yesus) untuk meluruskannya kembali. Dan ketika ajaran Yesus diselewengkan dan dibajak oleh orang2x paganis romawi/yunani, diutuslah Muhammad untuk meluruskan ajaran2x sebelumnya yg telah diselewengkan itu.
Umat Islam percaya bahwa yg diajarkan Musa dan Yesus itu benar,…Tapi kenyataannya?
Ajaran yg dipakai yahudi dan kristen sekarang ini bukanlah ajaran Musa dan Isa yg asli. Kalau anda belajar perbandingan agama & kristologi dg cukup dalam, anda akan tahu tentang ini. Sebagai awal, anda bisa baca tulisan saya “Trinitas tidak ada di Alkitab, tapi trinitas ada di Al-Qur’an” dimana saya buktikan di sana bahwa ajaran asli kitab2x yahudi dan kristen adalah sama dg di Islam dan yg diungkapkan Dr. Zakir di Hindu, yaitu ajaran tentang Tuhan yg maha Esa, tidak ada yg menyerupai-Nya, dan tidak ada yg setara dg-Nya. Baca juga “Antara DaVinci Code dan ayat2x setan”.
–>Maaf, saat ini saya kurang berkepentingan untuk membahas Musa, yesus, kristen dan sebagainya.
Selagi ajaran lama itu masih “lurus” tidak ada masalah dg lama atau baru, itu benar. Tapi ketika ajaran lama itu kemungkinan sudah tidak lurus lagi, maka lama dan baru itu menjadi masalah, karena yg baru adalah untuk meluruskan kembali yg lama yg telah berubah dari ajaran aslinya.
Dan kembali pada topik agama Hindu, kalau kemudian terbukti ayat2x yg ditampilkan Dr. Zakir itu memang menunjukkan spt itu, artinya mengandung nilai2x yg sama dg ajaran Islam. Maka mungkin tidak ada masalah kalau ajaran itu diterapkan spt apa adanya di kitab sucinya. Tapi kalau berbeda?
–>sebagian besar orang Hindu menerapkan ajarannya sesuai asliya, atau setidaknya berusaha untuk itu. Dengan sederhana dapat saya simpulkan kata2 anda bahwa “islam tidak akan berguna jika semua agama sebelumnya diterapkan sesuai aslinya” :), setuju? saya harap kesimpulan saya salah 🙂
Komentar soal Jihad:
…memahami maksud suatu ayat dalam kitab suci tidak bisa dg hanya menggunakan sepotong atau sepenggal ayat yg dicabut dari konteksnya. Dan konteks suatu ayat bisa didapatkan dg membaca ayat2x sebelumnya, ayat2x sesudahnya…
–>Ok, sy memenggalnya hanya karna bermaksud untuk tidak mengangkat hal2 yg saya rasa tidak ada kaitannya dg diskusi, sederhananya saat membahas soal jihad saya tidak mungkin mengangkat masalah perempuan, karena memang kita berdiskusi masalah jihad. Tapi jika bagian yg saya penggal justru bagian yg paling penting untuk dikaitkan, oke kita gunakan.
…serta kadang2x membutuhkan pemahaman dulu tentang latar belakang ayat tsb…
–>Wah, kalau sebuah kitab suci harus dilihat latar belakang kemunculannya, apalagi dalam implementasi sangat terkait dengan jaman itu, kitab tersebut jadi sangat tidak relevan digunakan sekarang.
…Dua ayat yg anda potong dan cabut dari konteksnya itu, adalah menceritakan kisah dalam peperangan dalam masa nabi Muhammad hidup. Itu harus dipahami dulu. Jadi tidak semua kisah itu dapat dipersamakan begitu saja kondisinya dg keadaan sekarang.
–>Ok, ayat itu hanya berlaku di masanya.:)
…Jadi kalau ayat itu menceritakan tentang perang melawan orang2x kafir dan musyrik yg tidak mau menerima cahaya yg dibawa nabi Muhammad, bahkan melawan dan menghalang-halangi usaha nabi untuk menciptakan kedamaian di sana, itu adalah peperangan melawan kejahatan. Hanya saja pada saat itu, dalam peperangan itu, orang2x jahat adalah diwakili oleh orang2x kafir dan musryik saat itu yg memang terdiri dari orang2x jahat.
–>Ok, sangat kontekstual dan kondisional. Apakah tidak ada pilihan kata lain hingga akhirnya menggunakan kata kafir dan musyrik untuk mewakili kejahatan dan islam untuk mewakili kebenaran. bukankankah lebih baik menggunakan kata ‘kejahatan’ dan ‘kebenaran’ agar qur’an bisa tetap sesuai untuk dibaca sekarang, atau kapan saja? qur’an jadi tidak siap untuk menerima saat dimana orang islam jahat dan orang kafir baik.
Dan kalau mereka mau menyerah, kemudian mau menerima nabi Muhammad dan ajarannya, maka ia akan menjadi orang baik yg akan berperan juga dalam menciptakan kedamaian. Maka nabi Muhammad akan mengampuni dan membebaskan mereka…
–>Kok seperti parpol saat penggalangan massa. 🙂 Ini yg saya maksud “maha penyayang allah hanya berlaku jika mereka sudah islam”.
Itu wajar saja, tidak ada yg aneh di sana.
–>Maaf kalau saya merasa sangat banyak kejanggalan untuk sebuah kitab suci.
Hal ini sama saja dg di Hindu. Anda bilang bahwa di Hindu peperangan bukan memerangi suatu kelompok tertentu tapi melawan kejahatan. Anda tahu kan dalam Mahabarata mengisahkan peperangan antara Pandawa dan Kurawa. Pandawa sbg pihak kebaikan kenapa memerangi Kurawa yg masih saudara sendiri, bukannya melawan kejahatan? Ya, karena Kurawa adalah terdiri dari orang2x jahat. Orang2x jahat di kisah itu diwakili oleh Kurawa, jadi sebenarnya Pandawa sbg kumpulan orang baik berperang melawan Kurawa yg melambangkan kejahatan.
–>Ini perbedaan yg besar tidak ada kemiripan di sini, Kurawa bukanlah sebuah keyakinan atau pemahaman spiritual, sedangkan kafir dan musyrik adalah keyakinan atau pandangan spiritual. Dan pembelaan yg dilakukan oleh Pandawa dalam hal ini adalah membela kebenaran, bukan Hindu atau Sanatana Dharma. Jelas sangat berbeda.
Begitu kan..? itu sama saja. Baik dalam kisah perang di Qur’an maupun kisah perang di Mahabarata dalam Hindu sama2x mengisahkan peperangan antara kebaikan melawan kejahatan.
–>sekali lagi saya pisahkan
dalam kisah Mahabharata
Pandawa:membela kebenaran, melawan Kurawa
Kurawa:Kelompok penjahat.
dalam Qur’an
Muhammad+pengikut:membela islam, melawan Kafir dan Musyrik
Kafir+Musyrik:Jenis keyakinan (pemahaman spiritual) yg berbeda dg islam, yg kebetulan waktu itu jahat.
Kemudian saya tambahkan juga, sebagian orang (baca: pembenci Islam) dg sengaja mengambil potongan ayat itu untuk mengatakan kalau Islam itu agama yg kejam dan mengajarkan kekerasan pada manusia. Itu juga tidak benar.
–>Tapi saya mengambil potongan ayat itu hanya karna saya mengutipnya, tentu akan sangat lucu jika saya mengutip seluruh isi qur’an.
Ayat2x itu turun adalah untuk memberi semangat pada umat Islam kala itu dalam peperangan melawan orang2x jahat tadi. Dan dalam peperangan berlaku sebuah hukum yg juga masih berlaku sampai sekarang, yaitu : membunuh atau dibunuh. Jadi nabi Muhammad menerima ayat2x itu dari Allah adalah untuk memberi semangat pada umatnya yg sedang berperang untuk tidak gentar melawan musuh yg diatas kertas seringkali lebih kuat, dg tidak ragu2x untuk membunuh mereka.
–>Dan besar harapan saya, semoga hal itu tidak dilakukan orang sekarang, menyebut dirinya menerima wahyu dari Allah untuk mendapat dukungan.
…Dalam Bagawat Gita terdapat hal yg sama. Krisna memberi semangat pada Arjuna untuk tidak ragu2x maju berperang dan membunuh musuh, bahkan kalaupun musuhnya itu adalah saudara sendiri….
Bhagavat Gita Ch.1 V. 42-46 –> Arjuna berkata pada Sri Krisna kalau ia lebih baik mati tak bersenjata tanpa perang daripada harus membunuh saudara sepupu (Kurawa)
–>Wajar, sifat manusia yg cinta damai.
Bhagavat GitaCh. 2 : 2 –> Krisna berkata, “Oh Arjuna kenapa pikiran kotor itu bisa masuk ke dalam benakmu? Kalau engkau enggan berperang, engkau tidak akan masuk surga, kenapa engkau berkata seperti itu, itu bisa melemahkan hatimu.”
–>”pikiran kotor” yg dimaksud disini adalah “membunuh saudara sepupu”, seharusnya dia tidak berpikiran seperti itu, membasmi kejahatan dalam konteks Dharma adalah mem-pralina (mengembalikan keasalnya) tubuh yg kotor untuk menyelamatkan atma(jiwa) si pelaku kejahatan.
Hindu percaya kekekalan atma dan reinkarnasi.
dalam BhagavadGita terdapat sloka: Tidak ada saat di mana aku, engkau dan para raja ini tidak ada, sekalipun setelah ini.
Bhagavat Gita Ch. 2 : V.31-33 –> Hai Arjuna, kamu ini satria, kamu harus berperang. Dengan begitu engkau akan masuk surga, mereka tidak.
–>Ya, kewajiban ksatria memang bela negara. 🙂 sedangkan yg bukan ksatria memiliki kewajiban yg berbeda.
Anda lihat ayat2x itu? Situasinya sama kan..? Tidak ada yg berbeda dalam hal spiritnya.
–>Sangat berbeda, seperti yg saya jelaskan sebelumnya.
Yg saya tebalkan itu sengaja tidak ditampilkan kan? Padahal itulah yg menjelaskan kondisi saat itu.
–>Terimakasih atas masukan anda, sengaja tidak saya tampilkan karena menurut saya OOT, karena ternyata itu penting menurut anda, saya setuju untuk digunakan.
…Tapi kebanyakan para penyerang Islam dg sengaja menggunakan ayat itu seolah2x itu berlaku pada saat ini dalam kondisi apapun.
–>Oke, ayat itu hanya berlaku saat itu, dan mungkin keberadaannya sudah tidak diperlukan lagi.
masih berlanjut…
Agus Made K
Jadi misalnya kalau orang Islam bertemu dg orang non Islam di mal atau pasar, ia harus membunuh orang itu, harus memenggal kepalanya dan melukai jari tangannya. Hal ini akan tampak sadis.
–>bahkan mungkin meledakkan mal atau pasar. dan ini yg dilakukan oleh teroris. sekali lagi mereka teroris, tapi mereka mengatasnamakan islam, dan sangat berat bagi orang islam untuk memperbaiki citra islam jika mereka tidak menentang teroris. karena teroris sangat mencoreng citra islam dunia.
Setelah Bom Bali I, di beberapa tempat di Indonesia ada demo atas nama mahasiswa islam untuk memberikan dukungan kepada Amrozi, dkk.
Dipersidangan Amrozi dkk di bela oleh Tim Pembela Muslim yg sekarang mungkin sudah ganti nama.
Sebenarnya Islam merasa dihina atau didukung oleh para teroris tersebut?
Dan tidak mungkin Tuhan memberikan ajaran spt itu kan..?
–>Saya bukan orang islam, maka saya tidak wajib meyakini bahwa qur’an itu dari Tuhan.
…Sebagai orang yg mampu menggunakan pikirannya dg baik (saya yakin sekali hal ini), semestinya sekarang anda sudah bisa mempunyai pandangan yg lebih baik tentang topik itu.. 🙂
–>Saya percaya hal yg sama berlaku pada anda, seperti anda dan profesi, kita memang dituntut untuk menggunakan pikiran yg sungguh2, dan itu yg saya lakukan untuk berbagai hal.
Penjelasan lebih detail bisa sangat panjang sekali, dan tidak sesuai dg topik di sini. Saya harap itu sudah cukup untuk bisa membuat pikiran anda bekerja lebih baik untuk mampu memahami permasalahan itu.
–>saya rasa hal ini tidak OOT, anda mengangkat keterkaitan antara jihad dalam islam dan kisah dalam BhagavadGita, dan saya menanggapinya.
Kalau anda mengaku juga mempunyai jiwa agnostik, ingin mencari kebenaran, dan ingin sungguh2x belajar untuk mencari kebenaran itu (dan ini juga berlaku buat siapa saja), saya sarankan agar anda jangan pernah lagi untuk mengikuti debat2x kusir di forum2x itu. Anda tidak akan mendapatkan apapun di sana selain kemarahan & kebencian, yg sebenarnya tujuan akhirnya malah dimaksudkan untuk menghilangkan respek orang terhadap agama. Anda akan sulit untuk melihat kebenaran dalam forum2x spt itu. Kecuali kalau tujuan anda memang sama dg forum2x itu, yaitu hanya untuk bisa hujat-hujatan..
–>Berkali-kali anda tekankan hal ini, dan saya semakin tidak setuju dengan pandangan anda, di satu sisi anda membenarkan pencarian, di sisi lain anda membatasinya. Sang Buddha pernah berkata : “Anak kecil takut akan gelap, tapi tragedi kehidupan yg sesungguhnya adalah jika orang dewasa takut akan terang”. dan tidak ada jaminan bahwa terang hanya terdapat pada tempat yg terlihat indah saja.
Kalau anda serius ingin terjun mencari kebenaran sejati, pelajari agama2x yg ada melalui jalur yg benar dan dg pemikiran yg benar. Dan mulailah dari agama anda sendiri. Bahkan kalau anda serius mungkin saya bisa ikut membantu anda. 🙂
–>Terimakasih, tapi membatasi pada “melalui jalur yg benar” akan sulit, justru mungkin jalur yg benar masih kita cari.
Saran anda saya terima, karena insyaallah sudah saya jalankan dari dulu. Saya selalu mengedepankan logika, sumber, dan dalil yg valid untuk menjelaskan sesuatu. Itu bisa anda lihat pada semua tulisan saya di blog ini.
–>Logika saja mungkin sudah cukup buat saya, sumber dan dalil adalah pendukung yg bisa mempertajam logika. dan harus berani meragukan kebenaran sebuah sumber yg oleh orang banyak dianggap benar atau mengatakan dirinya benar, jika sumber tersebut tidak masuk dalam logika.
Juga bukan cuma menghakimi agama lain tanpa mau tahu bagaimana ajaran agama itu sesungguhnya dan bagaimana ajaran agama anda sebenarnya. 🙂
–>Ok, saya sangat setuju, saya harap anda pun bisa memberlakukan kata2 ini untuk diri sendiri. kita harus berani belajar dan menilai agama apa saja termasuk agama kita sendiri. dan anda pun harus siap menerima kenyataan, ketika ternyata islam bukanlah kebenaran sejati :), sudah siap?
Akan lebih berguna bagi anda kalau anda mau membuka kitab suci anda sendiri untuk berusaha menemukan jawaban yg pasti dalam topik yg sedang kita bahas di sini, kemudian baru melanjutkan diskusi.
–>Sudah, jauh sebelum ketemu topik ini.
Anda mengaku punya jiwa agnostik. Apa yg sudah anda lakukan untuk itu? Sudahkah anda berusaha mencari kebenaran itu dg berusaha membaca dan memahami kitab suci anda?
–>Sudah, dan terus saya lakukan. moga menemukan kebenaran yg sesungguhnya, dan saat itu saya berhenti agnostik.
Lakukan itu dulu, baru mencoba untuk melihat kitab suci agama lain. Itulah yg saya utamakan di sini. Itulah yg seharusnya anda tangkap dalam tulisan saya itu kalau anda mampu membacanya tidak dg kacamata emosi 😉
–>Ok, saya tidak menggunakan kacamata emosi, tapi kacamata logika. dan tentu tidak harus urut dari kitab tertentu dulu, kecuali memang bertingkat. dan saya tidak setuju mempelajari agama lain, hanya untuk mencari pembenaran atas agamanya. belajar ya belajar, mencari tahu.
Orang memang bisa berpandangan berbeda dalam memahami agamanya tentang dakwah dan membantu sesama, itu adalah urusannya dg Tuhan. Kalau anda berpendapat begitu ya itu hak anda..
–>Maaf, membantu sesama tidak harus dikaitkan dg Tuhan, ini sangat dekat dengan kemanusiaan, tidak harus mem-bawa2 tuhan dan agama.
…kalimat terakhir anda yg mengatakan bahwa ada agama yg mengajarkan untuk membenci sesama dg tidak menyebutkan agama apa. Dan karena dalam konteks diskusi dg saya serta sesuai dg isi komentar anda, tampaknya itu anda tujukan pada agama Islam dg mengatakan bahwa saya ingin mencekoki pembaca dg ajaran Islam untuk membenci sesama Tapi diatas tadi sudah saya buktikan bahwa semua pendapat anda tentang kejelekan Islam berdasar ayat2x itu adalah keliru.
–>Saya memandang semua agama tidak jauh berbeda dengan Cult, anda bisa gunakan paman google untuk mencari referensi tentang cult2 yg mengarah keajaran membenci sesama. tanggapan anda sudah saya baca, dan tulisan ini adalah respon saya, silahkan respon kembali jika anda ingin membuktikan islam tidak seperti cult2 yg saya maksud.
…Saya pernah mengeluarkan seorang komentator dari diskusi karena melakukan hal semacam itu. Mudah2xan lain kali anda dapat melakukannya dg lebih baik..
–>mengeluarkan komentator itu hak anda, saya juga berharap mendapat tanggapan yg lebih baik dari ini.
Saya sangat menghargai anda yg ngotot ingin tahu pendapat saya atas komentar anda ini. Saya sangat menghargai anda sbg orang seprofesi dg saya yg saya yakin biasa menggunakan daya pikir secara baik dan logis. Maka saya sempatkan untuk mengaduk-aduk sampah spam saya untuk menemukan komentar anda ini yg ternyata dibuang ke sampah karena anda mencantumkan link lebih dari 2 buah sbg standard default di wordpress..
–>Maaf sudah membuat anda sibuk, saya berharap tanggapan kali ini tidak dimasukkan keranjang sampah oleh wordpress. sudah lama saya tidak berkutat dengan wordpress, saya juga baru tahu pembatasan maksimal 2 link, terimakasih atas infonya. oya, maksimal berapa karakter?
Jadi semoga diskusi ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi anda untuk mampu memandang dg lebih baik lagi topik2x seperti ini.
–>Semoga.
terima kasih atas tanggapan anda, semoga respon saya ini bisa membuat anda siap menghadapi dan menerima kebenaran dari mana saja, kapan saja dan dalam bentuk apa saja.
🙂 🙂 🙂 habis 🙂 🙂 🙂
Agus Made K
menanggapi respon rkh atas komentar saya
Hmm.. saya sendiri berpendapat bahwa variansi adalah efek alamiah dari alam dan tidak ada sesuatu yang tepat berada di rata-rata..
mas RHK tentu tahu tentang DNA kan??
Meskipun orang kembar tetap saja DNA-nya berbeda kan, karena memang begitulah alam diciptakan penuh variasi..
Demikian pula dengan konsep ‘agama’ (bukan tuhan), saya pikir tidak benar bahwa antara agama (ambilah) Hindu dengan Islam ternyata sama, ataupun agama satu dengan lannya adalah sama persis, saya masih agak tidak mempercayainya. Tapi kalo ada benang merah antara agama satu dengan yang lain, saya percaya. Bukankah semua agama diciptakan untuk tujuan yang baik. Setidaknya iu yang saya yakini.
Kesamaan yang diambil oleh Dr. Zakir Naik dan diisi di blog ini hanyalah beberapa hal yang kebetulan sama, dan diambil untuk diperlihatkan, sementara ada beberapa hal yang berbeda mungkin disembunyikan.
Apakah saya curiga??
Yupss.. Saya tidak bisa menghindarkan tendensi ini, bukan bermakud curiga, tapi saya yakin setiap orang punya motivasi implisit ataupun eksplisit. Mungkin inilah yang membuat beberapa ‘nyama’ Hindu saya menjadi agak panas. Untuk ini saya mohon maaf..
Dan maaf jika saya salah, saya pikir anda tidak sepenuhnya konsisten dalam definisi ‘netral’ yang coba anda terus perlihatkan di sepanjang blog ini.
Hal ini saya lihat menanggapi/mengungkapkan kegembiraan anda karena dengan blog ini ternyata anda secara tidak langsung mendorong orang lain menjadi mualaf. Jika memang anda netral maka seharusnya anda tidak menyertakan komentar anda. Kemudian pertanyaanya, wajarkah jika saya dan bebrapa ‘nyama’ saya tidak bertendensi??
Maaf jika pernyataan saya ternyata salah
Saya percaya untuk berbuat kebaikan, saya tidak perlu mengungkap semua kebenaran, apalagi mencoba meyakinkan seseorang akan suatu kebenaran. Saya yakin untuk kebenaran hanya Tuhan-lah yang tahu. Tetapi sebatas sebagai bahan referensi saya cukup menyukai blog ini, meskipun tidak semuanya bisa saya terima.
Kemudian sebagai tambahan, saya sendiripun tidak setuju bahwa Brahma bertangan empat, andapun boleh bertanya kepada seluruh umat Hindu apakah ada yang pernah melihat Brahma bertangan 4. Terjadinya proses manifestasi dan personifikasi Tuhan dalam wujud manusia adalah bentuk keinginan manusia dalam menggambarkan Hal Yang Dicintai (Tuhan) nya, sehingga saya tidak setuju dengan pendapat Dr. Zakir Naik ini.
Terakhir,
saya percaya Tuhan sengaja meninggalkan banyak variansi (terutama agama) bagi umatnya agar manusia bisa terus dekat dengan diri-Nya dengan cara mempelajari-Nya. Hehehe.
Bukan malah menghancurkannya, apalagi memanfaatkanya, atau malah mencari pembenaran berdasarkan apa yang dia kira dianggap berasal dari-Nya padahal mungkin itu cuma asumsi..
semoga selalu damai di hati, damai d dunia, damai selalu
halooo…
wah,asik ni tulisannya. gw juga ud baca yang Nabi Muhammad nabinya umat hindu?
eh, mas rkh..mungkin ga sih kalo yoga di hindu itu sama kaya sholat di Islam?kan sama2 pemusatan diri kepada tuhan. ada gerakan2, ada mantra2 yang dibaca. gw pernah baca katanya krishna “laksanakan yoga…” sedangkan Allah berfirman “…Dan dirikanlah sholat…”
Alhamdulillah thank’s bgt dg artikel ini rkh
Yang saya tanyakan kenama mencari persamaan? ya sudah tentu pasti yang belakangan akan mencari yang terbaik dari terdahulunya untuk di ambil, tidak akan mungkin mengambil yang jeleknya, sehingga akan jadi ikut baik . carilah perbedaannya sebanyak mungkin untuk kebaikan masing-masing dan perbedaan tidak untuk memecah. Saya anak yang terakhir, sudah tentu akan mengambil sifat baik semua kakak saya, dan mujngkin akan mengambil sifat baik yang dari keluarga lain agar dihadapan orang tua saya, sayalah yang paling baik, padahal saya juga memepunyai sikap baik sama seperti kakak saya, maka ikutin lah saya dari pada kakak-kakak saya yang sudah produk lama dan kuno, saya produk baru dan bagus juga sama sifatnya dengan kakak-kakak saya. sama dengan mengadop kebaikan orang aja. de ngaden awak bisa……
rkh :
begitu saya beritahu keluarga saya, mereka langsung berkata begini : “ah…… biarin aja mereka udah biasa kok kayak gitu”
nah saya bukannya gimana ya mas, tapi tulisan anda sangat kontroversial di Indonesia, bukannya Hindu bersimpati pada Islam malah Hindu lebih akan gimana gitu ma Islam.
saya sih biasa aja, tapi alangkah baiknya jika mas tidak mengangkat topik ini, justru saya takut dengan tulisan mas ini akan terjadi disintegrasi bangsa, saya punya kawan Islam, Kristen, Buddha, tapi dalam pergaulan kita gak pernah mempersoalkan agama maupun kepercayaan.
bahkan kita saling mendukung dalam kegiatan sosial maupun studi, mereka merayakan hari Idul Fitri atau Natal, saya diundang ke rumah mereka, gak ada masalah.
saya bukannya mau membatasi karya orang, tapi tulisan anda ini sangat kontroversial di Indonesia
sekian
terima kasih atas perhatian anda
Salam damai sebelumnya,
Sehubungan dgn topik diatas, saya ingin memperjelas untuk masalah weda, sebenarnya weda itu adalah kitab hindu yang benar2 suci dan sudah seharusnya orang yang ingin mempelajarinya harus disucikan terlebih dahulu karena untuk memahami isi yang tersirat didalamnya adalah berat jadi perlu ketenangan, kejernihan hati dan tidak ada keterikatan dgn keduniawian.
Kami dari pihak brahmana sendiri tidak semua mengetahui scr langsung isi dr weda tsb, jika sudah waktunya ada proses2 yg hrs kami jalani sbelum dpt memahami. Kalau ditanyakan mengapa orang awam tidak semua tahu karena dengan isi yg berat tsb akan susah untuk dipahami dan dicerna artinya jadi hrs ada orang yang benar2 ahli untuk menuntunnya sperti Pendeta (peranda).
Jadi saya harap jika anda ingin membuat topik yg berhubungan dgn agama lain dan mengomentarinya anda harus berpikir lagi karena anda tidak mungkin dpt memahaminya karena sesungguhnya dr semua penjelasn yang anda berikan dan dari sumber anda adalah salah pengertian.
Agama apapun yg dianut dan diyakini sebenarnya adalah baik dan benar jadi perdalamlah agama anda masing2 binalah kedamaian di dunia ini.
Salam Damai,
Ass mas RKH, saya sudah lama mengikuti blog mas dan mempelajari komentar demi komentar, baik itu yang meyakini Islam sebagai jalan kebenaran maupun yang menyerang, entah itu yang terselubung maupun terang-terangan.
Saya lihat banyak link yang isinya hanya debat kusir, bahkan yang mendukung Islam sendiri mengcounter komentar dengan kata-kata yang sangat tidak Islami, memaki-maki, menghina agama lain dan menjelek-jelekkannya. Saya sungguh prihatin dengan keadaan demikian. Mulanya saya agak putus asa melihat banyaknya debat kusir seperti itu yang justru memperburuk image Islam, sampai akhirnya secara tidak sengaja diberitahu oleh “Mbah Google” tentang blog mas RKH waktu mencari tentang pasangan beda agama karena kebetulan orang yang saya cintai beragama Hindu.
Saya berharap banyak dari blog mas RKH, tetap sabar menghadapi orang-orang yang “ngeyel” tapi tidak ilmiah, karena menurut saya penglihatan” mereka hanya belum dibukakan Allah SWT, juga karena gengsi yang mereka jaga.
Maaf sebelumnya jadi tempat curhat, soalnya saya merasa prihatin dengan posisi mereka nanti di hari akhir.
Semoga Allah SWT memberikan hidayah-Nya bagi kita semua.
Wassalam
Mas rkh. Saya sangat senang ada yang berusaha mencari persamaan dalam perbedaaan yang tampak dalam agama hindu dan islam. Tapi mas saya mau koreksi tentang reinkarnasi. hindu itu percaya dengan punarbhava yang artinya kelahiran berulang-ulang. itu sangat ditegaskan dalam kitab Bhagavadgita yang diturunkan oleh Tuhan sendiri dalam wujud Krsna
(Jangan kami dikatakan menyekutukan Tuhan, karena dalam hindhu percaya dengan konsep avatara yang menyatakan Tuhan akan datang kedunia dalam wujud manusia untuk mengajarkan dan menegakkan kebenaran. mengapa Tuhan harus mewujud? karena kehendakNya untuk memenuhi doa dan kerinduan orang-orang suci yang memintaNya untuk turun dan dekat dengan manusia. Masalah avatara ini juga sangat ditekankan dalam Bhagavadgita).
Tapi mas rkh, saya dan ajaran hindu dengan filsafat Advaita sangat percaya bahwa agama lain hanya merupakan cara lain untuk mencapai Tuhan yang sama. Seorang hindu akan mencapai Tuhan jika menjadi hindu yang baik, seorang islam akan mencapai Tuhan jika menjadi islam yang baik.
tnks mas rkh infonya.. penting bgt buat teman2ku yg masih bimbang akan agamanya,cipratin ilmunya dong…
semua orang beragama mencintai Tuhannya dan Tuhan ingin mereka mencintai sesama mahluk hidup, jadi intinya semua adalah sama dan beda pada saat yang bersamaan tergantung dari kacamata yang dipakai , terimakasih b4.
salam bahagia
info buat komunitas
Lembag IKE INSTITUT mengundang workshop dengan tema “The Science of Meditation ” Moving/DinamicMeditation : Dari Wu Chi Ke Taichi, bagaimana Pengaruh gerak Tai Chi bagi saluran meridian, Eight Pieces of brocades, 20 minutes Daily for health in long live, pada hari kamis, jum’at tanggal 21-22 Agustus 2008 di The Valley Resort Hotel, Lembah Pakar No 28 Dago, Bandung Hadir dalam Pelatihan ini beberapa narasumber Bpk. Dr. Ir Sugiarto, Msc (Master Taichi Jing Wu Men), Dr. Hudoyo Hupudio, MPH, Ir. Anhar Mapparenna MBA (Praktisi Meditasi berbagai aliran agama).Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi sdri. Tatie / Sdr. Hendri 022-4224931 atau 085624619122, 0811245111
setelah membaca tentang artikel diatas saya ingin tanya tentang tentang pemahaman reinkarnasi dengan pemahaman Islam yang dibangkitkan dari kubur. Apakah setiap manusia mengalami reinkarnasi??????? Thx
Assalamu’alaikum…
salam kenal buat semua…..spesial buat pak rkh…saya tahu blog ini dari teman yang muallaf….satu hal yang menyentuh hati, semua yang aktif di blog ini sedang mencari kebenaran…kebenaran adalah bukan tanpa batas. tapi untuk menemukan batas itu ya dibutuhkan adalah salah satunya diskusi seperti ini…diskusi yang membuka wawasan pikiran dan hati…
terimakasih untuk pak rkh….jangan berhenti berbagi ilmu ya pak…
wassalamu’alaikum…
Nabi Muhammad s.w.w bukan untuk orang hindu ataupun arab, melayu,jawa,hatta bugis sekalipun akan tetapi utnuk semua umat manusia didunia ini.Kebenaran Al-Quran tidak ada tolak tandingannya.Allah berjanjia akan menjaganya sehingga kiamat..ISLAM bermula dari Nabi Adam sehinggalah Ke pada Nabi Muhammad s.a.w yang menjadi penyambung dan pelengkap kepada ISLAM yang suci.Al-Quran tidak boleh dibandingkan dengan kitab suci lain.Dalam Al-Quran hanya menyebut Injil,Taurat dan Zabur sahaja (maaf bukan menyempitkan fahaman dan perbandingan).Dan secara automatik kitab-kitab lain terbatal selepas turunnya Al-Quran dan Kerasulan Nabi Muhammad s.a.w.
Menurut saya apa yg Mas kaji disini bukan utk memojokkan atau menimbang mana yg lebih benar.
Perbedaan dlm hidup adlh hal yg biasa jd sikapi lah dgn bersahaja.
Di zaman Kali seperti sekarang mari kita bersama2 berbesar hati untuk menerima perbedaan sebagai sebuah Keindahan.
Dan bagi saudara2 pengunjung blog ini saya harap mari kita sama2 saling menghormati perbedaan karena pada dasarnya agama apapun anda, agama kita semua mengajarkan kebaikan dan cinta kasih.
Salam Damai
Mas, daripada sampeyan cape nulis soal agama ini itu, mikirin persamaan, perbedaan dan segala macem, plus ngomong panjang lebar yang ujung2nya ga jelas, mending sampeyan keluar, tanam pohon yang banyak, bawa cangkul ikut gotong royong ikut selamatkan bumi aja dech. Lebih baik sampeyan nulis tentang Global Warming deh, dan jadilah vegetarian, ini lebih mendesak dan bermanfaat untuk semua umat, daripada ngurusin agama orang. Hematlah energi dan pikiran sampeyan yang briliyan untuk selamatkan bumi. MAtur nuwun.
kok ngk perna ngeblog lagi mas rhk???
Kalau menilai tinggal ukurannya apa. Jika menginginkan hasilnya adalah sama, maka kucing dengan cacing aja bisa sama. Air dan api bisa sama. Tinggal apa mau kita. Itu adalah kebaikan (di dunia). Karena kita menilaipun dengan aturan dan bahasa dunia (manusia). Secerdas apapun manusia, ilmunya hanya 0,000001 % atau bahkan kurang dari ilmu Allah. Ingat cerita nabi Musa dengan Nabi Khaidir ketika berlayar dilautan.
Allah mempunyai ukuran sendiri. Dan marilah kita sandarkan kepada aturan Allah.
Sebaliknya, jika menginginkan hasilnya berbeda, maka Muhamadiah dan NU bisa berbeda. Padahal sama-sama Islam. Ayam dan ayam juga bisa berbeda. Padahal sama-sama ayam.
Jika penilaian itu untuk tujuan dunia, maka tidak mengapa hal itu sama. Namun jika penilaian itu adalah haq, maka hanya Allah saja yang tahu.
Ya, saya setuju dengan pendapat anda yg diatas, “Sebenarnya menurut kepercayaan agama Islam, adalah salah kalau mengatakan Islam adalah sebuah agama yg didirikan oleh nabi Muhammad”, tapi kebanyakan umat islam bahkan uztad dan Kiai tidak memiliki pemikiran yang sama dengan anda.
Ada sebuah buku yang pernah saya baca (maaf saya lupa judul dan siapa pengarangnya) yang dalam tulisannya mengatakan bahwa Al-Quran diturunkan setalah 100 tahun kematian Muhammad. Jadi dapat dikatakan bahwa Al-Quran hanyalah tafsiran atau hasil pemikiran manusia yang dituangkan ke dalam sebuah kitab (buku), jadi sebenarnya Al-Quran ini tidak murni atau bahasa indonesianya it’s not pure karena sudah ada intervensi dari pikiran-pikiran manusia.
Anda mengatakan, “Islam sudah ada sejak dahulu, sejak manusia pertama ada di bumi ini. Nabi Muhammad bukanlah pendiri Islam, melainkan penutup para nabi. Jadi sebelum nabi Muhammad telah ada banyak nabi2x yg lain yg juga mengemban amanat Tuhan untuk menyebarkan ajaran agama dari Tuhan.” Yang saya ingin tanyakan adalah apakah benar ajaran yang dijalankan oleh nabi2x sebelumnya itu adalah ajaran islam (agama islam)? Apakah manusia pertama itu adalah penganut agama islam? Itu hanyalah hasil pemikiran umat islam sendiri yang mengaku bahwa manusia pertama itu adalah umat islam,,, buktinya apa?
terima kasih sebelumnya…..
“Dalam konsep Islam, manusia lahir ada yg kaya, miskin, sehat, cacat, semua adalah ujian bagi manusia. Dan karena ujian yg berbeda-beda itulah kehidupan bisa berlangsung.”
Dalam konsep islam dikatakan bahwa dosa atau azab kedua orang tua tidak bisa diturunkan kepada dan ditanggung oleh anak-anaknya. Kalo dipikir, kenapa sebagian manusia lahir tidak sempurna (bayi yang cacat), yang saya ingin tanyakan kenapa bisa demikian? Apakah bayi yang lahir tersebut berdosa atau bagaimana? Kalo tuhan anda bijak, tentunya tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan umatnya, apalagi seorang bayi yang nyata-nyatanya secara mental dan fisik tidak mampu untuk berbuat apa2.
Sepengetahuan saya bayi yang lahir adalah manusia yang belum mempunyai dosa. Bisa kah anda menjelaskan dalam konsep islam? Dalam konsep hindu, ini disebabkan karena hasil perbuatannya pada kehidupan yang lalu.
Untuk X.O.X.O anda harus tau arti islam itu apa ……….klo udah tau anda pasti mengerti jawaban yang anda tanya itu….tanks salam
Iya mas rkh, ini blog yang bagus.
Pemahaman saya jadi bertambah setelah membacanya.
Awalnya tidak sengaja, saya mencari tambahan pengetahuan karena pasangan(pacar) saya beragama hindu.
Saya sedang mencari petunjuk untuk kami b2, gmn baiknya.
Banyak pelajaran yang bisa didapat di sini, namun saya sendiri masih bingung dimulai dari manakah seharusnya perjuangan saya.
kiranya mas rkh bisa memberi masukkan
Om swastiastu, ( semoga semua berbahagia dalam lindungan tuhan)
saya klarifikasi satu hal saja dari agama hindu. Memang benar ada semacam jihad yang dilakukan oleh Arjuna sesuai perintah Kresna (perwujudan tuhan kebumi saat terjadi kiamat). Tetapi jihad disini maksudnya memerangi musuh-musuh yang membahayakan Arjuna dan saudaranya “Panca Pandawa” dalam perang brata yudha itu dimaksudkan untuk memerangi musuh – musuh untuk bertahan hidup. Bukan untuk sembarang memerangi umat lain. semoga sedikit klarifikasi ini menyadarkan Semua yang mau mengikuti perjalanan amrozi, Cs. ALANGKAH INDAHNYA DUNIA INI DENGAN PERDAMAIAN.
OM SANTI, SANTI, SANTI OM (Semoga damai didunia, damai diakherat dan damai selalu dalam lindungan Hyang Widhi Wasa)
wahai manusia dan jin tidaklah aku menciptakan hanya untuk menyembahku (beribadat padaku)
refer pada syahadat:-
aku naik saksi bahawa tiada tuhan melainkan Allah dan nabi Muhammad pesuruh Allah…
agma lain memang ya menyuruh kepada kebaikan tetapi hanya Agama islam yg terbaik tidak ada persamaan dalam ibadat….agama lain hanya menyembah lebih dari satu (Allah)..itukan namanya syirik kok ya jatuh murtad ya nggak??
fikir2 kan dan kaji tentang Islam lebih mendalam pergilah blaja bersama kiai2 yg mashur ya pak ya buk 🙂
bisa nggak semut bikin rumah? bisa, tapi gak kayak rumah manusia. kenapa? otaknya beda. kenapa gak belajar ke universitas? karena otak semut gak bisa nrima HAL-HAL YANG TERLALU LUAR BIASA BAGI MEREKA kayak kalkulus.
alhamdulillah bertambah deh ilmu aku
syukron banget dah,,jazakallah,,,
kayaknya benar deh apa yang dikatakan oleh mantan
Presiden kita yang kiyai itu,yang mengatakan bahwa semua agama itu benar
manntaaaabb pak rkh..
membahas dgn ilmu,logika,sumber2 yg jelas&relevan..
jd ingat ceramah ust,aam amirudin di bandung..
saya terbang di papua..andai bs dakwah seperti anda..
wassalam
om swastyastu..
wow ..banyak debat yang terjadi..dan mudah-mudahan saja menjadi suatu pembelajaran untuk ke depan terhadap agama yang dianut masing-masing serta ditanggapi dengan kepala dingin…
semakin disadari dengan adanya suatu waktu yang mengalir..maka semakin ada kedewasaan dalam menanggapi suatu permasalahan yang telah terjadi..permasalahan itu adalah suatu kasus tentang pelecehan terhadap agama masing-masing…
sebagai umat yang menyadari akan karmapala dan dharma maka akan lebih bermakna jika suatu kebaikan dihantarkan kan menjadi kebaikan hasilnya…
jika disadarkan dharma seorang hindu adalah mengejar dharma itu sendiri dan mengamalkan dharma itu ke dalam setiap dunia untuk mencapai suatu tingkatan hidup tertinggi dalam hindu..yaitu suatu moksa…
mungkin berat menyatakan bahwa persamaan itu ada dalam ajaran- ajaran ..karena pada dasarnya agama langit dan agama bumi bisa dikatakan berbeda..(tapi itu tidak perlu diperdebatkan lagi)…biarkan berjalan sebagaimana bumi ini berjalan…
saya pernah mengutip ayat al-Quran..dan pernah membahasnya dalam perbincangan dengan saudara sepupu saya yang kebetulan muslim…begini penjelasannya ..maaf kalau salah…”maka dalam tidurmu yang panjang Allah akan meniupkan suatu percikanNya kepadamu melalui kepalamu dan kau akan menjalani kehidupan kembali bangkit kembali..”(yang pasti ini salah dalam perkataannya tapi intinya seperti itu)..saya lupa dari mana ayat itu….mohon dicari suatu kebenarannya agar bisa kita kembali berdiskusi…ini saya artikan sebagai suatu reinkarnasi…hmmm..jika ditilik diatas agak ada perbedaan yah…
untuk masalah jihad..saya memikirkan memang ada persamaan dalam Bhagawadgita disana bahwa jihad adalah melawan musuh-musuh kita sendiri…jika kita tau siapa musuh kita saat ini…
kalau musuh kita manusia beragama berbeda atau kaum yang lain..mungkin bisa ditelaah ke dalam jaman ini, yaitu kebodohan dan kemiskinan bisa diartikan sebagai suatu musuh abadi dari umat manusia…korawa saya anggap sebagai suatu sifat keraksasaan…
dan sebagai suatu pertimbangan juga…masalah surga dan neraka adalah tidak bisa diucap sebagai suatu kepercayaan dari Hindu sendiri..karena karma pala sebagai suatu tuntunan hidup sudah merupakan guru atau hukum yang sangat diyakini kebenarannya dalam hindu..jika berbuat baik maka hasilnya baik..dan jika berbuat buruk maka hasilnya buruk pula…mohon didiskusikan pada konsep tobat…
menurut saya sama saja sepertinya…jika dalam tobat menjalani hidup spiritual, jangan dipungkiri ada suatu tahapan-tahapan spiritual yang sangat terjal…itu menurut saya dari karmapala itu…(jika ada penyanggahan silakan)..
yang saya yakini sama adalah satu…konsep kawulo manunggaling gusti atau mahrifat dan konsep Moksa sebagai akhir dari perjalanan segalanya…
terus terang saya mendalami juga konsep Sang Aku oleh syeh siti jenar..tapi jangan dipungkiri juga tarekat,syariat,hakikat adalah tahapan-tahapan juga…
jika ritual tidak dilaksanakan maka sangatlah sulit untuk mendapatkan suatu amalan terhadap moksa itu sendiri…
di hindu pun ada tahapan-tahapan seperti itu untuk mencapai suatu amalan menjelaskan bahwa aku adalah Sang Aku itu sendiri atau moksa…
itulah sebagai tujuan akhir..mungkin bisa dikatakan sama (mohon di diskusikan)…
karena sebagai konsep sederhana…kalau mau ke jakarta boleh lewat laut darat udara..boleh lewat utara selatan barat timur…boleh pelan-pelan asal selamat, boleh cepat-cepat namun berhati-hati..yang pada akhirnya sampai di jakarta..dan jika sampai di jakarta akan kembali menuju suatu kota yang besar penuh sesak macet (alam spiritual)..hmmm..jika sampai ke tujuan maka sampailah ke moksa manunggaling kawulo gusti….
mari bersama-sama pada abad ideologi ini menjelajah dan menelaah kembali tentang apa yang menjadi warisan-warisan serta pula menerapkannya agar tau bagaimana kebenarannya…
om santi santi santi om…
salam gwar…
mampir ya saudaraku..
http://linggawardanasahajakers.wordpress.com/
http://linggahindusblog.wordpress.com/
Yang anehnya adalah demikian:
Hindu konon mengajarkan seorang lelaki boleh mengawini perempuan perempuan sebanyak 4 orang, dan Islampun demikian, namun karena Hindu lebih dulu dari Islam, perlu diteliti apakah islam sebenarnya adalah dari Hindu ?
Kalau dilihat mana dulu yang ada .
Apakah nb Muhamad tidak belajar dari Hindu untuk soal yang satu ini ?
Konon Krishna yang dipertuhan oleh Hindu mempunyai istri 16008 , masya Allah, banyak amat ya ? Cuma kalau Krishna disebut Tuhan tapi kawin, tentunya aneh donk ya ? Masakah Tuhan memilikih syahwat demikian?
Mas adehermirad,,, saya tidak tahu dimana anda dapat tulisan tentang Sri Krisna yang punya istri sampai 16.008. Tapi memang benar kalau di agama Hindu, seorang lelaki boleh menikahi 4 orang wanita JIKA : ISTRINYA MENINGGAL ATAU TIDAK BISA PUNYA KETURUNAN. Jadi lebih baik anda tidak sekedar melirik tanpa mengetahui kebenarannya. Suksma,,,
To Mas RKH
Assalamualaikum wr. wb
Butuh 2x (baca: 2 hari) untuk membaca Semua Treahd anda dan jawaban anda diatas, Alhamdulliah ada orang seperti anda yang dapat menjelaskan tentang islam secara bijak, Saya sendiri kadang terbawa emosi dengan perkataan yang kurang baik dalam menanggapi beberapa komentar di blog saya, saya mencoba ingin seperti mas rkh, main – main ke blog saya ya mas.
Untuk umat Hindu, saya tau persis bagaimana krisis dadakan yang dialami pada waktu pengeboman di Bali oleh oknum islam tersebut (baca : amrozi cs), Mas rkh benar, bahwa menurut pembuktian penelitian mereka (baca :amrozi cs) memang tidak melakukan pengeboman pda sari club(tetapi saya pribadi tidak mendukung aksi mereka), banyak literatur digoogle yang bisa anda temukan. tidak mungkin kita mengambil kesimpulan dari suatu tulisan pendek tentang kronologis pengeboman, karena masalah ini terlalu komplek. berawal dari situ hubungan antara umat islam dan hindu khususnya dibali sangat kronis (baca :buruk) adanya saling curiga dan adanya saling sindiran (baca: ejekan) yang sempat membuat hati kami sakit, tetapi apa yang hendak dikata ? disitulah letak sisi kemanusiaan manusia.
Menurut hemat saya, konsep dan penjelasannya sudah gamblang dijelaskan oleh mas rkh, yaitu kembali kepada kitab sucinya. Tetapi kadang pula mereka (baca: pendebat dari hindu) di tempat lain (baca: blog, milis, web, forum) menyodorkan beberapa ayat AQ yang mereka anggap sebagai tindakan kekerasan yang diwahyukan oleh Allah (baca: ayat – ayat perang kepada kafir) dipolitisir sedemikian rupa sehingga menimbulkan fitnah bahwa ajaran islam adalah ajaran teror (baca : Allah Muslim cepat marah, dan suka membunuh kafir), bagaimana hati kami tidak sakit? bagaimana mereka menyajikan pemikiran yang tidak proposional ? padahal 13th Nabi Muhammad menerima cacian dan makian baik lahir maupun batin, yang tentu mereka (baca: pendebat dari non muslim) mengetahui juga, tetapi mereka menyembunyikannya. Hal ini yang mendasari mereka (baca:pendebat non muslim) mengatakan bahwa Dasar dari Kitab suci Umat islam adalah Teror! maka tindakannya (baca:umat islam) pun tidak terlepas dari kitab sucinya (baca : teror). Semoga pemikiran yan seperti ini tidak berkembang seperti Jamur. karena ini sungguh keji dan mungkar disebabkan tidak proposional dalam mengambi kesimpulan.
Mungkin dengan andanya persamaan ini (baca : Konsep Hindu dan Islam), saya berharap agar tidak adalagi fitnah terhadap Nabi Kami (baca : Muhammad SAW) dan kepada Islam.
Salam
Dari mana pun sudut pandangnya, jika manusia bisa hidup berdampingan dengan harmonis tentu kedamaian akan menyelimuti segenap semesta 🙂
Alhamdullilah…..
didalam kegawatan moral dan sosial di akhir zaman ini masih ada yang berusaha untuk cuba kebenaran yang hakiki. Taniah saudara rkh teruskan usaha saudara.
wassalam.
Kurang tepat kalau dibilang sama, lebih tepat jika dibilang mirip … kurang bijak jika anda menyamakan agama hanya karena ada beberapa ajaran yang isinya sama …
Hindu ajarannya universal, jika ada yang sama dengan Islam ya wajar saja, jangan heran juga jika ada yang sama dengan Kristen atau Buddha yang merupakan salah satu awatara.
tidak masalh engkau agama apa…
yg penting berbuat baiklah kepada seseorang….
maka dunia inipun terasa seperti di sorga..
jangan hanya bicara…
berbuatlah yg baik….
mari kita bantu sodara2 kita yg terkena bencana….
walaupun “Mereka” di anggap penjahat,kafir,zionis,dll setidaknya merekalah yang pertama yang membantu kita saat terjadi bencana…
wlaupun mereka membantu kita mungkin dengan maksud tertentu, setidaknya mereka membantu daripada “orang yang hanya mampu bicara” orang yang menderita membutuhkan pertolongan tangan, bukan omongan………..
menilai orang jangan dari mulutnya tapi dari perbuatanya…
Damai itu indah…
klo benar umat hindu percaya reinkarnasi bisa di jelaskan gak di kehidupan sebelumnya anda mnjadi apa/siapa ??
Hai sala Kenal Mas RKH
Saya telah membaca sebagian isi artikel Bapak dan komentar para pengunjung Blog ini. Saya salut atas kedalaman kajian yang Bapak Punya, sementara ini saya masih membaca dan berusaha memahami arah dan pola pikir Bapak dan para komentator, sebelum saya mengomentari lebih jauh. Sebab isu seperti ini sangat rentan SARA. Selamat berdebat yang Sehat !!!
Semua kitab suci pada dasarnya adalah sejarah perjalanan spiritual dari para orang suci /Nabi. Itulah petunjuk2 yang semestinya kita ikuti. semua kitab suci menjelaskan tentang berisi petunjuk untuk mengikuti jalan lurus dan jalan terang yang kalau kita resapi itu tidak lain adalah: cahaya/nur yaitu cahaya kebenaran dari Yang Maha Suci (Tuhan). Banyak jalan untuk dapat mencapai itu bisa lewat petunjuk dari Qur’an, Weda,Injil, Tri Pitaka, dll. yang kalau kita sudah bisa menemukan cahaya kebenaran itu, maka kita tidak akan pernah memperkarakan isi yang ada dari petunjuk tsb,karena di sanalah kita akan sadar dan bisa membuktikan sedikit saja tentang kesempurnaan Tuhan yang Maha sempurna (bukan karena didogma). Keyakinan dan keimanan jangan saling dihina dan diperdebatkan, saya umpamakan memperdebatkan tentang Tuhan dengan paham atheis yang sudah jelas tidak percaya adanya Tuhan, sehingga tdk akan pernah ketemu. Untuk semua pengikut keimanan apapun, marilah kita hidup damai, saling menghormati, menjaga kerukunan, persaudaraan antar manusia, karena kita diciptakan oleh sumber yang sama yaitu Tuhan. Marilah kita mencari jalan terang Tuhan dengan keyakinan kita masing2, semoga cahaya suci itu senantisa kita dapatkan dalamkehidupan ini.
Tuhan banyak membuka pintu-2 kebenaran, ketuklah salah satu pintu kebenaran dgn kekuatan imam
kalki agama hindu akan diturunkan pada akhir kaliyuga bukan awal kaliyuga.
RKH yg baik
Dari beberapa tahun yang lalu saya punya pendapat: semua agama mengajarkan hal yang sama, tetapi yang berbeda adalah budayanya. Maaf…saya blum melakukan penelitian ilmiah, dan pendapat itu baru kesimpulan sementara.
sebuah adagium dalam pustaka veda :
“apa yang ada di tempat lain pasti ada disini (veda), tetapi apa yang ada disini (veda) belum tentu ada di tempat lain”
mas mpuyeng yts kata 2 anda sangat bijak matur nuhuun
gambaran pusaran kaabah di banner blog ini sungguh indah, sangat indah
salam saudara-ku semua,
tulisan (analisis?) saudara rkh sungguh menarik dan mendebarkan dan saya sangat senang dengan pribadi2 yang berani “keluar” dari kelaziman mengagumi tuhan, sekaligus prihatin masih banyak saudara2 kita yang melihat secara berdasarkan buku (kitab) dan cerita turun-temurun mengenai gusti dan para nabi. saya kadang2 berpikir nakal: manusia selalu mengadakan aksi bohong sepanjang abad dan peradaban, apa jadinya kalau tulisan dan cerita turun temurun itu ternyata bohong juga?… saya yakin setiap manusia punya pengaaman spiritual dengan gustinya masing2, baik menurut (secara saya ngeh) cara sumeria, cara yahudi, cara muhammad, cara yesus, cara budda, cara lenin, cara mbah kromo, dst… tetapi jarang yang mempunyai pengalaman spiritual dalam artian “roh” yang bekerja. biasanya sih dengan cara akal-budi-sehat-logika, sehingga ketika salaing berbagi maka yang didapat adalah debat-kusir-andong belaka. itu menyedihkan…. tetapi jika dikerjakan dengan bahasa spiritual, bukankah semestinya yang terjadi adalah hal2 mentakjubkan masing2 pribadi yang menerima pengalamannya yang berbeda antara satu dan lainnya?? ….eehh… ngemeng2… coba deh telusuri sejarah jawa, yang ternyata sudah ada jauuuuhhh sebelum semua agama itu bermunculan… (in fact: setiap suku bangsa di bumi ini punya gusti-nya masing2 yang memuaskan spiritual masing2)… termasuk misalnya menjelaskan kenapa candi inca-maya yang tua dan dahsyat itu gakada beda dengan candi sukuh dan tetangga2nya yang jauh lebih tua umurnya, kenapa candi borobudur tidak di india tapi di magelang, kenapa di jawa banyak candi yang disembunyikan bahkan dihancurkan secara “sistemik” dan “dogmatik”, kenapa orang india dan cina dulu belajar budda (budi) di jawa-dwipa… mari kita luaskan wawasan kita: GUSTI MEMANG DAHSYAT !
maaf ..
saya tidak bgtu mengetahui banyak tentang agama .. baik agama hindu, maupun islam ..
yang saya tahu hanya Tuhan maha sgalanya …
semua berasal dari beliau .. dan saya ingin dekat dengan beliau .. melalui agama saya …
menurut saya , kita tidak pantas untuk memperbatkan beliau … beliau yang maha kuasa …
jangan lah mmperdebatkan Tuhan ..
kita jalani saja agama kita masing masing …
jangan persuasif untuk mencari agama mana yg pantas , dan yang paling baik .. toh umat kita masing2 tidak semuanya suci baik dan bersih .. kita sama, yakni manusia ..
semua agama sama, menyembah beliau, tetapi dengan cara yg berbeda ..
skali lg maaf ,, saya tidak tahu apa2 .. yang saya tahu , manusia wajib bersembah kepada beliau dgn ikhlas tulus tanpa memandang agama dan keyakinan masing2 …
saya hanya ingin mengatakan bahwa : JIKA ANDA INGIN MENCARI TEMAN/SAHABAT CARILAH PERSAMAANNYA, TAPI JIKA ANDA INGIN MENCARI MUSUH..CARILAH PERBEDAANNYA..,
mungkin setiap orang ingin hidupnya damai tentram..tidak ada permusuhan tidak ada peperangan..
mengenai Ketuhanan/Agama.. menurut saya sendiri, apapun penilaian tentang Tuhan oleh manusia..itu smua adalah penggambaran manusia.. seperti Tuhan Maha Esa, Tuhan Maha Penyayang, Tuhan Baik, Tuhan melarang umatnya berbuat jahat dll, itu smua adalah penggambaran manusia tentang Tuhan. jika Tuhan penyayang kenapa ada umat manusia yang menderita selama hidupnya? jika Tuhan tidak suka orang jahat kenapa didunia ini ada orang jahat? dsb…
…peace…
mari giatkan dakwah kepada saudara non muslim…
kalau perlu adakan diskusi-diskusi seperti Dr Zakir Naik..
MUI perlu membuat statiun TV..
Alhamdulillah..
jika hindu benar, maka umat islam tidak rugi toh ada reinkarnasi(jika hindu benar maka reinkarnasi ada)
jika islam benar, maka umat hindu rugi(jika islam benar, maka konsep reinkarnasi hindu tidak benar)
mungkin prasangka umat hindu akan reinkarnasi dapat terwujud..
hal ini dapat terwujud jika sampai meninggal mereka masih menyekutukan Allah dengan DEWA2..
mereka yang menyekutukan Allah dikabarkan akan selamanya di neraka..
salah satu hukuman di neraka yaitu dihukum sampai mati kemudian dihidupkan lagi kemudian dihukum lagi sampai selamanya…
islam lebih tegas dalam konsep Yang Maha Tunggal, umat islam memohon segala sesuatu kepada Yang Maha Tunggal..
islam lebih tegas dalam hal mana yang mleecha mana yang bukan,
sedikit cerita, kmarin2 saya pernah komen di blog orang hindu, saya tanya bagaimana agama selain india, ternyata jawabnya agama selain india itu mleecha(dia memberi contoh islam)
“jika hindu benar, maka umat islam tidak rugi toh ada reinkarnasi(jika hindu benar maka reinkarnasi ada)
jika islam benar, maka umat hindu rugi(jika islam benar, maka konsep reinkarnasi hindu tidak benar)”
setuju sekali pemikiran yang menggugah hati saya untuk berpegang teguh terhadap apa yang saya yakini benar.
untuk menepis perbedaan dan menjaga ketrentraman/perdamaian saya juga berpegang teguh dengan hadits Rasulullah S.A.W. “Bagiku Agamaku – Bagimu Agamamu”
assalamualaikum salam kenal ikhwan rkh subhanallah betkat ikhwan ilmu ane bettambah lagi and mengetahui beberapa ilmu mengenai kesamaan kitab kitab ajaran hindu dan islam
syukur alhamdullilah & makasih buat anda…..teruskan usaha anda. sememangnya saya byk mempelajari byk ilmu dari blog anda….
semoga hidup anda dirahmati dan di berkati…amin
makasih..video2 nya banyak banget
askum
mas izin copas ya….
wasalam
Salam kenal,
RKH
. Dari saudara Anda sesama muslim. 8)Hmm…, saya juga pencari kebenaran (bukan pencari “kebetulan”). Saya senang membaca blog Anda, tapi butuh waktu untuk membaca comment yang rata-rata berisi “bantahan” yang sama terhadap artikel Anda.
Sebab itu, saya ingin menyumbangkan sebuah pemikiran yang mungkin berguna dalam mensuplai “nutrisi” kebutuhan akal para pembaca. Tidak banyak yang akan saya sumbangkan, hanya dua point saja.
Point pertama, masalah Jumlah Tuhan
Hal yang sangat penting dalam inti ajaran suatu agama adalah dalam masalah Konsep Ketuhanan (Tauhid). Dan konsep ini harus logis (dapat dicerna oleh akal). Jumlah Tuhan adalah satu! Dan kebenaran tentang pernyataan seperti ini bisa dianalogikan (dipermisalkan) dengan keadaan permasalahan kehidupan kita sehari-hari. Misalnya,
Berapa jumlah presiden dalam satu negara? Berapa jumlah ketua dalam suatu organisasi/perkumpulan?
Jawabannya tentu saja, satu. Bagaimana jika jumlahnya lebih dari satu? Tentu saja, hal itu tidak mungkin (tidak masuk akal). Karena negara atau organisasi/perkumpulan tersebut tak akan pernah terbentuk. Mengapa? Karena masing-masing pihak akan saling menyerang (bentrok). Tak ada kedamaian, yang akhirnya negara/organisasi itu “tidak ada” atau “tidak terbentuk”.
Bagaimana jika dalam alam semesta ini ada lebih dari 1 tuhan? Tentu saja, alam semesta ini tidak akan pernah teratur seperti yang pernah Anda lihat setiap hari, atau bahkan tidak tak akan pernah ada. Matahari tidak akan terbit teratur pada lintasannya setiap hari. Dan bumi bebas berekspresi dalam berotasi dan berevolusi. Atau mungkin garam bisa berubah-ubah rasanya.
Jadi, berpikirlah yang logis tentang konsep ketuhanan!
Hanya ada satu raja dalam kerajaan. Sejarah tidak pernah mencatat ada 2 raja atau lebih dalam suatu kerajaan. Jadi, sangat “TIDAK LOGIS” jika ada yang beranggapan bahwa Tuhan itu lebih dari satu. Sementara alam semesta ini adalah kerajaan-Nya. Tuhan itu satu! Dialah Yang Maha Raja. Dia yang mengatur alam semesta ini, hingga segala peristiwa/kejadian menjadi teratur. Ada musim semi dan gugur secara bergiliran. Ada siang yang selalu dibuntuti oleh malam. Ada ikan air asin yang rasanya tidak ikut-ikutan asin. Jelasnya, Tuhan adalah Dzat Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dialah yang mengatur segala sesuatu dengan penuh perhitungan. Dan konsep ketuhanan tidak pernah mengenal istilah “oposisi” (saingan). Karena Tuhan adalah sesuatu yang mutlak (absolute), dan tidak terpengaruh oleh faktor apapun!
Point kedua, Everything is God (Segalanya adalah Tuhan) atau Everything is God’s (Segalanya adalah Milik Tuhan)?
Salah satu di antara kedua statement tersebut bisa dipatahkan dengan analogi sebagai berikut.
Seorang koki membuat dodol, es campur, dan jus buah.
Jika kita menggunakan statement yang pertama Everything is God (Segalanya adalah Tuhan), maka ini mirip dengan orang yang berkata: “dodol adalah si koki itu sendiri, es campur adalah si koki itu sendiri, dan jus buah adalah si koki itu sendiri.”
Apakah pernyataan seperti itu bisa diterima? Tentu saja, tidak! Statement Everything is God berusaha menyamakan antara “ciptaan” dengan “Pencipta”. Dan itu tidak mungkin terjadi. Sama halnya dengan seseorang yang ingin “menyamakan” antara dodol dengan pembuatnya, antara es campur dengan pembuatnya, atau antara jus buah dengan pembuatnya.
Dan yang benar adalah jika kita menggunakan statement “Everything is God’s”. Dan hal ini sangat logis. Di sini terdapat pembatas yang jelas antara “ciptaan” dan “Pencipta”. Dan hal ini seperti orang yang mengatakan, “dodol adalah buatan (milik) si koki, es campur adalah milik si koki, atau jus buah adalah milik si koki.” Apakah ini kurang logis? Tentu saja logis, si koki tersebut adalah sama sekali berbeda dengan dodol, es campur, dan jus buah buatannya.
Ketahuilah, bahwa kreativitas bukan hanya milik manusia. Tuhan adalah Dzat Yang Maha Kreatif (Maha Pencipta).
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
(QS. Yasin: 82)Kebenaran itu sudah sangat jelas, kecuali bagi mereka yang tidak menginginkannya.
semakin menambah keyakinan diri yg sangat minim informasi!!dahsyt ikhwan!!smg semakin jaya!
memang perdebatan sering m’buat panas kepala..
tp tanpa perdebatan,qt akn selama nya terkungkung dlm kebodohan…
ingat 1hal=bagimu agama mu,bagi ku agama ku!!
taat lah dlm agama masing2..!!
jangan ragu kan agama mu,tp tanyakan hati mu…!
APAKAH YG KITA SEMBAH SAAT INI ADLH BENAR2 TUHAN???.
saya tdk pernah ambil pusing dgn agama orang lain,karna bagi saya islam adlh agama saya!!yg saya pusing adlh saat qt mulai sibuk dgn urusan orang lain!!
yakinilah agama yg kau anggap benar saudara2ku!!
tp jgn lah qt berhenti utk mencari tuhan yg benar2tuhan!!
tuhan itu kuasa atas segala nya dan tdk akan pernah sama dgn makhluk apapun di bumi NYA..
wassalam
>>>>>> semua agama pada hakekatnya sama tujuan…. cuman cara kita yang mengartikan penuh versi……. <<<<<<<
maksud saya, semua agama punya kewajiban, cara, kitab, atau apalah…. tapi tujuannya satu… neraka-surga cuman ada satu…. satu tempat…… satu alamat….. satu akhiran….,,, satu tujuan….. satu tafsiran…..
ingatlah sahabat,,,,…….. tuhan selalu ada buat kita….. jangan perdebatkan asal-usul….. perdebatkanlah,,, kemana kita pergi setelah kehidupan ini…. apa yang tlah kita capai di kehidupan ini<<<<
terakhir,,,,, tuhan ada kalau kita yakin dia ada….. tuhan itu adalah hati kita…..
Hehehehe… salam untuk truth seeker semuanyah… langsung aja ya ikutan. Saya pemeluk hindu dan pernah mempelajari banyak agama lain sebelum akhirnya kembali ke hindu karena menurut saya lebih cocok dengan keyakinan saya, bukan berarti agama lain salah atau jelek, rumit untuk dibicarakan dan sensitif. Menurut saya ajaran agama adalah tuntunan untuk kebaikan semua umat yang manapun anda anut dengan yakin dan baik, jangan pernah merasa salah atau bingung percayalah tuhan maha tahu segalanya. saat alam semesta diciptakan hingga akhir nanti semuanya sudah sempurna tanpa cela. Intinya jalan terbaik dengan menjalani hidup ini dengan taat pada kebaikan secara umum (kalo kebenaran nanti relatif pula 🙂 agama apapun tidaklah ada yang susah menurut saya, jadi susah kalo dengerin sana sini jadi dibuat susah deh. bukan karena agama jadi masuk surga (ini keyakinan saya, jangan ditiru hehehe…) Jika saja anda mau anda dapat melihat tuhan dimana saja dan mendapat tuntunannya tanpa kitab apapun nantinya…
Sebagai penutup saya… Tuhan saya tidak pernah memihak apapun, siapapun, kapanpun, dimanapun dan bebas dari pengaruh ciptaannya, karena sudah ada suatu sistem yang berjalan mengatur semua kehidupan ini secara alamiah sejak dari awal… Salam, buat yang punya blog anda tidak salah …. 🙂
salam hormat
dari tulisan diatas sebenarnya persamaan ga usah jauh2 dari india, jika kita menilik disekitar kita atau malah kita juga melakukan ritual2 yang dilakukan gama Hindu… Mungkin mereka menganggap BUDAYA, tapi Islam bukan agama BUDAYA… Seperti 7hari, 100 hari dst…. itu budaya Hindu dan Budha yang masuk ke sel-sel masyarakat Indonesia….Jika digali lebih dalam maka akan seperti tulisan yang bapak jabarkan… jika segalanya Milik ALLAH maka hal tersebut tidak usah dilakukan…. ISLAM merubah budaya ARAB yang pada saat itu jaman jahiliyah…..bukan Islam menjadi budaya… hehehehe…. semoga Allah merahmati orang2 Muslim dan Orang2 berTaqwa……
jazakallah mas rkh…nulis lagi ya..
Materinya menarik…untuk menelusuri esensi satu agama memang bisa dikaji melalui Kitab Sucinya dan asal muasal Kitab suci tersebut sampai keakar-akarnya, baik dari segi bahasa atau temuan-temuan pendukung masa sesudahnya.
Al-qur’an : dari awalnya menggunakan bahasa Arab, bisa diakses oleh semua manusia, bisa dibaca dan dipelajari dengan rinci, diterjemahkan oleh semua bahasa dunia dan tetap terjaga kasliannya karen diterjemahkan langsung dari bahasa arab dan bukan antar bahasa.
Injil : memang bisa diakses oleh semua manusia, tetapi dari segi keasliannya masih diragukan karena bahasa aslinya yang katanya bahasa ibrani tidak bisa ditemukan oleh manusia awam, sehingga terjemahannya antar bahasa, yang bisa menyebabkan bias.
Kitab Weda dan lainnya : Jelas belum bisa diakses oleh semua manusia, dan pengetahuan agama hindu yang diperoleh umat hindu ybs hanya berasal dari Pendeta, sehingga pengetahuan agamanya jadi terbatas.
Dengan demikian keputusan agama ada pada masing-masing manusia sesuai apa yang diterimanya dari orang tuanya, gurunya, lingkungannya, dsb, dan tidak perlu adanya pemaksaan. yang ada hanyalah pencerahan dengan akal sehat…sampai manuasia itu tahu bahwa apakah agamanya yg dianut selama ini benar adanya.
ISLAM adalah agama manusia dan ALLAH yang menjaganya!!
by jabon
saya juga sangat terkejut setelahsya membaca artikel yang sebelumnya … saya sangat tertarik membaca yang selanjutnya ..?/
apakah masih ada kelajutanya ..?
Sangat setuju, jangan kita menghakimi Ciptaan Tuhan untuk urusan keyakinan, kalau kita sendiri tidak mau dihakimi nantinya di akherat. Jangan memaksakan orang lain masuk ke kayakinannya dan jangan melarang orang pindah keyakinan, karena itu sudah panggilan bathinnya dan dia memandang akan mendapat kedamaian di keyakinan yang diyakininya. Masalah dosa setiap kitab suci sudah mengajarkannya hukumannya nanti dihari penghakiman, jangan protes kalau nanti kalau yang kelihatannya banyak dosa malah masuk sorga sementara yang kelihatannya orang yang paling baik di dunia malah masuk neraka itu hak Pencipta Yang Maha Mengetahui. Setuju baca semua kitab suci sebagaimana orang menimba ilmu membaca semua tex book yang benyaknya seperpustakaan, kenapa cuma baca 5 s/d 7 kitab suci dari berbagai agama sebagai ilmu pengetahuan sepertinya dilarang-larang, apa yang ditakuti. Setiap manusia percaya bathinnya, rohnya, jiwanya dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa, tidak akan tersesat yakini itu dengan Iman.
Subhanallah..
Alhamdulillah saya bertemu dengan blog ini. Ada banyak pelajaran yang bisa saya ambil sebagai bahan diskusi saya dengan keluarga besar di Bali.
Jazakallah khair..
Saya harap dengan tulisan ini jangan sampai membuat publik salah kaprah..
Artinya setelah membaca tulisan diatas, jangan sampai banyak orang malah bertanya, berarti yg mana duluan??
Islam yang mengikuti Hindu atau Hindu yang mengikuti Islam..
Intinya dari tulisan ini adalah banyak hal2 yg ada di Kitab Hindu jg ada di Kitab Islam..
Begitu kan??
Sekilas saya membaca pesan2 yg singkat dr teman2 diatas, saya tertarik dengan kata2 “Menyekutukan Allah dengan Dewa2”..Itu maksudnya apa ya??
Sekedar pengetahuan saja. Dalam kitab umat Hindu disebutkan bahwa “Tuhan hanya satu, tetapi orang bijaksana menyebutnya dengan banyak nama” artinya..Tuhan dalam agama Hindu hanya satu..Dewa itu adalah sebutan Tuhan dalam bentuk lain, misalnya saat Tuhan menciptakan alam semesta Beliau disebut Dewa Brahma, saat Tuhan memelihara alam semesta Beliau disebut Dewa Wisnu..
Jadi, maksudnya disini, umat Hindu tetap memiliki satu Tuhan yang kami sebut dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (ISHWW). Dewa hanyalah sebutan Tuhan pada saat Beliau melakukan tugasnya dan Dewa2 merupakan pancaran sinar suci dari Tuhan.
Pada awalnya, semua agama yang diturunkan oleh Tuhan ke dunia ini mempunyai satu inti, TAUHID!
Untuk selanjutnya, inti agama itu mulai rusak karena manusia mulai menuhankan sesuatu yang ada di dunia ini.
saya sebagai agama hindu,mengucapkan bnyak terima kasih!
karna dengan BLOG ini orang-orang jadi mengenal agama HINDU lebih dekat!!!
Thanx ya.. saya menghargai bangat karya ini.. Jika tidak keberatan, di manakah saya bisa memperoleh tulisan karya beliau? Tetapi saya ini orang malaysia..
Terima kasih sudah share mas RKH, saya sendiri sedari kecil sering dipusingkan dengan banyaknya agama yg mempengaruhi kehidupan saya. Tapi dari situlah timbul rasa penasaran untuk memahami masing masing agama, dan mencoba menarik kesimpulan dari nalar dan akal yg di berikan oleh Tuhan. Hakekatnya semua adalah mengajar kebaikan. Mungkin karena sikap ego dari manusia itu sendiri yang kemuadian penjabarannya menjadi lain lain. Pemahaman kurang matang justru merusak agama itu sendiri. Sekali lagi terima kasih, saya jadi bertambah wawasannya. Salam
saudara-saudara yg terkasih, mari kita sama2 memahami agama kita masing2 secara mendalam; mengkaji, mentafsiri, menghayati bersamaan dg laku hidup, sehingga meraih buah manis yakni merasakan substansi ajaran agama, “bersatu dg Tuhan”.
setiap agama yg diturunkan Tuhan pasti memuat herarki ajaran, dari paling dasar hingga tertinggi dg pengalaman spritual, yaitu dekat dengan Tuhan pencipta segenap semesta.
Nama Tuhan dari mulai Nabi Adam hingga sekarang jumlahlah sangat banyak, setiap agama punya nama tersendiri. ini berkaitan dg sejarah peradaban manusia.
setiap agama punya ajaran tersendiri, tapi bagaimanapun secara substansial mengarahkan manusia supaya menyerap nilai antara dunia & akhiran, antara lahir & batin, antara nilai horisontal & vertikal. hal ini semua berkaitan dengan segenap potensi manusia yg telah dianugerahkan Tuhan supaya menusia memahami akan dirinya, kehidupan ini, & Tuhannya.
sampai kapanpun, melalui perdebatan yg berabad-abad dengan segenap referensi buku2, kitab2 sedunia diskusi ini tak akan berujung kalau kita tidak benar2 mendalami agama kita sendiri. prihal pemahaman, ini tidak sekedar baca buku, diskusi atau sekedar memahami & menjalankan ajaran agama hanya sekedar kulitnya saja. karena sejarah memaparkan bahwa seorang penganut sebuah agama yg menyelami ajaran agamanya sangat langka menguasai seluruhnya meski bersusah payah lahir batin. Dari sisi kajian ajaran sampai matipun terus berlanjut, apalagi sisi spiritual. initinya bagaimana kita berproses hingga sampai benar2 dekat dg Tuhan; inilah fokus tujuan terahir dari setiap agama.
konsep sederhanya; pada garis horisontal agama2 sulit untuk dipertemukan, pada garis vertikal agama2 menuju satu arah, yakni Tuhan Yang Maha Esa.
garis horisontal sulit untuk disatukan, disamping ritual keagamaan yg beda2 juga disebabkan kapasitas penganut agama dalam memahami/menafsirkan ajarannya, tingkah polah penganut yg berkaitan dg ruang lingkup(sosial,ekonomi,politik, budaya, dll). Hal semacam ini perlu dimaklumi, yg penting bagaimana kita bersikap baik kepada diri sendiri, alam & Tuhan.
Berkat pemahaman yg mendalam terhadap sebuah ajaran agama & mengamalkan dg sungguh2 semoga kita lekas tercerahkan, tersingkap ribuan tabir, terbukalah yg hakiki, wusul kepada Tuhan. sehingga mampu menyelami kesejatian agama sendiri & agama lain.
amin
Sesungguhnya agama dan syariat telah diberikan kepada setiap umat dalam satu generasi secara sempurna (tidak bertahap). Tauhid adalah kebutuhan yang sangat Fitrah untuk semua mahluk yang diciptakan sekalipun dia kafir (disebut kafir karena adanya pengingkaran kemurnian Tauhid dalam nuraninya). Agama adalah amanah yg pernah ditawarkan kepada seluruh mahluk dan hanya manusialah yang berani menerima untuk memikul amanah tsb. Salah satu terjadinya distorsi kemurnian agama, keyakinan ataupun syariat dikarenakan sifat manusia yang lalai (dorongan hawa nafsu yg dibantu Iblis la’natullah untuk memplesetkan ajaran Ilahi).
Dengan turunnya Nabi Muhammad SAW adalah sebgai penjelas kembali dari apa yang pernah Allah berikan sebelumnya. Di dalam Alquran, Allah telah berfirman; semua Agama akan kembali Kepada Nya.
Oleh karena itu setiap umat akan diminta pertanggunga-jawabannya atas amanh yang pernah diberikan.
Turunnya Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi penutup adalah merupakan jalan singkat yang tidak berliku untuk kembali kepada Sang Khalik (jadi tidak perlu membuang energy untuk melalui jalan berliku yang telah mengalami distorsi seiring dengan telah lama berlalunya waktu, sebagaimana telah disindir melalui Surah Wal Asri).
Wawlahualam bissawab.
Wassalam.
menarik sekali baca blok ini banyak pandangan2 yg lain jadi saya menambah ilmu tentang persamaan agama, semua agama mengajarkan kebaikan kepada pemeluk nya, itu yg jadi persamaan dan perbedaanya juga banyak yaitu tentang TUHAN itu sendiri. jadi kita mau nya apa? kalau kita mencari kesamaan dari agama apasaja ya sama, tapi kalau kita cari perbedaan nya ya banyak jadi mau kemana sih kita ini ,? kan mencari kedamaian , kebahagiaan dunia akirat, ya seharus nya kita mencari persamaan nya saja dan perbedaan itu tidak di msalah kan dan semoga kita bisa hidup bersamaan amin3x
Salut saya atas penulis ini, bagi saya sebenarnya semua agama SAMAWI pada dasarnya mengajarkan Kebaikan, cinta kasih, tolong-menolong dalam kebaikan, danmenyatakan Tuhan itu hanya SATU. Sesama umat berAgama haruslah saling bertoleransi dan tidak saling mengganggu serta saling menghormati.
Betul mas ian,
Thx yach.. 🙂
Yang penting jangan mencari agama mana atau agama apa yang paling hebat, kalau mau diskusi, yah diskusikan saja Apa fungsi dari Agama itu sendiri, sebabnyah di Jaman sekarang inih, banyak Manusia beragama namun berkelakuan Binatang.
Betul mas Uyut Aga,
Tidak ada gunanya mencari agama yg paling hebat.. yg benar dan berguna adalah mencari kebenaran dalam agama.. 🙂
Itu bisa dimulai dari agama sendiri.. dan ajaran agama yg benar pasti jg mengajarkan agar manusia berkelakukan baik. Kalau manusianya tidak baik, itu bukan salah agamanya, itu berarti manusianya yg tidak dapat melaksanakan agamanya dg baik.
Terima kasih 🙂
semoga Alloh memberikan hidayah kepada seluruh umat hindu di dunia…
Amin..
Thx mas panji.. 🙂
yang di tampil olek penulis ini setelah mendengarkan diskusi Dokter Naik dan Pendeta Hindu adalah kemiripan bukan ke persamaan, seperti Tuhan itu Satu, amaliah dengan sesama manusia dan cara berinteraksi dengan sesama manusia itu ada kemiripan, bukan berarti “sama”, dan penjelasan itu juga bukan berarti umat Hindu harus menjadi muslim, tapi mari kita mengkaji kitab kita masing kita cari kemiripannya, sehingga kita bisa hidup berdampingan dengan baik berdasarkan kemiripan itu bukan saling mencurigai satu sama lain dan berkata kotor atau menjelkkan agam lain.
Halo mas bilal hasan..
Pemikiran anda sangat baik.
Terima kasih 🙂
Wah nih Blog bagus sekali…
sy pengikut ajaran Buddha. pendapat sy tentang Dr. Zakir, Maksud dan tujunan apa dia malakukan perbandingan tiap agama khususnya disini Hindu&Islam??mnurut sy Sah2 saja hal itu dilakukan jika hanya sebatas untuk pengetahuan dan wawasan keilmuan saja. Tapi sangat disayangkan jika diBalik itu semua ada maksud untuk Menarik umat Hindu kepada islam apa lagi Jika sampai menganggap rendah ajaran lain.
persamaan dan perbedaan pasti ada dalam setiap agama apapun sy kira, tapi yang paling penting adalah bagaimana orang tersebut menyikapi hal tersebut.
khusus dalam hal KeTuhaan sperti apa yg diBahas oleh Dr. Zakir ini,dalam Agama Buddha dikatakan bahwa Tuhan itu [b]”Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam”[/b] yang artinya “Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak”.
sy rasa seorang Hindu tidak perlu risau tentang hal seperti ini, malah justru sebaliknya tidak perlu pindah keYakinan karna malah Al-Quran justru mengakui ajaran Weda itu sendiri bahwa Hindu itu menyembh Tuhan yang Satu 🙂
buat sy agama itu seperti “Suatu Garis Yang Menuju Ke Satu Titik, sedang Garis itu Tidak di Tempat Yang Sama”
sy kira Mas. RKH buat tulisan ini bukan untuk BerDebat tapi untuk BerDiskusi kan.. 🙂 🙂
Salam Damai…
Betul mas NagaSena..
Bagi saya.. mencari kebenaran adalah sesuatu yg sangat baik. Diskusi adalah diskusi. Konversi agama adalah hak setiap orang secara pribadi. Tidak boleh ada paksaan dalam agama. Islam mengajarkan seperti itu.
Betul sekali, niat saya adalah berdiskusi. Dalam suatu diskusi tentu bisa ada sedikit perdebatan, dan itu wajar. Kalau ada perdebatan, lakukan dg cara yg paling baik, itu adalah perintah Tuhan dalam Al-Qur’an yg harus saya lakukan.
Terima kasih & salam damai.. 🙂
Boleh Tanya.. Apa Anda Sudah Menemukan Kebenaran Sejati Itu??
atau Masih Mencari???
mas NagaSena,
Saya tidak berhak mengklaim sudah menemukan itu. Karena kebenaran sejati tentunya hanya Tuhan yg tahu. Kita hanya bisa untuk terus berusaha mendekatinya.
Tapi setidaknya alhamdulillah saat ini saya sudah tahu lebih banyak dari beberapa tahun yg lalu. Dan semakin meningkat kemampuan berpikir saya, serta semakin banyak ilmu yg saya dapatkan, semakin saya yakin bahwa Islam adalah agama yg benar.
Terima kasih 🙂
Apakah Islam juga menerima atau mengakaui Kebenaran yang ada diLuar islam atau sama sekali tidak ?
Sy suka melihat orang Islam melafalkan nama Allahhu Akbar atau SubhanuAllah dengan lama sekali mengunakan tasbeh. Pada saat tersebut kemana Pemusatan Pikiran meraka, apa objek yang dipakai atau hanya cukup melafalKan saja?
thks.
mas NagaSena,
Kalau anda melihat kolom sebelah kanan atas dari blog ini, saya cantumkan terjemahan ayat dari QS. Al-Ankabut 46 :
…”Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu, Tuhan kami dan Tuhan kamu satu, dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.”
Ya, Islam tidak menolak sama sekali kebenaran di luar Islam. Islam mengakui kalau Tuhan semua agama (kalau agama itu memang benar dari Tuhan) adalah Tuhan yg sama, Tuhan yg satu. Demikian juga dg ajaran (kitab2x) yg diturunkan selain Al-qur’an, Islam juga mengakuinya (dalam bentuk aslinya). Karena sebenarnya agama yg diturunkan Tuhan kepada manusia itu hanya satu, tapi kemudian manusia banyak menyimpangkan ajarannya dan memberi bermacam2x nama, sehingga kemudian jadi terlihat berbeda.
Di Islam kami percaya bahwa semua agama itu adalah Islam, karena Islam sudah dibawa oleh nabi/manusia pertama yaitu nabi Adam. Agama itu diturunkan Tuhan secara berangsur2x sesuai dg tingkat kemampuan manusia saat itu dan disesuaikan dg kondisi dan kebutuhan saat itu dan di lokasi itu. Dan itu terus disempurnakan dari zaman ke zaman. Dan agama itu disempurnakan dg diturunkannya Islam yg dibawa oleh nabi Muhammad.
Maka kalau anda mengetahuinya, Islam adalah nama yg diberikan Tuhan pada agama yg dibawa oleh nabi Muhammad setelah agama itu disempurnakan oleh Tuhan, dan ini tercantum dalam kitab suci kami, Al-Qur’an. Sedangkan di agama lain tidak. Nama agama Hindu diambil dari komunitas sekitar tempat berkembangnya ajaran itu, yaitu Hindi (India), nama agama Budha diambil dari gelar pembawa ajarannya yg sebenarnya beragama Hindu, nama agama Yahudi diambil dari komunitas bangsa penerima ajaran tersebut dari nabi Musa, nama agama Kristen diberikan oleh musuh2x agama itu sendiri dari gelar Yesus yaitu Kristus (Christ), bukan oleh Yesus yg diakui sbg pembawa ajaran itu, dan bukan oleh Tuhan yg disembah oleh Yesus.
Dr. Zakir Naik dalam video ceramahnya yg jadi referensi untuk tulisan ini juga saat ditanya apakah umat Hindu perlu berpindah ke Islam, beliau menjawab, asalkan ajaran2x asli di Hindu yg sama dg ajaran Islam dapat dijalankan dg baik oleh orang Hindu, maka mereka tidak perlu pindah ke agama Islam. Itu yg dikatakan beliau di ceramahnya. Dan itu sangat wajar, karena bila ajarannya sama, maka tidak ada masalah, itu hanya masalah nama saja.
Tapi satu pertanyaan penting di sini adalah, bisakah terjadi? Sedangkan kebanyakan umat Hindu sudah mempercayai hal yg berbeda? Dan kalau mempercayai ajaran aslinya dan mempercayai nabi Muhammad sbg nabi, dimanakah dapat ditemui ajaran nabi Muhammad dg baik? Dimanakan orang dapat menjalankan ajaran nabi Muhammad dg baik saat ini? Ya, di Islam. Tapi itu hanya logika berpikirnya saja, sedangkan untuk masalah konversi agama adalah urusan masing2x individu, tidak boleh ada paksaan dalam agama, itu adalah perintah Tuhan dalam Islam.
Tentang pertanyaan anda saat umat Islam melafalkan Allahuakbar dan Subhanallah menggunakan tasbih (sering disebut wiridan), kemana pemusatan pikiran mereka? Islam tidak mengenal penggunaan figur berbentuk apapun untuk konsentrasi saat wiridan itu seperti di agama2x lain, karena memang jelas diajarkan bahwa tidak ada bentuk apapun yg serupa dg Tuhan. Dan itu akan menghasilkan pemusatan pikiran yg lebih baik untuk puncak konsentrasi. Agak sulit untuk menjelaskan pada anda secara kata2x tulisan di sini. Tapi paling tidak bisa saya sampaikan bahwa di Islam diajarkan bahwa saat sholat, yg bisa juga diterapkan saat wiridan, untuk melakukannya “seakan2x engkau sedang melihat Allah, tetapi kalau engkau tidak dapat melakukannya, maka lakukanlah seakan2x Allah sedang melihatmu”. Sangat indah dan juga sangat mudah sebenarnya.
Demikian sedikit penjelasan saya, semoga bisa memberikan pencerahan.
Terima kasih. 🙂
Saya lihat apa yang ada dipikiran Anda bahkan si Dr. Naik adalah bahwasannya agama Hindu itu Telah salah karna telah menyimpang dari yang asli dengan rujukan Kitab Weda tentang KeTuhanan. Bahwa Tuhan diartikan sebagai Trimurti yaitu Brahma, Siwa dan Wisnu. Sedangkan Sejatinya Bahwa Tuhan itu tidak dapat disamaKan dengan apapun juga.
Anda mengatakan bahwa kebenaran sejati hanya Tuhan yang tahu. dari sini saya kira tidak patutLah kita mengatakan bahwa ajaran mereka salah dan yang Benar ajaran yang kami anut.
Menurut saya dari sekian banyak agama yang ada ataupun itu suatu keprcayaan yang diYakini seseorang. Pada Hakikatnya hanya Tuhan yang tahu KeBenaran Sejati itu.
dalam pemikiran Anda, apakah ingin mengatakan bahwasanya jika suatu agama ataupun suatu kepercayaan baru dianggap benar jika mengajarkan Tuhan yang satu??
apakah itu yang menjadi Patokan anda untuk dijadikan standard Benar atau Salah???
terlepas dari tata cara ibadah mereka berbeda dengan yang anda anut…
Jika memang Islam menerima Juga Kebenaran yang ada diLuar islam, maka jangan Anda berfikir bahwa agama lain Salah. terkadang kita hanya melihat dari sudut pandang kita sendiri tanpa mempertimbangan hal-hal lainnya.
thanks…
🙂
Pak Rkh…. bapak belajar semua ini (perbandingan agama) dengan guru atau otodidak?
Halo mas muslim..
Saya belajar perbandingan agama secara otodidak, dan tidak ada guru khusus. Guru saya adalah buku2x, video, Internet, hasil diskusi, dan pemikiran pribadi (di atas semua itu tentu saja bimbingan dari Allah SWT). Ini membuat guru saya ada banyak sekali, sebab saya juga tidak percaya pada satu guru tertentu saja, karena itu bisa membatasi wawasan dan kebebasan berpikir saya. Jadi anda juga bisa belajar seperti saya.
Terima kasih. 🙂
Luar biasa…… salud untuk mas RKH… mohon bimbingannya….
mas, kalo ada pemeluk hindu yang bilang:
konsep Ketuhanan Hindu dan Islam/Kristen/Yahudi berbeda, Hindu memiliki 3 Konsep Ketuhan , yaitu Tuhan yang satu, Tuhan dalam banyak wujud, dan tuhan yang satu digabung dengan Tuhan yg banyak wujud, yg mengatakan sama hanyalah kita untuk Toleransi, pertanyaannya apakah mereka pernah mengakui Tuhannya Hindu ? dan pada konsep tersebut mereka tidak mengajarkan itu ! Makanya Hindu adalah agama yg lebih toleran dari mereka. mengenai awatara, bukanlah persepsi tapi memang itulah yg tersurat dalam weda terutama di bagawad gita. Sri Kresna jelas bersabda Beliau adalah Tuhan yg turun kedunia sebagai awatara (bukan Reinkarnasi ), dan Tuhan tidak pernah ber reinkarnasi, yg reinkarnasi itu hanya mahluk hidup.
bagaimana menurut mas?
wah… seru sekali saya baca… 😀
Sedikit untuk membenarkan saja mas (dan ini masih dalam koridor pemahaman saya)
Konsep keTUHANnan dalam hindu itu adalah esa… namun TUHAN itu adalah acintya (tidak terpikirkan).
Jadi, agar bisa diresapi, dikenalkanlah konsep fungsi (dewa, awatara, dll) sehingga semua berada dalam pemahaman manusia…
bila anda memang ingin mengerti, bukan hanya jadi bahan debat atau untuk mempengaruhi orang lain, maka anda akan memahami konsep2 yg ada dalam hindu.
Jujur saja, dari yg saya ikuti dari atas, semua seperti debat untuk menunjukkan mana yg benar atau salah…
Religion… is not about right or wrong, it’s about understanding…
but yet… it still an option… 😀
hem kaian berdebat apa sie,, lakukan swadhrama sajalah ,, cara membandingkan ajaran dari Tuhan adalah Proses Penciptaan Semesta……….. Tuhan pasti tahu bagimana Yang diciptakan Beliau saya baca banyak pada aneh di aajaran abrahamik ada yang menyebut bumi datar,, ada yang memnyebut bumi lempeng dipisahkan bumi da langit… saya tak mengerti saya seorang hindu dan pacar saya seorang muslim … ayahnya seorang ustad .. Saya tanyaktentang penciptaan bumi itu jauh saya nalar belum saya bandingkan dengan Weda yang sangat luar biasa barudengan kjenyataan tak masuk akal,, Penciptaan manusia juga seperti cerita dongeng atau budaya Yunani kuno saja aneh ,,,,,,,,,,,
Semoga semua mat muslim di dunia mendapat hidayah agar kembali ke ajaran sejati Tuhan Yang Maha Esa, yaitu : Sanatana Dharma
kayaknya anda harus belajar tentang hindu lebih banyak lagi…nanti akan anda dapatkan lebih banyak perbedaan disana..kurang bijaksana apabila anda mengambil sebagian2 seperti itu kemudian disama2kan…thx
bagaimana pendapat saudara mengenai ini?
http://www.wahyuislam.wordpress.com/
lalu bagaimana dengan pernikahan antara lelaki hindu dan wanita islam?? mohon dijawab ya
Artikel tahun 2007? Wow …
Hindu dan Islam Ternyata Sama ?
Perhatikan saja tulisan “Om” dalam huruf India dan “Allah” dalam huruf Arab.
juga lihat tulisan ini :
Sebuah Ijtihad : Islam, Kristen, dan Yahudi meyakini reinkarnasi?
http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2236932-sebuah-ijtihad-islam-kristen-dan/
Ehm… Saya tak melihat adanya pernyataan mas RKH tentang benar/salah suatu agama, tapi lebih kepada “Bahwasannya agama Islam-Kristen-Hindu-Yahudi berdasar pada satu hal yang sama”. Tapi kenapa bahasannya semakin kebawah jadi semakin berdebat tentang benar/salah suatu agama siy…????
Santai aja lah… Agama juga tak perlu dilihat mana yang lebih tua dan mana yang lebih muda. Tapi lihat sebagai sebuah ajaran yang berniat untuk memberikan panduan bagi umat manusia agar menjadi lebih baik.
Ajaran sejati ke-empat agama yang disebutkan di atas juga sama sejatinya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Maha Satu, Maha Besar, Maha Segalanya. Kenapa harus dipertentangkan antara agama satu dengan yang lain???
Kembali lagi, saya lebih melihat artikel ini sebagai gambaran bahwa agama itu sama pada dasarnya. So ga perlu berdebat soal perbedaan. Apalagi cuma perbedaan persepsi tentang makna suatu kalimat, ayat, atau sokla dalam suatu kitab.
Andai semua melihatnya seperti ini, sebagai suatu kesamaan, insya 4JJI ga akan ada permusuhan. Yang ada justru saling menghargai keragaman dan menjadikannya sebagai suatu tolok ukur kerukunan.
So… Ayolah… Santai aja… Di dada BURUNG GARUDA kita ada 5 simbol ke-sila-an dan kelima-limanya memberikan dukungan yang sama dan ikatan pada berbagai keragaman kita (lihat pita di kaki BURUNG GARUDA).
DAMAI, ADIL, SEJAHTERA DAN BERSATU…
maaf ikut komen yaa,salam kenal semuanya…..salam damai sejahtera smuanya
sekali lagi mohon maaf,sudah biasa dari jaman dahulu sampai skrg,dari perbedaan bahasa dan budaya,kadang dalam penafsiran alquran dan hadist pun jadi berbeda dengan maksud aslinya,,,..namun kadang para ustd2 pun terlalu memaksakan,dimirip-mirip agar mendekati….makanya menurut saya memang harus mengetahui sampai kepada yg aslinya,minimal lebih mendekati yg asli,karena saya yakin semua alkitab..kenyataannya dituliskan setelah sang rosul/nabi nya wafat,itupun kebanyakan kitab ditulis antara 200 s/d 500 tahun setelah nabi nya wafat….jadi menurut saya kembali kepada diri kita dalam menyingkapi dan menyelaminya,memang harus dengan secara, wening galih,makanya jika kita terlalu jauh keluar dari diri dalam mencari kebenaran,malah akan semakin menjauh,jadi sebaiknya dalam segala sesuatu seperti makan,dengan dikunyah dahulu,dirasakan baru ditelan,hingga yakin dgn apa yg kita rasakan dan kita telan,lalu diolah didalam tubuh kita hingga menyatu hingga menjadi energi,lalu ampasnya dikeluarkan lagi…
dan satu lagi,maaf saya titip link ,silahkan juga kunjungi situs Budaya :http://www.dijatisunda.suryajaticonsult.co.cc/
—-
waduh,,bacanya lumayan lama juga…..hehee ,kayaknya harus bertahap…dari atas sampai bawah atu per atu…
Untuk Mas RKH. Sebaiknya Lihat Video ini :
Untuk Mas Rkh dan teman2 dari Agama Samawi. LihatLah ini :
semoga mendapat pencerahan atau seTidaknya sedikit menambah pengetahuan…
terlepas dari Benar dan Salah…. !!!!
cheer…