Beranda > Agama, Artikel, ISLAM, Kristologi, Perbandingan agama > Trinitas tidak ada di Alkitab, tapi “Trinitas” ada di Al-Qur’an

Trinitas tidak ada di Alkitab, tapi “Trinitas” ada di Al-Qur’an

Trinitas atau Tritunggal adalah salah satu doktrin utama dalam kekristenan yg juga merupakan salah satu “jurang” yg memisahkan antara agama Islam dg agama Kristen, yg mana bila kedua umat sepakat tentang permasalahan ini, mereka akan lebih mudah untuk bersatu. Agama Islam dan Kristen sama2x mengakui mempunyai Tuhan yang Maha Esa, Tuhan yg satu, akan tetapi dalam konsep yg berbeda. Dalam Islam konsep Tuhan yg satu benar2x dipercaya seperti apa adanya, persis seperti bunyinya, akan tetapi kepercayaan dalam (sebagian besar aliran) Kristen mengatakan bahwa Tuhan mereka adalah satu tetapi tiga, Tuhan yg satu tapi mempunyai tiga pribadi yg berbeda.

Umat Kristen mengaku punya Tuhan Bapa, Tuhan Putra, dan Tuhan Roh Kudus. Tapi mereka bukanlah tiga Tuhan melainkan satu Tuhan. Bagaimanakah sebenarnya konsep Tuhan yg tiga tapi satu itu? Bagaimanakah konsep Tuhan yg satu tapi berwujud tiga pribadi yg berbeda itu? Benarkah ajaran itu memang adalah ajaran dasar yg utama dalam Kristen? Kita akan lihat dalam berbagai sudut pandang. Sedangkan dalam beberapa tempat lain yang membahas hal yg sama menurut saya masih belum memberikan informasi yg cukup tentang topik ini

Logika dan analogi

Sekalipun menjadi salah satu doktrin utama dalam kekristenan, tetapi ternyata konsep Trinitas ini sangatlah sulit untuk dijelaskan oleh siapapun, termasuk umat Kristen sendiri, baik yg awam maupun para pendeta dan pasturnya yg terpelajar sekalipun. Kenapa? Ya, karena konsep Trinitas ini memang adalah benar2x suatu konsep yg tidak sejalan dg logika akal budi manusia. Ia mampu hidup selama lebih dari seribu tahun karena diajarkan sebagai suatu doktrin yg tidak boleh ditolak oleh siapapun umat Kristen, dan tidak boleh dipertanyakan, hanya wajib untuk diimani saja.

Siapapun yg mencoba menjelaskannya pasti akan menemui kegagalan. Sudah banyak orang yg mencoba untuk menjelaskannya juga dg menggunakan analogi untuk memudahkan logika berpikir untuk menerimanya, tapi tidak ada satupun dari analogi2x itu yg dapat menjalankan tugasnya dg baik.

Konsep Trinitas yg mereka yakini itu kurang lebih demikian :

Tuhan itu ada satu, tapi mempunyai tiga wujud, yaitu : sebagai Tuhan Bapa, Tuhan Putra (Yesus) dan Tuhan Roh Kudus. Tapi mereka bukanlah tiga Tuhan yg berbeda, melainkan satu Tuhan yg sama. Semuanya adalah Tuhan, dan semuanya mempunyai derajat ketuhanan yg sama. Diantara ketiganya tidak ada yg lebih tinggi dari yg lain, alias punya derajat ketuhanan yg sama.”

Tuhan Bapa adalah “Tuhan yg duduk di singgasana-Nya di surga”, Tuhan Putra adalah “firman Tuhan” yg kemudian lahir ke dunia menjadi seorang manusia yg bernama Yesus, sedangkan Roh Kudus adalah suatu roh yg berasal dari Tuhan. Ketiganya mempunyai tugasnya masing2x. Saya tidak akan menjelaskan tentang tugas2x mereka karena akan memerlukan penjelasan yg sangat panjang dan berhubungan dg seluruh konsep kekristenan, seperti : konsep penciptaan alam semesta dan manusia, dosa waris, misi penyelamatan manusia, penyaliban, penebusan dosa, dll. Saya anggap anda sudah mengetahuinya, atau kalau belum, anda bisa mencari tahu tentang itu di tulisan lain. Atau anda bisa menunggu tulisan saya berikutnya kalau saya berkesempatan untuk menuliskannya di sini, insyaallah.

Pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin mengatakan tiga wujud pribadi yg berbeda itu adalah satu Tuhan yg sama? Bagaimana untuk memahami bahwa Tuhan Bapa, Yesus, dan Roh Kudus itu bukanlah tiga Tuhan tetapi satu Tuhan?

Mengenai hal ini, tidak pernah ada umat Kristen yg dapat menjelaskannya dg memuaskan secara logis dan ilmiah. Kalau secara doktrinal ya memang itulah yg mereka lakukan sehari-hari. Untuk menutupinya kebanyakan mereka akan menjelaskannya menggunakan berbagai analogi yg diharapkan dapat menjadi pengantar bagi pikiran logis manusia. Tapi apakah benar analogi2x itu dapat menjalankan tugasnya dg baik? Kita akan lihat di pembahasan di bawah ini.

Analogi2x yg sering dipakai oleh umat Kristen untuk menjelaskan Trinitas ini misalnya adalah :

Trinitas itu seperti matahari

Matahari mempunyai tiga bagian yg tidak terpisahkan. Ada mataharinya sendiri, ada panasnya, dan ada sinarnya, tapi semuanya satu membentuk matahari. Seperti itulah gambaran Trinitas itu. Benarkah? Kita lihat : Dalam Trinitas, Tuhan Bapa adalah Tuhan, Yesus adalah Tuhan, roh kudus adalah Tuhan. Dalam analogi itu, matahari memang adalah matahari, tapi apakah panasnya juga bisa disebut matahari, dan apakah sinarnya juga bisa disebut matahari? Tidak. Analogi ini tidak bisa menjelaskan sama sekali tentang Trinitas.

Trinitas itu seperti rokok

Rokok mempunyai tiga unsur, rokoknya sendiri, apinya, dan asapnya. Ketiganya adalah unsur yg tidak dapat dipisahkan dalam sebuah rokok. Seperti itulah gambaran Trinitas. Benarkah? Kita lihat : jika Tuhan Bapa, Yesus, dan roh kudus semuanya adalah disebut Tuhan, dalam analogi itu rokoknya sendiri memang disebut rokok, tapi apakah apinya bisa disebut rokok? Apakah asapnya bisa disebut rokok? Tidak. Analogi inipun sama sekali juga salah dan tidak dapat dipakai untuk menjelaskan Trinitas.

Trinitas itu seperti air

Air adalah suatu unsur yg dapat mempunyai tiga wujud yaitu : padat, cair, dan gas. Ada es, air, dan uap. Kita harus ingat bahwa komponen air dalam wujud apapun adalah tetap sama yaitu H2O. Dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Unsur pokoknya sama, hanya bentuknya saja yg berubah. Seperti itulah gambaran Trinitas. Analogi ini tampaknya adalah analogi terbaik yg dapat diberikan untuk menjelaskan Trinitas secara logis, dan sepintas memang tampak dapat menjelaskan tentang Trinitas itu. Akan tetapi kalau kita pikirkan lagi, ternyata analogi inipun juga tidak dapat menjelaskan Trinitas dg baik.

Mereka mengatakan bahwa bentuk air bisa berubah, tapi unsurnya tetap sama, yaitu H2O. Bagaimana dg Trinitas? Apakah juga berubah bentuk dari unsur yg sama? Tuhan dan roh kudus berbentuk roh (dalam kepercayaan Kristen), dan makhluk hidup (manusia/Yesus) terdiri dari daging dan tulang, dimana manusia juga butuh makanan untuk hidup, jadi mereka tidak sama. Unsur mereka berbeda, jika air dalam bentuk berbeda tetap mempunyai unsur yg sama, yaitu H2O, maka Trinitas dalam bentuk yg berbeda adalah memang terdiri dari unsur yg berbeda. Jadi mereka tidak sama, mereka berbeda.

Yesus telah memberikan kesaksiannya dalam hal ini dalam Lukas (24) : ayat 36-39, dimana Yesus meminta murid2xnya untuk melihat, memegang dan meraba dirinya, tangan dan kakinya. Bahwa ia adalah makhluk yg terdiri dari daging dan tulang, bukan roh yg tidak berdaging dan tidak bertulang. Kemudian ia juga makan sepotong ikan goreng untuk membuktikan bahwa ia juga makhluk hidup yg butuh makanan, bukan roh yg tidak butuh makan.

Ternyata analogi inipun tetap tidak dapat menjelaskan Trinitas dg baik. Jadi jelas, analogi apapun tidak akan dapat menjelaskan tentang konsep Trinitas ini. Bagaimanapun manusia memaksakan untuk menjelaskannya, tidak ada satupun yg akan berhasil. Kenapa? Umat Islam punya jawaban yg sangat mudah untuk itu, yaitu karena memang bukan demikian kenyataannya. Dan Allah tidak akan mengijinkan manusia untuk menjelaskan tentang esensi diri-Nya dimana Dia sendiri tidak pernah mengajarkan seperti itu.

Frans Donald, seorang pemeluk Kristen Katolik yg kemudian menganut Kristen Tauhid yg tidak percaya Trinitas dan ketuhanan Yesus, dalam bukunya “Allah dalam Alkitab dan Al-Qur’an. Sesembahan yang sama atau berbeda?” menyatakan :

Suatu kebenaran semakin pasti terbukti benar jika tidak bisa dibuktikan salah. Dan suatu (yg tampak seperti) kebenaran tidak perlu dipertahankan sedikitpun jika telah terbukti keliru.”

Ayat Trinitas dalam Alkitab/Bible

Mungkin memang Trinitas bukanlah sesuatu ajaran yg logis menurut pikiran manusia, tapi tetap harus dipercayai karena terdapat ayat2x dalam Bible yg menyatakan hal itu, baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru. Demikian menurut umat Kristen. Benarkah? Kita akan lihat.

Ada yg mengatakan bahwa pada kitab Kejadian di Alkitab Perjanjian Lama terdapat informasi yg dapat kita simpulkan sebagai bukti adanya Trinitas. Saya katakan, hal itu jelas2x dipaksakan. Tidak ada satupun ayat di dalam kitab Kejadian yg menyatakan dg jelas tentang adanya Trinitas. Bahkan kitab Kejadian itu sangat penuh dg masalah seperti yg terdapat pada proses penciptaan alam semesta yg sama sekali tidak logis dan bertentangan dg ilmu pengetahuan modern yg telah terbukti secara empiris (semoga lain waktu saya bisa membahas dan membuktikannya di blog ini, insyaallah) Bahkan kata “Trinitas” itu sendiri juga tidak ada dalam keseluruhan Alkitab.

Kata2x …Allah menciptakan…, …Roh Allah melayang-layang…, …Berfirmanlah Allah… pada Kejadian 1: 1-3 tidaklah dapat dipahami sebagai Tuhan Bapa, Roh kudus, dan Yesus (Firman). Apalagi menyatakan kalau mereka adalah satu Tuhan dan bukannya tiga Tuhan. Kalau anda membaca ayat2xnya dg lengkap, anda akan setuju dg saya. Bunyi ayatnya demikian :

1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

1:3. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.

Bagian mana yg menyatakan tentang Tuhan Bapa, Tuhan Putra (Yesus), dan Tuhan Roh kudus disana? Mana pula yg menyatakan ketiganya adalah satu Tuhan, bukan tiga Tuhan? Tidak ada! Menggunakan ayat itu untuk menyatakan bukti Trinitas di Alkitab jelas adalah suatu hal yg dipaksakan.

Begitu juga dalam Alkitab Perjanjian Baru, ada yg menggunakan ayat dalam Matius 28 : 19 untuk menyatakan konsep Trinitas dalam Bible. Bunyi ayatnya sebagai berikut :

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Apakah ayat ini dapat menyatakan Trinitas? Sama sekali tidak. Membaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus tidaklah berarti bahwa mereka (ketiganya) adalah satu. Membaptis dg tiga oknum bukan berarti ketiganya adalah satu oknum yg sama. Kalau ada yg berkata : “undanglah mereka ke pesta kita atas nama Tukul, Pepi, dan Ngatini”, itu tidaklah berarti kalau Tukul, Pepi, dan Ngatini itu adalah satu orang yg sama. Tidak, itu tidak logis. Tanpa menambahkan kata “Allah” di depan masing2x menjadi : Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus, kita juga tidak bisa mengatakan bahwa ayat itu dimaksudkan sebagai unsur ketuhanan. Kalaupun ayat ini dimaksudkan untuk membaptis dg nama “Tuhan”, maka artinya di sana bukan ada satu Tuhan tapi tiga Tuhan. Dan umat Kristen mengaku tidak percaya pada tiga Tuhan, tapi pada satu Tuhan yg berwujud tiga oknum Tuhan. Jadi jelas ayat ini juga tidak dapat dipakai untuk menyatakan adanya konsep Trinitas di Alkitab.

Masih beberapa ayat lagi yg sering dipakai untuk menyatakan adanya konsep Trinitas di Alkitab, tapi semuanya tidak dapat mencapai tujuan yg diinginkan dg jelas, semuanya hanya penjelasan yg dipaksakan yg tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis, yg semakin jelas menunjukkan bahwa sebenarnya konsep Trinitas memang tidak ada di Alkitab.

Satu-satunya ayat di Alkitab yg paling dekat dg konsep Trinitas (dan memang hanya satu2xnya) yg selalu dijadikan rujukan utama dalam menyatakan bukti konsep Trinitas di Alkitab adalah : 1 Yohanes 5 : 7-8

Ada tiga yg memberi kesaksian, yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan ketiganya adalah satu”. Kalimat ini sangat jelas menyatakan bahwa ketiga oknum yaitu : Bapa (Allah), Putra (Yesus), dan Roh Kudus, adalah satu oknum yg sama, dan karenanya sangat dekat dg konsep Trinitas yg dipercayai dalam ajaran Kristen sehari-hari.

Bunyi lengkap ayat di Alkitab Perjanjian Baru ini adalah sebagai berikut :

5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Tetapi ayat ini ternyata adalah salah satu ayat yg paling bermasalah dalam Alkitab. Kenapa? Tidakkah anda melihat adanya kejanggalan di sana? Apakah itu? Ya, anda benar. Di sana terdapat kata2x yg diletakkan dalam tanda kurung! Kenapa demikian? Apa artinya tanda kurung itu, dan mengapa ada kalimat yg diletakkan di dalam tanda kurung itu? Ya, anda benar lagi. Dalam kitab suci, kata2x yg berada dalam tanda kurung adalah dimaksudkan sebagai penjelasan dari penulis/penerjemah bila ingin membuat bunyi ayatnya menjadi jelas maksudnya. Hal ini terdapat dalam bagian2x lain di Alkitab, juga bahkan terdapat dalam terjemahan kitab suci Al-Qur’an untuk menjelaskan maksud ayat2xnya tanpa mengubah bunyi ayatnya yg asli.

Dan itu artinya adalah : kalimat yg berada dalam tanda kurung itu adalah bukan bunyi ayat aslinya, bunyi ayat aslinya akan anda dapatkan kalau anda menghilangkan seluruh kata dalam tanda kurung itu. Jadi bunyi ayat aslinya adalah :

5:7-8 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian : Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Anda lihat! Bila semua kata dalam kurung dihilangkan, bunyi ayat menjadi sangat berbeda artinya. Bunyi ayat aslinya ternyata sama sekali tidak mencantumkan apa yg dianggap sebagai konsep Trinitas dalam Alkitab. Jadi jelasnya, konsep Trinitas dalam ayat2x tsb adalah sesuatu yg ditambahkan, disisipkan ke dalam bunyi ayat yg aslinya. Dan karenanya adalah palsu.

Kalau anda membaca Bible versi terbitan baru, bunyi ayat itu sudah dikembalikan ke bentuk aslinya dg menghapus kata2x tentang Trinitas yg dalam Bible terbitan lama telah disisipkan itu. Pengembalian ke bentuk asli ayat dalam naskah tertua ini didukung oleh 32 sarjana Kristen terbaik di dunia dan 52 golongan utama dalam Kristen, dalam suatu penelitian yg menyimpulkan bahwa dari naskah2x tertua yg diketahui dan masih ada, telah diketahui bahwa bunyi ayat yg terdapat di naskah2x tertua adalah tidak menyertakan kalimat yg menyatakan Trinitas itu tadi.

Kalau anda membuka bersamaan beberapa versi Alkitab/Bible, anda akan tahu perbedaannya.

Injil Katolik Roma (Douay version / Roman Catholic Version – RCV) diterbitkan di Rheims pada tahun 1582, dari terjemahan Injil berbahasa latin Jerome, dan diproduksi di Douay pada tahun 1609, merupakan Injil versi tertua yg masih dapat dibeli saat ini. Sedang versi Injil yg diautorisasi diterbitkan pada tahun 1611 dg kehendak dan perintah King James, maka kemudian dikenal sebagai Injil AV (Authorised Version) atau KJV (King James Version). Dan Injil2x itu telah mengalami beberapa kali revisi (?) hingga versi terbaru sekarang ini yg sudah banyak terdapat revisi2x dari versi sebelumnya.

Holy Bible King James Version (KJV) terbitan Amerika tahun 1972 :

1 John 5: 7-8

5:7 For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and the Holy Ghost: and these three are one.

5:8 And there are three that bear witness in earth, the Spirit, and the water, and the blood: and these three agree in one.

Holy Bible New International Version (NIV) terbitan Amerika tahun 2004 :

1 John 5: 7-8

5:7 For there are three that testify:

5:8 the Spirit, the water and the blood; and the three are in agreement.

Footnote : Late manuscripts of the Vulgate testify in heaven: the Father, the Word and the Holy Spirit, and these three are one. And there are three that testify on earth: the (not found in any Greek manuscript before the sixteenth century)

Alkitab bahasa Indonesia (LAI) terbitan Indonesia tahun 1974 :


I Yohanes 5: 7-8

5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Dan ketiga versi Alkitab/Bible yg saya kutip ini semuanya tidak ada yg dilarang beredar, dan dapat dibeli dg bebas di toko buku manapun yg menjualnya (misalnya Bible NIV milik saya itu saya beli di Gramedia Jakarta awal 2007 ini). Dan ketiganya saya miliki dalam koleksi saya di rumah.

Dari ketiga teks di atas, anda dapat membandingkan sendiri bagaimana perbedaan2x dalam versi2x Alkitab/Bible itu, dan anda dapat mengambil kesimpulan sehubungan dg topik yg sedang kita bahas, yaitu ayat Trinitas dalam Alkitab.

King James Version adalah yg paling “rusak” karena ayat tsb ditulis seolah-olah memang demikianlah bunyi dari ayat aslinya dg tidak adanya tanda kurung yg seharusnya menyertainya. Wajar saja karena saat dibuat (tahun 1611) Bible masih eksklusif dan hanya menjadi hak bagi kalangan gereja dan penguasa tertentu saja yg boleh membukanya, karena itu pengeditan isi Bible oleh pihak2x tertentu dg tendensi tertentu pula, menjadi sangat mungkin karena kurangnya kontrol dari umat.

Dalam buku Misquoting Jesus, kesalahan penyalinan dalam kitab Perjanjian Baru, Bart D. Ehrman menyatakan bahwa : “The King James Bible didasarkan atas manuskrip2x menyimpang dan bermutu rendah yang seringkali tidak dengan akurat mewakili makna naskah aslinya.”

Dan Alkitab terjemahan Indonesia yg dibuat oleh LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) sudah “agak lumayan” dg memberikan tanda kurung pada kalimat tambahan tadi, akan tetapi terlihat masih “takut2x” dalam memberikan informasi, dimana ayat yg bersangkutan sudah diberi tanda kurung untuk kata2x tambahan, tapi tidak ada penjelasan apapun di catatan kaki tentang apa yg dimaksudkan dg kata2x dalam kurung itu tadi, sedangkan pada Bible NIV sudah diberi catatan kaki bahwa bagian yg dihapus dari ayat tsb adalah tambahan/sisipan yg tidak ada dalam naskah tertua yg dikenal.

Jadi sangat jelas bahwa Trinitas sebenarnya tidak pernah ada dalam Alkitab/Bible. Satu2xnya ayat yg dg gamblang menjelaskan tentang itu ternyata telah terbukti sebagai suatu pemalsuan.

Trinitas dalam sejarah & asal mula ditetapkan

Kalau Trinitas ternyata tidak ada dalam Alkita/Bible, kenapa hal tsb masih diyakini oleh umat Kristen? dan sejak kapan konsep ini dianut? Hal ini berhubungan erat dg sejarah kekristenan, dari ajaran Yesus yg tumbuh dalam lingkungan umat Yahudi kemudian bermetamorfosis hingga menjadi bentuk kekristenan yg ada sekarang ini.

Sesungguhnya ajaran Trinitas ini sebagaimana telah kita buktikan tidak ada dalam Alkitab, memang tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Sedangkan umat Kristen yg mengklaim sebagai “pengikut Yesus” malah mempercayai dan mengajarkan suatu ajaran yg tidak pernah diajarkan oleh Yesus sendiri.

Dalam Alkitab sendiri, sesungguhnya Musa dan Yesus malah mengajarkan konsep ajaran Tauhid sebagai inti ajaran yg sama dg yg dianut oleh umat Islam (dan Hindu? Lihat tulisan saya Hindu dan Islam ternyata sama?), yaitu ajaran tentang ke-esa-an Tuhan, mengajarkan tentang Tuhan yg satu, Tuhan yang Maha Esa. Hal ini dapat kita lihat dg gamblang dalam ayat2x berikut baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru :

Musa berkatadalam Alkitab Perjanjian Lama di kitab Ulangan: 6 ayat 4

6:4. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Dalam bahasa Ibrani :

6:4 Shema o Israel: YHWH Elohim, YHWH Ekhad!

Yesus berkata dalam Alkitab Perjanjian Baru di kitab Markus: 12 ayat 29

12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

Yesus berkatadalam Alkitab Perjanjian Baru di kitab Yohanes: 17 ayat 3

17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

(ayat ini mirip dg “dua kalimat syahadat”dalam Islam yg menyatakan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah)

Tidak adanya ajaran Trinitas dalam kitab suci Kristen baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru juga tercatat di dalam berbagai Encyclopedia yang ada, seperti :

The Encyclopedia of Religion mengakui : “Para teolog dewasa ini sepakat, bahwa Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama) tidak memuat doktrin mengenai Trinitas.”

The Encyclopedia of Religion juga mengakui : “Para teolog setuju, bahwa Perjanjian Baru juga tidak memuat doktrin yang jelas mengenai Trinitas

New Catholic Encyclopedia juga mengatakan : “Doktrin Trinitas Kudus tidak diajarkan dalam Perjanjian Lama.”

The New Encyclopedia Britannica menyatakan : “Kata Trinitas atau doktrinnya yang jelas tidak terdapat dalam Perjanjian Baru.”

Sesungguhnya Trinitas itu dalam sejarah mulai disahkan penggunaannya dalam ajaran Kristen adalah sejak Konsili gereja di Konstantinopel pada tahun 381 Masehi yg dipimpin oleh Kaisar Teodosius. Beberapa pendapat yg menyatakan bahwa Konsep Trinitas sudah dirumuskan pada konsili Nicea tahun 325 adalah salah. Konsili Nicea tahun 325 yg sangat kontroversial itu hanya memutuskan bahwa Bapa dan Firman (Allah dan Yesus) adalah satu substansi yg sama. Dan terlepas dari segala kontroversi yg ada, kita hanya akan melihat dari topik kita tentang trinitas, maka konsili Nicea hanya meresmikan “Duanitas” yaitu Allah dan Yesus adalah satu substansi, bukan “Trinitas” yg menyatakan Allah, Yesus, dan Roh Kudus adalah satu. Rumusan Trinitas baru diresmikan adalah pada tahun 381 Masehi dalam konsili Konstantinopel I, dg menambahkan satu oknum lagi dalam ketuhanan yaitu Roh Kudus.

Kenapa Trinitas dianggap begitu penting dalam ajaran Kristen?

Konsep Trinitas, yaitu dg menambahkan satu oknum lagi dalam unsur ketuhanan adalah untuk memberikan wibawa bagi Alkitab/Bible sebagai kitab suci umat Kristen. Sebenarnya dalam ajaran Kristen (tidak seperti yg masih banyak dipercaya umat Kristen awam) diakui kalau penulis Alkitab/Bible yg terdiri dari banyak kitab yg “dibundel” jadi satu itu adalah bukan para murid utama Yesus yg 12 itu, yg mana nama mereka dijadikan judul kitab2x tsb. seperti kitab Matius, kitab Markus, kitab Lukas, dan kitab Yohanes, melainkan ditulis oleh banyak sekali orang dalam kurun waktu ratusan bahkan ribuan tahun yg mana banyak diantaranya yg bahkan tidak diketahui namanya.

Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan mengenai keabsahan nilai wahyu/ketuhanan yg ada pada Alkitab/Bible. Bagaimana kita bisa percaya bahwa Alkitab itu berisi firman Tuhan kalau para penulis kitabnya saja tidak diketahui namanya? Apalagi berharap mereka punya kredibilitas yg layak untuk menuliskan “pesan Tuhan”dalam Alkitab?

Maka untuk memberikan wibawa bahwa Alkitab itu memang berisi firman Tuhan, maka dikatakan bahwa memang banyak penulis Alkitab itu yg bahkan tidak diketahui namanya, akan tetapi tulisan mereka tetap bernilai wahyu Tuhan karena dalam menulis mereka semua telah dibimbing oleh Roh Kudus secara langsung. Dan Roh Kudus ini haruslah oknum ketuhanan karena “bimbingannya” harus tidak boleh salah, karena tulisan itu akan dipercaya umat Kristen sebagai wahyu Tuhan. Maka kemudian diresmikanlah Roh Kudus untuk masuk menjadi salah satu oknum Tuhan, meskipun dibelakang hari ternyata harus dibayar mahal karena keinginan untuk memberi wibawa pada Alkitab itu ternyata malah menghancurkan wibawa dari Roh Kudus itu sendiri sebagai pemberi ilham dan pembimbing para penulis Alkitab dalam membuat tulisannya, dg ditemukannya ratusan bahkan ribuan masalah dalam Bible (insyaallah kapan2x saya akan buktikan juga di blog ini).

Sedangkan karena ajaran Kristen sangat terkait dg ajaran dari nabi2x sebelumnya di Perjanjian Lama yg menyatakan bahwa Tuhan itu satu, hanya ada satu Tuhan, maka jadilah bahwa Tuhan itu harus satu, tapi juga harus tiga, maka jadilah konsep Trinitas itu diresmikan dan menjadi dasar keimanan Kristen meskipun dari segi logika akal budi, kitab sucinya (Bible/Alkitab), maupun data sejarah, ternyata benar2x tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan telah menyeret umat Kristen ke dalam pola pikir yg sangat membahayakan jiwa karena mereka harus meyakini, mengimani, dan membela habis-habisan doktrin ini tanpa sebuah dasar yg dapat dijadikan pegangan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Trinitas” dalam Al-Qur’an

Lantas kalau konsep Trinitas tidak ada dalam Alkitab, apakah konsep itu ada dalam Al-Qur’an? “Trinitas” memang ada dalam Al-Qur’an, tapi bukan sebagai ajaran yg harus diimani, malahan menyatakan bahwa mempercayai Tuhan yg satu dari yang tiga itu adalah tidak dibenarkan dan harus dihindari.

Ayat-ayat itu adalah :

QS. An-Nisa (4) : ayat 171

Hai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya pada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan janganlah kamu mengatakan,”(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak; segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai pemelihara.”

QS. Al Maidah (5) : ayat 73

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.”

Sedangkan tidak ada satupun ayat2x dalam Al-Qur’an yg mendukung doktrin Trinitas sebagai ajaran yang harus diimani, sekalipun terdapat orang2x dari umat Kristen yg berusaha mencari-cari pembenaran di Qur’an dg mengutip dan memotong-motong ayat, serta mencabutnya dari konteks pemahaman untuk “digeretnya” ke arah pemahaman yang mendukung doktrin Trinitas yg di agama mereka sendiri ternyata tidak mempunyai dasar yg kuat untuk diimani sebagai salah satu ajaran utama.

Kesimpulan

Konsep Trinitas yg telah menjadi doktrin utama di sebagian besar sekte Kristen dewasa ini, memang benar2x hanya sebuah doktrin sejati, yaitu suatu ajaran yg hanya boleh dan hanya bisa dipercayai saja, tidak boleh dipikirkan dan dipertanyakan. Karena apabila hal itu dipertanyakan, memang tidak akan ada yg mampu menjawabnya, karena memang tidak logis dan tidak dapat dipertanggungjawabkan dg pasti dasar pemuatannya sebagai ajaran inti dari kekristenan.

Bila dilihat dari segi dasar kitab sucinya pun ajaran ini ternyata tidak terdapat dalam Bible. Semua ayat2x yg dipakai untuk menjustifikasi keberadaan dasar ajaran ini dalam Alkitab adalah dipaksakan pemahamannya ke dalam lingkup Trinitas, padahal sebenarnya tidak menjelaskan hal itu. Bahkan satu-satunya ayat yg menjelaskan doktrin Trinitas dg cukup gamblang bahwa 3 oknum Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah satu, yaitu : 1 Yohanes 5 : 7-8 ternyata adalah tambahan/sisipan dari penyalin Alkitab yg ternyata tidak terdapat dalam salinan naskah yg tertua dan dikenal, karenanya ayat itupun tidak dapat dibuat rujukan.

Dari segi sejarahpun ternyata bisa dilihat kalau doktrin Trinitas itu hanyalah sebuah kesepakatan dari pemimpin gereja2x dalam konsili Konstantinopel I tahun 381 M untuk memasukkan satu oknum lagi yaitu Roh Kudus dalam rumusan ketuhanan “duanitas” (Bapa dan Yesus) yg telah disepakati sebelumnya dalam konsili Nicea tahun 325 M

Catatan2x dari berbagai Encyclopedia juga menyatakan bahwa dalam Alkitab/Bible baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru ternyata memang tidak terdapat ayat2x yang secara jelas menyatakan atau mengajarkan tentang doktrin Trinitas ini.

Karena hal2x itulah maka jelas kita ketahui bahwa ajaran Trinitas itu hanyalah sebuah doktrin yang tidak berdasar, karena itu tampaknya sekte Kristen yang tidak menuhankan Yesus dan tidak mempercayai Trinitas seperti komunitas Kristen sekte Saksi Yehovah, Unitarian, dll. ternyata lebih dapat memahami ajaran agamanya dengan benar untuk topik Trinitas ini dibanding saudara2x seagama mereka dalam sekte2x besar seperti Katolik Roma, Protestan, Ortodox, dll. yg banyak mempunyai cabang2x sekte yg menganut doktrin Trinitas sebagai doktrin utama dalam agamanya.

Dari referensi yg saya sebutkan di bawah, tiga diantaranya adalah buku yg ditulis oleh umat Kristen sendiri, yg setelah meneliti ajaran agamanya dari berbagai segi, telah memutuskan untuk meninggalkan doktrin Trinitas ini untuk kembali keajaran Tauhid yg hanya menuhankan Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

Dan hal ini juga sekaligus membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yg memuat ajaran yg benar yg tidak pernah memberi tempat pada upaya apapun untuk menyelewengkan arti dari ajaran Tauhid yang mengajarkan tentang Tuhan yang satu, Tuhan Yang Maha Esa, seperti yang dijelaskan dg gamblang dalam QS. Al-Ikhlas (112) : 1-4 sebagai berikut :

  1. Katakanlah, “ Dialah Allah, Yang Maha Esa
  2. Allah tempat meminta segala sesuatu
  3. Dia tiada beranak dan tiada diperanakkan
  4. dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.”

Maha benar Allah, dengan segala firman-Nya”

-rkh-


Referensi :

  1. Ahmed Deedat, The Choice, Islam and Christianity
  2. Bart D. Ehrman, Misquoting Jesus, Kesalahan penyalinan dalam kitab suci Perjanjian Baru, Kisah dibalik siapa yang mengubah Alkitab dan apa alasannya.
  3. Frans Donald, Allah dalam Alkitab dan Al-Qur’an sesembahan yang sama atau berbeda?
  4. Yehovah Witnesses, Menolak mitos Trinitas (Should you believe in the Trinity).
  5. Dr. Rauf Syalabi, Distorsi sejarah dan ajaran Yesus
  6. Al-Qur’an dan terjemahan bahasa Indonesia – Departemen Agama
  7. Holy Bible – King James Version (KJV)
  8. Holy Bible – New International Version (NIV)
  9. Alkitab terjemahan Indonesia (LAI)
  1. nay
    November 14, 2007 pukul 6:00 PM

    Bahasan yang begitu meyakinkan., tapi hanya kelihatan saya. Gini loh, Tuhan itu dalam trinitasnya, sudah jelas tidak bisa di analogi atau di samakan dengan benda seperti matahari, rokok dan lain-lain. Jelas beda donk,!

    rkh :

    Halo mas/mbak nay.. terima kasih.. 🙂

    “…tapi hanya kelihatan saya.”? Maaf mas/mbak nay, saya tidak mengerti yg anda tuliskan, mungkin maksud anda “hanya kelihatannya saja”? Boleh saja mas/mbak, semua orang boleh punya pendapat berbeda, asalkan dia punya argumentasi ataupun pemikiran yg kuat untuk itu, bukan sekedar dari doktrin. 🙂

    Saya mengambil contoh2x analogi itu adalah dari umat Kristen sendiri. Kalau anda tidak percaya coba saja cari di Internet, banyak kok yg memakai analogi2x spt itu untuk menjelaskan trinitas. Misalnya pernah saya jumpai dalam pembahasan di blog lain yaitu : agamaku kesaksianku, anda dapat jumpai analogi matahari dan air untuk menjelaskan Trinitas. Sedangkan analogi rokok itu saya ambil dari ucapan sdr. Antonius Widuri (yg setelah masuk Islam menambah namanya menjadi Antonius “Muslim” Widuri) dalam dialognya dg ahli Kristologi KH. Bahaudin Mudhary, ulama asal Madura, selama 9 hari yg berakhir dg kesediaan sdr. Antonius Widuri untuk mengucapkan 2 kalimat syahadat & memeluk Islam. Dialog itu dibukukan dalam sebuah buku yg berjudul “Dialog masalah ketuhanan Yesus”.

    anda pun tidak dapat mengatakan kalo trinitas itu di buat-buat dan malah dari quran. kalo mau cari bukti trinitas dalam Alkitab, bahasnya jangan cuma satu dua ayat donk, tapi pahami baik-baik hubungan antara semua ayat di dalamnya.

    rkh :

    Sudah jelas saya katakan kalau doktrin Trinitas itu tidak Alkitabiah, tidak ada di Alkitab. Di Qur’an memang ada konsep serupa, tapi bukan untuk diimani melainkan untuk dijauhi karena dilarang Allah.

    Saya sudah membaca dan memahami ayat2x lainnya juga, dan semuanya tidak ada yg dapat dipakai untuk menjelaskan Trinitas. Tapi tentu tidak bisa saya tampilkan semua di sini karena tulisan bisa menjadi sangat panjang dan mungkin malah menjadi tidak efektif.

    Yg saya tampilkan di tulisan saya adalah yg paling sering ditampilkan oleh umat Kristen. Tapi sesungguhnya ayat Trinitas di Alkitab ya cuma satu itu di 1 Yohanes 5 : 7-8, tapi itu sudah kita buktikan adalah suatu pemalsuan. Tapi kalau anda punya pendapat lain boleh saja, silakan anda tampilkan di sini, kita akan coba membahasnya. 🙂

    Btw, itu di ayat yang dari quran, udah jelas tertulis “Isa (Yesus) adalah putra Maryam (Maria) dengan tiupan Roh Nya (yang artinya menyatakan kalau Isa sebagai anak dari Roh Allah, dan bukan anak secara biologis jika di bandingkan dengan nabi-nabi pilihan yang lain)”

    rkh :

    Maaf mas/mbak, hal ini sebenarnya diluar konteks bahasan kita tentang Trinitas, tapi bolehlah saja jelaskan sedikit saja.

    “…dan (tiupan) roh dari-Nya.” Inikan yg anda permasalahkan?

    Sebenarnya semua manusia itu mempunyai roh saat dilahirkan, dan roh itu meninggalkan jasadnya pada saat manusia itu mati. Semua roh dalam tubuh manusia itu adalah roh dari Allah, roh dari-Nya, termasuk juga Yesus sebagai manusia biasa (yg luar biasa).

    Jadi tidak ada yg aneh dg kalimat di ayat itu, semua manusia itu memiliki roh, dan roh itu adalah roh dari-Nya, dari Allah. Jadi jelas tidak ada hubungannya dg anggapan Yesus sbg anak yg dilahirkan (diperanakkan) dari roh Allah.

    Yesus juga memang bukan anak biologis (yg diartikan dilahirkan dari pertemuan sel sperma ayah dan sel telur ibu), itu memang benar, di Islam juga diakui itu. Allah dg kekuasaannya telah menjadikannya mungkin. Tapi apakah karena itu dia menjadi Tuhan atau anak Tuhan? Tidak. Nabi Adam juga bahkan tidak punya ayah dan ibu, begitu juga dg Hawa (Eva), tapi tidak ada yg menyatakan mereka sebagai Tuhan.

    Bahkan di Alkitab anda juga ada seorang yg dg kondisi yg digambarkan di sana seharusnya dia lebih pantas dijadikan Tuhan tapi tidak ada yg menjadikannya Tuhan. Siapa dia? Melkisedek. Anda bisa lihat di Alkitab anda di kitab Ibrani 7 : 1-3 yg bunyinya sbb :

    7:1. Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.
    7:2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.
    7:3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.

    Jadi terserah anda mana yg anda anggap sbg kebenaran, tapi sepanjang yg saya ketahui, di Al-Qur’an dan di Alkitab tidak ada yg mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dikarenakan kelahirannya yg ajaib. Juga istilah anak Allah yg banyak dipakai di Alkitab adalah sebutan untuk orang yg “dekat” dan disayangi Allah. Di sana juga dikatakan banyak sekali orang yg disebut anak Allah, bukan hanya Yesus . Termasuk anda juga bisa menjadi anak Allah.

    oh yah, makasih writer yang mau baca Alkitab, salut deh, apalagi membahasnya. Padahal ga semua non Kristen mau sentuh Alkitab,. Pelajari mendalam lagi deh,. Baca Yoh 14:6 “Akulah jalan kebenaran dan hidup” , Yohanes 10:9,
    apakah di kitab mu juga punya jaminan keselamatan? Matius 4:19 “Mari, Ikutlah aku,. dan kamu akan…… ”

    rkh :

    Terima kasih.. 🙂

    Sbg seorang nabi, Yesus harus menyatakan spt itu, karena kebenaran firman Tuhan yg dibawa oleh nabi2x sebelumnya telah diselewengkan oleh pemuka2x agama Yahudi saat itu, jadi kebenaran dan keselamatan itu akan mereka (orang Yahudi) peroleh jika mengikuti Yesus, bukan para imam Yahudi yg telah menyimpang itu. Dalam konteks ini tidak ada yg salah dg kalimat itu. Itu wajar saja.

    Jaminan keselamatan? Dalam semua agama, jika itu memang berasal dari Tuhan, dan dijalankan dg benar sesuai ajaran-Nya, insyaallah keselamatan akan menjadi miliknya. Ya, di agama saya ada jaminan keselamatan. 🙂

    ,.. ada lagi, bedanya gelar yang di Quran, SAW dan AS. SAW utk Muh, AS utk Isa. ini dari bbrapa sumber, tolong di ralat, SAW artinya pembawa Syalawat yakni peminta jaminan keselamatan, sedangkan AS pembawa syafaat, yang artinya memberi jaminan keselamatan. So? that proofs the true

    rkh :

    Hal itu tidak benar. 🙂

    Ucapan2x itu hanya untuk memberikan semacam kata puji2xan yg bisa berarti “damai baginya” atau “semoga kesejahteraan terlimpah atasnya” yg dalam tradisi semit adalah sebuah penghargaan atau penghormatan pada orang yg pantas mendapatkannya. Itupun bukan suatu hal yg harus atau wajib dilakukan oleh umat Islam. Kalau mau mengucapkan Nuh, Musa, Isa, Muhammad saja tanpa diikuti AS atau SAW juga tidak apa2x.

    Demikian, terima kasih atas komentarnya.. 🙂

  2. November 14, 2007 pukul 6:58 PM

    thanks atas infonya…. 🙂

    tapi mungkin itulah yang membedakan pengetahuan dan kepercayaan ? atau itu juga yang membuat jarak antara logos dan mitos menjadi semakin lebar (dlm konsep Karen Armstrong) ?

    rkh :

    Hallo mas.. Pyrrho (fertop kan?) 🙂

    Mungkin sebagian orang ada yg memisahkan antara pengetahuan dan kepercayaan. Dan inilah yg membuka jurang pemisah antara ilmu pengetahuan dan agama di “Barat” sana. Di sana agama memang dimasukkan dalam kelompok ilmu2x mitologi, jadi agama di sana (umumnya bagi kalangan ilmuwan) memang hanya dipandang sbg mitos, ini terutama karena mereka melihat pada agama mereka sendiri secara mayoritas, yaitu Kristen yg memang terbukti banyak dibangun diatas mitos.

    Sedangkan umat Kristen-nya sendiri di sisi lain memang menyatakan bahwa agama mereka itu memang tidak bisa dikaji menggunakan logika akal budi (padahal Yesus mengatakan kalau beragama itu harus pakai akal budi). Maka jadilah jurang itu semakin lebar.

    Padahal kalau umat Kristen mau lebih menggunakan akal budinya spt yg diperintahkan Yesus, maka mereka akan lebih bisa memahami agamanya dg baik, dan dapat menyempitkan jurang antara agama dan ilmu pengetahuan (spt dalam Islam yg saling mendukung dg ilmu pengetahuan), dan dapat menyempitkan perbedaan dg agama2x lainnya (misalnya thd agama Islam).

    Terima kasih.. 🙂

  3. November 15, 2007 pukul 1:38 PM

    Mumpung topiknya berkaitan jadi sekalian saja saya promosi. 😀

    Silahkan di kunjungi juga http://danalingga.wordpress.com/2007/06/29/yesus-itu-tuhankah/ .

    rkh :

    Waks.. mas danalingga kirain mo urun rembuk, ternyata promosi toh.. 😀

    Sebenarnya topik Trinitas agak berbeda dg topik masalah ketuhanan Yesus, tapi gak papa, masih ada kaitannya juga.

    Terima kasih.. 🙂

  4. November 17, 2007 pukul 7:25 AM

    Dear,

    Berikut adalah daftar tulisan yang pernah saya tulis tentang Trinitas, yaitu:
    “Tri Tunggal Mahakudus”
    “Tritunggal Mahakudul (2)”

    Semoga dapat memberikan pencerahan.

    Salam.

    rkh :

    Trimakasih atas tanggapannya mas.. 🙂

    Salam.

  5. November 17, 2007 pukul 10:24 AM

    Heheheeh… maaf lo, saya promosi aja dulu habis untuk baca yang ginian di butuhkan waktu untuk memahaminya.

    Tapi sebelum membahas ke artikelnya saya mo lempar masalah nih, saya punya defenisi trinitas sendiri yakni:

    1. Tuhan ( mustahil di hubungin tanpa sarana sepertinya)
    2. Roh atau nur ( sebagai sarana berhubungan Nabi dengan Tuhan)
    3. Manusia penyampai pesan atau nabi ( Sebagai saran berhubungan manusia umum dengan Tuhan)

    Nah kalo itu kira kira gimana ?

    rkh :

    Pendapat anda boleh juga.. 🙂

    Kalau yg ini tampaknya bisa “masuk” dalam ajaran Islam, dimana misalnya: 1. Allah, 2. Malaikat Jibril, dan 3. Nabi Muhammad.

    Tapi menurut saya itu adalah untuk penyampaian ajaran inti/pokok/dasar seperti nabi Muhammad dg Al-Qur’an-nya. Sedangkan untuk memahami ajaran-Nya dan mohon bimbingan-Nya misalnya, kita bisa melakukannya langsung pada Allah, dan Allah bisa langsung memberikan ilham pada manusia (melalui malaikat) tanpa perlu perantara manusia lain spt para nabi itu, juga tidak perlu harus melalui perantara orang yg lebih “suci” misalnya.

    Juga untuk “menghadap/berdoa” kepada-Nya kita bisa melakukannya langsung, misalnya melalui sholat dan berdoa langsung pada-Nya, tidak perlu melalui kiyai, pastur, pendeta, dll.

    Terima kasih.

  6. November 17, 2007 pukul 10:27 AM

    Oh, iya kalo membahas trinitas setahu saya sangat erat kaitannya dengan keTuhanan Yesus, sebab trinitas syaratnya harus menganggap Yesus sebagai Tuhan bukan?

    rkh :

    Anda benar. Itu salah satu tonggak utamanya..

    Walaupun itu saja memang belum cukup, harus ada satu “oknum” lagi yaitu roh kudus, dan mereka bertiga harus tetap sebagai “satu oknum”, barulah menjadi Trinitas. Tanpa adanya roh kudus dan kepercayaan bahwa ketiganya adalah satu, maka “ketuhanan” Yesus belum menjadi apa yg disebut sbg doktrin Trinitas.

  7. joko
    November 18, 2007 pukul 3:24 AM

    Terima kasih atas taqqiyahnya yah
    Kalo dikatakan trinitas tidak masuk logika, justru andalah yang ditidak berlogika. Anda terlalu percaya dan asal2an percaya. Tuhan tahu manusia butuh pembuktian, karena Tuhan tahu Dia telah menciptakan manusia dengan logika. Makanya Tuhan mau ber-inkarnasi menjadi manusia supaya manusia tahu dengan pembuktiannya bahwa Tuhan telah campur tangan atas penyelamatan manusia. Menurut saya hanya orang yang logis yang percaya dengan Trinitas.

    Maaf

    rkh :

    Halo mas joko.. 🙂

    Ya boleh saja tho anda berpendapat, spt saya juga punya pendapat yg berbeda.. 🙂

    Menurut saya, bila Tuhan harus berinkarnasi jadi manusia untuk berjuang & lari dikejar2x oleh tentara romawi yg hendak menangkap-Nya dalam perjuangan-Nya dalam misi “penyelamatan manusia” atas dosa yg dibuat manusia pada-Nya adalah sama sekali tidak logis.

    Tuhan akan tampak tidak maha pengasih dan penyayang karena harus mengorbankan “anak-Nya” atau bahkan “diri-Nya” sendiri untuk menebus dosa manusia terhadap-Nya. Dosa manusia itukan terhadap Tuhan sendiri? ya untuk apa Tuhan susah2x melakukan semua misi penyelamatan yg “berdarah-darah” itu, dan harus menunggu sekian lama membiarkan manusia terus menanggung dosa terhadap-Nya itu?

    Bila Tuhan memang maha pengasih dan penyayang, ia mestinya sudah lama mengampuni Adam dan Hawa yg sudah menyadari kesalahannya, memohon ampun, bertobat, dan sudah “dihukum” dg dikeluarkan dari surga dan tingga di bumi yg harus dijalani dg penuh perjuangan itu. Kepercayaan dalam Islam adalah seperti itu. Dan itu jelas jauh lebih logis daripada segala cerita tentang misi penyelamatan manusia itu tadi.

    Itu masih dari logika “misi penyelamatan”, tapi topik inti di sini adalah Trinitas yg lebih dari sekedar misi penyelamatan yg melibatkan Yesus sebagai aktor utamanya, tapi bahkan melibatkan Allah, Yesus, dan juga roh kudus. Apa anda ada pendapat yg lain tentang topik Trinitas ini? Yg anda tulis masih belum menyentuh inti topik ini.

    Terima kasih.. 🙂

  8. angie
    November 20, 2007 pukul 4:34 AM

    hm….. saya mau coba join untuk sekedar tuangkan apa yg ada di pikiran saya mengenai bahasan ini….

    rkh :

    Boleh mbak, kita bisa diskusi di sini.. 🙂

    yang muncul dalam pikiran saya adalah seperti ini :
    katakanlah kita manusia memiliki 3 bagian yaitu tubuh jiwa dan roh tapi kita tetap 1 kan dsebut 1 manusia

    rkh :

    mbak angie, anda juga membuat analogi yg hampir sama dg yg saya tulis, yaitu matahari dan rokok. Kita lihat, anggaplah yg anda katakan benar, manusia punya tubuh, jiwa, dan roh, dan semuanya tetap satu, manusia.

    Tapi kita juga tahu semuanya membentuk suatu kesatuan yg tidak dapat dipisahkan untuk dapat disebut manusia kan..? Apakah sebuah tubuh saja tanpa jiwa dan roh dapat disebut manusia? Apakah suatu jiwa saja tanpa tubuh dan roh bisa disebut manusia? Apakah roh saja tanpa tubuh dan jiwa bisa disebut manusia? Jawabnya : tidak. Kalau satu saja dari bagian itu tidak bisa disebut manusia, jelas analogi anda juga tidak bisa dipakai, karena dalam Trinitas tiga oknum yg “terlibat” semuanya bisa disebut Tuhan.

    di dalam kitab suci dkatakan bahwa Allah menciptakan manusia seturut gambaranNya,
    kita memiliki 3 aspek tersebut jadi mengapa tidak mungkin Allah juga demikian, dengan 3 aspek tersebut toh tidak membuat manusia terpecah menjadi 3 pribadi kan? dari ke-3 aspek tersebut memiliki peranan berbeda2

    rkh :

    Gambaran yg mana? Apakah di sana itu ada disebutkan kalau yg dimaksud “gambaran-Nya” itu adalah Trinitas? Yg adalah 3 Tuhan tapi tetap satu Tuhan? Tidak. Bahkan di sana juga tidak disebutkan ada berapa oknum Tuhan yg dimaksud, 2, 3, 100, atau 1000? Apalagi yg menyatakan kalau semua oknum itu adalah tetap satu Tuhan. Tidak, ayat itu juga tidak bisa digunakan untuk menyatakan doktrin Trinitas yg menyatakan bahwa ada 3 oknum Tuhan di sana, tapi semuanya tetap adalah Tuhan yg satu.

    Juga menurut analogi anda tadi, sudah saya sampaikan di atas bahwa 3 aspek itu masing2xnya tidak bisa disebut sbg manusia, berbeda dg Trinitas yg 3 bagiannya semua bisa disebut Tuhan.

    Lho, justru itu kan masalahnya 🙂 , 3 aspek itu tidak membuat manusia jadi 3 pribadi, tapi dalam Trinitas, konsep itu membuat Tuhan mempunyai 3 pribadi yg jelas2x berbeda tapi dikatakan tetap satu Tuhan yg sama. Itu memang tidak sama kan?

    kalaupun Allah menempuh jalan pewahyuan Nya dengan menggunakan trinitas kenapa harus kita yang repot toh Dia Allah, Dia bisa melakukan apa yang Dia kehendaki kan?

    rkh :

    Adalah salah kalau menganggap Tuhan dapat menjadi semua yg menurut pemikiran manusia. Sebab Tuhan juga tidak dapat berlawanan dg sifat2x Tuhan yg ada, karena Tuhan tidak ingin dan tidak perlu.

    Tuhan tidak bisa mati, karena Tuhan itu kekal. Kalau ada Tuhan mati, berarti Tuhan itu tidak kekal, dan itu pasti bukan Tuhan.

    Tuhan tidak berdoa, karena Tuhan adalah penerima dan pengabul doa. Kalau ada Tuhan berdoa, itu pasti bukan Tuhan, karena berdoa itu adalah pada Tuhan, dan Tuhan tidak perlu berdoa pada diri-Nya sendiri.

    Tuhan tidak dapat diciptakan karena Dia adalah pencipta dan Dia bukan makhluk. Kalau ada Tuhan diciptakan, itu pasti bukan Tuhan, itu pasti makhluk, karena Tuhan tidak diciptakan melainkan pencipta, yg diciptakan adalah makhluk.

    Itu hanya beberapa contoh, masih banyak yg lain lagi. Intinya, Tuhan juga tidak mungkin menjadi dan melakukan sesuatu yg bertentangan dg sifat2x-Nya yg juga Dia nyatakan sendiri seperti tertulis dalam kitab suci.

    Demikian juga dg Trinitas. Kalau Tuhan menyatakan dalam kitab suci bahwa Dia itu Esa (bukan Trinitas), bahwa tidak ada Tuhan lain selain Dia, maka Tuhan pasti juga bukan Trinitas.

    Kalau Tuhan adalah roh (menurut ajaran Kristen), lalu apa perlunya ada Roh Kudus yg dikatakan sbg roh Allah kalau Allah itu sendiri adalah roh?

    Lalu juga buat apa Tuhan harus bersusah payah “menghinakan” diri-Nya menjadi manusia untuk dapat disiksa dan dibunuh oleh manusia ciptaan-Nya sendiri untuk membebaskan manusia dari dosa manusia terhadap-Nya sendiri?

    Mengapa Tuhan harus sekejam itu thd manusia (dg tidak mengampuni Adam /Hawa sampai sekian generasi), thd “putra”-Nya sendiri, atau bahkan pada diri-Nya sendiri dg harus membuat “misi penyelamatan manusia” yg berdarah-darah itu untuk membebaskan dosa manusia thd-Nya sendiri? Bukankah Tuhan itu maha pengasih, penyayang, dan pengampun? Bukankah lebih mudah bagi Tuhan untuk mengampuni Adam/Hawa yg sudah terhukum sejak masih hidup dan bukannya membuat semua keturunan Adam/Hawa ikut menanggung dosa yg kemudian harus ditebus sendiri oleh Tuhan?

    Tidak, semua rangkaian kisah yg membentuk Trinitas itu sama sekali tidak logis. Dan dengan semua kebesaran Allah, Dia tidak perlu untuk menjadi Trinitas. Itu adalah konsep yg tidak berdasar.

    SAmpai saat ini yang mengatakan bahwa Allah orang kristen ada 3 kan manusia….
    Allah sendiri tidak pernah berkata seperti itu kan?

    rkh :

    Nah, anda menyadarinya kan? Tuhan adalah Tuhan yg Esa, itu yg ada di kitab suci anda, Allah tidak pernah menyatakan diri-Nya ada 3, juga bahwa yg 3 itu juga tetap satu. Manusialah yg menyatakan itu, manusialah yg membuat-buat doktrin itu. Lantas mengapa anda masih mempercayainya..? 🙂

    Salam.

  9. baNYO
    November 24, 2007 pukul 4:20 AM

    konsep TRINITAS itu sama seperti konsep TRIMURTI di dalam Hindu,,,
    mksd TRINITAS itu bahwa Tuhan mempunyai kemahakuasaan yang mempunyai funsi berbeda.

    rkh :

    Di salah satu komentar kemarin ada yg mengatakan bahwa Trimurti dalam Hindu itu hanya sebutan saja, hanyalah nama yg berbeda untuk Tuhan yg sama.

    Sekarang di sini anda mengatakan bahwa Trinitas adalah konsep yg sama dg Trimurti, yaitu bahwa Tuhan mempunyai kemahakuasaan yang mempunyai fungsi berbeda.

    Menurut saya, sepanjang yg dimaksud adalah hanya ada satu Tuhan, Tuhan yg maha Esa, yg disebut sbg nama dan fungsi yg berbeda, tampaknya tidak masalah. Tapi Trinitas dalam Kristen tidaklah hanya dimaksudkan spt itu. Anda harus belajar dulu agama Kristen lebih dalam. Setidaknya yg bisa dikatakan dg jelas adalah bahwa menurut orang Kristen Trinitas bukan hanya nama saja, tapi benar2x terdapat 3 oknum yg berbeda wujud,tapi tetap satu Tuhan. Ini jelas bermasalah karena berbeda dg yg diajarkan di kitab sucinya.

    Sedangkan spt yg diungkap di tulisan saya, umat Hindu juga punya masalah yg serupa dg menampilkan banyak wujud dari Tuhan, sedangkan ayat2x kitab Hindu spt yg saya tulis mengajarkan berbeda, yaitu tentang Tuhan yg satu, dan tentang Tuhan yg tidak dapat dilihat, dan tidak ada yg setara & menyerupainya.

    sbgai contoh ayat di Rg Veda : Ekam eva sat viprah bahudam vadanti. arti bahwa Tuhan hanya ada satu tetapi kemahakuasaannya ada dimana-man.

    rkh :

    “Tuhan hanya ada satu tetapi kemahakuasaannya ada dimana-mana”. Tampaknya saya setuju saja dg ini.. 🙂

    Dan saya senang ada referensi dari kitab lain yg juga lebih utama spt Rigveda, karena umumnya hanya Bhagawat Gita yg sering ditampilkan. Lebih baik lagi kalau anda dapat menampilkan secara lengkap ayat2x yg menjelaskannya.

    jadi TRINITAS itu kemahakuasaan TUHAN. bkan berarti Tuhan itu ada Tiga,,,
    di dlm Hindu pun mengenal 2 sifat TUHAN,yaitu :
    Sagunam Brahman : Tuhan yang mempunyai wujud
    Nirgunam Brahman : Tuhan tidak berwujud…

    rkh :

    Spt tadi sudah saya katakan, kalau anda mengerti benar ajaran gereja (Kristen sehari-hari), anda akan tahu bahwa konsep itu berbeda. Dan bila anda mengetahui benar ajaran kitab sucinya (Bible/Alkitab), ternyata itu juga berbeda dg ajaran sehari-harinya spt yg saya ungkapkan untuk topik Trinitas ini di tulisan saya.

    Dapatkah anda sebutkan dasar ajaran Hindu yg mengenal 2 sifat Tuhan sbg Tuhan yang mempunyai wujud dan yang tidak berwujud itu? Dan bagaimana konsepnya menurut anda? Bukankah itu terlihat bertentangan? Karena ayat2x yg ada di tulisan saya justru menyatakan kalau tidak ada rupa bagi Tuhan, Tuhan tidak dapat dilihat, dll.

    kalau Tuhan itu Esa knapa banyak orang mengatakan Tuhan orang Hindu,Tuhan orang Kristen dll..
    nah berarti itu menunjukkan ketidakpercayaan kpada Keesaan Yang Maha Mulia.
    konsep keTuhanan jgn pernah di jdikan pro-kontra krna bsa terjadi slah persepsi di antara kita.

    rkh :

    Ya, kenapa? 🙂

    Yang mudah dilihat ya karena dalam ajaran sehari-harinya jelas sekali masing2x umat banyak menyatakan Tuhannya adalah Tuhan yg berbeda dg Tuhan agama lain, karena mereka memberikan wujud dan sifat2x pada Tuhan-nya yg berbeda-beda dalam tiap agama (padahal kitab sucinya tidak mengajarkan spt itu). Pemberian wujud yg bermacam-macam itu telah menjauhkan mereka dari konsep Tuhan yg maha Esa yg sesuai dg yg diajarkan kitab sucinya.

    Kalau anda adalah seorang yg kritis, mau menggunakan logika anda, dan mau berusaha untuk mencari kebenaran sejati, bukan orang yg pasrah pada doktrin, anda akan tahu bahwa tidak ada yg ingin membuat pro dan kontra tentang konsep ketuhanan. Pro kontra itu sudah akan muncul dg sendirinya saat anda mengetahui bahwa ajaran masing2x agama tentang konsep ketuhanan adalah berbeda-beda. Anda bisa baca tulisan saya ” Tuhan atau agama, mana yang anda pilih?”. Masalah itu memang sudah ada tanpa kita berniat untuk mengada-ada, dan pro kontra itu memang sudah ada tanpa kita menjadikannya spt itu.

    Dan justru dari diskusi2x inilah diharapkan dapat terungkap kebenaran sejatinya, yg sukur2x dapat membuat kita menemukan kesepakatan pandangan yg tidak ada perbedaan diantara kita. 🙂

    Aum Ano Bhadrah Kratavo Yantu VisVato,
    “semoga pikiran baik datang dari segala penjuru”

    rkh :

    Terima kasih. 🙂

  10. iway
    November 25, 2007 pukul 3:14 PM

    gw juga bingung?

    rkh :

    Bingung apanya mas iway.. 🙂

    Sangat mungkin anda bingung untuk masalah Trinitas ini, karena konsep ini dari “sono”nya memang sudah membingungkan buat siapa saja. Sedangkan Tuhan tidak mungkin menurunkan ajaran yg membingungkan manusia spt itu.

  11. babao
    November 30, 2007 pukul 4:15 PM

    Allah merendahkan diri mengambil sosok seorang hamba (nubuatan Yesaya) Yesus, Allah, ROh Kudus merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, dan Dia hidup di ruang kekekalan dan Dia sanggup muncul di masa mana saja yang diingininya. Lihat pada proses penciptaan Allah menunjukkan pada dirinya Kami bukan Aku.

    rkh :

    Yg anda sebutkan mungkin saja adalah ajaran gereja, tapi belum tentu adalah ajaran Alkitab. Dasar yg anda berikan tidak cukup kuat untuk itu. Di bagian mana dalam “proses penciptaan” yg anda maksudkan itu menyebut Kami? Dan apakah itu artinya adalah adanya tiga wujud Tuhan dari Tuhan yang hanya satu?

    Akal budi kita yang diam dalam ruang waktu tentunya sulit untuk memahami ini. Sesungguhnya ketiganya adalah ROh yang sama tetapi dari Roh yang berada dalam ruang kekal sanggup muncul dimana saja dalam wujud apa saja yang dikehendakiNya. Jika Allah tidak mengambil sosok manusia dan prosedurnya tidak sama seperti kelahiran manusia tentunya manusia akan kaget dan lari tunggang langgang,

    rkh :

    Yg jelas, Tuhan memberikan ajaran-Nya pada manusia adalah untuk dipercayai dan dilaksanakan. Dan untuk itu manusia harus memahami spt apa pesan Tuhan itu. Tuhan tidak akan memberikan ajaran yg mana manusia tidak mampu untuk memahaminya.

    selain itu Allah juga tidak bisa bergaul dengan manusia. Akibat dosa kita lah Allah yang penuh kasih rela mengambil natur manusia untuk menebus kita dan bergaul dengan kita. Akibat dosa Umat manusia terputus hubungan dengan Allah. Untuk memperbaiki ini ALlah yang maha adil harus turun tangan menebus kesalahan manusia dengan pengorbanan nyawanya sendiri yang seharusnya buat manusia di alam neraka yang selama lamanya.

    rkh :

    Allah bergaul dg manusia? Allah harus menyiksa dan membunuh “putra-Nya”? Atau bahkan menyiksa diri sendiri dan kemudian bunuh diri? Itu karena Allah pernah memutuskan hubungan dg manusia? Dan Itu diakibatkan oleh dosa Adam & Eva terhadap Allah sendiri kan? Lalu kemudian untuk membuat Allah mau mengampuni dosa2x Adam & Eva (dan keturunannya yg sebenarnya tidak ikut berbuat dosa), Allah harus menghinakan, menyiksa, dan kemudian membunuh diri-Nya sendiri agar Dia sendiri mau untuk mengampuni dosa Adam & Eva beserta keturunannya yg dianggap ikut berdosa itu? Dan semua tindakan Allah itu dikatakan karena Allah itu penuh kasih pada manusia?

    Saya juga sudah tulis di komentar sebelumnya, bahwa semua kronologis kisah penebusan dosa itu adalah tidak logis, tidak masuk akal. Mengapa Allah begitu kejam pada manusia dg baru mau mengampuni manusia setelah sekian generasi? Dan harus dg cara menyiksa dan membunuh “putra-Nya” atau diri-Nya sendiri? Dan hal itu harus Allah lakukan untuk menyelamatkan manusia karena cinta-Nya pada manusia yg sudah berbuat dosa pada-Nya itu. Sebenarnya siapa yg lebih berkuasa di sini? Manusia ataukah Allah? Dan siapakah di sini yg maha pengampun, pengasih dan penyayang itu? Manusia ataukah Allah?

    Kalau Allah benar2x maha pengasih dan penyayang, maha pengampun, tentunya Dia tidak perlu melakukan segala skenario penebusan dosa yg berdarah-darah itu. Memangnya dosa manusia itu pada Tuhan yg lain? Yg membuat Allah harus menebusnya? Tidak kan, dosa itu adalah pada Allah sendiri. Seharusnya Allah bisa mengampuni dosa Adam & Eva saat mereka masih hidup, bukan setelah mewariskannya sampai sekian generasi. Toh mereka sudah menyadari kesalahannya, sudah bertobat dan mohon ampun, bahkan sudah dihukum dg dikeluarkan dari surga untuk harus menjalani kehidupan penuh perjuangan di dunia ini.

    Kenapa Allah harus begitu kejam? Kenapa Allah tidak mau mengampuni dosa Adam & Eva pada-Nya? Dan kenapa itu justru dikatakan bahwa Allah itu penuh kasih pada manusia sehingga harus merancang penebusan dosa yg berdarah-darah itu? Sebenarnya siapakah yg maha pengasih itu? Siapakah yg maha kuasa itu? Siapakah yg Tuhan itu??

    Kalau Tuhan adalah penguasa tunggal alam semesta ini, berarti Dia mempunyai hak tertinggi untuk mengampuni dosa manusia.kan? Konsep penebusan dosa spt itu seakan mengisyaratkan adanya “Tuhan” yg lain, seakan ada Tuhan A dan Tuhan B. Dan manusia berdosa pada Tuhan A. Sehingga Tuhan B yg menebus dosa manusia harus melakukannya untuk membuat Tuhan A mau untuk mengampuni dosa manusia dg catatan asalkan dosa manusia terhadap-Nya itu mau ditebus oleh Tuhan B.

    Itulah pemikiran logisnya. Sedangkan kalau Tuhan harus menebus dg diri-Nya untuk dosa manusia thd diri-Nya sendiri, sudah jelas itu sangat jauh dari pemikiran logis yg normal, yg sama saja dg memposisikan Allah diluar posisinya sbg Tuhan satu-satunya penguasa alam semesta ini.

    Ketika Isa di kayu salib tentunya banyak orang dari kalangan Kristen atau Islam sulit mengerti ketika Yesus mengatakan ,” Ya Allahku kenapa Engkau meninggalkan Aku. Sebenarnya kalau kita hayati lebih jauh selain penderitaan fisik yang dialami Isa, Dia juga mengalami penderitaan yang tak terhingga di dalam RohNya di alam kekal, karena hukuman itu tadinya untuk manusia yang selama lamanya, tetapi Allah yang menjelma jadi Isa rela menanggungnya di alam Roh yang kekal. Tapi jangan dilupakan Allah itu Maha Kuasa dan tak terbatas, sehingga Ia sanggup menyelesaikan hukuman yang tanpa batas itu seolah olah sekejap mata dalam pandangan manusia. Karena Allah dapat mengembalikan waktu ataupun merentangkan waktu, karena Dia Allah dan hidup di ruang kekal yang tanpa batas. Batasan kekekalan hanya Allah sendirilah yang tahu, selain daripadaNya tidak ada. wassalam.

    rkh :

    Sudah jelas, kalau Allah itu kekal, Dia tidak mungkin mati. kalau ada Tuhan yg mati, itu pasti bukan Tuhan. Allah tidak bisa bertentangan dg sifat2x yg dinyatakannya sendiri dikitab suci.

    Kalau Allah itu maha kuasa dan maha pengampun, sudah jelas Dia tidak perlu melakukan misi penebusan itu. Kisah misi penebusan itu hanya akan mengeluarkan Allah dari sifat2x-Nya yg maha kuasa, maha pengasih, penyayang, dan pengampun dosa. Dan Allah tidak mungkin memberikan informasi yg merendahkan-Nya spt itu pada manusia.

    Sebenarnya anda belum menyentuh topik trinitas, tapi baru pada topik ketuhanan Yesus dan penebusan dosa.

    Dari sisi logika normal, jelas konsep penebusan itu tidak berdasar, apalagi dari sisi kitab suci. Alkitab jelas sekali tidak mendukung konsep itu. Bahkan banyak sekali ayat2x yg menyatakan bertentangan yg telah menggugurkan adanya konsep penebusan dosa itu dalam kitab suci. Mungkin lain kali kita bisa membahasnya juga. 🙂

    Terima kasih. Shalom.. 🙂

  12. tarsus
    Januari 7, 2008 pukul 7:55 AM

    penjelasan anda

    Trinitas itu seperti matahari

    Matahari mempunyai tiga bagian yg tidak terpisahkan. Ada mataharinya sendiri, ada panasnya, dan ada sinarnya, tapi semuanya satu membentuk matahari. Seperti itulah gambaran Trinitas itu. Benarkah? Kita lihat : Dalam Trinitas, Tuhan Bapa adalah Tuhan, Yesus adalah Tuhan, roh kudus adalah Tuhan. Dalam analogi itu, matahari memang adalah matahari, tapi apakah panasnya juga bisa disebut matahari, dan apakah sinarnya juga bisa disebut matahari? Tidak. Analogi ini tidak bisa menjelaskan sama sekali tentang Trinitas.

    1. apakah matahari = matahari?
    2. apakah panasnya = matahari?
    3. apakah sinarnya = matahari?

    rkh :

    Halo mas Tarsus.. 🙂

    No. 1 jawabnya Ya, yg no 2 dan 3 Tidak.

    Trinitas itu seperti rokok

    Rokok mempunyai tiga unsur, rokoknya sendiri, apinya, dan asapnya. Ketiganya adalah unsur yg tidak dapat dipisahkan dalam sebuah rokok. Seperti itulah gambaran Trinitas. Benarkah? Kita lihat : jika Tuhan Bapa, Yesus, dan roh kudus semuanya adalah disebut Tuhan, dalam analogi itu rokoknya sendiri memang disebut rokok, tapi apakah apinya bisa disebut rokok? Apakah asapnya bisa disebut rokok? Tidak. Analogi inipun sama sekali juga salah dan tidak dapat dipakai untuk menjelaskan Trinitas.

    1. apakah rokok = rokok?
    2. apakah api = rokok?
    3. apakah asap = rokok?

    rkh :

    No. 1 jawabnya Ya, yg no 2 dan 3 Tidak.

    Lantas dari mana doktrin Trinitas itu berasal?

    Sesungguhnya Trinitas itu dalam sejarah mulai disahkan penggunaannya dalam ajaran Kristen adalah sejak Konsili gereja di Konstantinopel pada tahun 381 Masehi yg dipimpin oleh Kaisar Teodosius. Beberapa pendapat yg menyatakan bahwa Konsep Trinitas sudah dirumuskan pada konsili Nicea tahun 325 adalah salah. Konsili Nicea tahun 325 yg sangat kontroversial itu hanya memutuskan bahwa Bapa dan Firman (Allah dan Yesus) adalah satu substansi yg sama. Dan terlepas dari segala kontroversi yg ada, kita hanya akan melihat dari topik kita tentang trinitas, maka konsili Nicea hanya meresmikan “Duanitas” yaitu Allah dan Yesus adalah satu substansi, bukan “Trinitas” yg menyatakan Allah, Yesus, dan Roh Kudus adalah satu. Rumusan Trinitas baru diresmikan adalah pada tahun 381 Masehi dalam konsili Konstantinopel I, dg menambahkan satu oknum lagi dalam ketuhanan yaitu Roh Kudus.

    menurut anda.. duanitas adalah yesus dan allah (kalo dilihat dari ayat di injil yg mengatakan yesus dan allah adalah satu)

    rkh :

    Anda keliru mas Tarsus.. 🙂 Saya tidak menyatakan bahwa Yesus dan Allah adalah duanitas berdasarkan Alkitab/Bible. Dalam Bible tidak pernah ada ayat yang menyatakan bahwa Yesus dan Allah adalah duanitas, apalagi Trinitas dg roh kudus.

    tapi tampaknya anda sendiri melupakan isi kitab perjanjian lama.. bahwa sesungguhnya roh kudus dan allah sudah lama aktif di dunia jauh sebelum kelahiran yesus.. jadi kenyataan yg mengatakan bahwa roh kudus yg memaksa masuk akan terasa aneh.. justru yesus lah yg dipaksa masuk sebagai oknum ke3..

    laen kali kalo mau bikin penjelasan.. harap diliat dulu kejadian kejadian sebelumnya..

    wassalam..

    rkh :

    Allah dan Roh kudus sudah ada sejak sebelum Yesus lahir memang benar, tapi bukan dalam konsep duanitas apalagi trinitas. Perjanjian Lama & Perjanjian Baru jelas sekali tidak pernah memuat tentang konsep duanitas apalagi Trinitas. Bahkan dalam Perjanjian Baru-pun setelah adanya Yesus, juga tidak ada menyatakan tentang Trinitas, dan itu sudah saya jelaskan dg sangat gamblang di tulisan saya di atas. Yesus tidak pernah mengajarkan Trinitas, dan dalam keseluruhan Alkitab tidak ada disebut satu kalipun kata “Trinitas” atau “ Tritunggal”.

    Yg saya tulis adalah dalam catatan sejarah Kristen, konsep duanitas Allah & Yesus sbg satu substansi yg harus diimani itu diajukan, diperdebatkan, dan kemudian diresmikan dalam konsili Nicea. Dan saat itu tidak ada disebut sama sekali tentang roh kudus sbg salah satu oknum Tuhan dari Tuhan yg satu. Roh kudus diangkat jadi salah satu oknum Tuhan adalah pada konsili Konstantinopel beberapa tahun setelahnya.

    Jadi meskipun konsep roh kudus itu sudah ada sejak lama, tapi tidak pernah dinyatakan sbg Tuhan. Roh kudus dinyatakan sbg Tuhan adalah saat diresmikannya konsep Trinitas itu pada konsil Konstantinopel. Dari catatan sejarah itu terlihat bahwa Yesus dinyatakan sbg Tuhan lebih dulu pada konsili Nicea, baru kemudian Roh kudus ikut dinyatakan sbg Tuhan pada Konsili Konstantinopel. Kalau anda membaca tulisan saya dg baik, anda seharusnya memahami isinya.

    Lain kali kalau anda ingin mengkoreksi, pelajarilah lebih dulu Alkitab dan sejarah Kristen. 🙂

    Terima kasih.. 🙂

  13. lukas06
    Februari 12, 2008 pukul 6:36 PM

    Ketika manusia belum berserah diri (Ikhlas) …
    Tabir menuju Sang Esa tak terungkapkan…
    Esensi Esa tetap bermakna “Satu”
    Fisik maupun unsur penyusunnya.
    Bacalah …. hingga kamu menemukan hakikat Allah SWT.
    Tiada makhluk yang sama denganNya.
    Tiada padanan yang ada di alam semesta ini yang menyerupaiNya.
    IlmuNya-lah yang ada di hamparan alam semesta ini.
    Gunungpun takkan sanggup menerima kedatanganNya.
    Pertemuan denganMu adalah suatu kenikmatan yang tiada kenikmatan apapun yang ada di alam semesta ini yang memadani.

    rkh :

    Kata2x anda sangat bagus dan “dalam” mas..

    Terima kasih.. 🙂

  14. Mr. baihaqi
    Maret 26, 2008 pukul 12:31 PM

    subhanallah,
    mas rkh luar biasa 😀

    berapa lama mas sudah belajar tentang Kristologi hingga bisa mengetahui sejauh itu?

    saya salah satu dari sekian banyak Bible’s Contradictions Hunter. awalnya saya berniat menjadi ‘hunter’ tersebut karena kesal terhadap teman2 saya yang nasrani, mereka masih menganggap islam sebagai agama teroris dan menganggap hukum islam itu terlalu mengekang umatnya tanpa menggali hikmah di dlamnya terlebih dahulu. saya sudah jelaskan sebisa saya tentang terorisme yang tidak ada dalam hukum islam dan hikmah2 dari hukum2 islam yang mereka ragukan. tetapi mereka tutup telinga. singkatnya, mereka melihat islam hanya dari luarnya aja, lalu dengan seenak udel mereka ngata2in islam secara membabibuta seperti itu.


    rkh :

    Halo mas baihaqi.. 🙂

    Terima kasih pujiannya. Alhamdulillah..

    Saya hanyalah seorang hamba Allah biasa yg kebetulan diberi kesempatan oleh Allah untuk mengetahui hal2x itu. Saya pertama kali belajar bbrp tahun lalu. Itupun tidak intensif, ditengah kesibukan saya sbg pekerja IT. Alhamdulillah Allah memberikan hidayah-Nya dg membukakan mata, hati, dan pikiran saya untuk itu.

    Tapi saya tetaplah seorang manusia yg tidak tahu apa2x dan tetap berusaha untuk terus belajar untuk lebih tahu. 🙂

    Kalau kita diberikan pengetahuan itu oleh Allah, seharusnyalah kita gunakan sebaik-baiknya. Sampaikan kebenaran dan keindahan Islam dg cara yg santun. Sampaikan kekeliruan mereka juga dg cara yg santun dan benar. Dan meskipun kita juga diperbolehkan untuk menggunakan cara yg lebih “keras” untuk mereka yg “dzalim”, tapi alangkah baiknya kalau kita tetap melakukannya dg cara yg baik dulu. Dan mengutamakannya untuk menyadarkan mereka akan kekeliruannya, syukur2x bisa mengajak mereka untuk punya pandangan yg tidak ada perbedaan diantara kita semua, bahwa kita beriman pada ajaran (kitab2x) yg diturunkan pada kita semua, dari Tuhan yg sama, dan bahwa yg kita sembah adalah Tuhan yg sama, Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

    Allah telah menyatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 46 yg terjemahannya sbb :

    “Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim diantara mereka, dan katakanlah, “Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.”

    Terima kasih. 🙂

  15. Mr. baihaqi
    Maret 26, 2008 pukul 1:01 PM

    tapi berkat uraian jelas dari mas rkh saya mulai mengubah haluan saya dari tujuan semula. sekarang tujuan saya hanya satu “mencari kebenaran” dan mengingatkan akan kebenaran kepada mereka yang bersangkutan.
    🙂

    rkh :

    Alhamdulillah kalau anda sudah menyadarinya dan sudah berniat untuk melakukan yg lebih baik. Kalau kita bertujuan untuk benar2x mencari kebenaran, insyaallah Allah juga akan menunjukkan nya pada kita. Dan menyampaikan & mengingatkan akan kebenaran pada orang lain dg cara yg baik adalah kewajiban seorang muslim. 🙂

    memang mas, trinitas memang sangat mmbingungkan. bahkan yang meyakinipun bingung mendeskripsikannya. mengapa menyatakan bahwa Tuhan-itu-satu saja harus susah2 begitu? kenapa harus melalui penjelasan dan kalimat yang sekian panjang yang tidak berdasar?

    satu2nya kalimat yang paling pantas dan simpel yang ada di dunia ini untuk menggambarkan keEsaan Tuhan:

    Laa ilaa hailallaah

    rkh :

    Anda benar mas. Tapi menjelaskan itu pada umat agama lain tidaklah semudah melakukannya pada orang Islam. Untuk umat agama lain, apalagi yg sudah menerima doktrin sampai mendarah daging, kita harus bisa menjelaskannya tidak saja dari sudut pandang Islam tapi juga dari sudut pandang mereka sendiri, dari dasar2x ajaran mereka, dari kitab suci mereka.

    Karena mungkin saja memang banyak orang di luar Islam yg sudah terpengaruh oleh propaganda2x murahan orang2x pembenci Islam yg sangat gemar memfitnah dan berusaha mendiskreditkan Islam dg berbagai cara itu, sehingga seringkali membuat mereka belum2x sudah menutup mata & telinga thd semua kebenaran & keindahan yg berasal dari ajaran Islam, padahal sesungguhnya ajaran asli agama mereka sendiri juga mengajarkan hal yg sama hanya saja mereka belum mengetahuinya karena hati & pikirannya tertutup oleh doktrin.

    Untuk itulah dibutuhkan penjelasan yg panjang lebar spt yg saya lakukan di sini (dan bedanya kalau saya selalu berusaha memberikan dasar yg kuat pada semua opini & argumentasi saya). Dan apa yg saya sampaikan di sini juga hanyalah berbagi informasi & menyampaikan kebenaran yg menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Pada akhirnyapun semua kembali pada pribadi masing2x, karena Al-Qur’an jelas2x mengajarkan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama.

    Terima kasih. 🙂

  16. Mr. Baihaqi
    Maret 30, 2008 pukul 1:26 PM

    iya mas,
    saya akan maju membela Islam sejauh mereka “menginginkan” atas saya untuk maju… He3:-D
    tapi kebanyakan niatan mereka hanya menghina saja, terlihat ketika saya beri penjelasan, mereka tidak ada niatan untuk memperhatikan…

    saya juga membuat tulisan kecil2an tentang kiat2 mendebat Kristiani buat teman2 saya. saya juga cantumkan itu, bahwa kita hanya wajib menyampaikan kebenaran tanpa paksaan, & Al-Quran juga melarang pemaksaan agama. mengiming-imingi orang dengan Islam juga tidak bole to mas?. referensinya juga dari blog mas rkh yang Ruaarrbiyassaa ini, The Choice, dan blog2 lain:-)

    kebanyakan Kristen awam yang saya ajak diskusi ternyata memang berpaham doktrinal seperti kata mas, setiap saya tanya jawabannya polos, dengan argumen lemah, mudah dicari selanya dan yang pasti lucu dan sangat menghibur.
    itu juga saya sajikan di tulisan saya agar teman2 muslim saya juga terhibur…:-D

    rkh :

    Masalah keyakinan & keimanan memang tidak mudah kalau doktrin sudah mendarah daging sejak lahir. Karena itu sekali lagi saya ingatkan untuk melakukannya secara santun. Anda boleh pakai cara2x saya blog ini sbg referensi untuk menyampaikan kebenaran & berdiskusi secara baik. Kalau mereka malah jadi zalim pada anda, baru anda pakai referensi dari The Choice yg lebih keras.. 🙂

    oh iya mas, kalau sempat tolong buat tulisan tentang jilbab dong..
    saya lagi prihatin nih ma cew2 Islam yang suka mengumbar aurat dan berpakaian serba minim. sekaligus untuk memantapkan niatan akhwat yang masih menimbang-nimbang untuk pakai jilbab (beberapa teman saya ada yang begitu). padahal Islam sudah mengangkat derajat wanita sedemikian mulia, tapi mereka menyia2kannya…
    inikah jaman Jahiliyah modern itu?

    rkh :

    Ya, masalah jilbab juga menjadi sorotan utama baik untuk kalangan di luar Islam maupun di dalam Islam sendiri. Mudah-mudahan nanti saya berkesempatan untuk menulis tentang itu di blog ini. Insyaallah.. 🙂

  17. arki
    Juli 7, 2008 pukul 1:58 PM

    maaf ada sdikit ganjel tolong diperkuat yg saya kutip ituw:

    Allah bisa ‘langsung memberikan’ ilham pada manusia (‘melalui’ malaikat) tanpa perlu perantara manusia lain spt para nabi itu

    trims.

    —ark

  18. rushdie
    September 6, 2008 pukul 7:12 AM

    Mas rkh terima kasih untuk ulasannya Ttg Trinitas yg ruaar biasa…saya ni orang awam yang pingin belajar lebih dalam tentang perbandingan agama (khususnya : kristologi) Bagaimana caranya ? en dari mana harus memulainya?!.Trim’s.

    rkh :

    Halo mas rushdie.. 🙂

    Untuk memulai belajar kristologi sebenarnya banyak cara, dan bisa berbeda untuk tiap orang.. tapi intinya, untuk belajar agama lain, minimal kita harus punya pemahaman yg cukup dulu terhadap agama kita sendiri, ini penting. Jangan sampai kita jadi ahli kristologi tapi tidak mengerti agama sendiri.

    Kemudian kita harus punya akses yg mudah pada Al-Qur’an & terjemahannya (dan hadits kalau bisa), serta pada Alkitab/Bible. Sebaiknya kita minimal punya 1 buah Qur’an & terjemahannya dan 1 buah Alkitab bahasa Indonesia buatan LAI. Semakin banyak versi Alkitab & terjemahan Qur’an yg kita punya semakin baik. Akses Internet juga akan sangat memudahkan untuk mencari informasi. Setelah itu kumpulkan informasi sebanyak2xnya dari berbagai sumber, bisa buku, video ceramah/debat, atau tulisan di Internet, usahakan yg berasal dari refrensi2x yg bagus, jgn dari forum2x debat kusir. Kemudian hubungkan berbagai informasi2x untuk topik yg sama (dan nantinya dg topik yg berbeda) dan tarik “benang merah”nya.. Kemampuan logika berpikir akan sangat membantu untuk mempercepat proses ini.

    Dalam media2x tsb bila menemui sebuah dalil dari Qur’an atau Alkitab yg menjelaskan sebuah topik, rujuklah dg mencocokkan pada kitabnya, dan pastikan kita cukup memahami konteks yg ada. Dan cara mengetahui konteks sebuah ayat adalah minimal dg membaca beberapa ayat sebelumnya dan sesudahnya. Bila perlu baca keseluruhan surat. Bila masih sulit, baca lagi berulang2x sambil berpikir dan menghubungkan berbagai informasi yg ada.

    Belajarlah dg tekun dan mohon pada Allah agar diberikan hidayah. Insyaallah anda akan diberi petunjuk oleh-Nya.

    Demikian sedikit tipsnya mas rushdie.. terima kasih. 🙂

  19. andy
    September 10, 2008 pukul 4:27 PM

    ass.mas rushdie banyak kok vcd2 dialog islam vs kristen di jual coba cari aja produksi arimatea di sana banyak sekali.semoga bisa membantu.wass

  20. Roy
    Maret 10, 2009 pukul 6:16 PM

    Wah blog yang bagus haha. Hm saya sendiri juga kristen yg lagi nyari2 soal trinitas, nanti saya reply ya sampai saya dapet pemikiran sendiri buat munculin pemikiran baru untuk anda. saya sebenarnya juga orang yg kritis dan skeptis soal keberadaan Tuhan, soal Islam, Kristen juga. Saya kalo lihat ke Islam dan Kristen, pasti ada kekurangannya. Malah kadang2 saya berfikir “untuk apa Tuhan menciptakan manusia?” apa cuma semacam game saja?

    rkh :

    Halo mas Roy.. 🙂

    Tuhan tidak melarang manusia untuk berpikir dalam segala hal, termasuk untuk agama. Bahkan termasuk pemikiran2x yg meragukan eksistensi Tuhan dan agama sekalipun, itu boleh2x saja. Malah dg itu seseorang akan mau berpikir dan mencari, yg mana akan membawa dia lebih “dalam” dalam pemikiran agama. Dan Tuhan juga menjanjikan bahwa barang siapa mau berpikir, insyaallah akan ditunjukkan-Nya eksistensi-Nya dan apa2x dipertanyakannya.

    Umumnya, orang akan melihat banyak kekurangan dalam agama saat dia baru berpikir sampai di “kulitnya”, tapi kalau dia meneruskan lebih ke dalam lagi insyaallah Tuhan akan membukakan hati & pikirannya bahwa petunjuk Tuhan adalah sempurna, hanya manusianya-lah yg dg segala ketidaksempurnaannya membuatnya terlihat banyak kekurangan.

    Tapi setidaknya kalau anda sudah mau berpikir dan bertanya, anda sudah berada satu tahap lebih maju dari orang2x yg hanya pasrah pada doktrin yg dijejalkan dalam otaknya. Ragu-lah, kritis-lah, tanyakan-lah, cari-lah. Insyaallah anda akan menemukan apa yg anda cari… 🙂

    Terima kasih.

  21. Maret 12, 2009 pukul 8:29 AM

    Yth. Saudara Rkh.

    Terima kasih karena anda sudah punya atensi untuk mengetahui tentang Trinitas yang diyakini oleh pemeluk Katholik Roma seperti saya. Saya meyakini bukan karena soal benar atau tidak, tetapi iman saya lah yang membimbing pikiran saya untuk mengamini bahwa itu sesuatu yang tidak perlu saya persoalkan.
    Suatu saat pasti saya akan jelaskan apa yang anda singgung tentang konsili nisea, konstantinapel dan sebagainya.

    rkh :

    Halo mas Totok … 🙂

    Terima kasih juga untuk komentarnya.

    Dalam “bahasa agama”, terutama agama anda, biasanya begitulah yg diajarkan. Meyakini itu bukanlah masalah benar atau tidak, tapi harus secara iman dipercaya. Tahukah anda bahwa dalam bahasa umum itulah yg dinamakan doktrin buta.

    Kalau anda merasa aman menyimpan uang anda di sebuah bank, itu karena anda percaya uang anda akan aman di sana kan? Itu karena anda tahu bank itu ada, bukan fiktif, ada jaminan hukum untuk itu, dll. Tapi kalau misalnya ada seorang yg tidak anda kenal lalu mengatakan bahwa uang anda akan aman jika anda menyimpannya pada dia, apakah anda akan percaya begitu saja? Tentu tidak kan? Anda butuh informasi yg pasti siapakah orang itu, bagaimana dia, apa benar yg dikatakannya, dll. sebelum anda bisa percaya untuk menyerahkan uang anda padanya.

    Hal itu sama dg kepercayaan yg anda anut. Kalau anda tidak tahu itu benar atau salah, apakah anda akan langsung mempercayainya? Padahal itu bukan semata masalah uang saja, tapi bahkan berhubungan dg keselamatan & kebahagiaan hidup anda di dunia & akhirat nanti. Apakah setimpal untuk mempercayakan itu semua pada sesuatu yg anda tidak tahu benar atau tidaknya?

    Katakanlah anda belum mengetahui informasi untuk mengetahui hal itu benar atau salah, mungkin masih ada sedikit alasan bisa dimaklumi untuk tetap diimani. Tapi ketika informasi itu sudah ada dihadapan anda, dan anda tidak menggubrisnya, bisa dikatakan bahwa anda tidak peduli akan keselamatan & kebahagiaan hidup anda sendiri.

    Dan informasi itu sebenarnya begitu mudah untuk dicari & diperoleh kalau anda mau menggunakan akal budi anda dalam mencerna agama, seperti yg diajarkan oleh Yesus di Alkitab anda. Sebagian sudah saya berikan informasi itu di tulisan saya yg anda komentari ini dan di beberapa tulisan saya yg lain, anda tinggal membuktikannya saja dg membuka Alkitab anda misalnya. Setelah itu anda bisa mencari informasi lainnya yg masih sangat banyak dari berbagai sumber.

    Tentang konsili2x itu yg anda ingin jelaskan, silahkan saja, saya sangat terbuka untuk itu. Hanya saja sumber informasinya harus jelas dan bukan rekaan anda sendiri, dan juga bukan semata dari ajaran gereja, karena sudah saya buktikan juga bahwa ajaran yg diberikan di gereja tidak selalu sesuai dg yg ada di kitab suci anda & sejarah Kristen sendiri. Dan saya punya sangat banyak bukti untuk itu.. 🙂

    Satu yang ingin saya tanyakan pada anda secara terbuka. Begini sebagai orang Katholik saya tentu akan percaya dengan Injil. Seperti juga anda pasti percaya dengan Al-Quran. Di Injil Lukas ada tertulis kisah Yesus menghidupkan anak muda yang mati hanya dengan berkata “Hai anak muda, bangkitlah”. Seketika anak muda itu hidup. Saya harus percaya ini adalah sebuah kebenaran karena tertulis di dalam Injil.
    Kalau Yesus bisa menghidupkan orang mati hanya dengan bersabda bukan dengan memohon kepada Allah Bapa, menurut anda, Yesus itu siapa?

    rkh :

    Yesus adalah seorang yg dapat melakukan mukjizat2x itu benar, di Islam juga percaya itu. Yesus bisa membangkitkan orang mati itu juga mungkin saja benar, di Islam juga percaya itu. Hanya saja semua itu Yesus lakukan atas nama Bapa/Allah/Yahweh.

    Kisah Yesus yg anda maksudkan itu ada di ayat yg mana di Alkitab? Mungkin kita bisa bahas bersama. Soal menghidupkan orang mati, anda tahu kan Alkitab menceritakan saat Yesus menghidupkan Lazarus? Di sana sebelum membangkitkan, Yesus dg jelas memohon pada Allah agar diijinkan membangkitkan Lazarus yg sudah meninggal agar mereka (orang2x Yahudi di sana) percaya bahwa Allah-lah yg telah mengutus Yesus.

    Di situ terlihat jelas kalau Yesus bukanlah Allah, dan kemampuannya menghidupkan orang mati adalah kemampuan yg diberikan oleh Allah atas izin-Nya. Dan dia ingin orang2x Yahudi itu tahu akan hal itu, maka saat itu dia mengucapkannya keras2x. Kalaupun misalnya ada ayat lain tidak menyebutkan dia memohon dulu pada Allah untuk menghidupkan orang mati, bukan berarti dia tidak memohon dulu pada Allah, dia bisa saja hanya memohon dalam hati, atau saat mengucapkannya tidak ditulis oleh penulis Alkitab. Karena kalau memang yesus tidak perlu ijin Allah untuk melakukan hal itu, niscaya Yesus juga tidak perlu melakukannya saat membangkitkan Lazarus

    Tidak ada seorang nabi pun sebelum Yesus yang mampu melakukan ini. Ada seorang nabi, saya lupa kalau tidak salah nabi Yeremia melakukan hal yang mirip. Tapi nabi Yeremia berdoa memohon kepada Tuhan dengan doa yang sangat kusuk dan dilakukan berhari-hari akirnya Tuhan jatuh kasihan dan Tuhan menghidupkan kembali orang yang dimohonkan kepada Tuhan oleh nabi Yeremia tersbut.

    rkh :

    Ya, ada nabi2x yg mampu menghidupkan orang mati dg seijin Allah selain Yesus, tapi mereka tidak pernah dianggap sebagai Tuhan. Misalnya Yehezkiel, Elia, dan Eliza. Anda bisa buka Alkitab anda di : Yehezkiel 37:1-4, Raja-raja 17:17-24, 2 Raja-raja 4 : 8-37. Bahkan lebih hebat dari Yesus, Eliza juga mampu melakukannya saat dia sudah meninggal, dg dikisahkan bahwa orang yg sudah meninggal dapat hidup kembali saat mayatnya bersentuhan dg tulang belulang Eliza (2 Raja-raja 13:20-21).

    Jadi kalau Yesus mampu menghidupkan orang mati, tidak berarti dia adalah Allah/Tuhan, karena kalau itu alasannya, seharusnya nabi2x di atas itu juga harus dianggap Tuhan karena mereka juga mampu melakukannya.

    Dan tentu saja anda tidak bisa mengelak, karena seperti yg anda katakan bahwa anda harus percaya yg tertulis di Alkitab anda. Dan semua kisah itu terdapat di sana. 🙂

    Terima kasih dan suatu saat saya janji akan menuliskan penjelasan beberapa hal yang menurut saya harus saya luruskan tanpa saya harus menghujat anda. Karena sebagai orang Katholik saya tidak boleh membenci dan marah kepada siapa pun sekalipun orang itu menghujat dan menghina Yesus. Kalau saya marah berarti saya dosa karena melanggar ajaran Yesus yang juga ada di Injil Lukas agar saya tidak membenci musuhkan. Tapi justru harus mendoakannya.

    rkh :

    Oh.. tentu saja boleh kalau anda ingin menjelaskan sesuatu, akan saya tunggu itu.. 🙂

    Dan memang di sini tidak boleh ada hujat menghujat, di sini adalah tempat diskusi ilmiah. Komentar yg bernada menghujat akan saya pikirkan berkali-kali untuk bisa menampilkannya.

    Betul kita tidak boleh membenci musuh, tapi kalau musuh itu membahayakan jiwa kita, mengusir kita, menghalangi ibadah kita, dll. tentu kita harus melawan. Yesus juga saat kondisi semakin genting dan membahayakan, telah menyuruh murid2xnya untuk menyiapkan pedang.

    Kita tidak boleh membenci musuh, ya benar, itu ajaran yg sama, di Islam juga begitu. Tapi terima kasih juga kalau anda menganggap saya sebagai musuh, karena itu berarti saya akan mendapatkan doa dari anda kan.. 🙂

    Dan perlu saya sampaikan di sini, bahwa saya adalah seorang pembela Yesus yg cinta & percaya pada Yesus. Tidak akan sempurna keimanan seorang Islam apabila ia tidak percaya pada Yesus. Dan bila ada orang yg berani menghina Yesus, insyaallah saya-lah yg akan maju duluan untuk “menghajarnya”… 🙂

    Dan kalau anda berminat, ayo kita buktikan di sini, siapa diantara kita yg cinta & percaya pada Yesus, dan siapa yg menghina Yesus… Topik ini juga menarik untuk dibuat suatu tulisan lagi, tentang siapa sebenarnya yg lebih percaya & mencintai Yesus, umat Kristen ataukah umat Islam. Insyaallah jika berkesempatan nanti saya akan membuat sebuah tulisan lagi tentang hal ini… 🙂

    Terima kasih.

  22. Maret 20, 2009 pukul 7:07 AM

    Yth. Saudara rkh

    Terima kasih atas jawaban anda. Saya sudah baca ayat2 yg anda tunjukkan Yehezkiel, Raja-Raja, 2 Raja-Raja. Mungkin yang perlu kita samakan adalah cara berpikir kita dulu.
    Saya sarankan agar anda mengikuti cara berpikir beberapa saudara kita yang beberapa saat yang lalu mengusulkan beberapa nama untuk dijadikan pahlawan nasional. Mereka melihat bahwa ada nama yang patut untuk diusulkan menjadi pahlawan karena jasa-jasanya sejajar dengan jasa-jasa mereka-mereka yang sudah dijadikan pahlawan nasional oleh negara. Maka mereka mengusulkan kepada pemerintah melalui Dept. Sosial agar si-A, si-B dan sebagainya untuk dijadikan pahlawan dengan berbagai argumentasi dan bukti-bukti. Mereka tidak berpikir terbalik, yaitu tidak mengakui pahlawan yang sudah ada hanya karena ada si-A atau si-B yang juga layak untuk disebut sebagai pahlawan.
    Dengan cara berpikir yang demikian, sebaiknya saudara rkh mengusulkan aja agar Nabi Elia dan siapa lagi yang anda rasakan layak untuk disebut Tuhan diusulkan menjadi Tuhan. Jangan lantas mengotak-atik keyakinan umat lain yang meyakini Yesus sebagai Tuhan. Hanya saya tidak bisa memberikan bagaimana caranya anda harus mengusulkan dan kepada siapa, karena saya tidak berurusan dengan masalah ini.
    Nah untuk pertanyaan yang saya ajukan, anda tetap belum menjawabnya. Pertanyaan saya adalah Siapa Yesus menurut anda kalau Yesus bisa menghidupkan ornag mati hanya dengan bersabda langsung kepada orang yang mati tersebut. Bukan berdoa kepada Tuhan untuk minta pertolongan. Terima kasih.

    rkh :

    Waduh, maaf mas totok…. , saya bukan seperti orang2x Kristen doktrinal yg mudah dibohongi dg cara2x seperti itu.. 🙂

    Cara berpikir seperti itu sangat tidak bisa diterapkan untuk masalah ini. Itu sesuatu yg sangat berbeda. Kenapa? Karena kita tidak punya patokan harus mempunyai berapa orang pahlawan nasional, mau satu, sepuluh, seribu, tidak ada masalah karena tidak ada aturan untuk itu.

    Tapi dalam agama anda yg sesuai dg kitab suci anda, Tuhan itu hanya ada satu, Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan kalau saya mengajukan tambahan 3 nabi lagi untuk dijadikan Tuhan, maka ditambah Yesus berarti akan ada 4 Tuhan. Bila ditambah Allah Bapa & Roh kudus maka akan jadi 6 Tuhan. Itu tidak memenuhi ajaran kitab suci anda. Bahkan untuk konsep satu Tuhan dg banyak oknum Tuhan saja sudah tidak masuk, karena Trinitas berarti 3 entity dalam satu Tuhan, sedangkan kalau 4 atau 6 entity itu sudah lebih dari Trinitas.

    Jadi mohon maaf sekali, saya harus sampaikan bahwa itu adalah pola pikir yg sangat tidak layak bagi seorang yg mengaku beragama Kristen & mengaku pengikut Yesus seperti anda, karena anda ingin menerapkan aturan baru yg berbeda dg ajaran agama & Alkitab anda..

    Untuk pertanyaan anda, siapa Yesus yg bisa menghidupkan orang mati hanya dg bersabda langsung, bukan berdoa, jawabannya jelas : Yesus adalah manusia biasa (yg luar biasa) yg telah dipilih Tuhan untuk menjadi nabi utusan Tuhan untuk bangsanya (bani Israel).

    Kenapa begitu? Ya, karena seperti yg sudah saya sampaikan pada anda, bahwa ada orang lain yg mampu melakukan hal serupa, bahkan lebih hebat (misalnya : Eliza yg mampu menghidupkan orang mati saat dia sendiri sudah tidak bernyawa & hanya tinggal tulang belulang saja sehingga jelas juga tidak mungkin bisa mengucapkan doa ataupun bersabda), tapi tidak pernah dianggap sebagai Tuhan.

    Sedangkan kalau anda konsisten dg ucapan anda bahwa anda harus percaya apa yg ditulis kitab suci anda, seharusnya anda juga percaya bahwa orang yg mampu menghidupkan kembali orang yg sudah mati (dg seijin Tuhan) adalah tidak perlu harus berarti bahwa ia adalah Tuhan itu sendiri. Ini sudah sangat jelas dari komentar balasan saya sebelumnya kalau anda mau berpikir.

    Tapi itulah, orang2x seperti anda ini yg sudah mencengkeram doktrin mendarah daging, tampak sangat sulit memahami hal2x seperti ini yg sesungguhnya sangat mudah dipahami. Bahkan kemudian malah berusaha membujuk dg pola pikir yg akan terdengar (maaf) bodoh bagi orang2x yg mengetahui ketentuan dalam agama ataupun kitab suci anda..

    Saran saya, kalau anda ingin dapat beragama dg baik, lepaskanlah pola pikir doktrinal itu dari otak anda, dan gunakan pemikiran logis yg baik dalam beragama, seperti yg diajarkan oleh Yesus bahwa mencintai Tuhan itu harus menggunakan akal budi (bukan doktrin).

    Terima kasih. 🙂

  23. Yan P
    April 10, 2009 pukul 11:25 AM

    halo mas rkh yang pinter banget!
    kok mas susah benget sih njelaskan masalah ini (trinitas) pada pengunjung?

    Mas…sesungguhnya Allah itu maha pintar dan Maha Cerdas dan tidak ada sekutu bagiNya.
    dan biasanya Alquran akan menjelaskan sedetail mungkin kisah2 yang dianggap ghaib baik itu masa lampau maupun masa depan, kenapa bisa demikian? karena manusia itu mahluk polos alias lugu alias tidak tahu apa2!
    yang kedua agar manusia mengerti tentang kehidupan zaman dahulu dan kehidupan zaman masa depan dan Allah SWT akan menjelaskan dengan senang hati alias komplit alias jelas dan terang agar tidak ada keraguan mengenai kitab tersebut.
    Dan apa bila ‘kasus’ tersebut cukup terang maka nabilah yang akan menerangkan dan menjelaskannya
    Dan apabila sangat terang Allah hanya mengulang-ngulangi dibeberapa bagian ayat saja tidak perlu sedetail mungkin seperti perkara ghaib tadi.

    Untuk perkara trinitas adalah perkara ghaib tadi dan biasanya Allah akan menerangkan masalah tersebut dengan sejelas-jelasnya dan seterang-terangnya.

    yang membuat kita bertanya2 mengapa tidak ada penjelasan oleh Allah masalah ini didalam kita (Alkitab) sendiri? lalu dari mana datangnya ajaran seperti ini? Allah saja tidak perna mengajarkan kok, lalu mengapa manusia begitu getolnya menyebarkan ajaran ini sedangakan ajaran yang nyata2 disuruh malahan tidak diajarkan. memang Aneh manusia itu.
    Salam

  24. harrie48
    April 24, 2009 pukul 11:37 AM

    Boleh Saya menjelaskan ttg Trinitas untuk spy Jelas, Konsep kristiani jelas Bhw Tuah Itu Satu,Esa dan Maha Kudus.Tidak ada Manusia satupun pernah melihat Tuhan,karena Dia Kudus.kecuali Yesus. Yesus jadinya dari Roh Alllah (Kristen/Islam mengakuinya).Trinitas hanyalah menyatakan KEBAGAIMANAAN Tuhan,faham Trinitas dibawa oleh Bapak2 Gereja Eropah,karena kita ketahui bhw,Agama Kristen yang dari Timur Tengah dibawa Oleh orang2 eropah yang berpikir serba Praktis,sedangkan kami akui, Trinitas tidak ada di Alkitab. Allah itu Esa, Yoh.1:1 “Pada mulanya adalah Firman,Firman itu bersama sama dengan Allah,Firman itu Allah sendiri.” Firman itu telah menjadi Manusia,yaitu Yesus,Yesus adalah Firman Allah yang hidup,Fillipi 2:6-7.Ia yang dalam rupa Allah,telah mengosongkan dirinya dan mengambil rupa seorang hamba (manusia yang seutuhnya).Tuhan mempunyai ROH dan FIRMAN, Firman itu yang menjadi Manusia (Yesus).Yesus adalah firman Allah (kebagaimanaannya) yang sebelumnya adalah FIRMAN (Allah sendiri),Tetap saja Tuhan itu Esa yang mempunyai FIRMAN dan ROH (Kel.20:3 Jangan ada padamu allah lain dihadapanku).sifat ROH dan FIRMAN :melekat,sehakekat,sederajat dengan Tuhan, Siapa yang berani bilang Tuhan tidak mempunyai Roh dan Firman ?? kalau semua mengakui, itulah Tuhan yang mempunyai Roh dan Firman, dan tetap ESA,Firman itu sendiri yang menjadi manusia, yaitu Yesus.tiga wujut itulah yang disebut oleh bapak2 gereja Eropah sebagai Triniras ( Tuhan,Firman dan Roh ).Yesus yang dari Firman (Allah sendiri) turun kedunia membawa berita keselamatan,karena keselamatan hanya dari Allah,manusia siapapun tidak dapat menyelamatkan manusia kecuali Allah sendiri. Yesus berkata ” Akulah jalan,kebenaran dan keselamatan,tidak ada seorangpun dapat bertemu dengan Allah kecuali Aku “karena apa ? karena dia adalah Firman (Allah).Oke Jelas ? GBU.

  25. muhammad rizal
    November 11, 2009 pukul 1:04 PM

    selamat berjuang

  26. 9af
    Januari 10, 2010 pukul 9:55 AM

    mas, saya boleh ga ikutan?
    kayanya argumen tentang trinitas dari dulu sering diperdebatkan.
    analogi yang mas bilang mungkin, mungkin yah mas benar, karena sebenarnya saya sebagai kristen juga belum begitu yakin dengan trinitas itu sendiri, tapi yang mas bilang itukan berdasrkan pemahaman mas.
    bagaimana mas dapat begitu memahami suatu ajaaran jika ajaran tersebut tidak mas yakini? contohnya jika mas belajar buku tentang kedokteran, apakah mas dapat menjadi dokter hanya dengan membaca buku tentang kedokteran? begitu juga dengan trinitas, bagaimana mas begitu yakin tentang trinitas sedangkan umat yang meyakini trinitas sendiri belum begitu mengerti tentang trinitas?apa dengan membaca buku mas bisa lebih pintar dari dokter?

  27. dediary
    Februari 8, 2010 pukul 7:32 AM

    tulisan yg runut dan tertata rapi mas. saya juga dulu sering berdebat dgn orang2 kristen di einjil.com. kebanyakan memang seperti yg tertampil di tanggapan. kita pun selaku muslim juga tidak bisa memaksakan hidayah Allah kepada mereka. bila itu baik toh utk mereka dan kalo pun mereka menolak maka balasannya pun kembali kepada mereka. saya juga sempat menelusur sumber2 yg terkait dengan trinitas. salah satu buku yg membuat begitu jelas adalah buku “saat yesus menjadi tuhan”. di situ dinarasikan bagaimana perdebatan tentang konsep agama antara arius dengan athanasius yg akhirnya terbentuklah konsep trinitas.

    akhirnya saya pada kesimpulan bahwa pokok-pokok yg membedakan tiap agama adalah adalah tentang konsep ketuhanannya. (mas harus sgera menyusul dengan tulisan ini kalo bisa). penyelewengan akan selalu terjadi pada agama Tauhid yg dibawa oleh Rasulullah, termasuk Islam sendiri. bid’ah telah merusak agama dan membuat manusia terpecah belah. dan menurut saya, yg namanya trinitas adalah bid’ah terbesar yg dibuat oleh manusia yg diikuti oleh hampir separuh penduduk bumi!

  28. Maret 8, 2010 pukul 5:55 PM

    Kelihatan-nya Anda perlu berdoa meminta bimbingan Roh Kudus dulu untuk bisa memmahami Alkitab.

    Saya saran
    1. BACALAH ALKITAB SEPERTI MEMBACA NOVEL, BIARKAN DIA BERBICARA SENDIRI KEPADA ANDA.
    2. OLEH KARENA AYAT YANG SATU DENGAN AYAT YANG LAENNYA SALING TERPAUT DAN SISTEMATIS. TIDAK LOMPAT-LOMPAT.

    Karakteristik Alkitab ini sangat Berbeda dengan Qur’an yang tersusun tidak sistematik..bahkan Ayat-ayat Medinah telah membatalkan Ayat Mekkah..tetapi ANEH nya Ayat Mekkah masih dipakai sampai sekarang. Padahal Allahnya Anda telah membatalkannya.

    GBU.

    • dera
      Agustus 25, 2011 pukul 1:48 AM

      @bunda

      Anda salah, siapa bilang Ayat mekkah dimentahkan dengan ayat madinah? Perlu diketahui bahwa ayat mekkah itu adalah surat yang diturunkan di kota Mekkah begitu juga Madinah. Jadi tidak ada yang disebut dimentahkan, 114 surat dalam Alquran itu terdiri gabungan dari keduanya.

      Coba berikan ayat dari alquran yang menyatakan opini “bahkan Ayat-ayat Medinah telah membatalkan Ayat Mekkah..tetapi ANEH nya Ayat Mekkah masih dipakai sampai sekarang. Padahal Allahnya Anda telah membatalkannya.” Insya allah saya akan mnjawabnya,

  29. arieprawira
    Maret 15, 2010 pukul 7:42 AM

    wah tulisannya bagus dan ilmiah, sip banget, ya kalo yang namanya ruh itu memang suci dan pasti suci, dan ruh itu datangnya dari Allah dan ditiupkan pada saat ibu mengandung, jadi sebenarnya sama semua Manusia mencapat Ruh yang suci berasal dari Allah, tidak hanya Nabi Isa putra Maryam.
    terima kasih atas Sharenya

    Arie

  30. April 17, 2010 pukul 5:36 PM

    om swastiyastu.

    wow; akhirnya saya bisa menyelesaikan membaca topik ini hingga larut malam; saya belakangan tertarik dengan kisah yesus setelah membaca buku Pak Anand Krishna; yang membukakan mata saya tentang agama; keimanan; dan ajaran yesus. memang usia saya yang masih 21 tahun ini tentu masih butuh waktu yang lebih lama untuk melakukan komparasi secara mendalam terkait bagaimana ajaran Bible yang sebenarnya. saya juga pernah berdialog dengan teman saya yang papanya pendeta; and kami membahas ini sampai berjam jam; saya masih bingung; bagaimana mungkin teman saya menjawab pertanyaan saya ” kemana orang yang mati dan tidak menyembah yesus sebelum yesus diturunkan melalui perut maria? apakah mereka di sebut kafir; bilamana mereka berbuat baik dan berbagi kasih sayang; bahkan tanpa diajari oleh yesus? teman saya menjawab ..”Ya Yahweh”… saya semakin bingung, YAhweh; Bapa Allah… kenapa tidak memakai satu nama saja? sedangkan di Islam; Allah bisa di wakili oleh sifat sifat asmaul Husna yang banyak itu.
    demikian pertanyaan saya yang membingungkan ini; saya juga lagi bingung dan ingin mencari.

    wassalam

    • April 26, 2011 pukul 3:23 PM

      Banyak pertanyaan seperti yang Anda tanyakan, “kemana orang yang mati dan tidak menyembah yesus sebelum yesus ada?”. Tentu ini menjadi sulit dijawab ketika ada yang mengklaim bahwa seolah-olah orang hanya bisa masuk surga jika menyembah Yesus. Pasti yang mengatakan demikian berdasarkan ayat yang ada dalam Injil yaitu”Tidak ada seorang pun yang sampai ke Allah Bapa tanpa melalui Aku”.
      Di sini lah letak masalahnya. Aku yang ada dalam ayat tersebut tidak bisa serta merta dtafsirkan sebagai Yesus dalam wujudNya sebagai manusia. Tafsir Aku dalam ayat ini adalah FIRMAN atau Ajaran yang diberikan oleh Yesus, yang sebenarnya sebelum Yesus pun juga ada. Hanya tidak segamblang dan selengkap yang dikatakan oleh Yesus. Intinya ada 2 yaitu Sembahlah Allah Bapamu melebihi segala sesuatu, dan Cintailah sesamamu manusia seperti kamu mencintai diri sendiri.
      Tanpa kecuali, apa pun agamanya, ketika manusia hidup seturut ajaran cinta kasih, maka dia akan berhak masuk surga.
      Mungkin penjelasan yang diberikan kepada anda kurang lengkap. Yesus juga mengatakan bahwa Aku tidak akan mengapus apapun yang ada dalam Taurat. Taurat adalah kitab sucinya orang Yahudi, yang di dalamnya ada 10 Perintah Allah. 10 Perintah Allah ini mengajarkan kebaikan. Jadi ngga ada masalah dengan manusia yang hidup dan mati sebelum Yesus ada.
      Semoga penjelasan ini bisa sedikit mengobati rasa penasaran anda. Terima kasih.

      • rkh
        April 27, 2011 pukul 4:49 PM

        Bisa saya bantu perjelas.. 🙂

        Anda bertanya pada orang yg salah.. 🙂 Kedengarannya memang aneh, bertanya tentang Kristen ke pendeta kok malah salah? ya itulah, karena penganut Kristen bahkan pendetanya sekalipun tidak pernah bisa menjelaskan masalah2x itu dg jelas karena memang kepercayaan mereka memang berbeda/tidak nyambung dg ajaran Alkitab-nya sendiri. Saya punya banyak bukti tentang itu. Karena sebenarnya seharusnya yg disembah oleh umat sebelum Yesus, pada masa Yesus, dan setelah Yesus adalah sama, yaitu Tuhan yg satu, yg oleh nabi Musa disebut Yahweh, oleh Yesus disebut Bapa, oleh nabi Muhammad disebut Allah. Itu hanya masalah nama saja..

        Kalau kalimat “Tidak ada seorang pun yang sampai ke Bapa tanpa melalui Aku”, tidak perlu repot2x.. maksudnya jelas, bahwa Yesus menyampaikan pada umat Israel supaya mengikuti dia untuk bisa “sampai” pada Allah, bukannya mengikuti imam2x Yahudi saat itu yg sudah menyimpang.

        Dan penjelasan dari mas Putra Pertiwi jelas membuat masalah jadi tambah membingungkan..

        Yg pasti, untuk umat sebelum Yesus, ya mereka akan bisa “sampai” pada Allah dg mengikuti nabi2x saat itu, seperti Nuh, Ibrahim, Musa, dll. Seperti juga setelah jaman nabi Muhammad, ya umat juga bisa “sampai” pada Allah dg mengikutinya. Mereka semua adalah nabi2x Allah seperti juga Yesus, mereka semua sama.

        Tentang Yesus (dan Muhammad) yg tetap melestarikan hukum Taurat, anda bisa baca tulisan saya : Yesus dan Muhammad tidak menghapus hukum Taurat.

        Terima kasih. 🙂

  31. Tunggul
    Agustus 27, 2010 pukul 3:10 AM

    manusia berlogika kalau masih berdosa (kita ini hakikatnya telah berdosa jatuh kedalam dosa) sehingga tidak akan sampai/dapat memecahkan Rahasia Tuhan, meskipun sudah baca buku-buku ilmu pengetahuan segudang dari jaman kitab 1310 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Tingkat tertinggi manusia dapat dicapai dengan mencapai sebagai Manusia Sejati itupun karena Anugerah,
    Manusia Sejati memandang sesuatu bukanlah lagi bersifat logika kekuatan pikiran, kecerdasa IQ atau yang kelihatan yang bersifat fisik. Namun sudah menyangkut bathin, roh dan penglihatan dengan Iman dan ini sangat sulit dijelaskan dengan logika maupun personal intelegency karena setiap tingkatan Iman manusia berbeda dan hanya Pencipta yang Mengukur. Sehingga Trinitas itu hanya dapat dilihat dengan kacamata Iman meskipun secara lisan tidak dapat menjelaskan ataupun anggapan orang glagapan, atau gagap ketika ditanya hal itu, tetapi Iman tetap mengatakan iya, bukan bandel atau ngeyel orang tersebut, itulah Rahasia Tuhan, Iman tidak bisa dijelaskan oleh logika dan orang yang dipaksakan Imannya untuk berubah secara paksa dengan diancam akan dibunuh ada yang rela dibunuh tetapi ada pula yang secara lahiriah terpaksa mengikuti , tetapi seumur hidupnya bathinya, rohnya, jiwanya menangis pilu. Hidup ini di Ciptakan bukanlah untuk mencari-cari perbedaan atau kesalahan pada Kitab Suci atau keyakinan orang lain dan memojokkannya, sehingga untuk yang utama kedamaian dunia, kesejahteraan umat manusia dan alam semesta menjadi terabaikan, namun Tetaplah Sujud Menyembah, mengucap Syukur selalu dalam setiap nafas kehidupan kepada Tuhan Allah Maha Pencipta Alam Semesta dan melaksanakan/mengamalkan FirmanNya dengan sekuat tenaga, akal budi dan pikiran dengan sungguh tanpa pamrih/pasrah diri apapun KehendakNya.

  32. Agustus 31, 2010 pukul 4:40 PM

    Subhanallah…
    Alhamdulillah saya berjumpa dengan blog ini.
    Ada banyak pelajaran yang bisa saya ambil.
    Jazakallah khair..

    Wayan Andrianata

  33. edo
    Januari 20, 2011 pukul 9:12 AM

    Yang saya tahu, Trinitas hanyalah istilah . Bisa saja yang tersirat atau yang tersurat. Kalau di Ka’abah di Mekkah memang ada Trinitas yang istilah ini berbeda dengan istilah dalam theologi Kristen. Kalau di Mekkah adalah 3 tiang di dalam Ka’abah yang satu tapi tiga buah. Jika satu saja diambil artinya mengambil juga tiga-tiganya. Sehingga 3 tapi satu ini juga dimaksudkan untuk 3 tiang penyanggah ka’abah di Mekkah. Semoga dapat dimengerti.

  34. tridi
    Maret 19, 2011 pukul 8:19 PM

    @bunda: tulisan Anda” ….. bahkan ayat2 Medinah telah membatalkan ayat Mekkah..”

    selama saya mempelajari QUr’an tidak pernah ada istilah seperti itu.. dr pendeta mana anda mendapatkan pernyataan itu? 🙂

    saya adalah seorang muslim yg pernah selama 5 tahun bekerja sebagai editor buku2 rohani 🙂 (ravi zacharias, c.s lewis dsb)

    • dera
      Agustus 25, 2011 pukul 1:53 AM

      @tridi

      betul mas, saya sendiri yang sudah 21 tahun beragama islam baru dengar itu. Rasanya menggelitik, oleh karena itu mari kita tanyakan kepada @bunda darimana dapatkan informasi itu dan saya tantang sebagai muslim ayatnya

  35. Al
    Juni 4, 2011 pukul 1:31 PM

    yah trinitas masih di perdebatkan.cari yang pasti aja ya!

  36. juno
    Juni 15, 2011 pukul 11:27 PM

    ijin copas gan……

  37. juno
    Juni 15, 2011 pukul 11:27 PM

    ijin copas gan……

    n share di fb

    • rkh
      Juni 18, 2011 pukul 2:30 PM

      Silakan mas juno.. ini memang buat dibagi-bagi..
      Somoga bisa memberi manfaat buat lebih banyak orang..

      Terima kasih.. 🙂

  38. NagaSena
    Juni 21, 2011 pukul 3:24 PM

    Seorang Kristen Megatakan pada saya, Jangan pernah kamu memikirkan/membuktikan bahwa Trinitas itu Allah, Yesus dan Roh Kudus adalah Satu.
    Seorang MENJADI GILA karna ingin membuktikan Bahwa Allah itu 1 dalam 3 wujud yang Berbeda.

    thks..

    • rkh
      Juni 24, 2011 pukul 1:15 PM

      Halo mas NagaSena.. 🙂

      Maksudnya hanya boleh langsung percaya saja gitu..?
      Mohon maaf kalau saya harus sampaikan bahwa itulah yg dinamakan doktrin buta. Anda sudah kena doktrin rupanya.. begitulah kalau anda menanyakan pada orang yg salah.. 🙂

      Saya sudah katakan di tulisan ini bahwa di Alkitab Kristen memang tidak ada ajaran Trinitas itu. Ada dua ayat, tp itu sudah terbukti sebuah pemalsuan spt yg sudah saya ungkapkan di tulisan saya. Yg ada adalah ajaran Tauhid, bahwa Tuhan itu satu (bukan trininitas). Dan Tuhan tidak akan mengijinkan manusia menjelaskan tentang esensi diri-Nya yg bukan seperti yg Dia ajarkan. Itulah sebabnya teman anda mengatakan itu untuk menutupi kesalahan mereka memahami ajaran Yesus dan Alkitab, yg membuat mereka tidak bisa menjelaskannya pada anda.

      Kalau seseorang menggunakan logika & hati nuraninya dg baik secara jernih (bukan dg doktrin), saat dia memikirkan tentang Trinitas, dia akan tahu bahwa itu adalah ajaran yg mustahil diajarkan oleh Tuhan dan semua nabi-Nya dalam Alkitab. Dan memang itulah yg terjadi pada banyak orang, termasuk penulis beberapa buku yg saya sebutkan sbg referensi di tulisan ini.

      Kalau anda benar2x ingin tahu kebenarannya, jangan berhenti pada jawaban teman anda itu, carilah terus, kalau anda sungguh tulus ingin tahu kebenarannya, saya yakin insyaallah Tuhan akan menunjukkannya pada anda. Amin,

      Terima kasih. 🙂

  39. NagaSena
    Agustus 19, 2011 pukul 10:29 AM

    wkwkwk 🙂 🙂 Maksud sya Gini Mas RKH, ada 2 kemungkinan dari perkataan diatas itu :

    1. Memang benar bahwasanya ajaran Trinitas itu Tidak Bisa diTerima, karna memang tidak bisa dibuktikan dengan terori apapun atau dalil apapun 🙂 sehingga Yesus itu hanya diAnggap sebagai imam besar Allah/manusia yang terdekat dengan Allah.

    2. Ajaran Trinitas ini memang sulit dijangkau akal sehat manusia, tetapi memang ada sesuatu yang diLuar akal sehat manusia dan ini hanya didapat oleh spiritual dan karunia Tuhan. Bisa dibilang mungkin sama dengan Seorang Atheis bertanya kepada seorang Theis, Benarkah Tuhan itu ada??? 🙂 🙂 🙂

    Mengenai ayat2 palsu yg Anda katakan, apakah anda mempunyai alasan yang Kuat tentang Hal ini?anda bisa buktikan? atau mas RKH hanya mengikuti kata2 Guru2 agama atau mendengar perkataan orang saja? 🙂 🙂

    saya kira bukan hanya ayat palsu saja, bahkan ada beberapa kitab lagi yang tidak dimasukan kedalam Perjanjian baru karena tidak sesuai Gereja mula2. Dengan kata lain bisa dikatakan Kitab PALSU.

    waktu itu Pope pernah berkata, saya lupa pope Paus paulus ataw Benedixtus megatakan bahwa Al- Quran adalah Perkataan langsung dari Allah sedangkan Alkitab adalah kitab yang bukan hanya perkataan langsung dari Allah saja tetapi juga yang Terilham dan bimbingan langsung dari Roh Kudus.

    Saya tidak ada Hak untuk membenarkan Trinitas itu Benar atau salah, karna saya bukan seorang Kristen 🙂 🙂 🙂

    Peace 🙂

  40. Kawulo
    Agustus 29, 2011 pukul 1:47 PM

    makin hari.makin tambah ‘kedewasaan’ manusia, makin terkuak kebenaran illahiah…
    teruslah berdebat krn sungguh didalam perbedaan itu akan ada ‘perkenalan’.
    mohon ijin menyimak mas2 dn mbak2 🙂

  41. Imam Mahdi
    Desember 14, 2011 pukul 7:27 PM

    Pertama saya salut atas semangat anda beradu argumen bukan dengan bergerombol memakai sorban dan mengangkat pedang seperti yang saudara anda lakukan selama ini. Semangat beradu argumen adalah hal yang patut dipelihara untuk membicarakan hal-hal yang berbeda.

    Tetapi argumen yang anda utarakan di atas bukanlah hal yang baru, tetapi sudah banyak diutarakan oleh Jehovah’s Witnesses (salah sekte agama yang tidak termasuk Kristen).

    Lihatlah komentar mereka tentang Islam:

    http://www.chick.com/information/religions/islam/fallacies.asp

    Sekarang lihatlah pendapat anda berikut ini:

    “…Dan itu artinya adalah : kalimat yg berada dalam tanda kurung itu adalah bukan bunyi ayat aslinya, bunyi ayat aslinya akan anda dapatkan kalau anda menghilangkan seluruh kata dalam tanda kurung itu….”

    lalu apa yang anda kutip dari Al Quran:

    “…“Hai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya pada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan janganlah kamu mengatakan,”(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak; segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai pemelihara.”…”

    bukankah dengan tidak langsung anda menyalahkan Al Quran juga?

    Mengenai komentar berikut:

    “…Dan Injil2x itu telah mengalami beberapa kali revisi (?) hingga versi terbaru sekarang ini yg sudah banyak terdapat revisi2x dari versi sebelumnya…”

    hal ini dapat dimaklumi karena bahasa itu sendiri mengalami perkembangan mengikuti jaman, jadi wajar kalau bahasa di dalam Alkitab (Injil hanya bagian dari Alkitab) juga disesuaikan dengan perkembangan bahasa tanpa mengubah maksud dari bahasa awalnya karena telah melalui pemeriksaan oleh ahli-ahli kitab suci.

    Lalu lihatlah komentar anda berikut ini:

    “…Sebenarnya dalam ajaran Kristen (tidak seperti yg masih banyak dipercaya umat Kristen awam) diakui kalau penulis Alkitab/Bible yg terdiri dari banyak kitab yg “dibundel” jadi satu itu adalah bukan para murid utama Yesus yg 12 itu, yg mana nama mereka dijadikan judul kitab2x tsb. seperti kitab Matius, kitab Markus, kitab Lukas, dan kitab Yohanes, melainkan ditulis oleh banyak sekali orang dalam kurun waktu ratusan bahkan ribuan tahun yg mana banyak diantaranya yg bahkan tidak diketahui namanya…”

    kitab suci umat Kristen memang terdiri dari kesaksian beberapa orang yang sesuai dengan nama yang terdapat dalam kitab suci tersebut, hal ini lebih logis dan lebih dapat dipercaya daripada Al Quran yang konon “diturunkan” Allah hanya kepada satu orang saja (Muhammad).

    Kalau memang mau mempelajari agama Kristen yang benar cobalah buka situs-situs yang dikelola oleh umat Kristen sejati seperti berikut:

    http://www.sarapanpagi.org/1-yohanes-5-7-8-perbedaan-text-vt589.html:

    “…Saya berikan 2 kutipan salinan Naskah bahasa Asli : Versi Textus Receptus (TR) dan Versi Wescott & Hort (WH).Alkitab masa kini umumnya didasarkan atas 2 naskah yang paling terkenal ini. Dan sebenarnya juga ada banyak sekali salinan-salinan naskah bahasa Asli dalam bermacam-macam codex.Ternyata Naskah WH menulis naskah yang “lebih pendek” ketimbang naskah TR. Dan bisa kita lihat terjemahan bahasa Inggris KJV, Alkitab Melayu kuno Klinkert 1870, menterjemahkan Alkitab PB menurut naskah TR sedangkan NIV dan terjemahan Alkitab Kabar Baik menurut naskah WH.Alkitab LAI Terjemahan Baru (LAI TB) memilih menterjemahkan ke-2nya yaitu TR dan WH sekaligus. Alkitab LAI TB membubuhkan tanda kurung atas terjemahan ayat dari naskah tulis tangan TR tetapi tidak terdapat dalam naskah tulis tangan (manuskrip) WH, untuk membedakannya.Mengapa sampai ada perbedaan salinan naskah bahasa Asli?Salinan naskah Alkitab Asli tulis tangan (manuskrip) Perjanjian Baru bukan hanya satu. Jika memerlukan salinan, maka seseorang harus menyalin kembali dengan tangan. Akibat salin-menyalin ini dan kodrat manusia, maka terjadi perbedaan penyalinan. Karena saat itu belum ada fotokopi atau percetakan yang bisa menyalin huruf-huruf sama persis, dan naskah Perjanjian Baru ditulis dengan tangan. Nah, kodrat manusia itu lemah, tidak selamanya salinan dari salinan ini persis, terkadang muncul perbedaan-perbedaan.
    Kita tinjau lagi frasa dalam 1 Yohanes 5:7b-8a; εν τω ουρανω ο πατηρ ο λογος και το αγιον πνευμα και ουτοι οι τρεις εν εισιν και τρεις εισιν οι μαρτυρουντες εν τη γη – en tô ouranô ho patêr ho logos kai to hagion pneuma kai houtoi hoi treis en eisin . kai treis eisin hoi marturountes en tê gê – (Di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi;)Penggalan dua ayat dalam 1 Yohanes 5:7-8 disebut Johannine Comma (Yunani. “koptein’ yang berarti ‘dipotong dari’). Frasa ini oleh kalangan Trinitarian digunakan sebagai dasar “doktrin-Trinitas”. Bagian ini menunjukkan ke-Tritunggal-an Allah yang jelas.Karena dalam naskah WH, frasa tersebut “tidak-ada” maka teks WH ini digunakan oleh para sarjana liberal untuk menolak 1 Yohanes 5:7-8 sebagai bagian dari firman Allah yang ditulis oleh Rasul Yohanes dalam inspirasi Roh Kudus. Akhirnya juga masalah ini sering dipakai teman-teman Muslim untuk menuduh Alkitab tidak asli lagi, alias dipalsukan.Dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia TB-LAI, teks tersebut ada dalam kurung. Dengan maksud untuk menunjukkan bahwa teks tersebut ada dalam naskah TR dan tidak ada dalam naskah WH. Sementara itu banyak Sekolah Theologi di Indonesia mengajarkan bahwa ayat-ayat yang dikurung dalam Alkitab bahasa Indonesia tidak ada dalam ‘teks aslinya’.Terjemahan NIV (The New International Version Study Bible), mengkomentari bahwa 1 Yohanes 5:7 tidak ditemukan dalam manuscript-manuscript Yunani ataupun dalam terjemahan-terjemahan P.B. sebelum abad ke-16. Dr. A.T. Robertson dalam commentary-nya, ‘”Word Pictures in New Testament” juga meragukan eksistensi ayat ini dan menjelaskan bahwa ayat tersebut hanya ada dalam terjemahan bahasa Latin Vulgate, yang kemudian diambil oleh Erasmus untuk melengkapi Textus Receptus (TR). Dan menurut Robertson teks tersebut tidak ditemukan dalam manuscript-manuscript Yunani. Dalam edisi pertama teks Erasmus ayat tersebut tidak ada hingga akhirnya ditambahkan dari Vulgate.Namun pendapat itu sama sekali tidak benar jika mereka mengatakan 1 Yohanes 5:7b-8a tidak ditemukan dalam semua manuscript Yunani dan terjemahan P.B. sebelum abad ke-16.Karena teks tersebut ditemukan dalam delapan manuscript Yunani yang sangat penting dan empat diantaranya tertanggal sebelum abad ke-16, yaitu, Greek Minuscules. 61 (XVI), 88(XII), 221(X), 918 (XVI).Selain itu banyak terjemahan-terjemahan Latin yang sangat mendukung eksistensi 1 Yohanes 5:7b-8a ini. Kurang lebih ada 8.000 manuscript Latin dan sebagian besar berisi 1 Yohanes 5:7b-8a.Yang terpenting adalah versi Old Latin yang dipergunakan oleh bapa-bapa gereja seperti Tertulianus (A.D. 155-220) dan Cyprian (A.D. 200-258 ), yang lebih tua dari codex Aleph & B yang dipakai dasar Critical Text (abad IV) berisi 1 Yohanes 5:7b-8a. Karena terjemahan-terjemahan Latin berdasarkan pada teks Yunani, maka kesimpulannya ialah dalam manuscript-manuscript Yunani kuno teks itu pasti ada.Alasan lain yang dapat dipakai dasar ialah bahwa terjemahan Alkitab Latin Vulgate oleh Jerome (340-420 A.D.), yang berisikan Johannine Comma diterjemahkan dari teks Yunani yang baik. Dalam “Prologe to the Canonical Epistles” , Jerome menulis :”Para penerjemah yang tidak bertanggung jawab menghapus kesaksian ini (1 Yohanes 5:7b-8a) dalam codex-codex Yunani.” Dan lagi frasa “Bapa, Firman dan Roh Kudus,” merefleksikan kepenulisan Rasul Yohanes yang khas. Pernyataan bahwa Yesus Kristus adalah “Sang Firman” atau “Ho Logos” merupakan ciri khas penekanan Rasul Yohanes (bandingkan dengan Yohanes 1:1,14).Yang pasti keberadaan Johannine Comma tidak menyerang doktrin fundamental kekristenan, seperti yang dilakukan oleh Westcott & Hort Texs/Critical text dan para sarjana liberal yang menolak bahwa Alkitab ditulis dengan inspirasi Roh Kudus. Dan tuduhan yang di-quote disini menggunakan acuan ini dalam usaha menyerang kebenaran Alkitab…”

    • Januari 30, 2012 pukul 10:35 PM

      ma’af mas mahdi ,,,dari awal komentar anda sudah salah,,,kalimat Nya itu maksudnya adalah Allah menciptakan isa tanpa seorang ayah dan cukup berucap kun fa yakun artinya jadilah maka jadilah,,,ini maksudnya mas,

  42. Januari 30, 2012 pukul 10:33 PM

    ma’af mas mahdi ,,,dari awal komentar anda sudah salah,,,kalimat Nya itu maksudnya adalah Allah menciptakan isa tanpa seorang ayah dan cukup berucap kun fa yakun artinya jadilah maka jadilah,,,ini maksudnya mas,

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan Balasan ke dediary Batalkan balasan