Beranda > Agama, Artikel, ISLAM, Perbandingan agama > Muhammad adalah nabi umat Hindu ?

Muhammad adalah nabi umat Hindu ?

Nabi Muhammad adalah nabi umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda. Mungkinkah nabi Muhammad adalah nabi dari kedua agama itu?

Jika dikatakan bahwa nabi Muhammad adalah juga nabi dari umat Yahudi & umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat2x yg menyatakan kalau kedatangan nabi Muhammad sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab2x suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil. Lima kitab awal dari kitab Perjanjian Lama Kristen adalah apa yg oleh umat Yahudi diakui sebagai Torah/Taurat/Pentatouch, yaitu kitab2x Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Sedangkan 4 kitab awal dari kitab Perjanjian Baru Kristen diakui oleh umat Kristen sebagai kitab Injil, yaitu kitab2x Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.

Sekalipun umat Islam menyatakan bahwa Taurat & Injil yg diturunkan pada nabi Musa & nabi Isa adalah bukan yg diakui oleh umat Yahudi & Kristen sekarang, atau setidaknya sudah berubah/diubah dari aslinya, banyak para pakar ilmu Kristologi yg menyatakan kalau dalam Taurat & Injil yg diakui umat Yahudi & Kristen sekarang inipun masih terdapat sisa2x ramalan kedatangan nabi Muhammad (sebenarnya sangat menarik untuk menampilkan argumentasi pembuktiannya, tapi hal itu bukan topik utama dari tulisan ini).

Jika umat Islam mempercayai ramalan kedatangan nabi Muhammad dalam kitab Taurat & Injil, bagaimana dg kitab suci umat Hindu? Mungkinkah nabi Muhammad adalah seorang nabi yang kedatangannya sudah diramalkan oleh kitab suci umat Hindu? itulah yang akan kita bahas di sini.

Sebenarnya dalam Al-Qur’an terdapat ayat2x yang dapat dijadikan acuan bahwa nabi Muhammad mungkin saja adalah juga seorang nabi umat Hindu yang ramalan kedatangannya terdapat dalam kitab2x suci umat Hindu. Diantaranya :

  1. Dalam surat Asy-Syu’ara(26) ayat 196 : “Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu”. Jadi dalam kitab2x sebelum Al-Qur’an juga terdapat wahyu Tuhan
  2. Dalam surat Fatir(35) ayat 24 dinyatakan bahwa tidak ada suatu kaum di masa lalu tanpa seorang pemberi peringatan
  3. Dalam surat Al-Ahzab(33) ayat 40 dinyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Tuhan dan merupakan penutup para nabi (utusan terakhir)
  4. Dalam surat Al-Anbiya(21) ayat 107 dinyatakan bahwa nabi Muhammad tidak diutus melainkan untuk seluruh semesta alam.
  5. Dalam surat Saba’ (34) ayat 28 dinyatakan bahwa Tuhan mengutus Muhammad untuk seluruh umat manusia, pemberi kabar gembira, dan peringatan akan dosa, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Juga dalam hadits Bukhari vol 1. dalam kitab Shalat bab 56 hadits no 429, nabi Muhammad bersabda :

Semua rasul yg diutus sebelumku hanya berlaku untuk umat/bangsanya saja, tapi aku diutus untuk semua umat manusia”.

Sekarang akan kita lihat dalam kitab suci agama Hindu. Ada banyak kitab dalam agama Hindu yg diakui sebagai kitab suci mereka. Dari semuanya yang dianggap paling suci adalah kitab Veda (Weda). Bila diantara kitab2x itu ada yg bertentangan, maka yg harus menjadi rujukan utama adalah Weda yg juga masih terbagi lagi menjadi beberapa kitab. Kitab2x lain selain Weda adalah : Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll.

Ayat2x ramalan kedatangan nabi Muhammad

Disebutkan dalam Bhavisa Purana –> dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :

Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yg berada di lingkungan itu, yg kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dg tanaman semak2x/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”

Kalau anda baca tulisan diatas dg baik, maka anda akan melihat bahwa ciri2x dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri2x yg umum terdapat pada umat Islam.

Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yg mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.

  • Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa. “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yg terpuji”. Jadi Narasangsa artinya : orang yg terpuji. Kata “Muhammad” dalam bahasa arab juga berarti : orang yg terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah identik dg Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yg sama dg nabi Muhammad. Ia akan disebut “Kaurama” yg bisa berarti : pangeran kedamaian, dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang pangeran kedamaian yg hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yg akan dikalahkannya yg berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.
  • Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yg naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.
  • Mantra 3 mengatakan : ia adalah “Mama Rishi” atau resi agung. Ini cocok dg nabi agung umat Islam yaitu nabi Muhammad SAW.
  • Mantra 4 mengatakan : ia adalah Washwereda (Rebb) artinya orang yg terpuji. Nabi Muhammad yg juga dipanggil dg nama Ahmad adalah berarti juga “orang yg terpuji” yg terjemahan bahasa Sansekerta-nya adalah Rebb.

Beberapa ramalan lainnya :

  • Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dg istilah : “akkaru” yg artinya : “yg mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada perang Ahzab yg mana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yg berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah.
  • Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yg mendapat pujian. Ini mengarah pada nabi Muhammad yg seorang yatim sejak lahir dan arti kata Muhammad/Ahmad yg berarti yg terpuji, yg akan mengalahkan kepala-suku2x dari suku2x di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku.
  • Dalam Rigveda book 1 Hymn 53 : 9 nabi dipanggil dg sebutan “Suslama” yg artinya lagi2x adalah : orang yg terpuji yg merupakan arti dari nama Muhammad.
  • Dalam Samaveda Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa ia tidak disusui oleh ibunya. Hal ini persis dg nabi Muhammad yg tidak disusui oleh ibunya tapi oleh seorang wanita bernama Halimah.
  • Dalam Samaveda Uttararchika Mantra 1500 dinyatakan bahwa Ahmad akan dianugrahi undang2x abadi, yg jelas mengacu pada nabi Muhammad yg akan dianugrahi kitab suci Al-Qur’an. Tapi karena orang India yg berbahasa sansekerta tidak paham kata Ahmad, maka diterjemahkan menjadi “a” dan “mahdi” yaitu “saya sendiri”, jadi diartikan “saya sendiri yg menerima undang2x abadi”. Padahal seharusnya “Muhammad sendiri yg dianugrahi undang2x abadi”.
  • Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak bagian dalam kitab2x Weda. Juga diramalkan pada tak kurang dari 16 tempat yg berbeda dalam kitab weda dg nama Narasangsa artinya adalah sama dg arti dari nama Muhammad, yaitu “yang terpuji”.

Kalky Autar

Salah satu ramalan kedatangan nabi Muhammad yg sangat terkenal yang juga telah membuat seorang professor bahasa dari ALAHABAD University India mengajak kepada umat Hindu untuk segera memeluk agama Islam, adalah terdapatnya sebuah ramalan penting dalam kitab suci Hindu tentang kedatangan yg ditunggu-tunggu dari seorang Kalky Avtar (baca : autar). “av” artinya : turun. “tr” artinya melewati. Jadi arti kata Avtar adalah “diturunkan atau diutus untuk turun”. Kalky Avtar artinya adalah : “utusan terakhir”.

Pundit Vaid Parkash – sang professor (yg menulis buku berjudul “Kalky Avtar”), secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya, sebenarnya nabi Muhammad adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual dalam agama Hindu.

Disebutkan dalam Nashpropesy, nabi Muhammad diramalkan dg nama Kalky Avtar (Autar terakhir) dan Amtim Rishi. Sedangkan dalam kitab Puranas disebutkan tentang Kalky Autar dan kedatangannya. Diantara ayat2x yg menyebutkan adalah :

  • Dalam Baghavata Purana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan dalam rumah Visnuyash akan dilahirkan Kalky Avtar yg diramalkan akan menjadi penguasa dunia, yg terkenal dg sifat2xnya yg baik & menonjol. Dia akan diberi tanda2x. Dia akan diberi oleh malaikat sebuah kendaraan yg cepat. Dia akan menaiki kuda putih sambil memegang pedang. Dia akan mengalahkan orang2x jahat dan dia akan terkenal di dunia.
  • Dalam Baghavata Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah Visnuyash
  • Dalam Kalki Purana (2) : 4 disebutkan bahwa di rumah Visnuyash pemimpin kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar
  • Dalam Kalki Purana (2) : 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya (4 orang sahabat) mengalahkan orang2x jahat
  • Dalam Kalki Purana (2) : 7 disebutkan bahwa dia akan dijaga oleh malaikat di medan perang
  • Dalam Kalki Purana (2) : 11 disebutkan bahwa dalam rumah Visnuyash dan dalam rumah Summati Kalki Autar akan lahir
  • Dalam Kalki Purana (2) : 15 disebutkan bahwa dia akan lahir pada tanggal 12 bulan pertama Madhop

Semua ramalan yg disebut diatas tadi tiada lain merujuk pada nabi Muhammad SAW. Penjelasannya demikian :

  • Dirumah Visnuyash berarti dirumah pengikut Vishnu (pengikut Tuhan) sedangkan ayah dari nabi Muhammad adalah bernama Abdullah yg artinya adalah pengikut Allah (pengikut Tuhan). Orang Islam menyebut “Allah” sbg Tuhan, sedang orang Hindu menyebut “Vishnu” sbg Tuhan. Jadi di rumah Visnuyash adalah di rumah Abdullah.
  • Summati dalam bahasa sansekerta artinya adalah orang yg sangat setia. Sedangkan ibunda nabi Muhammad adalah bernama Aminah yg dalam bahasa arab artinya juga orang yg setia.
  • Sambala bahasa arabnya adalah tempat yg aman & damai. Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah yg terkenal dg nama “Darul Aman” yaitu tempat yg aman & damai. Akan lahir diantara kepala suku Sambala, artinya bahwa nabi akan lahir diantara kepala suku di Makkah.
  • Dilahirkan pada tanggal 12 di bulan pertama Madhop. Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 rabiul awal
  • Sbg Amtim Rishi (resi terakhir). Nabi Muhammad adalah juga nabi terakhir dari deretan nabi2x yg dikirim Tuhan spt yg terdapat pada QS. Al- Ahzab : 40.
  • Dia akan memperoleh bimbingan di atas gunung dan akan kembali lagi ke arah utara. Nabi Muhammad memperoleh wahyu pertamanya di gua Hira di Jabal Nur. Jabal Nur artinya Gunung Cahaya lalu kembali lagi ke Makkah.
  • Dia akan memiliki sifat2x yg sangat mulia. Persis seperti nabi Muhammad spt terdapat pada QS. Al-Qalam : 14“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.
  • Kalki Autar akan diberi 8 kemampuan spiritual, yaitu : bijaksana, punya kendali diri, keturunan yg terhormat, punya pengetahuan wahyu, pemberani, perkataannya bertarget kurikulum, sangat dermawan, dan sangat ramah. Semuanya adalah sifat2x yg dimiliki oleh nabi Muhammad
  • Dia akan diberi kendaraan yg sangat cepat oleh Shiva. Nabi Muhammad juga diberi bouraq yg sangat cepat oleh Allah yg membawanya ke langit dalam peristiwa Mi’raj.
  • Dia akan naik kuda putih dg tangan kanannya memegang pedang. Nabi Muhammad juga ambil bagian dalam peperangan termasuk dg menunggang kuda dan bertempur dg memegang pedang dg tangan kanannya.
  • Dia akan menjadi penyelamat umat manusia. Dalam QS. Faatir(35) ayat 24 dan QS. Saba(34) ayat 28 disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa berita gembira & peringatan bagi seluruh umat manusia, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
  • Dia akan menjadi pembimbing ke jalan yg benar. Nabi Muhammad hidup pada jaman jahiliyah yg penuh kegelapan dimana ia membawa umatnya ke jalan yg terang benderang.
  • Dia akan dibantu oleh 4 sahabat dalam menyebarkan misi. Kita tau ada 4 orang khalifah sahabat nabi yaitu : Sayyidina Abubakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
  • Dia akan ditolong oleh malaikat di medan pertempuran. Dalam perang Badr nabi Muhammad dibantu oleh para malaikat Allah spt tersebut dalam QS. Ali Imran (3) ayat 123 & 125 : “Jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan 5000 malaikat yg memakai tanda”. Juga QS. Al-Anfal(8) ayat 9 yang berbunyi “…. sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yg datang berturut-turut.”

Subhanallah..

Ternyata sekian banyak ayat tersebut (yg sebenarnya belum semuanya ditampilkan) yg meramalkan akan datangnya seorang nabi yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu, begitu cocok dengan gambaran nabi Muhammad, umat Islam, dan sejarahnya. Mungkin saja ini juga merupakan pembuktian yg diberikan Allah bahwa nabi Muhammad memang diutus Allah untuk seluruh umat manusia.

Hal ini juga dapat membuka diskusi yg menarik tentang agama Hindu, kitab suci umat Hindu, dan syariat-nya. Benarkah agama Hindu memang merupakan agama yg diturunkan oleh Allah jauh sebelum nabi Muhammad lahir? Kalau ya, apakah berarti umat Hindu bisa disebut “muslim”, atau juga bisa disebut “ahlul kitab”? Bagaimana sesungguhnya ajaran agama Hindu itu, dan sesuaikah dg ajaran Islam? Bagaimana pendapat anda tentang topik ini?

-rkh-

# Baca juga lanjutan topik ini dalam tulisan : Hindu dan Islam Ternyata Sama

Referensi :

– Ceramah dr. Zakir Abdul Karim Naik, seorang ulama perbandingan agama terkenal dari India, dalam topik : “Persamaan antara Hindu dan Islam (Similarities between Hinduism and Islam).”

  1. maggie
    Agustus 28, 2007 pukul 10:03 PM

    kitab 2 hindu di atas ditulis tahun berapa ya??
    apa memang sebelum islam,kristen atau yahudi turun???

    rkh :

    Sumber referensi menyatakan ada beberapa pendapat, tapi pastinya tidak ada yg tahu.
    Tapi setidaknya kita tahu tradisi Hindu sudah ada sebelum agama2x lain seperti Yahudi, Kristen, Islam, Budha, dll.

  2. Agustus 29, 2007 pukul 12:26 AM

    …Tidaklah diturunkan Rasulullah SAW kecuali sebagai Rahmat untuk semesta alam…

    rkh :

    Subhanallah…
    “Maha benar Allah dengan segala firman-Nya”

  3. Agustus 29, 2007 pukul 2:47 AM

    Masak sih, kalau iya, saya juga ikut senang, menurut analisismu sendiri bagaimana?

    rkh :

    Wallahu a’lam….. mungkin saja mas.. 🙂

    Saya juga bukan ahlinya. Maksudnya saya belum sekalipun membuka kitab suci umat Hindu karena saya memang tidak punya. Yg saya tulis itu hampir murni dari sumber referensi yg saya sebutkan. Tapi mungkin nanti saya akan berusaha memilikinya mengingat topik ini sangat menarik.

    Setidaknya dalil2x Qur’an & hadits yg tercantum pada tulisan saya itu bisa jadi rujukan. Tapi saya memang masih akan mencari tahu lebih banyak lagi.

  4. buyazulfa
    Agustus 29, 2007 pukul 4:00 AM

    Kitab suci yang diturunkan Alloh itu ada 4 : Jabur kepada Nabi Daud, Taurat kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa dan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Kalau pada kitab suci agama Hindu benar ada kabar akan datang Nabi Muhammad, berarti mengacu pada salah satu kitab tadi, yang mana yah?

    rkh :

    Benar, Kitab2x “besar” yg tercantum di Qur’an adalah yg 4 itu. Tapi bukankah ada yg dinamakan zuhuf yg diterima oleh beberapa nabi lain. Maksudnya kumpulan wahyu yg sedikit dan dikumpulkan hanya dalam bentuk beberapa lembar saja.. Jadi mungkin saja bukan berarti kitab suci agama Hindu harus mengacu pada salah satu dari yg 4 itu.

    Tapi saya juga masih ada informasi lain tentang persamaan ajaran Hindu dan Islam (masih dari sumber yg sama). Insyaallah nanti akan saya sambungkan dalam tulisan lain. 🙂

    • aliff
      Desember 7, 2009 pukul 5:25 PM

      Sebenarnya ia datang dari sumber Nabi Ibrahim AS. Suhuf Suci itu dibawa oleh kaum aryan dari Persia yang juga keturubnan Nabi Ibrahim As. Bermukim di lembah Indus, akhirnya agama nabi Ibrahim dipanggil agama hindu. Kegelapan suluhan cahaya menjadikan penganut hindu hilang pedoman terutamanya berkaitan perkhabaran ghaib. Maka ujudlah nama2 dan cerita2 dewa dewi dan sebagainya bagi menerangkan hal2 yang ghaib tersebut…. WA.

      • Lugas
        Juni 6, 2010 pukul 4:59 AM

        Wah Aliff referensinya dari mana? Ok saya tambahkan Brahma itu sepadan dengan kata Ibrahim. Dalam shalat (tahiyyat) ada sebuah pengharapan bahwa keselamatan bukan saja ditujukan kpd Pengikut nabi Muhammad saw. akan tetapi kepada mereka pengikut Brahma (Ibrahim). Dalam Fatihan surat terakhir Allah mewanti-wanti 2 pengikut agama yang sering disebut samawi yakni Yahudi (maghdhubi) dan Nasrani (ad-dhollin) sudah tidak bisa diharapkan kembali ke jalan Islam, jadi Hindu lah yang siap menerima Islam, semoga, dan sejarah telah membuktikannya. Mayoritas ummat Islam tadinya berasal dari ummat Hindu (India, Pakistas, Bangladesh dan Indonesia)

  5. Agustus 29, 2007 pukul 5:28 AM

    analisis yang akurat juga…
    tapi saya blum bisa berpendapat, karena saya bukan ahlinya 🙂

    rkh :

    Iya mas, analisis “dia”, bukan saya.. 😀
    Soalnya saya juga seperti anda, bukan ahlinya..

    Kalau sumber yg saya sebut itu memang orangnya sangat canggih (mungkin jenius..)
    Dia bisa ceramah atau berdiskusi/berdebat ilmiah dg menyebutkan dalil2xnya dg tepat dalam kitab2x suci Islam, Kristen, Yahudi, dan Hindu, yg mana semuanya dia hafal di luar kepala, dan dilakukan dihadapan masing2x umat tsb.

  6. Agustus 29, 2007 pukul 6:18 AM

    Klo melihat refferensinya,di India memang pernah ada tokoh yang dihormati baik oleh penganut hindu dan penganut Islam (maaf lupa namanya)karena sang tokoh menjalankan kedua agama tersebut.berhubung saya belum pernah baca veda ya jadi ga tau tentang kabar Nabi Muhammad,klo bhagavadgita cuman liat film and baca critanya aja.

    rkh :

    Wah..saya gak tau ada tokoh spt itu..
    Oh ya.. ada filmnya toh.. Critanya tentang apa ya..

  7. Agustus 29, 2007 pukul 7:48 AM

    wallohu a’lam…

    Pembahasan yang menarik

    rkh :

    Terima kasih. Mungkin nanti akan ada kelanjutannya dlm tulisan lain. Insyaallah.. 🙂

  8. Agustus 29, 2007 pukul 8:35 AM

    Nungu mo tau tangepan dari umat hindunya nih

    rkh :

    semoga gak ada orang Hindu yg tersinggung.. 🙂

  9. Agustus 29, 2007 pukul 9:05 AM

    sebenarnya sich bukan hanya untuk umat hindu aja, tapi untuk semua umat manusia yang ada di kolong langit ini. betul kan?

    rkh :

    Betul. Sbg orang Islam saya setuju sekali..

  10. Agustus 29, 2007 pukul 9:43 AM

    sebagai umat hindu, saya sudah menyadari bahwa muhammad adalah nabi umat hindu. itu dibuktikan dengan adanya suatu kitab kuno yang menyebutkan mahhammad(versi India) adalah nabi umat hindu. kalki awatara yang dimaksudkan diatas itu bisa berhubungan bisa juga tidak. karena itu hanya analaisis manusia, hanya tuhanlah yang thu. mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan

    rkh :

    Alhamdulillah..
    Saya tadinya tidak menyangka tanggapan dari seorang umat Hindu bisa sebaik ini.

    Benar mas Putu, hanya Tuhan yg paling tahu. Tapi pernyataan anda kalau memang ada suatu kitab kuno yg menyebutkan bahwa Muhammad adalah nabi umat Hindu sangat menarik. Mungkin kapan2x bisa sharing ke saya khan.. 🙂

    Mengenai bagaimana anda menyikapi setelah menyadarinya adalah urusan masing2x pribadi. Betul kan mas Putu..?

    Thx,
    -rkh-

  11. veros
    Agustus 30, 2007 pukul 12:27 AM

    Kalau umat yahudi dan christian menanti juru penyelamat mereka yang masih di tungu tungu dan umat hindu jua masih menunggu kedatangan penyelamat mereka seperti di dalam kitab kitab mereka maka tidak adalah sosok yang mereka tunggu lagi sebenarnya sudah lama datang ia itu pada tahun 1428 dahulu dia adalah Nabi Muhammada SAW.

    Nabi Muhammad adalah penutup segala Nabi dan Rasul.

    rkh:
    Setuju. 🙂

  12. Agustus 30, 2007 pukul 12:52 AM

    cocok … 🙂

    rkh:
    🙂

  13. HIL
    Agustus 30, 2007 pukul 1:10 AM

    kebenaran Al-Musthofa Nabi Muhammad Shollallohi Alaihi wa Alihi Wassalam ….diakui tidak hanya oleh agama-agama bumi dan langit, juga mereka kaum orientalis dan ateis, jika mereka tak sunngkan membaca dan menelaah sikap hidup, perjuangan, dan visi hidup Rasulullah SAAW dalam membangun masa depan umat Islam. Baca dan telaah Quran, hadits para Imam ahlulbayt, dan sunah-sunah/hadits dari ahlussunah….

    percayalah….ada kebenaran…..yang tak diingkari…

    KUNJUNGI…..kami… http://www.hauzah.wordpress.com

    rkh:

    Betul sekali. Saya juga punya banyak referensi tentang itu.
    Terima kasih ajakan & undangannya.. 🙂

  14. Agustus 30, 2007 pukul 1:58 AM

    Subhanallah… ternyata di Kitab Agama Hindu ada juga ya.

    Memang Rasululllah S.A.W bukan hanya diciptakan untuk umat Islam saja, tetapi seluruh umat manusia.
    Baik umat sebelumnya maupun sesudahnya.

    rkh :

    Betul mas, ini hanya salah satu bukti saja, masih banyak juga bukti yg lain

  15. rijalabdullah
    Agustus 30, 2007 pukul 2:14 AM

    Ini baru cerita yang menarik.
    Al Quran memang sebagai kitab abadi dan akan tetap terpelihara sampai akhir zaman. Firman Allah: Innaa nahnu nazzalnaz zikro wa innaa lahuu lahaa fizuun.
    Saya sendiri tidak heran, kalau benar hal tersebut terungkap sekarang. Karena banyak fenomena yang sudah disebutkan dalam Al Quran lebih dari 14 abad yang silam baru terbukti dizaman modern ini, diantaranya manusia dalam rahim berada dalam tiga kegelapan, kemampuan manusia untuk menaiki angkasa raya, seperti yang diungkapkan oleh Al Quran: Yaa ma’syarol jinni wal insi inistatho’tum an tanfuzuu min aqthorissamaawaati fan fuzuu. Laa tanfuzuuna illaa bi sulthoon. dsb.
    Mungkin kita perlu lebih mendalami referensi yang telah anda sebutkan di atas. Jika kita berhasil memecahkan misteri ini tentu ini akan bernilai ibadah juga. Amiin. Salam dari Padang.

    rkh :

    Terima kasih. Insyaallah saya juga masih punya “cerita2x menarik” yg lain. 🙂
    Memang benar banyak kebenaran Qur’an yg baru terungkap belakangan, saya punya banyak referensi tentang itu. Beberapa juga sudah saya tampilkan di blog ini.
    Benar, semoga nanti ada kesempatan untuk lebih mendalaminya. Insyaallah.

    Salam juga dari Jakarta uda 🙂

  16. Amd
    Agustus 30, 2007 pukul 2:56 AM

    Wah, saya sudah cukup lama juga dapat e-mail dengan isi senada postingan ini… Sementara ini mungkin saya ndak bisa komentar banyak, paling-paling “apa iya ya?”

    rkh :

    Benar mas, dulu saya juga pernah, meskipun tidak detail. Tapi dulu saya memang belum mendapatkan referensi yg bagus untuk dapat menilainya “layak dipercaya”. Setelah saya dapat referensi yg saya sebutkan itu barulah saya sadar informasi itu cukup (bahkan mungkin sangat) bernilai.

    Pemikiran “apa iya ya?” itu juga suatu hal yg bagus. 🙂
    Saya tertarik untuk belajar ilmu perbandingan agama juga diawali dg pertanyaan spt itu.. 🙂

  17. dantecurse
    Agustus 30, 2007 pukul 3:15 AM

    hati-hati kalo salah penafsiran n analisis bisa jadi sesat…

    rkh :

    Benar mas, makanya untuk tulisan yg saya pribadi juga belum tahu secara pasti, saya selalu berusaha mencantumkan referensi yg valid & “bisa dipercaya”

  18. dantecurse
    Agustus 30, 2007 pukul 3:16 AM

    bukankah memang Nabi Muhammad untuk semua agama??

    rkh :
    Benar mas 🙂

  19. Agustus 30, 2007 pukul 5:43 AM

    Setuju….

    Muhammad diturunkan bukan untuk segolongan orang, bahkan bukan untuk manusia saja tetapi seluruh mahluk di bumi ini.
    Nah…sebetulnya islam sendiri adalh agama “pamungkas” dari semua agama dan Muhammad sendiri adalah nabi terkahir yang melengkapi dan menyempurnakan ajaran-ajaran terdahulu. Sejarah mengungkapkan, bahwa Hindu adalah semacam ajaran teologis, yang mengajak pengikutnya berbuat baik dan percaya kekuasaaan Tuhan. Dan islam menyempurnakan dengan syariat-syariatnya.

    rkh :

    “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-sempurnakan buatmu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu”. (Al-Maaidah : 3)

  20. September 3, 2007 pukul 9:30 PM

    sesunguhnya utusan-utusan 4JJI berjumlah sangat banyak, namun yang wajib untuk diketahui hanyalah 25 orang saja. kalau utusan-utusan 4JJI lebih dari 25, maka kitabullah sangat mungkin lebih dari yang 4 [namun yang wajib diketahui hanyalah 4]. karena tiap utusan selalu diberi kewajiban untuk menyebarkan ilmu syari’at, thariqat, dan haqiqat. dan tentu ajaran-ajaran seorang utusan yang disebarkan pada suatu kaum dikompilasi sebagai satu kitab oleh murid [meski bukan sebagai salah satu kitab yang wajib diketahui].
    dengan kata lain, apa yang saudara tulis adalah sebuah kebenaran yang bisa diterima oleh akal. dan dengan demikian, tidak alasan lagi bagi umat hindu untuk menolak kehadiran Al Islam sebagai agama tunggal bagi umat manusia.
    Wallahu a’lam…

    rkh :

    Benar. Terima kasih atas info-nya.

  21. September 4, 2007 pukul 9:59 AM

    kalo mmenurutku itu….

    islam ya islam

    hindu ya hindu…

    enak aja….

    rkh :

    Perbedaan pendapat itu adalah hal yg wajar, tinggal bagaimana menyikapi & menyampaikannya saja.. 🙂
    Apalagi kalau disertai analisa & argumentasi yg baik 🙂

    • Juni 6, 2010 pukul 6:12 AM

      SETUJU BANGET !!! ???

      Tahlilan yang dihubungkan dengan kematian, 3 harinya, 7 harinya, 40 harinya, 100 harinya sejuta harinya dll. adalah bentuk sinkretis antara Islam dan Hindu. Syekh Abdul Qodir Jaelani yang mirip dianggap dewa yang selalu disebut-sebut dalam acara apapun: tahlilan, syukuran rumah, aqiqah, kenaikan kelas siswa, menanam padi, makan liwet bersama, dan seabreg-abreg acara apapun kedudukan beliau dimata sebagian ummat Islam bagaikan dewa tertentu dalam agama Hindu. Serta, bentuk-bentuk sinkretisme lainya harus segera dipisahkan. Islam ya Islam, Hindu ya Hindu, betul…betul… teh Fira I am verry agree banget…………………!!!???

  22. privadi
    September 4, 2007 pukul 2:03 PM

    ijinkan saya sumbang pemikiran.

    Dalam BHAGAVAD-GITA (GITA TUHAN) 4.7

    di sabdakan:

    kapan pun dan di mana pun pelaksanaan DHARMA merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan DHARMA merajalela-
    pada waktu itulah AKU sendiri menjelma(AVATARA) ..wahai putra keluarga Bharata.

    saya sangat berbahagia sekali jika saudara-saudara saya UMAT ISLAM menjalan kan ajaran ISLAM dengan keyakinan dan keteguhan hati begitu juga UMAT HINDU yang melaksanakan BHAKTI secara tulus . karena TUHAN yang kita sembah sejatinya adalah SATU.

    rkh :

    Terima kasih mas Privadi. 🙂

    Tentang ayat yg anda cantumkan itu juga ada sedikit pembahasan dari sumber referensi yg belum termuat di tulisan saya, yaitu sbb :

    Kebanyakan umat Hindu percaya bahwa yg dimaksud Avtar adalah Tuhan yg turun sendiri ke bumi, spt dalam :
    Bhagavat Gita (4) : 7-8 –> Ketika agama telah dirusak dan bangkitnya kebatilan, maka Saya akan menjelmakan diri untuk melindungi kebenaran dan untuk menghancurkan kejahatan dan untuk menegakkan yg benar, dan Saya akan lahir pada setiap jaman
    Bhagavat Purana Khand 9 Adhyay 24 Shloka 56 –> Ketika kebenaran itu telah hancur dan perbuatan dosa telah semakin merajalela, Saya akan menjelmakan diri.

    Tapi konsep Avtar ini seperti yg umum dipercayai umat Hindu, ternyata tidak terdapat sedikitpun dalam kitab Weda, padahal Weda adalah kita suci utama yg paling diagungkan dan bernilai wahyu dari Tuhan. Karena itu para cendekiawan Hindu mengatakan konsep Avtar yg dipercayai umat Hindu itu berbeda, karena Avtar adalah kata yg melambangkan kepemilikan Tuhan, dan itu tidak berarti Tuhan sendiri yg turun tapi menunjukkan pada orang yg diutus Tuhan.

    Dan kalau kita membaca di Weda tidak ada konsep Avtar, tapi Weda mengatakan tentang manusia biasa, seorang resi yg diutus Tuhan untuk membimbing umat manusia. Maka makna yg paling tepat adalah seperti dalam konsep Islam bahwa Tuhan memilih dari diantara sekian banyak manusia, dan ia bertugas untuk membimbing umat manusia berdasarkan apa yg diterimanya dari Tuhan.

    Tentang Tuhan yg satu, saya juga ada pembahasan tentang itu yg masih berkaitan dg tulisan yg ini. Silakan anda ikuti tulisan saya selanjutnya. 🙂

  23. Budi Sarwono
    September 8, 2007 pukul 7:00 PM

    Pada dasarnya saya setuju, tp semua itu harus di analisa dalam2 dan seksama. Dan utk umat Hindu semoga tdk tersinggung, ini hanya sebagai khasanah utk menambah wawasan akan keterbatasan kita sbg manusia saja, kalau dpt diterima alhamdulillah, tdk diterima juga

  24. Budi Sarwono
    September 8, 2007 pukul 7:00 PM

    Pada dasarnya saya setuju, tp semua itu harus di analisa dalam2 dan seksama. Dan utk umat Hindu semoga tdk tersinggung, ini hanya sebagai khasanah utk menambah wawasan akan keterbatasan kita sbg manusia saja, kalau dpt diterima alhamdulillah, tdk diterima juga gapapa…

    rkh :

    Benar. Lagipula penekanan di sana adalah bukan untuk menyalahkan atau bahkan menghina, tapi justru untuk mencari inti yg bisa menyatukan kedua umat, spt yg dicetuskan oleh sumber referensinya yg menyatakan kalau kedua umat agama tsb mengetahui persamaan2x diantara mereka, mungkin mereka akan lebih mudah untuk bersatu (Hal ini didasari oleh banyaknya pertikaian antar umat kedua agama di India sana)

  25. rkh
    September 10, 2007 pukul 3:03 PM

    @All

    Seperti yg sudah saya janjikan sebelumnya, ada sebuah tulisan lagi yg merupakan kelanjutan dari tulisan ini tentang persamaan Hindu dan Islam. Anda bisa membacanya di tulisan saya “Hindu dan Islam Ternyata Sama ?

    Semoga bisa menambah wawasan kita semua.

    -rkh-

  26. sejati
    September 12, 2007 pukul 2:01 PM

    @ rkh,

    Tentang Nabi Muhamad, artikel ini menarik sekali. Ini situsnya: http://religi.wordpress.com/2007/03/16/agama-langit-dan-agama-bumi/

    ——————
    rkh :

    Wah.. anda komentar dg co-past tulisan orang bulat2x..? 🙂
    Tapi tidak apa2x, terima kasih tulisan co-past-nya

    Kalau anda amati dg jujur, tulisan saya diatas tidak bernilai “permusuhan” or “perpecahan”, terbukti komentar2x dari umat Hindunya sendiri juga bernilai “positif”, malah ada yg mendukung informasi yg saya berikan. Tulisan yg anda co-past ini juga sudah pernah saya baca, pendapat saya tentang tulisan itu… no comment. 🙂 Maksudnya tidak untuk saat ini, =mohon maaf= karena saya sedang puasa. 🙂 tapi nanti insyaallah akan saya tanggapi..

    Mohon maaf juga, hasil co-past anda (yg sangat panjang) di kolom ini terpaksa saya simpan dulu, tapi insyaallah nanti akan saya tampilkan lagi kalau saya ingin menanggapinya. Kalau ada yg ingin membacanya kan juga bisa langsung lewat link yg anda cantumkan.. OK..? 🙂

    UPDATE :

    Ternyata tulisan yg anda co-past tidak ada menyebutkan tentang nabi Muhammad sama sekali, entah apa maksud anda menuliskan spt itu,

  27. Ida Bagus Anom
    September 13, 2007 pukul 12:09 PM

    -Om swstiyastu-
    ttg ramalan kalki avatar = muhammad (walaupun hanya analisis semata), klo saya sebagi umat hindu dharma, setuju2x saja, banyak teladan yg dilakukan oleh nabi muhammad saw. tp seperti yg ada di al-quran, agamamu agamamu,agamaku-agamaku, analisis saya mirip seperti
    “evam eka adityam brahman” = “TUHAN itu satu, tp banyak orang bijak menyeutkan dengan banyak nama. ya, seperti semua agama di dunia ini yg mengajarkan ttg ke BENARAN ( DHARMA ). GLORY FOR GOD=).

    ————————-
    rkh :

    Terima kasih.

    Benar, semua memang cuma analisis semata, tapi tetap ada kemungkinan hal itu memang benar. 🙂

    Tentang konsep Tuhan yg satu juga bisa anda lihat di tulisan saya “Hindu dan Islam ternyata sama ?
    Kebenaran memang hak dari semua orang, dan bagaimana orang menyikapinya setelah mengetahuinya adalah urusan dan hak masing2x orang. 🙂

    Salam.

  28. September 14, 2007 pukul 12:16 AM

    Suatu hari Rasulullah saw melakukan perjalanan dengan beberapa sahabatnya. Di tengah jalan beliau berjumpa dengan sekelompok anak-anak. Setelah mengucapkan salam kepada beliau saww, pandangan anak-anak itu tak pernah lepas dari wajah suci Rasulullah saw. Rasulullah saw bertanya kepada anak-anak yang belum berusia baligh itu tentang mengapa mereka memandangi beliau semacam itu.

    Mereka menjawab, ”Kami mencintai Anda!”

    Rasul saww bertanya, ”Apakah cinta kalian kepadaku melebihi cinta kalian kepada ibu kalian?”

    Mereka menjawab, ”Ya!”

    Rasul bertanya lagi, ”Apakah cinta kalian kepadaku melebihi cinta kalian kepada kedua mata kalian sendiri?”

    Mereka menjawab, ”Ya, cinta kami kepada Anda melebihi cintai kami kepada kedua mata kami”

    Rasul bertanya lagi, ”Apakah kalian lebih mencintaiku atau lebih mencintai Allah?”

    Mereka terperanjat dan diam.

    Tapi tak lama kemudian mereka menjawab, ”Wahai Rasulullah, yang menyebabkan kami mencintai Anda adalah kecintaan kami kepada Allah”

    Rasulullah saw merasa kagum atas jawaban anak-anak yang masih kecil itu. Lalu beliau bersabda kepada para sahabatnya,”Kita seharusnya demikian”

    Beliau menambahkan,”Sesungguhnya landasan iman yang paling kuat adalah cinta dan benci karena Allah”

    Adalah mustahil seseorang dapat mencintai Allah tanpa mencintai Rasul-Nya, dan mustahil seseorang bisa mencintai Rasul-Nya, tanpa mencintai Ahlul Bait Rasul.

    ref: http://qitori.wordpress.com/

    ———————
    rkh :

    Terima kasih mas, kisahnya sangat bagus dan sangat “filosofis” 🙂

  29. mulyadi
    September 23, 2007 pukul 5:09 AM

    Assalamu alikum Wr. Wb ?

    Sebelumnya bolehkah saya memanggil sodara dengan sebutan “Kaka” ?
    Ka terimakasih atas segala informasinya yang menurut sayah sangat baik sekali untuk pengatahuan kita sebagai umat islam, baik ilmu mengenai teknologi maupun ilmu pengetahuan Agama, Budaya dan sosial.

    Ka kalo boleh nih saya minta ijin untuk menyampaikan informasi yang kaka paparka ini pada temen-temen saya.

    Wassalam

    Mulyadi

    ———–
    rkh :

    Wa’alaikum salam wr. wb.

    Boleh anda panggil saya apa saja asalkan maknanya tetap baik.. 🙂

    Alhamdulillah. Saya senang sekali kalau apa yg saya berikan di sini bisa berguna buat orang lain dan umat. Dan ini akan lebih memacu saya untuk berbagi lebih banyak lagi dg anda semua apa yg mampu saya amalkan.

    Silahkan saja kalau ingin membagikannya dg teman2x anda. Bahkan boleh juga untuk memberikan link blog saya ini ke teman2x anda, sehingga bila saya ada sharing yg lain lagi dapat cepat sampai informasinya.

    Terima kasih.

  30. Adi
    September 28, 2007 pukul 7:54 PM

    Allahu Akbar, mari sahur dulu yuk ntar dilanjutin lagi….

    ———-
    rkh :

    wah.. anda bangun sahur langsung ngeblog atau malah belum tidur..? 🙂

    Tapi insyaallah kalau baca2x tulisan di blog saya tetap berpahala kok.. 🙂

  31. igusti putu b
    September 29, 2007 pukul 2:08 PM

    apa pun yang menjadi analisa anda asal itu demi kebaikan tidak ada salahnya untuk ditelaah. tapi menurut saya selama sesorang itu memberikan ajaran demi kebaikan jaman ini maka orang itu memanglah orang suci. kalau anda katakan nabi muhamad adalah nabi bagi agama hindu mungkin ada benarnya, tapi menurut saya bukannya kalki awatara tapi melainkan percikan dari awatara. kalo anda menyangkal bahwa awatara itu adalah tuhan turun kedunia, perlu saya jelaskan maksud dari tuhan turun kedunia disini adalah bahwa manusia itu dijiwai dari tuhan itu sendiri. di ajaran hindu tidak mengenal pengkultusan, agama weda adalah agama yang langsung di turunkan oleh tuhan tanpa di wahyukan. di dalam bagawat gita memang dituliskan. dengan cara apapun kamu menyembah kepadaku asal dilakukan dengan ke iklasan maka persembahan itu aku terima. semua agama di dunia ini bagi saya adalah agama sekte hindu. mohon maaf kalo opini saya ini menyingung.

    ——————-

    rkh :

    Halo mas Putu,

    Terima kasih komentarnya, saya akan coba tanggapi. 🙂

    apa pun yang menjadi analisa anda asal itu demi kebaikan tidak ada salahnya untuk ditelaah. tapi menurut saya selama sesorang itu memberikan ajaran demi kebaikan jaman ini maka orang itu memanglah orang suci.

    Anda benar. “Orang suci” itu memang bisa saja ada dimana saja di jaman apa saja. Hanya saja menurut saya orang suci tidak sama dg nabi. Setiap nabi mestinya adalah orang suci, tapi tidak semua orang suci bisa disebut nabi.

    kalau anda katakan nabi muhamad adalah nabi bagi agama hindu mungkin ada benarnya, tapi menurut saya bukannya kalki awatara tapi melainkan percikan dari awatara. kalo anda menyangkal bahwa awatara itu adalah tuhan turun kedunia, perlu saya jelaskan maksud dari tuhan turun kedunia disini adalah bahwa manusia itu dijiwai dari tuhan itu sendiri.

    Pendapat orang memang bisa tidak sama, dan ini sah2x saja. 🙂

    Umat suatu agama memang bisa mengatakan bahwa ajaran mereka sebenarnya spt ini atau spt itu. Tapi saya sering mengatakan kalau apa yg dipercayai umat suatu agama itu belum tentu adalah ajaran yg sebenarnya yg ada di agama tsb, dan untuk mengetahuinya lebih valid adalah dari ayat2x kitab sucinya.

    Tentang kalki awatara, mungkin saja anda benar maksudnya spt itu, sedangkan spt pada tanggapan saya thd komentar mas privadi, ada ayat2x spt di Bhagavat Gita (4) : 7-8 dan Bhagavat Purana Khand 9 Adhyay 24 Shloka 56 yg menyatakan bahwa Tuhan akan turun dan menjelmakan dirinya di bumi ini untuk menegakkan kembali kebenaran, banyak orang Hindu yg menganggap maksud ayat2x ini adalah mutlak Tuhan sendiri yg “turun”, akan tetapi konsep Tuhan sendiri yg turun itu ternyata tidak ada di dalam Weda yg bernilai wahyu, tapi yg ada di Weda adalah konsep seorang resi yg diutus Tuhan untuk membimbing manusia. Para cendekiawan Hindu juga menyatakan bahwa sebenarnya kata Avtar (Awatara) adalah kata yg “melambangkan kepemilikan Tuhan”, dan itu tidak berarti Tuhan sendiri yg turun tapi menunjukkan pada orang yg diutus Tuhan. Konsep ini jelas terdapat dalam Weda dan kitab2x lain.

    Sedangkan kalau spt yg anda tuliskan itu, “manusia itu dijiwai dari Tuhan itu sendiri” sebagai makna kalki awatara, definisinya bisa sangat kabur sekali. Anda harus bisa jelaskan lebih banyak yg anda maksudkan itu.. 🙂

    di ajaran hindu tidak mengenal pengkultusan, agama weda adalah agama yang langsung di turunkan oleh tuhan tanpa di wahyukan.

    Bagaimana konsep agama yg “diturunkan oleh Tuhan tanpa diwahyukan” itu menurut anda? Lantas bagaimana menurut kepercayaan umum dalam Hindu (baik awam maupun cendekiawan) bahwa diantara banyak kitab2x yg dipakai, ada kitab Weda yg bernilai wahyu Tuhan? Lalu siapa yg menulis kitab2x Weda ini, dan berdasarkan apa kalau bukan wahyu?

    di dalam bagawat gita memang dituliskan. dengan cara apapun kamu menyembah kepadaku asal dilakukan dengan ke iklasan maka persembahan itu aku terima. semua agama di dunia ini bagi saya adalah agama sekte hindu. mohon maaf kalo opini saya ini menyingung.

    Kalau ayat dalam Bagawat Gita ada yg memang berbunyi demikian, itu bagus sekali. Ada referensi ayatnya? Saya suka ayat itu. Tapi tentunya yg dimaksud dg cara apapun itu adalah dg cara yg “benar”, karena kalau tidak dg cara yg benar, apakah benar Tuhan mau menerimanya? Misalnya saja, kalau seseorang berniat beribadah dg ikhlas pada Tuhan, dan dalam keadaan normal ia melakukannya dengan memakan daging manusia dan meminum darahnya meskipun agamanya tidak menyuruhnya demikian, apakah menurut anda Tuhan akan menerimanya? Jadi dg keikhlasan itu harus tetap dalam rel yg benar, dan dg cara yg benar itu ya tentu saja sesuai dg tuntunan yg diajarkan sbg dasar agamanya, yaitu kitab sucinya.

    Kalau bagi anda semua agama adalah sekte Hindu ya itu hak anda untuk menganggapnya begitu asal tidak merugikan pihak lain. Itu sah2x saja. Hanya saja ada pertanyaan menarik di sini, yaitu sbg sekte dari “Hindu” yg mana? Hindu yg sesuai dg ajaran kitab sucinya dan para cendekiawannya spt yg sudah saya uraikan di 2 tulisan saya itu, ataukah Hindu yg secara umum dipercayai oleh umat Hindu awam? Kalau yg dimaksud adalah dari “Hindu” yg saya uraikan di 2 tulisan saya itu, jelas saya tidak keberatan, karena di sana memang ada konsep2x Tuhan, ajaran, dan nabi yg sama dg Islam. Itu hanya masalah nama saja. Walaupun ajaran yg sama itu tentu saja “edisi” yg terakhir turun adalah yg paling disempurnakan, analoginya juga mirip dg edisi terbitan buku dimana edisi yg terbit belakangan adalahyg memuat revisi2x, tambahan, dan penyempurnaan dari edisi sebelumnya.

    Bahkan konsep 2x itu juga yg sebenarnya ada di kitab suci agama2x lain spt Yahudi dan Kristen (kapan2x akan saya buktikan di blog ini, insyaallah). Juga bahkan sebenarnya ramalan kedatangan nabi Muhammad sbg orang yg ditunggu2x sbg pembaharu iman juga terdapat dalam kitab suci agama yg tidak mengajarkan konsep Tuhan dg jelas spt agama Budha, bahkan termasuk juga ada dalam kitab suci agama yg jelas2x pagan yaitu Zoroaster (kaum penyembah api). Referensinya juga sama dg yg saya gunakan di tulisan ini.

    Allah maha adil, jika jauh sebelum Al-Qur’an dan nabi Muhammad datang ke dunia ini, dalam lingkungan dan kualitas berpikir manusia yg hanya sanggup untuk memahami agama yg ada di lingkungannya saat itu, Allah tetap menjanjikan pahala bagi mereka yg sungguh2x beribadah pada Tuhan-nya dan berbuat baik, walaupun pemahaman ketuhanan dan keagamaan mereka masih belum benar. Dan entah dg cara bagaimana, Allah tetap menyisipkan petunjuk pada kitab suci mereka akan ramalan munculnya agama yg benar yg akan datang kemudian yg akan dibawa oleh seorang utusan yaitu nabi Muhammad, dimana agama itulah yg harus mereka ikuti setelah kedatangannya nanti.

    Dan kalau kita perhatikan sejarah agama2x, ajaran yg dibawa oleh nabi Muhammad adalah ajaran yg turun paling belakangan dibanding semua agama2x besar dan utama di dunia ini. Jadi sepanjang spt yg saya uraikan tadi, opini anda itu tidak perlu menyinggung siapa2x, karena sangat masuk akal 🙂

    Terima kasih. Salam.

  32. Oktober 3, 2007 pukul 4:00 AM

    Harap dibedakan…..Di agama Hindu kalki itu reinkarnasi Tuhan…. bukan nabi kaya nabi muhammad..

    Hindu itu ajaran yang abadi…..
    n Cinta kedamaian…. semakin didalami akan mendatangkan kedamaian bukan keinginan untuk memusnahkan agama lain…
    ada reinkarnasi… tidak sesat

    ——————

    rkh :

    Tentang Kalki Autar sudah saya jelaskan berkali-kali baik dalam tulisan maupun tanggapan thd beberapa komentar lain. Kalau di sini saya tulis lagipun akan tetap sama, jadi saya kira anda bisa melihat2x lagi ke sana.

    Siapa yg ingin memusnahkan agama lain? 🙂

    Tentang reinkarnasi dalam Hindu saya juga sudah jelaskan dalam tulisan “Hindu dan Islam ternyata sama?”, anda bisa merujuk ke sana.

  33. mongkeg
    Oktober 5, 2007 pukul 9:50 AM

    test

  34. komang beachboy
    Oktober 6, 2007 pukul 1:48 AM

    hhhmmm…. skenario yang mengesankan sekaligus jumplalitan ….
    seandainya demikian adanya maka muhammad juga adalah mengakui keberadaan dewa dewa dalam hindu, karma phala, reinkarnasi, pemujaan terhadap ka’bah yang didalamnya berisi lingga yoni/batu/berhala pula
    semoga muhammad dan para penganutnya tersucikan dan kembali ke jalan yang benar
    om shanti shanti shanti om

    ——————–

    rkh :

    hhhmmm…. skenario? Apanya yg skenario..? Memangnya filem.. 🙂 sori becanda..

    “….maka muhammad juga adalah mengakui keberadaan dewa dewa dalam hindu, karma phala, reinkarnasi, pemujaan terhadap ka’bah yang didalamnya berisi lingga yoni/batu/berhala pula”

    Waks.. nabi Muhammad mengakui spt itu? Memuja Ka’bah yg berisi lingga/yoni/berhala? Haha.. anda bercanda rupanya.. 😀

    Maaf, anda tampaknya tidak menyimak tulisan saya dg baik, coba anda ulangi lagi membacanya dg lebih baik. Jelas terlihat anda tidak memahami tulisan saya..

    Saya sudah banyak menjelaskan sebelumnya, tidak perlu lagi saya ulang2x di sini. Anda hanya perlu membaca tulisan “Hindu dan Islam ternyata sama?” dan “Tuhan atau Agama, mana yang anda pilih?”, serta semua diskusi saya dg para komentator di tulisan ini dan kedua tulisan tadi, semua pertanyaan anda akan terjawab dg sendirinya. Oh iya.. satu lagi, gunakan akal budi dalam mencernanya.. OK.. 🙂

    Terima kasih..

  35. komang beachboy
    Oktober 6, 2007 pukul 1:59 AM

    sekali lagi nimbrunkk ….
    mungkin islam membutuhkan pedoman yang lebih dlem dalam menjalankan ajaran agamanya sehingga islam merasa perlu untuk membenar2kan mengklaim2kan menyetara2kan menyambung2kan agar keliatan bahwa ajaran islam sama dengan ajaran hindu
    buat saya ngga masalah, mau klaim ini itu, silahkanlah dikutip ayat2 dalam wedha untuk ditambahkan ke dalam kitab alkuran..agar islam di dunia menjadi islam yang damai
    semoga para muslimin terdamaikan hatinya, bumi ini sudah terlampau parah karena peperangan antar agama2 semit, dan wahai kalian para semiter kembalilah menuju ajaran yang sujati…hindu dan buddha

    semoga pikiran damai datang dari segala arah

    ——————–

    rkh :

    Terima kasih. Tapi kami umat Islam sudah punya pedoman yg lebih dari cukup untuk membimbing umat Islam dan seluruh umat manusia, yaitu Al-Qur’an dan sunnah rasul. Isi Al-Qur’an juga sudah lebih dari cukup, tidak perlu ditambahi lagi dari manapun.

    Ehm.. anda orang Hindu atau Budha.. kok bawa2x dua-duanya, cari teman ya.. atau mencoba menghasut..? 🙂 sori bercanda..

    Peperangan di dunia bukan cuma antar pemeluk agama semit kok. Di India pemeluk Islam dan pemeluk Hindu yg malah sering bertikai. Jadi itu semua adalah manusianya, bukan agamanya. Sepanjang manusia tidak mau berusaha untuk memahami benar pesan2x Tuhan dalam agama, pertikaian2x spt itu akan selalu mungkin terjadi. Hal ini diperparah dg banyaknya orang yg mengajarkan agama hanya dg doktrin, sehingga umat tidak dapat memahami dg benar bagaimana sesungguhnya pesan2x Tuhan dalam agamanya.

    Mudah-mudahan pendapat anda ini bukan berasal dari pikiran kotor yg datang dari segala arah.. 🙂

    Maaf bercanda.. salam.. 🙂

  36. mongkeg
    Oktober 6, 2007 pukul 10:16 AM

    3. Argumen ketiga berhubungan kuat dengan Bhavishya Purana atau Kitab Ramalan2. Prati Sarg Parv III: 3, 3, ayat 5-27 menjelaskan secara rinci mengenai perbuatan2 Muhammad, pendirian agama yang baru dan bahkan memberikan nama sang nabi secara tepat. Jadi sekarang kita mempertanyakan mengenai bagaimana otentiknya kitab ini. Menurut kebanyakan pakar, buku ini adalah hasil kompilasi berabad-abad, dengan para penulisnya yang seolah-olah menuturkan pengetahuan2 sejarah sebagai ramalan2 bagi masa yang akan datang. Pengarang berargumen bahwa “Sesuatu telah terjadi sehingga kitab2 Purana yang sekarang ini bukanlah lagi sama seperti kumpulan yang ditunjukkan oleh kitab2 Veda, kitab2 yang asli telah hilang”. Saya akan tercengang-cengang kalau yang ngomong ini adalah seorang Hindu, karena sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kitab2 Purana ditulis SETELAH kitab2 Veda dan kitab2 Veda TIDAK PERNAH menyebut2 Purana. Namun inilah membuat Mr. Haq dan Dr. Naik mengada-ada, menciptakan mainan orang-orangan khayalan supaya mereka lalu bisa meruntuhkannya. Dia juga berargumen bahwa sumber2 itu tidaklah mungkin dapat ditambah2kan dalam masa2 sesudahnya karena kitab2 Purana itu sudah sering dibacakan secara umum jadi tidak mungkinlah diubah2 lagi. Namun demikian, hanya cerita2 yang umum saja dari 18 Purana yang dibacakan dalam ibadah2 dan Bhavishya Purana adalah bagian yang jarang dibacakan di hadapan umum. Bahkan taruhlah jika kita terima kitab ini sebagai otentik, dua pertanyaan akan muncul. Yang pertama, mengapa kitab tersebut baru berisi ramalan2 setelah Ratu Victoria bertahta? Mengapa Tuhan tiba2 saja memutuskan untuk menghentikan segalah wahyuNya pada waktu yang sangat mencurigakan ini? Tentu akan lebih pantas untuk melanjutkan (bahkan melalui alim-ulama Muslim) atau untuk mengentikan saja semua ramalan2 semacam ini seiring dengan MUNCULnya Islam beserta Buku ‘sempurna’nya yaitu Qur’an yang digembar-gemborkan sebagai kitab penutup segala kitab lain. Kedua, Purana itu isinya penuh dengan kisah2 perbuatan para dewa dan kesimpulan bahwa satu2nya dewa yang layak dipuja adalah Surya, sang Dewa Matahari. Jika kitab tersebut otentik maka harusnya semua kisah2 semacam demikian juga harusnya diterima dan karenanya harusnya juga matahari-lah yang sekarang harus kita sembah. Namun, kebanyakan Muslim belum pernah membaca keseluruhan kitab ini; mereka yang pernah, akan mengatakan bahwa bagian2 yang sedemikian tadi mestilah merupakan bentuk2 korupsi. Tetapi kaum Hindu juga dapat saja memakai cara2 main comot dan menyatakan bahwa bagian2 yang berhubungan dengan Islam itulah yang tidak dapat dipercaya. Bhavishya Purana secara lengkap dijabarkan sebagai:

    “Bhavishya Purana. Inilah yang dikatakan kepada Manu oleh Surya (Matahari). Ini mengenai kejadian2 yang akan datang. Kitab ini memuja Surya (Matahari), Agni (api) dan Naga (ular naga). Ada tambahan mengenai beberapa tempat2 suci Bharata dan hak2 para peziarah. Kitab ini berisi 14,000 ayat dan dipertimbangkan sebagai yang uttama (utama) untuk dipersembahkan kepada seorang brahmin pada saat bulan-penuh dalam bulan Pausha”

    dst……………….

    Lengkapnya dapat anda baca di……………………………………………………. (tolong yg berkepentingan untuk memberikan link-nya)

    Atau lengkapnya di : http://www.faithfreedom.org/Articles/Prasadh51229.htm

    (Tulisan dipotong oleh moderator karena terlalu panjang dan membuat loading tulisan ini menjadi sangat lambat – rkh- )
    ————————————————

    rkh :

    Oh.. ini komentar yg anda tunggu2x sampai menuduh saya tidak netral dan menyembunyikan informasi.. 🙂

    Saya baru menerima ini, rupanya dia tidak ditampilkan karena banyak mengandung link, dan kesambet oleh mas Akismet karena dikira spam.. 🙂
    Sayang sekali anda tidak memilih untuk positive thinking dulu sebelum menghakimi orang lain… 🙂

    Nah, dg tampilnya komentar ini saya harap anda cukup puas.. 🙂

    Malah untuk membuat lebih netralnya lagi, saya akan sertakan di bawah ini diskusi di sebuah blog yg membahas tulisan S. Prasadh itu.. 🙂

    Salam.. 🙂

    “Is muhammad really predicted in Hindu scriptures?”

    Rebuttal to Faith Freedom: Muhammad is not predicted in Hindu scriptures
    S. Prasadh Exposed

    The article is located here: http://www.faithfreedom.org/Articles/Prasadh51229.htm

    S. Prasadh writes:

    1. The first premise is based on the Qur’anic belief that There Never Was A People Without A Warner:
    Qur’an 35:24, Qur’an 16:36, Qur’an 4:164, Qur’an 3:81-82 all declare that Allah had sent messengers or apostles before to various nations of the earth telling them to worship Allah and accept the apostles as His messenger. To the Muslims these verses mean that every religion had its prophet of whom Muhammad is the last and final. From this they deduce that scriptures of other religions must contain mention of Muhammad. To a Muslim there is no proof needed but the Koran; but for unbelievers the Koran by itself is no proof. Satisfactory proof is yet to be given that Allah exists or that the Koran is God’s Revelation. Nor does it automatically follow that Mohammed’s arrival would be predicted anywhere. FFI contains many articles that actually questions and sometimes disproves the credibility of both.

    My Response:

    From this they deduce that scriptures of other religions must contain mention of Muhammad.
    Incorrect, no Muslim deduces that the Prophet must be mentioned in their books. The truth is that this research or discovery was made by Hindu Pandits.
    A Hindu scholar Prof. Pundit Vaid Parkash writes,
    ***** The Last Kalki Autar (Messenger) that the Veda has foretold and who is waited on by Hindus is the Prophet Muhammed ibn Abdullah (saw) *****
    A recently published book in Hindi has raised a lot of hue and cry all over India. In the event of the author being Muslim, he would have been jailed AND a strict ban would have certainly been imposed on the printing and the publishing of the book.
    The author of this important research work “Kalki Autar” i.e. “Guide and Prophet of whole universe” comes of a Bengali race and holds an important portfolio at Ilahabad University. Pundit Vaid Parkash is a Brahman Hindu and a well known Sanskrit scholar and research workder.
    Pundit Vaid Parkash, after a great deal of toil and hard-work, presented the work to as many as eight great Pundits who are themselves very well known in the field of research in India, and are amongst the learned religious leaders. Their Pundits, after thorough study of the book, have acknowledged this to be true and authentic research work.

    Important religious books of India mention the guide and prophet by the specific name of “Kalki Autar” it denotes the great man Muhammed (saw) who was born in Makkah. Hence, all Hindus where-ever they may be, should wait no longer for any other ‘kalik autar’ but to embrace Islam and follow in the footsteps of the last Messenger of Allah (swt) who was sent in the world about fourteen hundred years ago with a mission from Him and after accomplishing it has long ago departed this world. As an argument to prove the authenticity of his research, Pundit Vaid Parkash quotes from the Veda, a sacred book among Hindus:
    1. Veda mentions that ‘kalki autar’ will be the last Messenger/Prophet of Bhagwan (Allah) to guide the whole world. Afer quoting this reference the Pundit Parkash says that this comes true only in the case of Muhammed (saw).
    2. According to a prophecy of Hinduism, ‘kalki autar’ will be born in an island and that is the Arab territory which is known as ‘jazeeratul Arab’.
    3. In the ‘sacred’ book of Hindus the father’s name of ‘kalki autar’ is mentioned as ‘Vishnu Bhagat’ and his mother’s name as ‘somanib’. In sanskrit, ‘vishnu’ stands for Allah (swt) and the literal meaning of ‘bhagat’ is slave.
    ‘Vishnu Bhagat’ therefore, in the Arabic language will mean Allah’s slave (Abdullah). ‘Somanib’ in Sanskrit means peace and tranquilty which in arabic is denoted by the word ‘Amina’. Whereas the last Messenger Muhammed’s (saw) father and mother’s names were Abdullah and Amina respectively.
    4. In the big books of Hindus, it is mentioned that ‘kalki autar’ will live on olive and dates and he will be true to his words and honest. In this regard Pundit Parkash writes, “This is true and established only in the case of Muhammed (saw)”.
    5. Veda mentions that ‘kalki autar’ will be born in the respected and noble dynasty of his land. And this is also true as regards Muhammed (saw) as he was born in the respected tribe of Quraish who enjoyed great respect and high place in Makkah.
    6. ‘Kalki Autar’ will be taught in the cave by Bhagwan through his own messenger. And it is very true in this matter. Muhammed (saw) was the only one person in Makkah who has taught by Allah’s Messenger Gabriel in the cave of Hira.
    7. It is written in the books which Hindus believe that Bhagwan will provide ‘Kalki autar’ with the fastest of a horse and with the help of which he will ride around the world and the seven skies/heavens. The riding on ‘Buraq’ and ‘Meraj’ by the Prophet Muhammed (saw) proves that
    8. It is also written in the Hindus’ books that ‘kalki autar’ will be strengthened and heavily helped by Bhagwan. And we know this fact that Muhammed (saw) was aided and reinforced by Allah (swt) through His angels in the battle of Badr.
    9. Hindus’ books also mention that ‘kalki autar’ will be an expert in horse riding, arrow shooting, and swordsmanship. What Pundit Vaid Parkash comments in this regard is very important and worth attention and consideration. He writes that the age of horses, swords, and spears is long ago gone and now is the age of modern weapons like tanks, missiles, and guns, and therefore it will be unwise to wait for ‘kalki autar’ bearing sword and arrows or spears. In reality, the mention in our books of ‘kalki autar’ is clearly indicative of Muhammed (saw) who was given the heavenly book known as Al-Qur’an.

    The Jewish Bible also mentions the name of Prophet Muhammad (peace be upon him) twice, once in Songs of Solomon and once in Haggai 2:7 where it says that Muhammad of all nations will come. Every other Prophet was sent only for their own nation and therefore, the Bible also supports the Islamic claim confirmed by Hindu books and scholars.

    S. Prasadh writes:

    2. The next argument is based on linguistics:
    The writers seem to indicate that Sanskrit has been borrowed from Arabic. They have found this by an analysis of the Vedas.

    My Response:

    This argument or this entire point needs not be answered as the accuser is relying on silly tricks of false interpretations. The interpretations may be wrong or right but the translations used are by Pandit Raja Ram and they are reliable, unbiased and accepted by all Hindus.
    http://truthisproven.blogspot.com/2007/02/muhammad-promised-last-prophet-in.html
    The argument of who these people are is not relevant here but the argument of who the Kalki Avatar and the Antim Rishi is the most important. My rebuttal attempts to prove that Prophet Muhammad (peace be upon him) is the Kalki Avatar and Antim Rishi and if this is proven, then there is no need to discuss who Brahma, Manu, Saraswati are.
    Malecha: Pandit Raja Ram has used foreigner for it’s meaning whereas the accuser uses uncleaned one. The accuser uses many assumptions and believes that the Muslims are also assuming the same. The reality is that the research was done by high ranked Pandits of India and the research was endorsed by eight other prominent Pandits. Who is who, what is what is not relevant to the topic but who is the Arabian man being discussed is the most important.

    S. Prasadh writes:

    3. The third argument draws heavily from what is known as Bhavishya Purana or Book of Prophecies. Prati Sarg Parv III: 3, 3, verses 5-27 give detailed descriptions of Mohammed’s doings, the establishment of the new religion and even gets the Prophet’s name right. So we immediately come to the question of how authentic this book is. According to most scholars, this book is a work of compilation that went on through centuries, with the writers pretending to pass off historical knowledge as prophecies of the future. The writer argues, “A case has been made that the present Puranas are not the same collection that Vedas refer to and the real books were lost”. I would be very astonished if any Hindu had actually made such a claim, because it is common knowledge that Puranas were written after the Vedas and the Vedas never mention any Purnanas. However this allows Mr. Haq and Dr.Naik to set up an useful non-existent strawman for them to demolish. He also argues that materials could not have been added in later dates because Puranas were read in public and so could not have been altered. However, only the more popular stories from the 18 Puranas were read in assemblies and Bhavishya Purana is a text that was seldom read out in public. Even if we accept the book as authentic, two questions arise. One is, why does the book contain prophecies only till Victoria ‘s reign? Why did God suddenly decide to suspend his revelations at that particular moment? Surely it would have been more proper to continue it (even through Muslim holy men) or to end all such prophecies with the emergence of Islam and the ‘perfect’ Book of Qur’an which was to replace all others. Secondly, the Purana is filled with stories of the doings of various gods and concludes that the only god who is worthy of worship is the Surya, the sun-god. If the book is authentic then all such stories are also true and therefore it is the sun we must worship. However, most Muslims have not read the whole book; those who have, argue that all such portions are corruptions. But Hindus can too use such pick-and-choose methods by declaring that it is the portions relating to Islam which are degenerations. The Bhavishya Purana is precisely described as :
    “ Bhavishya Purana. This is what is told to Manu by Surya (Sun). This contains statements about future events. The book praises the worship of Surya (Sun), Agni (fire) and Naga (serpent). There is an annexure dealing with the several holy places of Bharata and the rights of pilgrims. The book contains fourteen thousand verses and it is considered to be uttama (best) to give this book along with treacle as a gift to a brahmin on the full-moon day in the month of Pausha “
    Bhavishya purana also is allegedly claiming that JESUS has come to INDIA . You can find such an argument here. If muslims believe Bhavishya Purana predicts Muhammad, then why don’t they believe Jesus came to INDIA and learnt tricks from Siddhas? Bhavishya Purana also praises worship of Surya, Agni and Naga. Muslims will pray any of these? When they never will approbate any of these, how come they only believe that some unrelated verses point to Muhammad? Can you see the desperation among these two men?

    My Response:

    The above points have already been answered in this link;
    http://www.answering-christianity.com/adeel_khan/Rebuttal_to_M.htm


    S. Prasadh writes:

    4. Prophecy in Vedas:
    (The Vedas are the oldest scriptures of Hinduism. They date back to around 4000BC approximately or even older. They are written in an archaic language, so ancient that when Sanskrit as a language was codified ordinary people had already started forgetting the meanings of the verses. The great pundits of the time therefore started to write commentaries and grammar books on them. Even today, it is not possible to translate the verses without these texts. However today’s scholars also have the help of comparing them with other languages.)

    My Response:

    Very true! I am glad that the accuser has accepted this fact. If the book is so hard to translate, then the most reliable translation should be used and the most knowledgeable Hindus are the Pandits and among them, all Hindus respect Pandit Raja Ram. Any Hindu anytime without any doubt should accept any work by him.

    S. Prasadh writes:

    Dr.Zakir Naik and Dr.Haq declare that Atharva Veda, Kanda (chapter) 20, Mantras 126-137 prefigures about Muhammad. This portion is known as Kuntap sukta. He says that the word Kuntap means to consume sin and misery, and it is composed from Kuh (sin and misery) and tap (to consume). This is not wholly correct. The Gopatha Brahman defines the term as “that which burns away whatever is evil or ugly”. However the meaning is close enough. But he goes onto say that the word Kuntap also means “the ‘hidden glands in the abdomen,’ inferring the true meaning to be revealed only to those who are able to develop sufficient insight”. It is a pity that he does not give his source for this meaning. But apparently he has developed sufficient insight to read its hidden meaning: that this meaning proves it is actually a reference to Mecca which is called navel of the earth by Muslims. Then Dr.Naik and Dr. Haq “shows that the word “Kuntap is derived from Bakkah (Makkah). In the analysis of Sanskrit and Arabic words having the same meaning … , the word ‘b’ in Arabic is used as ‘p’ in Sanskrit (in our times, one example is that of soft drink Pepsi; it is written and pronounced as Bebsi in the Arab world). A certain ‘t’ in Arabic becomes silent and pronounced as h depending on its position in that word … For example, ‘tun’ in Medinatun is replaced by h when pronounced (both t and n are dropped). Further, many Sanskrit words having parallel in Arabic are written backwards … Thus one can see the similarity between the word Kuntap and Bakkah (each containing letters k, n, t, p)”.

    My Response:

    Please don’t pity that the meanings have not been provided with the source. I will do that for you.

    Kuntap: Taking away evil and sin; hidden glands in the abdomen

    1. Thus Kuntap stands for Makkah or Bakkah.
    Several people have translated these Kuntap Suktas like M. Bloomfield, Prof. Ralph Griffith, Pandit Rajaram, Pandit Khem Karan, etc.

    S. Prasadh writes:

    (Just to muddy the waters further, a Hindu has argued that the word Mecca comes from the Sanskrit root Makh or Yajna; the name Mohammad is a derivative of Krishna’s another name, Madan Mohan and the word Aab (water) comes from the pure Sanskrit word Aap meaning water. We have exactly the same type of argument here that Vidyarthi/Haq gives, except that it is turned upside down: but the latter is equally valid in its methodology as the former. In fact since no analysis is given that can expose its weaknesses, — only an assertion is made — the Hindu claim appears more valid!).

    My Response:

    The Hindu claim, whether valid or invalid, is irrelevant to the discussion. The accuser simply attempts to change the attention from the main issue to these useless non-issues. Rather than relying on the verses to disprove the claim that they speak of Prophet Muhammad (peace be upon him), the accuser is attempting to discuss the meanings by deceiving the readers.

    The translations have been done by,
    M. Bloomfield, Prof. Ralph Griffith, Pandit Rajaram, Pandit Khem Karan, etc.
    Two of them are Pandits. I would love to know who and what is Mr. Prasadh? Who is he?
    Is he a Pandit?

    S. Prasadh writes:

    The writers say that the third Mantra of the Kuntap Sukt translated by someone called Pandit Raja Ram is:
    “He gave the Mamah Rishi a hundred gold coins, ten chaplets, three hundred steeds and ten thousand cows.”
    They go onto explain ” The root of the word Mamah is Mah which means to esteem highly, honor, revere, to magnify and to exalt. The word “Mohammad” means “the praised one” in Arabic. Therefore, Mamah is synonymous with Mohammad when the full meaning of the verse is considered. The ‘d’ dropped as in the case of Mamah (Mohammad, which is derived from root letters h, m, and d)”. It is a very ingenious explanation. Alas! the only problem is that Mamah is not a single word nor a name. It is a combination of two words ‘mamo’ and ‘ahe’, meaning “to me”.

    My Response:

    “…someone called Pandit Raja Ram…”?

    Doesn’t the writer know who he is?
    I would again like to ask, “Who is S. Prasadh?”

    dst………………………………..

    Lengkapnya dapat anda baca di http://10venu.blogspot.com/2007/07/is-muhammad-really-predicted-in-hindu.html

    (Tulisan dipotong oleh moderator karena terlalu panjang dan membuat loading tulisan ini menjadi sangat lambat – rkh- )
    ————————————————

  37. mongkeg
    Oktober 8, 2007 pukul 9:01 AM

    mas rkh, saya baru membaca sekilas tulisan anda. maklum di kantor, banyak kerjaan, belum lagi urusan2 lain.

    rkh :

    Mas mongkeg.. (boleh saya panggil itu saja atau budicolas?)

    Benar mas, kita sama2x sibuk, saya juga baru bisa tanggapi komentar2x beberapa hari terakhir ini. Dan baru saja saya tanggapi komentar anda tempo hari, sudah ada komentar anda yg lain lagi.. (mana panjang banget lagi.. 🙂 ). Baru saja saya mau tanggapi, eh.. anda sudah nulis komentar lagi.. 🙂

    Saya juga baru speed reading sekilas pada 2 komentar baru anda ini, dan belum sempat saya pahami betul, mungkin besok lagi saja kita lanjutkan. Pemahaman saya sekilas itu juga, tampaknya anda belum memahami dg jelas tanggapan terakhir saya (mungkin krn belum dalam bacanya.. saya cenderung positif thinking dulu..), mungkin nanti bisa lebih anda dalami lagi. Saya kira tidak ada sesuatu yg terlalu berlebihan dg tanggapan saya itu.

    Saya juga menangkap kesan dari komentar terakhir anda sbg agak “penuh emosi” dan agak “terlalu tajam” untuk sebuah diskusi yg sehat. 🙂

    Wahai saudaraku mongkeg, hanya begitukah anda? Ah, ternyata anda juga sama saja dg yg lain2x. Ujung2xnya debat kusir juga.. baru sebegitu saja tanggapan saya yg sangat “biasa” itu, anda sudah meresponnya sesengit itu tanpa merinci apa yg membuat anda begitu sewot? Malah menghujani saya dg tertawaan, makian, dan hujatan..?

    Komentar anda mulai menjurus ke model debat kusir yg penuh tudingan, hujatan, dan hina-hinaan. Terus terang saya bisa saja melayani anda atau siapapun untuk berbedat model begitu, tapi saya tidak ingin, sudah ada tempat sendiri untuk yg begituan di forum & milis2x debat kusir, kalau anda memaksa untuk ke arah “sana”, mungkin sebaiknya diskusi kita diakhiri saja sampai di sini. Dan kita biarkan saja orang lain yg menilai sendiri mana yg menurut mereka lebih benar.. Saya tidak ingin menimbulkan kesan yg tidak baik bagi pembaca blog saya yg lain.. 🙂

    Mohon maaf kalau kalau ada kata atau informasi saya yg menurut anda berlebihan, karena dalam pemahaman saya semua yg saya ungkapkan itu masih berada dalam rel yg semestinya, walaupun mungkin saja ada beberapa informasi yg cukup mengagetkan anda.. Semua yg saya tuliskan itu insyaallah bisa saya pertanggungjawabkan untuk sebuah diskusi yg ilmiah dan jujur. Semuanya insyaallah bisa saya jelaskan dg gamblang meskipun mungkin tidak mudah, apalagi thd anda yg tampaknya sejak awal sudah sedikit apriori dan memandang jelek pada ajaran Islam yg terlihat jelas setiap anda membandingkannya dg ajaran Hindu.

    Buat informasi anda, ayat2x Qur’an yg anda kutip itu tidak berada dalam konteks yg semestinya. Anda harus tahu ilmu hadits, bahwa ada beberapa jenis hadits, dari yg shahih sampai yg palsu, hadits bukan kalam ilahi, ia bisa tidak benar (dan banyak). Anda juga harus tahu bagaimana membaca Al-Qur’an untuk ayat2x yg saling berhubungan dg ayat sebelum dan sesudahnya, apalagi yg berisi suatu kisah. kalau anda membaca dulu seluruh ayat dalam surat yg terdapat ayat itu, dg penekanan pada ayat sebelumnya dan ayat sesudahnya dari yg anda kutip, anda akan paham kalau maksud ayat itu jauh dari yg anda pahami. Kalau anda tidak mampu, saya akan bantu anda, tapi kalau anda tidak mau tahu, ya saya cukup menyampaikan saja. Ayat itu adalah sasaran klasik dari penyerang2x Islam yg umumnya sering mencomot & memotong suatu ayat agar bisa bermakna yg sesuai dg yg mereka kehendaki. Mereka-lah (dan mungkin juga anda) justru yg memelintir ayat itu. Saya sudah sering sekali berdiskusi & berdebat dg orang2x Kristen yg sangat ahli dalam hal2x spt itu. Dan untuk topik ayat itu juga sudah berkali-kali saya bisa buktikan bahwa mereka salah.. spt anda juga sekarang ini.. 🙂

    Saya tidak akan membahas tentang itu di sini karena itu OOT, tapi kalau anda menghendaki, nanti akan saya buatkan sebuah tulisan untuk anda khusus untuk membahas topik ayat itu. Insyaallah. 🙂

    Untuk link dari S. Pradesh anda tidak usah repot2x, saya sudah punya dan sudah saya baca. Lengkap juga dg tulisan lain yg merupakan tanggapan dari orang lain lagi thd tulisan S. Pradesh itu.. Kalau anda inginkan, akan saya cantumkan juga nanti. O iya, ini mungkin masih tanggapan sementara, nanti kalau saya sudah memahami betul komentar anda, bisa jadi saya akan mengedit tanggapan saya ini. 🙂

    Komentar anda dan tanggapan saya :

    mas rkh, saya baru membaca sekilas tulisan anda. maklum di kantor, banyak kerjaan, belum lagi urusan2 lain.

    sekilas saya tangkap, anda (yang muslim) begitu yakin bahwa umat hindu awam melakukan “kesalahan mendasar” dalam memahami kitab sucinya (its funny..!!). itu sama dengan anda mengklaim saya tidak hafal jumlah kamar di rumah saya, dan anda yang melihatnya dari pinggir jalan lebih tau. Itu lucu, mas.

    rkh :

    mas mongkeg.. ini diskusi, bukan lawakan. Kenapa anda bilang itu lucu? Kelihatan sekali anda tidak pernah diskusi ilmiah perbandingan agama. Tidak ada jaminan bahwa seorang pemeluk agama itu lebih mengetahui agamanya dibanding orang lain, kenyataannya begitu. Orang2x macam Zakir Naik & Ahmed Deedat sudah terkenal mampu membuktikan hal itu, bahkan dari pengalaman pribadi saya sendiripun dalam berdiskusi dg rekan2x non-Islam, saya juga bisa membuktikan itu.

    apalagi kemudian anda ‘mencocok-cocokkan’ kedua ajaran berdasarkan asumsi ‘kesalahan umat hindu memahami agamanya’ itu. Saat ini, ratusan orang hindu telah memperoleh gelar doktor weda, dengan langsung menempuh pendidikan tinggi di india, termasuk ‘menjadi siswa’ di ashram2 di india. dilihat dari realitas2 itu, dasar penarikan hipotesis anda saja sudah sangat diragukan, dan kita tahu, cara penarikan kesimpulan yang salah, akan menghasilkan kesimpulan yang menyesatkan.

    rkh :

    Hipotesis apa?, penarikan kesimpulan apa? Saya tidak melakukan itu semua, saya hanya memberikan informasi dan wacana diskusi, tidak lebih. Untuk selanjutnya mau percaya atau tidak terserah saja..

    Pendidikan resmi agama tidak menjamin seseorang dapat memahami agamanya dg baik. Sekali lagi, contoh dari Ahmed Deedat dan Zakir Naik yg tanpa pendidikan perbandingan agama resmi level tinggi telah sering berhasil membuktikan mempunyai pemahaman agama & kitab suci yg lebih baik bahkan dari para doktor & professor teologi sekalipun. 🙂

    saya bisa saja melakukan hal yang sama tetapi terbalik untuk islam, bahkan dengan dalil yang sahih : ah, mas rkh tuh yang salah memaknai islam. islam yang benar adalah mereka yang menjinjing BOM dan meledakkkannya di bali–seperti amrozi, imam samudra dkk itu– kan di alquran ada ayat yang mendukung itu ? (9:29) “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar , yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk”. Atau ini : Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda,” Aku diutus untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan laa ilaaha illalloh. Maka siapa telah mengucapkan laa ilaaha illalloh, berarti ia telah menjaga harta dan nyawanya dariku. Kecuali yang menjadi haknya, dan hisabnya terserah Alloh.” Saya kira ayat2 itu terlalu jelas untuk ditafsirkan lain (kecuali ingin memutar 180 derajat untuk kepentingan tertentu, dan, jika itu dilakukan, mungkin babi-pun bisa menjadi halal, bukan ?). Saya rasa, siapapun saat ini (kecuali muslim) dapat merasakan secara jelas efek yang ditimbulkan ayat2 itu (dan banyak lagi lainnya).

    rkh :

    Saya tidak melakukan hal yg sama dg anda yg jelas2x menghujat & menjelek-jelekan spt itu. Semua orang bisa melihatnya dg jelas pada tulisan saya, bahkan komentator2x Hindu yg sebelum anda juga tidak bermasalah, bahkan ada yg mendukung informasi saya. Jadi semua berpulang ke pribadi masing2x. Sebaliknya semua orang yg membaca komentar2x anda akan dapat mengetahui “seperti apa” anda sebenarnya.. kecuali kalau dia memang juga punya tendensi tertentu spt anda.. 🙂

    Dalil sahih? Dg pemahaman spt itu? Anda bercanda rupanya.. 🙂

    Terserah saja lah kalau anda termasuk yg mudah termakan propaganda murahan spt itu. Anda tidak mengetahui permasalahannya dg baik dan hanya mengambil kesempatan saja untuk menjelek2xan Islam spt yg diinginkan golongan2x tertentu di “Barat” sana. Apa anda mengira orang2x spt Amrozi dll. itu melakukan hal2x jelek itu berdasarkan ayat itu? Alangkah sempitnya pikiran anda kalau begitu. 🙂 Anda kira saya mendukung apa yg dilakukan Imam samudra & Amrozi itu? Jangan kira begitu, saya sama sekali tidak mendukung kegiatan2x spt yg mereka lakukan, bahkan saya menyerang pemahaman2x sempit spt itu, anda bisa lihat di tulisan2x saya yg lain yg juga mencantumkan tentang hal itu spt “Terorisme bukan Jihad !”

    Menjawab statemen saya tentang hubungan agama2 semitik, bahkan anda juga secara tersirat mengatakan, kristen dan yahudi-pun salah memahami agama mereka (mungkin mereka akan menjadi benar memahami kitab sucinya–menurut anda–jika sudah ditafsirkan seperti quran).

    rkh :

    Kalau anda pernah melihat video debat Ahmed Deedat & Zakir Naik dg para “doktor” Kristen dan Yahudi, anda akan mengerti apa yg saya maksudkan. Itu kalau anda bisa (dan mau) berpikir dg logika tentang agama, bukan dg doktrin, sebab kalau dg doktrin, mungkin saja anda akan sama saja dg para “doktor” itu.. 🙂

    Dan untuk memahami kitab suci adalah bukan masalah harus disesuaikan dg cara penafsiran agama tertentu, sama sekali tidak. Justru itulah kesalahan dalam agama2x yg mengharuskan untuk memahami kitab sucinya sesuai dg doktrin agamanya, bukan sebaliknya. Padahal yg benar jelas ajaran agama itu lah yg harus sesuai dg kitab sucinya, karena itu lah dasar agamanya. Asalkan seseorang bisa (dan mau) berpikir logis dan mau menerima kebenaran tidak secara doktrinal, maka insyaallah ia bisa melakukannya.

    itu, menurut saya, benar2 lucu. tetapi dari pengalaman saya berdiskusi dengan teman2 muslim, klaim seperti itu rupanya menjadi klaim umum, mungkin diajarkan di kurikulum agama ya ? sebagaimana klaim islam bahwa agama hindu adalah agama bumi, sementara islam adalah agama langit, yang dijadikan kurikulum di universitas itu ? di salah satu blog, bahkan pemiliknya dengan gagah berani mengatakan : yahudi dan kristen adalah penyimpangan dari islam :). yah, namanya keyakinan, kan sah2 saja. tapi bagaimanapun, itu tetap terdengar lucu, aneh dan (maaf, juga bodoh), setidaknya bagi non muslim.

    rkh :

    Nah kan.. anda kembali menganggap sedang menonton acara “empat mata”-nya Tukul. Apanya yg lucu? Saya juga bukan mahasiswa agama, saya orang IT, dan untuk bisa berdiskusi spt ini tidak butuh harus menjadi mahasiwa agama dulu.

    Nah.. kan, anda sudah mulai membodoh-bodohkan lagi.. 🙂

    Saya juga tidak pernah menggolong2xkan agama menjadi agama bumi & langit, terserah saja kalau orang lain menganggap spt itu, itu bukan saya. Juga, sekali lagi, saya bukan mahasiswa agama. Terserah saja kalau ada orang lain bicara spt itu di blognya sendiri. Andapun mestinya bikin blog sendiri saja biar bisa seenaknya mengajak orang debat kusir. Jangan melakukannya di blog saya. 🙂

    Oh ya, itu saya juga kirim link bantahan dari S. Pradesh atas materi yang dibawakan oleh Dr. Zakir Naik (yang mas rkh jadikan referensi dalam topik ini), tapi kok gagal sending terus, jadi kepotong, malah depannya yang tidak di send, yang kelihatan cuman belakangnya. sebagai pengimbang wacana (dan hak jawab), mohon dapat dibantu agar bisa terkirim (saya ngga tau problemnya dimana). kan, mas rkh mau kita kritis dan objective ? jadi, mari kita tambah reference. mengenai mana yang benar, silakan yakini sendiri2.

    rkh :

    Anda mengirimkan link? Kok saya tidak terima apa2x dari anda? Anda jangan mencantumkan banyak link dalam kolom komentar karena bisa dianggap spam dan dihapus oleh anti spam yg saya pakai di blog ini. Juga jangan terlalu panjang, kolom komentar punya batasan memuat jumlah kata.

    Saya sudah terlalu loggar memberikan hak jawab (yg anda tuntut) pada anda di blog saya. Sayangnya anda tidak dapat mensyukurinya dg bersikap yg lebih baik. Sebenarnya saya punya hak untuk tidak mencantumkan atau menghapus semua komentar anda. Ini blog saya. Jadi kalau saya memuat dan menanggapi semua komentar anda, itu artinya saya menghargai anda. Tolong anda syukuri itu. Jaga sikap anda. Ada etika dalam dunia blog, kalau anda tidak mau mematuhinya, pemilik blog punya hak penuh atas blognya. Itu saja.. 🙂

    Untuk link asli tulisan S.Prasadh sudah saya cantumkan di kolom komentar tulisan ini.

    Oh ya, saya juga ngikik baca analogi mas rkh : 2 + 2 = 3,4 atau 5 ? pasti 4 yang benar mas. tapi keyakinan atas agama (dan tuhan) jelas tidak bisa dianalogikan begitu (maaf mas, kelihatan tipu2, menyesatkan atau bahkan bodoh kalau menggunakan analogi begitu). dalam hal keagamaan, lebih tepat menggunakan analogi : lebih cantik mana, bunga mawar atau bunga kamboja ? nah, yang ini, jelas tergantung selera, dan tergantung kepekaannya atas rasa seni atau bau harum.

    rkh :

    Mas mongkeg.. yg ngikik itu biasanya Tukul.. 😀

    Nah kan.. anda juga membodoh-bodohkan saya.. dan mengatakan saya berniat menipu & menyesatkan.. 🙂

    Saya sengaja memakai analogi yg sangat mudah itu untuk menunjukkan betapa mudahnya untuk melihat bahwa semua agama itu tidak sama. Maka aneh kalau ada orang yg dg mudah menganggap semua agama itu sama (banyak sekali orang yg mengatakan spt itu) tanpa mendalami lebih jauh ke maisng2x agama bagaimana sebenarnya agama tsb. Saya mengulas hal ini lebih detail di tulisan saya “Tuhan atau Agama, mana yg anda pilih”.

    Kalau anda pernah mempelajari perbandingan agama dan kristologi, dan masuk lebih dalam ke agama2x Kristen & Yahudi untuk mengetahui ajaran, kitab suci, & sejarahnya, insyaallah anda akan memahami kenapa analogi 2+2 itu benar2x bisa diterapkan. Dalam agama juga ada hal2x yg bernilai mana yg benar dan mana yg salah, bukan hanya mana yg lebih bagus atau lebih cocok. Sekali lagi, itu kalau anda mampu untuk melihat agama di luar kaca mata doktrinal.

    Oh iya.. satu lagi. Analogi itu saya dapatkan dg mengutip langsung dari yg diucapkan oleh Dr. Zakir Naik di ceramahnya di depan ribuan umat Hindu dan Islam di India sana. Dan ternyata orang2x di India sana jauh lebih dewasa dari anda. 🙂 Dan kalau orang bertanya pendapat mana tentang hal ini yg lebih bernilai, Dr. Zakir Naik ataukah anda, saya yakin semua orang juga akan tau jawabannya.. 🙂

    Terima kasih. 🙂

  38. rkh
    Oktober 8, 2007 pukul 3:58 AM

    @mongkeg

    (Terima kasih komentarnya, maaf komentar anda aslinya saya hapus, dan saya cantumkan lagi di sini lengkap dg tanggapan saya. Ini untuk meringankan beban loading tulisan ini. -rkh- )

    Komentar anda dan tanggapan saya :

    Tulisan yang menarik, mas rkh.
    Saya mencoba menanggapi tulisan mas dari sudut pandang saya sebagai orang Hindu.

    Tulisan2 seperti ini, memang seringkali kita jumpai bertebaran di berbagai media, sebagaimana kisah orang pindah agama. Ada banyak tendensi : ingin menunjukkan persamaan2 dan dengan demikian berharap ada saling pengertian, ingin menunjukkan superioritas sebuah agama dari agama yang lain, atau mencari kebanggan sendiri bahwa kebenaran agamanya telah mengeliminasi kebenaran agama yang lain, atau ada tendensi yang lain lagi….

    Benar mas mongkeg, ada banyak tendensi untuk tulisan2x semacam ini. Bagi saya tendensi saya cuma satu, bahwa informasi akan kebenaran itu harus disampaikan karena semua orang berhak atas kebenaran itu, mengenai bagaimana sikap dan tanggapan orang atas kebenaran itu setelah ia menerimanya itu kembali ke masing2x pribadi. Tidak boleh ada sesuatu pendapat yg dipaksakan pada orang lain. Itu prinsip saya. 🙂

    Terlepas dari berbagai tendensi tersebut, sepanjang ditulis atau disuarakan dengan bahasa yang santun, tidak provokatif apalagi menghujat, saya kira sah-sah saja. Saya menghargai tulisan mas rkh karena jauh dari hal2 buruk itu.

    Terima kasih, insyaallah saya selalu berusaha sebaik mungkin dalam menyampaikan suatu informasi.. 🙂

    Kami, umat Hindu, memiliki tradisi toleransi yang kuat. (catatan : presiden india sebelumnya adalah seorang muslim ditengah masyarakat yang mayoritas Hindu : ini tentu berbeda dengan ajaran dalam alquran : jangan memilih “mereka” sebagai pemimpinmu. contoh2 yang setara bisa dilihat di BALI). Kami merayakan pluralisme (catatan : ini bertentangan 180 derajat dengan fatwa MUI yang mengharamkan pluralisme).

    Saya juga tidak selalu setuju dg semua pandangan MUI, menurut saya adakalanya mereka benar, dan ada kalanya tidak. Pluralisme yg anda maksudkan dg yg dimaksudkan oleh MUI itu apakah benar sama? Pluralisme apa menurut anda dan apa yg diharamkan MUI itu adalah pluralisme yg seperti apa? Dalam Islam ada kewajiban untuk bertoleransi dg pemeluk agama lain, tapi tentu ada batasan2x untuk itu sejauh mana toleransi itu dapat dan boleh dilakukan. Apa yg anda maksud sbg “ajaran Al-Qur’an” yg anda kutip itu tidak bisa begitu saja anda pakai untuk mengatakan bahwa umat Islam tidak memiliki toleransi yg tinggi, ataupun untuk maksud2x yg lain.

    Seringkali orang2x diluar Islam salah untuk memahami suatu ayat yg hanya dicomot begitu saja tanpa analisa yg baik. Tapi saya tidak akan berpanjang lebar di sini untuk membahas itu. Dalam masalah kepemimpinan yg anda contohkan itu juga sangat erat kaitannya dg muatan politik, itu sangat jelas. Anda tidak bisa menggunakannya untuk menjustifikasi bahwa Hindu lebih toleransi dibanding Islam. Berulangkali juga saya harus katakan bahwa jangan melihat suatu agama hanya dari pemeluknya saja, sebab pemeluk suatu agama belum tentu menjalankan agamanya dg benar, bahkan bisa jadi ia tidak memahami dg benar bagaimana sesungguhnya ajaran agamanya.

    Adalah sah2 saja setiap penganut agama berusaha menciptakan kebanggan pada agama yang dianutnya. Sepanjang cara tersebut bukan dengan mengkafir2kan penganut agama lain, sepanjang mencari jalan ke sorga dilakukan bukan dengan menjijing BOM di punggung dan siap meledakkannya pada mereka yang memiliki keyakinan berbeda, maka saya menganggap hal tersebut wajar2 saja.

    Saya sangat setuju dg anda, sepanjang cara yg digunakan itu benar, semuanya sah-sah saja. Dan bila cara yg dipakai tidak baik, tentu saja tidak boleh dilakukan. Dan di Islam kami hanya boleh menggunakan cara-cara yg benar saja. Itu pasti.. 🙂

    Kami cukup percaya diri, bahwa spiritualitas Hindu, sebagai agama tertua yang lahir saat BUMI ini masih berusia muda, jauh melampaui spiritualitas agama2 yang lain. Tuhan menurunkan ajarannya sesuai kecenderungan manusia : keras, lembut, spiritualis, atau duniawiah. manusia memilih ajaran2 tersebut sesuai kecenderungannya, dan bahagia di dalamnya.

    Anda boleh saja berpandangan apapun, tapi apa dasarnya pandangan anda itu? Dari usia agama Hindu yg sudah lebih tua dari agama2x lain lantas anda katakan spiritualitasnya di atas agama2x lain? Ah, anda jangan bercanda.. 🙂 Tapi bolehlah, namanya juga pendapat.. 🙂

    Saya percaya kebenaran mungkin ada dimana saja : bila Tuhan benar2 mencintai hanya sebuah golongan, kenapa DIA memberikan otak cemerlang justru kepada orang YAHUDI ? ini, tentu hanya sebagai contoh saja. contoh lain bertebaran : eropa (yang kafir) telah ke bulan, sementara kita masih bertengkar mengintip bulan (mengutip statemen Hazyim Muzadi untuk kasus lebaran yang berbeda antara NU dan Muhammadiyah). Tentu juga tidak boleh melupakan rusia (yang komunis) yang sukses menjadi negara pertama yang menjadikan satelitnya mengorbit bulan. Kita, masih sibuk memberitakan korupsi, di tengah hingar bingar hari raya keagamaan.

    Otak cemerlang hanya milik orang Yahudi? Ah, tidak seperti itu. Kalau anda belajar sejarah dg baik, anda akan tahu bahwa perkembangan iptek modern dunia itu dimotori oleh orang2x arab sejak era th 700-an sampai sekitar 1500-an. Kalau sekarang orang2x Yahudi mendominasi di “Barat“ sana, itu menunjukkan kalau otak orang Asia itu sebenarnya memang rata2x lebih baik di banding orang bule. Itulah sebabnya orang2x bule tidak mau melepaskan “penjajahan” mereka di Asia terutama timur tengah, karena mereka tidak ingin bangsa arab bangkit, bagaimana mungkin bisa pandai kalau dikacaukan dan diadu domba terus oleh berbagai perang.

    Orang Yahudi (Bani Israil umumnya) adalah contoh dari umat yg banyak diberi nikmat oleh Allah dg karunia kenabian, kepandaian, dan kekayaan untuk menjadi bangsa yg besar dan benar, tapi mereka mengkhianati Allah, maka dikutuklah mereka. Dan dari jaman ke jaman secara umum mereka banyak membuat keonaran demi keonaran di dunia ini. Ini bisa dilihat dg jelas kalau mau menggali sejarah dg benar. Untuk info saja, memang umumnya umat agama Yahudi sekarang ini menganggap bahwa Tuhan hanya mencintai mereka saja, memberikan dunia dan umat manusia lain sbg budak mereka. Dan apakah itu yg diajarkan oleh nabi Musa yg mereka junjung? Tentu saja tidak, manusianya saja yg membuatnya jadi spt itu. Tuhan tidak mungkin memberikan ajaran spt itu. Manusianya saja dg kesombongan dan egonya telah merubah-rubah pesan Tuhan sesuai kehendak mereka. Tapi Islam tidak menyamaratakan mereka semua spt itu, tetap ada diantara mereka orang2x yg baik, dan mereka adalah pengecualian yg minoritas, bukan mayoritas.

    Apa yg anda tuliskan itu adalah suatu kondisi dari masyarakat, bukan suatu agama. Kalau ada pemeluk agama yg berlaku tidak pada tempatnya, yg salah ya orang itu, bukan agamanya. Meskipun memang ada yg benar2x didasarkan ajaran agamanya (tentu saja ajaran agama yg sudah diedit dg ajaran manusia, bukan lagi merupakan ajaran Tuhan). Kalau dia mau menjalankan agamanya dg benar, mestinya tidak seperti itu yg terjadi. Saya kira anda setuju dg saya tentang ini.

    Janganlah silau dg kemajuan mereka yg mana mereka bisa seperti itu dg menggunakan dana penelitian yg sangat mahal, yg bukan rahasia umum lagi, mereka dapatkan dg merampok dari bangsa2x lain sejak jaman penjajahan dulu. Sebelum abad ke 16, orang bule belum apa2x, bahkan antara th 700-an s/d th 1200-an, Eropa mengalami jaman kegelapan, jaman barbar, di mana Asia dan timur tengah sudah mendahului peradaban mereka jauh di depan. Apa yg mereka miliki dan mampu kembangkan berasal dari merampok bangsa2x Asia, hingga sekarang kondisi menjadi berbalik. Itu adalah kenyataannya.

    Dan untuk “kebodohan umat” spt itu tidak hanya terjadi di negara dg mayoritas umatnya beragama Islam, tetapi juga di negara2x yg mayoritasnya umat agama lain spt di India, negara2x Amerika latin, dll. Sekali lagi itu faktor manusianya, bukan agamanya.

    Apakah nabi muhammad adalah nabi Hindu ?
    Bila melihat teologi hindu dan islam, dan percaya bahwa tuhan adalah maha sempurna, maka adalah tidak mungkin nabi muhammad menjadi nabi hindu. Pertama, karena teologi hindu dan islam jauh berbeda. Tuhan Hindu adalah bersifat panteisme, dia transenden sekaligus imanen. Tuhan maha besar, ada jauh disana (transenden), tetapi juga ada di dalam diri setiap mahluk (imanen). Ini tentu berbeda dengan tuhan islam yang berada di langit (sky god), dan terpisah/berbeda dari ciptaannya.

    Mungkin juga bisa anda baca di tulisan saya “Tuhan atau agama, mana yg anda pilih”, di mana saya mengatakan bahwa kalau menurut apa yg diyakini masing2x pemeluk agama thd agamanya masing2x, jelas semua agama itu memang berbeda, termasuk agama Hindu dg Panteisme-nya. Tapi di tulisan “Hindu dan Islam ternyata sama” anda bisa lihat kalau nyatanya ajaran panteisme yg menganut banyak Tuhan itu tidak ada dalam kitab suci Hindu, yg ada adalah konsep Tuhan yang satu, Tuhan yg maha Esa. Mana yg anda akan percayai, kitab suci anda ataukah ajaran diluar itu?

    Dan untuk konsep Tuhan yg ada di mana saja, di jauh atau di dalam diri setiap manusia, itu adalah konsep yg sama dg Islam, hanya saja pemahamannya jangan diselewengkan. Jadi tentang “tempat” Tuhan Islam spt yg anda katakan itu, bukan spt itu maksudnya. Mungkin anda perlu belajar lebih banyak lagi tentang agama Islam. 🙂 Dan menurut anda ada dimanakah Tuhan2x Hindu yg banyak itu, yg berupa manusia berkepala empat, atau yg berbentuk hewan (mis: kera putih), dll. itu berada?

    Belum lagi dasar2 kepercayaan yang lain, seperti reinkarnasi, karmapala, moksa : semua itu tidak dikenal dalam islam, sementara disisi lain, itu adalah hal2 mendasar dalam hindu. Hindu memiliki tidak hanya terbatas seorang nabi, tetapi ribuan, dan setiap orang bisa menjadi nabi. Hindu tidak mengenal “tuhan memilih si a atau si b untuk ini atau itu”, tetapi lebih percaya pada hukum karma, usaha2 keras menapaki jalan spiritual. nabi2 hindu, para maha rsi dan yogi yang jumlahnya ribuan itu, tidak ada yang mengklaim diri sebagai nabi terakhir. kebenaran tidak boleh dikunci di satu titik : biarkan manusia terus mencarinya, karena untuk itulah manusia dilahirkan. Sai baba, yang di salah satu blog dihujat sebagai penipu dan pembohong, bagi kami adalah seorang nabi. baca : http://rosyidi.com/benarkah-sai-baba-itu-dajjal/
    http://rosyidi.com/sai-baba-bukan-dajjal/

    Ya, mungkin saja semua ajaran yg anda sebutkan tadi itu adalah hal2x mendasar dalam agama Hindu, tapi kalau itu tidak terdapat atau bertentangan dg informasi yg ada dalam kitab suci Hindu, ya tentunya kita harus lebih percaya pada ajaran kitab suci daripada yg diajarkan orang. Hal spt ini juga ada pada agama2x lain spt Yahudi dan Kristen, bahkan juga di beberapa golongan Islam sendiri. Ajaran manusia bisa saja tidak sesuai dg kitab sucinya sbg dasar ajaran yg seharusnya diikuti, di dua tulisan saya tentang Hindu itu saya sudah membahasnya, tentang samsara, amtim rishi, dll. Mungkin saja tidak ada yg mengakui sbg nabi terakhir karena memang bukan mereka, karena menurut pembahasan di atas hal itu memang merujuk pada nabi Muhammad. Pandangan yg menganggap semua orang bisa menjadi nabi itulah yg mengakibatkan munculnya orang2x macam Lia Eden, Sai Baba, dll. bahkan pernah ada juga yg mengaku sbg Tuhan di Hindu, yaitu Baghwan Rajnesh, spt yg sudah saya bahas di tulisan saya. Apa yg bisa dijadikan pegangan bahwa mereka bukan para pembohong oportunis?

    Tentang Sai Baba, anda dapat menunjukkan di mana di kitab suci Hindu ada yg mengatakan kalau Sai Baba adalah seorang nabi umat Hindu? Kalau ramalan tentang nabi Muhammad sudah terbukti ada, kalau ramalan tentang Sai Baba apakah ada? Saya tidak bermaksud mengecilkan kepercayaan siapapun, tapi sudah bukan jamannya lagi untuk percaya pada berbagai macam “sulap” spt yg dilakukan Sai Baba untuk menganggap orang yg melakukannya sebagai seorang nabi. David Copperfield juga bisa melakukan banyak hal ajaib spt menghilangkan benda2x, memunculkan benda2x, memotong-motong badan dan menyambungnya lagi, menembus tembok, menghilang, sampai terbang juga dia bisa lakukan, dan hal itu bisa dilihat jutaan orang, lalu kenapa tidak ada yg menganggap dia sbg nabi?

    Maka dari itu di Islam tidak memperkenankan adanya pengkultusan thd seseorang lebih2x dari kemampuan sulap spt itu. Dukun2x yg menggunakan jin2x juga dapat melakukan banyak hal ajaib, apakah kita lantas menganggap mereka semua sbg nabi? Makanya sejak nabi Muhammad pun umat Islam sudah dibiasakan untuk tidak silau dg segala macam kemampuan sulap dan keajaiban. Umat Islam tidak mempercayai nabi Muhammad karena ia pintar main sulap dan punya mukjizat2x sulap yg hebat. Ia dipercayai karena ia memang layak dipercayai sbg pembawa pesan Tuhan.

    Saya tidak tertarik membahas Sai Baba adalah Dajjal atau bukan, hanya bagi saya, percaya kenabian seseorang hanya karena kemampuan yg bersangkutan melakukan “sulap” adalah sudah tidak layak untuk manusia jaman sekarang, itu saja.

    Bila tuhan maha sempurna, maka jangan membayangkan tuhan menurunkan ajarannya seperti mahasiswa menyusun tesis : bertahap, dengan perbaikan-perbaikan dan perubahan-perubahan.

    Kenyataannya memang demikian, dan saya sudah jelaskan berulang kali bahwa kondisi dan kemampuan berpikir manusia itu berbeda2x dalam tiap2x jaman, karena itu ada berbagai ajaran di dunia ini, dan semua itu sah bagi Tuhan, sampai diturunkannya agama kebenaran yg sejati bagi seluruh umat manusia sepanjang jaman yaitu ajaran yg dibawa oleh nabi Muhammad SAW, yg diturunkan Tuhan untuk seluruh umat manusia sepanjang jaman saat manusia sudah berada dalam kondisi dan kemampuan berpikir yg cukup untuk itu.

    Jelas : agama hindu dan islam berbeda, ajarannya berbeda, tujuannya berbeda. Tujuan orang hindu adalah mencapai “manunggaling kawula gusti”, bersatunya atman (roh) dengan brahman (tuhan). Tujuan orang muslim adalah untuk mencapai sorga, yang konon dilengkapi 72 bidadari yang selalu perawan : bagi kebanyakan orang hindu (dan budha), hadiah sorga seperti ini mungkin akan dianggap sebagai penghinaan atas spiritualitas mereka.

    Saya juga tidak menyatakan ajaran agama Hindu dan Islam itu memang sama, anda bisa cek lagi ke tulisan saya, tapi saya menuliskan tentang banyaknya konsep ajaran2x dari kitab suci Hindu yg sama dg konsep di ajaran Islam. Kalau ajaran umum yg dipercayai umat masing2x agama sudah berulang kali saya katakan memang tidak sama, hanya saja apakah semua ajaran itu sesuai dg ajaran asli kitab sucinya? Itulah masalahnya.

    Ya terserah saja mau percaya yg mana, saya kan hanya menyampaikan informasi. Sudah saya tuliskan juga kan di lanjutan tulisan ini bahwa di kitab suci Hindu juga mengenal alam akhirat (hidup sesudah mati) serta konsep surga dan neraka. Jadi mungkin saja sebenarnya kita sama, hanya saja kalimat “72 bidadari yg selalu perawan” spt yg anda sebutkan itu tidak ada dalam ajaran Islam, anda dapat dari mana itu..? Aya-aya wae.. 🙂

    Bila demikian lebar perbedaan ajarannya, mungkinkah nabi muhammad diutus untuk orang hindu oleh tuhannya orang hindu ? Bila iya, jelas tuhan tidak konsisten : dan kami tidak mempercayai tuhan seperti itu.

    Saya berulang kali menyarankan anda untuk membaca tulisan dan diskusi saya dalam “Tuhan atau Agama, mana yang anda pilih”. Di sana saya tuliskan kalau memang semua ajaran agama yg berbeda-beda terutama juga tentang konsep Tuhan di sana adalah dianggap semuanya benar, maka Tuhan akan terlihat plin-plan dan tidak konsisten.

    Anda bilang ajaran Islam dan Hindu itu berbeda, jadi Tuhan tidak konsisten kalau menurunkan nabi Muhammad juga termasuk untuk umat Hindu? Kalau merujuk pada kedua tulisan saya itu, Tuhan umat Hindu dan Islam sebenarnya satu dan sama, Tuhan umat manusia. Dan justru nabi Muhammad itulah seorang pembaharu spiritual yg diturunkan Tuhan juga untuk umat Hindu karena ajaran Hindu yg sudah berusia sangat tua itu sudah tidak cocok lagi dg pola pikir orang jaman sekarang (misalnya saja ajaran sistem kasta yg mengkotak-kotakkan manusia, banyaknya dewa-dewi sbg Tuhan berbentuk manusia dan binatang, dll.), jadi harus diperbarui.

    Bisa jadi juga sbg pelurus kembali ajaran kitab suci Hindu yg sudah tidak dijalankan lagi spt yg tertulis, melainkan sudah dicampuri banyak ajaran budaya, dll. yg mengaburkan ajaran aslinya, sedangkan kalau ajaran asli kitab sucinya spt yg saya tuliskan itu, jelas sekali banyak konsep ajaran yg sama antara Hindu dan Islam.

    Jadi saya juga memang tidak mempercayai Tuhan yg tidak konsisten itu, jadi kalau ajaran Hindu dan Islam itu sama2x berasal dari Tuhan, maka Tuhan Hindu dan Tuhan Islam itu mestinya sama dan inti ajarannya juga sama yaitu tauhid. Jadi tidak ada kemustahilan bahwa nabi Muhammad diutus untuk orang Hindu oleh Tuhannya orang Hindu, karena Tuhan semua manusia adalah sama, Allah Tuhan yang maha Esa, dan nabi Muhammad memang diutus untuk seluruh umat manusia, jadi tentunya termasuk untuk umat Hindu juga. Saya kira sampai di sini sudah sangat jelas saya menuliskannya.

    (catatan : bandingkan dengan sejarah dan tuhan2 agama abrahamik : berasal dari satu garis rumpun, tetapi selalu berbenturan, dan saling klaim kebenaran karena adanya kontradiksi2). Jadi, tidak mungkin nabi muhammad adalah nabinya orang Hindu, dan, saya menolaknya baik atas alasan spiritual maupun rasional.

    Sebenarnya kasusnya sama dg yg saya tuliskan di dua tulisan saya tentang Hindu itu. Seringnya terjadi benturan itu adalah karena mereka tidak benar2x memahami agamanya karena kebanyakan hanya diajarkan sbg doktrin saja tanpa mengetahui bagaimana sebenarnya yg dimaksudkan kitab sucinya. Sedangkan kalau benar2x jujur merujuk pada kitab sucinya, sebenarnya sudah lama terbukti kalau ajaran dari agama rumpun Ibrahimik itu adalah sama, yaitu tauhid, mengajarkan tentang Tuhan yg satu, benar2x yang maha Esa, Tuhan semua manusia dan makhluk, bukan yg trinitas maupun yg beranak dan yg berbentuk salah satu makhluk. Saya bisa buktikan itu lain kali di blog ini. Insyaallah. Hanya saja kesombongan dan ego manusia sering menutup akal budinya untuk mau menerima kebenaran itu.

    Jadi silahkan saja kalau anda menolak, itu adalah hak anda, karena anda sendirilah yg nanti akan mempertanggung jawabkannya nanti. Saya hanyalah menyampaikan informasi saja spt yg seharusnya saya sampaikan, tidak lebih. Dan saya kira penjelasan saya sudah mencakup untuk alasan spiritual maupun rasional. Tidak boleh ada orang yg memaksakan pendapatnya pada orang lain, itu prinsip saya. Jadi saya juga menegaskan di sini, bahwa bagi saya, informasi dan kebenaran itu harus disampaikan. Semua orang punya hak untuk mendapatkan kebenaran. Mengenai apa dan bagaimana sikap dan pendapat dari masing2x orang setelah kebenaran itu datang padanya, adalah mutlak milik orang itu sendiri. Tidak boleh ada seorangpun yg memaksakan pendapatnya pada orang lain. Itu pasti. Itu prinsip saya. 🙂

    Sbg informasi tambahan, sumber referensi yg telah melakukan ceramah tentang topik ini dihadapan ribuan umat Hindu di India sana termasuk para pendetanya (yg umumnya terlihat mencatat semua ayat2x yg ia sebutkan, mungkin untuk dicocokkan nanti dirumah masing2x), dalam kesempatan ceramah yg lain dia menyatakan telah mendapat konfirmasi dari ratusan orang diantaranya yg kemudian menyatakan telah memeluk agama Islam. Sedangkan ribuan yg lainnya tetap pada agama lamanya. Mengubah apa yg sudah menjadi suatu keyakinan sejak lahir memang tidak mudah, baik informasi yg baru itu lebih benar atau tidak dari keyakinan lamanya. Tentang alasan yg mereka pakai untuk kemudian memeluk Islam dan yg tidak, itu sepenuhnya memang hak pribadi mereka masing2x. Semua orang akan mempertanggung-jawabkan sendiri apa yg telah dilakukannya di dunia ini.

    Salam 🙂

  39. i gusti putu
    Oktober 8, 2007 pukul 2:24 PM

    agama tanpa mengkultuskan seseorang hanyalah agama hindu. selain agama hindu semua ada nama manusia yang di jadikan panutan, suatu contoh Budha dengan Budha Gautama, Kristen dengan Yesus, Islam Dengan Nabi Muhamad di hindu tidaklah mengenal orang yang di jadikan panutan,

    rkh :

    Saya kira anda salah. Semua orang tahu di Hindu ada banyak kisah2x yg dimaksudkan untuk menjadikan kisah dan tokoh2xnya sbg panutan. Misalnya saja Rama, Krisna, dll.

    itulah yang menjadi pertanyaan kenapa hindu harus menginginkan nabi, saya pribadi menaruh hormat kepada Budha gautama, Yesus, Nabi Muhamad sebagai tokoh dalam agama yang memberikan konsep2 beragama demi kebaikan di dunia ini, Konsep awatara memang kepemilikan semisal Awatara Rama, Awatara Kresna, Awatara Budha gautama yang terakhir nanti Awatara Kalki, kepemilikan ini mungkin nama dari awatara tersebut yang anda maksud.

    rkh :

    Justru konsep awatara yg anda sebutkan itu jelas menunjukkan orang2x yg ajaran dan tindakannya menjadi panutan. Apalagi dg konsep Kalky Autar yg memang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu sejak lama, yg tercantum di kitab2x suci Hindu.

    awatara dalah tuhan turun kedunia berujud manusia untuk menegakan kebenaran, karna berwujud manusia pastilah punya nama, sedang Wedha kitap suci agama hindu adalah kitap sruti yang artinya kitab yang langsung di turunkan oleh tuhan, kalao menurut anda di wahyukan, lalu pertanyaannya kembali di wahyukan ke siapa… ?

    rkh :

    Konsep awatara sudah pernah saya bahas bahwa konsep awatara sbg Tuhan yg turun sendiri ke bumi spt yg diyakini kebanyakan umat Hindu itu ternyata tidak ada di Weda yg bernilai wahyu Tuhan, sedangkan yg ada adalah konsep manusia biasa atau resi yg diutus Tuhan

    Justru itulah yg harus dijawab oleh orang Hindu. Weda itu diturunkan oleh siapa dan kapan? Sampai saat ini tidak ada orang Hindu yg dapat menjawabnya dg pasti. Sedangkan pasti ada orang yg menulis kitab itu (mestinya berdasarkan wahyu kalau kitab itu memang bernilai wahyu Tuhan) dan menyebarkannya ke orang2x sekelilingnya.

    sekali lagi bukanlah awatara yang membawa kitab Wedha. sedang maha resi adalah orang-orang suci yang menjaga Wedha tetap utuh, saya kira Kitab Wedha tidak pernah di bukukan, tugas maha resi lah yang menjaga keutuhannya, sehingga kesucian Wedha tetap terjaga.

    rkh :

    Lalu siapa yg dulu menulis, membawa, dan menyebarkan ajaran Weda itu?

    Kitab Weda tidak pernah dibukukan? Lantas apa yg kita lihat sekarang ini yg dipakai sbg acuan utama dalam ajaran Hindu?

    mohon maaf mas saya masih belum puas dengan penjelasannya kalo tuhan umat hindu yang sebenarnya adalah AUM atau kalo di ucap OM sedang wisnu itu adalah julukan tuhan waktu memelihara alam semesta.

    rkh :

    Mungkin saja anda benar tentang Wishnu hanya julukan saja. Karena dalam tulisan saya memang disebutkan bahwa dalam kitab2x Hindu banyak terdapat definisi Tuhan yg merupakan Tuhan yang Esa (satu), tidak berwujud spt makhluk-Nya, dan terdapat banyak nama untuk menyebutkannya, bukan berbilang banyaknya secara fisik. Kalau yg ini memang jelas sama dg ajaran di Islam bahwa Tuhan itu Esa, tidak berwujud spt makhluk-Nya, dan terdapat banyak nama untuk menyebutkannya.

    Terima kasih.

  40. Budi
    Oktober 9, 2007 pukul 4:00 AM

    @ rkh

    Tulisan Anda sebenarnya sudah termasuk mengarah kepada propaganda-propaganda untuk mengajak orang hindu menjadi muslim. Yang saya herankan kenapa banyak umat muslim termasuk Anda ngotot membuat tulisan seperti propaganda ini.

    rkh :

    Yang menganggap tulisan saya sbg propaganda kan anda sendiri.. saya tidak bermaksud membuat sebuah propaganda. Sudah berulangkali saya sebutkan kalau tujuan saya hanya sharing informasi & memberi wacana diskusi. Bagaimana para pembaca blog saya menyikapi ya terserah mereka. Masing2x orang punya pemikiran dan sikap sendiri, tidak boleh ada orang yg memaksakan pendapatnya pada orang lain. Itu prinsip saya.. 🙂

    Menurut saya jauh lebih indah kalau kita menghargai pluralisme, menghargai keyakinan agama orang lain. Masalah bener atau salah hanya Tuhan yang Maha Tahu, kita sebagai manusia tidak berhak menilai hal itu. Sorga dan Neraka hanya Tuhan yang menentukan, kenapa harus mempercayai bahwa kalau masuk islam akan masuk sorga, sementara kalau mengikuti ajaran lain sperti Lia Eden, Ahmadiyah, Sai Baba, Hindu, Kristen, dll akan masuk neraka. Kenapa harus mengingkan satu agama di muka bumi ini?, ibarat bunga di taman kenapa ditaman harus ada satu bunga, bukankah lebih indah ada berbagai bunga?. Tulisan2 seperti ini pada akhirnya akan menjadikan kita berdebat kusir dan akhirnya berkonflik. Menurut saya jauh lebih baik kita bersama-sama berkontribusi yg banyak utk menciptakan perdamaian.

    rkh :

    Banyaknya orang yg berusaha untuk menyesatkan umat beragama dg berusaha membelokkan ajaran sebenarnya agar manusia tidak beragama dg benar itulah yg membuat kita harus berhati-hati dan berusaha kritis dg tidak begitu saja mempercayai seseorang yg membawa ajaran baru yg seakan-akan ajaran dialah yg benar. Kita harus mempunyai suatu pegangan yg kuat dan jelas tentang kenabian seseorang. Kalau tidak ada suatu pegangan yg bisa di jadikan acuan bahwa seseorang memanglah seorang nabi, semua orang spt anda dan sayapun bisa mengaku-ngaku sbg seorang nabi dari Tuhan kan? Padahal tidak semua orang bisa menjadi nabi. Anda bisa baca di tulisan saya “Tuhan dan Agama, mana yang anda pilih?”. Jadi tidak bisa begitu saja. Harus ada pegangan yg jelas yg bisa menjamin bahwa ajaran yg dibawanya itu tidak akan menyesatkan orang. Sepanjang itu tidak bisa ia buktikan, sah2x saja kalau kita menganggap mereka adalah pembohong2x oportunis.

    Kalau seseorang menyikapi dg baik dan bisa bersikap dewasa, debat kusir itu tidak akan pernah terjadi apalagi sampai berkonflik, anda bisa baca tulisan2x saya yg lain dan diskusi2x saya disana dg para komentator lain. Semua bisa berjalan dg baik. Mungkin andanya saja yg tidak bisa menyikapi perbedaan dan menghargai diskusi. Bahkan komentator2x Hindu lain sebelumnya juga tidak ada yg terlalu bermasalah spt anda dan mas mongkeg. Anda bisa lihat itu kan.. 🙂

    Jadi seharusnya jauh lebih baik kalau Anda membuat tulisan2 yg bisa menyadarkan umat muslim lain spt Amrozy, Imam samudra dll utk tidak mengebom Bali misalnya, atau FPI agar tidak melakukan sweeping misalnya, atau agar tidak lagi ada aliran sesat yg menculik mahasiswi dgn cara sistem MLM di bandung shg ibunya sangat bersedih hati, dlsbg-nya. Bukankah tulisan yg mendatangkan kedamaian akan menimbulkan pahala yg baik?.

    Saya bayangkan seandainya tulisan2 Anda bisa menyadarkan Amrozy dkk shg tidak menganggap orang lain layak utk di bom, sungguh suatu tulisan yg sangat berharga bagi peradaban umat manusia drpd terjadi Bom shg sekitar 200 orang mati dan anak2 mereka menjadi yatim, sanak keluarganya bersedih hati dan ekonomi indonesia pun terpuruk. Tulisan2 yg menimbulkan konflik begini hanya merugikan kita sbg bangsa indonesia secara keseluruhan.

    rkh :

    Alhamdulillah saya sudah melakukannya. Itu memang termasuk salah satu tujuan utama blog ini. Anda bisa baca tulisan2x saya dan diskusi2x saya yg lain, anda akan tahu kalau saya sudah melakukan itu. Sbg contoh satu tulisan saya yg sudah sangat kentara dari judulnya : “Terorisme bukan Jihad !” bisa anda baca di blog ini. Mudah2x bisa merubah pandangan anda pada saya.. 🙂

    Mengenai propaganda ini, silahkan para pembaca mengecek juga website ini bisa jadi tambahan referensi dan informasi penyeimbang.

    Muhammad TIDAK Dinubuatkan di Dalam Kitab-kitab Hindu
    Zakir Naik and Abdul Haque Vidyarthi: Exposed
    By S. Prasadh

    rkh :

    Silahkan saja kalau ada yg bisa kasih referensi lain, baik yg bertentangan maupun mendukung. Asalkan memenuhi untuk diskusi ilmiah yg tidak sekedar hina-hinaan dan maki-makian, saya akan memuatnya. Karena di sini adalah tempat diskusi bukan tempat propaganda.. 🙂

    Terima Kasih, semoga kedamaian bisa terwujud dan tidak hanya cuma slogan kata-kata, dan pada kesempatan ini, untuk umat muslim saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Akhirnya semoga semua mahluk berbahagia sesuai jalan dharma (kebaikan).

    Budi

    rkh :

    Amin. Terima kasih.. 🙂

  41. mongkeg
    Oktober 9, 2007 pukul 2:42 AM

    mas rkh, pagi2 saya sudah terkejut, rupanya, menurut mas rkh, tanggapan saya penuh emosi, mengarah debat kusir bahkan menghujat. mas, agar kita sama2 kelihatan dewasa, tolong bisa kutipkan pernyataan saya yang mana yang mengarah kesana ? jangan menghina kusir mas, mereka bahkan dapat berdebat lebih baik dari kita 🙂

    rkh :

    Haha… 😀 mas mongkeg.. anda benar2x senang bercanda rupanya.. 🙂 Saya juga seterkejut anda waktu baca komentar anda yg itu..
    Kalau anda minta saya kutip pernyataan anda yg mengarah ke “sana”, saya bisa copy paste keseluruhan komentar anda yg sebelum ini. Tidak usahlah saya kutip, semua orang yg membaca itu pasti juga tau. Kalau anda tidak berusaha menjelaskan pendapat anda sesuai topik dg cara yg benar, tapi malah “menyerang” lawan diskusi anda, itu artinya anda sudah mulai melakukan debat kusir. Apa anda tidak tahu itu..? 🙂

    Mas, anda yang melemparkan topik ini ke forum, mari kita bahas. anda yang menarik kesimpulan : lihat kitab suci hindu, sesungguhnya sama dengan islam, dan nabi muhammad pun adalah nabinya hindu

    rkh :

    Forum? Forum apa? Saya menulis ini di blog saya, orang boleh membaca boleh juga tidak. Dan itu sudah saya ingatkan pada halaman about me & this blog. Kalau anda termasuk yg tidak siap membaca tulisan saya, ya jangan membacanya. Masih banyak orang lain yg mau membaca dg baik2x tulisan saya. 🙂

    Siapa juga yg menarik kesimpulan seperti itu? Anda bisa lihat di 2 tulisan saya itu, bagian mana saya menarik kesimpulan kalau Hindu itu sama dg Islam, kitab suci Hindu sama dg kitab suci Islam, dan nabi Muhammad adalah nabinya Hindu? Saya tidak menarik kesimpulan, saya hanya menampilkan hasil kajian dari Dr. Zakir Naik dalam salah satu ceramahnya di hadapan ribuan umat Hindu dan Islam di India sana. Dari informasi itulah bisa kita kembangkan sebuah wacana diskusi.

    Dan kalau dari hasil kajian ayat2x yg ditampilkan memang menuju ke arah suatu kesimpulan yg dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, why not..? What’s wrong with that..? Tentang kesimpulan akhir dan bagaimana kita masing2x harus menyikapinya ya kembali ke masing2x pribadi. Ada yg setuju dan ada yg tidak, ada yg bersyukur dg pencerahan itu dan membuat dia memutuskan merevisi keyakinannya yg lama, ada juga yg tidak peduli, mungkin juga ada yg ragu2x. Setiap orang berhak memutuskan sendiri apa yg baik untuk mereka. Saya hanyalah memberikan informasi dan wacana diskusi (yg tentunya tidak secara ngawur, tapi dg disertai referensi2x yg layak dijadikan acuan).

    (kalau dilanjutkan, kenapa tidak semua umat hindu pindah saja menjadi muslim ?–persis seperti apa yang dikatakan Dr. Zakir Naik). seolah2 kami tidak mengerti–atau salah mengerti–kitab suci kami, dan mas rkh–serta zakir naik itu–lebih tau. itu yang saya bilang lucu,

    rkh :

    Maksud anda menjadi pemeluk agama Islam? Siapa yg menyuruh semua umat Hindu untuk memeluk Islam? Kalau disuruhpun apa mereka langsung mau? Mereka punya pikiran sendiri2x. Mereka berhak menentukan apa yg baik buat mereka, lalu apa yg kita permasalahkan?

    Mengenai lebih tau atau tidak itu tidak penting, karena kebenarannya itulah justru yg akan dibuktikan dg kajian dan diskusi2x yg dikembangkan. Saya tidak sok tahu, saya selalu berusaha sandarkan setiap pendapat saya dg logika & referensi yg valid. Namanya juga diskusi, kenapa anda bilang itu lucu? Apanya yg lucu? Apakah pemeluk suatu agama sudah pasti lebih mengetahui agamanya dibanding orang lain? Belum tentu mas, kenyataan membuktikan bahwa banyak sekali pemeluk agama yg tidak memahami agamanya, dan sangat mungkin orang lain bisa lebih tahu kalau ia memang belajar untuk itu. Orang2x macam Ahmed Deedat dan Zakir Naik telah sering terbukti mampu melakukan itu, bahkan sampai ke level tertingginya sekalipun, saya punya banyak referensi untuk itu. Bahkan sbg contoh dalam skala lebih kecil, saya sering menemukan bahwa pemahaman orang Kristen thd kitab sucinya tidak lebih baik dari saya sendiri yg kebetulan juga mempelajarinya. 🙂

    dan anda tidak menanggapi keberatan saya atas cara/metode anda menarik kesimpulan yang tidak ilmiah begitu.

    rkh :

    Cara/metode saya yg mana yg anda bilang tidak ilmiah? Lagipula saya sudah katakan bahwa saya tidak menarik kesimpulan apapun di sana, saya hanya menyampaikan informasi, itu saja. Dan saya punya referensi yg layak di sana. Apa yg salah dg itu..?

    Kenapa kemudian menuduh saya emosi ? eh.. eh.. saya sedang sangat santai mas, maaf saja, kami tidak mengenal gaya Front Pembela Islam. jangankan cuman yang begini mas, 2x (DUA KALI) bali di BOM (atas nama agama), apa yang kami lakukan ? anda bisa lihat sendiri : tidak ada dendam, tidak ada balasan. kami percaya hukum karma berjalan sempurna, kami tinggal melakukan hal2 baik, maka kebaikan akan datang. nothing else, as so simple. itu prinsip emas. percuma kan kita bicara berbusa2 tentang kebaikan sebuah kitab : jika masyarakat yang meyakininya, yang konon jalannya dituntun oleh kitab agung tersebut, justru menunjukkan perbuatan yang kacau, mengalami keterbelakangan, terkenal gemar kelahi ?

    rkh :

    Mas mongkeg.. saya dan pembaca blog ini pasti bisa menangkap hal itu dg jelas di komentar anda itu. Kalau anda tidak mengakuinya ya terserah. Bahkan kalau anda memang melakukannya tanpa emosi, dg santai2x saja berarti memang spt itulah tipe anda sesungguhnya, dan artinya itu bisa lebih jelek lagi, karena anda melakukannya dg kesadaran penuh.. 🙂

    Nah, gaya anda yg mengutip2x masalah spt itu yg jelas2x OOT, malah dg menuding-nuding pula spt itulah yg juga menunjukkan kalau anda itu tipe yg suka berdebat kusir. Padahal belum tentu saya juga mendukung cara2x mereka itu. Anda bisa lihat dalam tulisan2x saya yg lain yg malah menyerang mereka. Dalam diskusi spt ini tidak perlu anda memasukkan hal2x spt itu, kecuali kalau anda memang hobi debat kusir 🙂

    Mengenai ayat yang saya kutip, saya kira saya mengutipkan ayat itu–bahkan–lebih baik dari anda mengutip ayat2 weda. Kalau anda berkelit, dan berkata “oh, buah kelapa yang disebut disana maksudnya adalah buah yang berduri dan berbau harum” bagi saya lebih simple kalau langsung menyebutnya duren :). tapi itu wilayah keyakinan anda, dan saya tidak punya tendensi menyerang.

    rkh :

    Ya boleh saja kalau anda sudah merasa lebih pintar.. saya tidak akan mendebat anda untuk hal2x spt itu, Percuma saja kan kalau nyatanya anda sudah tidak mau terima informasi lagi.. 🙂

    Menyerang? Sebenarnya anda sudah melakukannya, bahkan sejak komentar pertama anda dg selalu membanding2xkan dg tujuan menjelekkan Islam, hanya saja sepanjang tidak keterlaluan saya tidak terlalu menganggapnya, meskipun jelas2x OOT dari pembahasan sebenarnya. Pada kalimat di atas pun masih terlihat “tipe” anda sebenarnya. 🙂

    Cuma kutipan2 mas rkh tentang kasta, tentang dewa2, itu yang “merangsang” saya untuk mencari perbandingan yang sama dalam kitab anda, and, in a simple way, I got more than i need. Oh ya, mengenai kasta, sudah saya jelaskan dalam tulisan saya yang satunya. Itu salah satu lagi perbedaan muslim dan Hindu. Bila muslim mengidolakan sistem khilafah, dimana dalam contoh yang ada, pemimpin politik, ekonomi, agama dan militer ada di tangan satu orang, maka Hindu sudah sejak ribuan tahun SM sudah membuat model masyarakat yang digolongkan sesuai skill-nya : saat inipun ada PNS, ada wiraswastawan, tokoh agama dan petani/buruh. lalu bagian mana yang tidak sesuai atau ‘ketinggalan jaman’ ??

    rkh :

    Komentar2x anda dg selalu membanding2xkan dg tujuan menjelekkan Islam itulah yg membuat saya mengambil sedikit contoh bahwa Islam tidak lebih jelek dari Hindu.. 🙂

    Tentang Kasta, menurut saya penggolongan itu tetap menunjukkan derajat. Di sana ada derajat yg lebih tinggi dan ada yg lebih rendah. Tokoh2x pembaharu Hindu di India pun banyak yg sudah menentang konsep ini. Dalam pandangan Islam, semua manusia itu sama levelnya, yg membedakan adalah amalannya. Dalam Islam juga tidak mengenal kependetaan, anda bisa lihat di masjid, semua orang bisa menjadi imam dan semua orang harus mau menjadi makmum apapun pangkat dan kedudukannya. Tapi topik ini juga tidak akan saya perpanjang karena bukan topik utama di sini.

    Mengenai link dari s pradesh, sebenarnya saya ingin “pemirsa” yang membaca tulisan anda juga bisa mendapatkan informasi berimbang. dari sisi etik jurnalistik, keseimbangan berita adalah yang utama, itu artinya netral. tapi saya juga mengerti, sangat sulit untuk menjadi netral, karena pada dasarnya kita semua punya kepentingn, dan anda sendiri sudah mengakui kalau tulisan ini sebagai “dakwah”. saya paham, sangat sulit memasukkan materi s. pradesh tersebut dalam dakwah anda :).

    rkh :

    Nah.. di kalimat inipun anda telah menuduh saya tidak netral, apa sebenarnya maksud anda? Di komentar sebelumnya anda bilang mau mengirim link ke saya. Melalui apa? Email? Atau melalui kolom komentar di blog ini? Anda tidak menjelaskannya, hanya meminta saya untuk membantu agar terkirim itu membantu apanya? Kalau email anda atau koneksi internet anda yg bermasalah saya tidak bisa membantu. Apa maksud anda saya menerima link itu dan menyimpannya sendiri jadi anda menganggap saya tidak netral? Saya tidak menerima apa-apa dari anda. Atau mungkin komentar anda terkena moderasi atau masuk tong sampah karena dianggap spam, itu bisa jadi. Tapi saya belum melihatnya di email saya, koneksi ke gmail saya sedang ada masalah, dan memang belum sempat bongkar tempat sampah. Kalau anda mencantumkan link tidak lebih dari dua, juga tidak akan masuk tempat sampah.

    Bukan hanya tulisan ini, semua tulisan saya di blog ini juga untuk dakwah. Tapi itu saya lakukan dalam rel yg benar, dg sharing informasi yg tidak ngawur, semua tulisan yg saya tampilkan dapat dijelaskan dg logis dan menggunakan referensi2x yg valid, bukan asal menulis saja. Dan tidak ada yg salah dg itu. Selalu ada pro dan kontra terhadap suatu masalah, itu juga sah2x saja. Saya juga selalu berusaha netral dalam setiap diskusi, buktinya ya saya mau menampilkan komentar2x anda semua (kecuali yg benar2x tidak etis) dan selalu berusaha menanggapinya meskipun itu komentar yg “kontra” dg saya, misalnya ya spt anda ini.

    Memasukkan materi S.Pradesh dalam dakwah saya? Maksud anda dalam tulisan saya? Maksud anda tidak jelas. Yang jelas pada saat membuat tulisan itu saya belum mengetahui ada tulisan S. Pradesh yg berhubungan dg itu. Saya mengetahuinya belum lama ini. Kalaupun saya sudah mengetahuinya dari awalpun, saya tidak akan mencampur jadi satu antara tulisan yg akan ditampilkan dan tulisan yg berupaya membantahnya. Tulisan akan jadi kacau kalau demikian halnya. Tempat untuk tulisan yg berupaya menanggapi tulisan saya ya di kolom komentar, atau di blog lain. Dan kenapa anda tidak menampilkan link-nya dalam komentar anda yg terbaru ini malah menuduh saya tidak netral..?

    Jadi supaya anda lebih puas dan tidak menuduh saya tidak netral, saya akan cantumkan di sini beberapa link. Tapi karena di kolom komentar tidak boleh banyak link, maka saya cantumkan satu saja yg dalam tulisan itu sudah mencakup beberapa link lagi yg salah satunya adalah menuju ke tulisan S.Pradesh. Semoga cukup memuaskan anda. 🙂

    http://10venu.blogspot.com/2007/07/is-muhammad-really-predicted-in-hindu.html

    Nah, dg tercapainya keinginan anda untuk menampilkan link ke tulisan S.Pradesh, saya kira informasi yg ingin anda berikan untuk saya dan para “pemirsa” blog saya sudah terpenuhi. Begitu juga dg beberapa komentar anda di blog ini saya kira sudah cukup untuk memberikan “informasi” yg ingin anda sampaikan sbg upaya anda untuk menanggapi kebenaran tulisan saya menurut versi anda.

    Maka dg ini diskusi dg anda saya tutup. Terima kasih atas perhatian dan kesediaan anda untuk berbagi opini dan informasi di sini, semoga dapat memberikan hal yg positif bagi pembaca lain blog ini.

    Saya tetap membuka diri untuk diskusi dg anda di lain waktu dan topik. Tentunya dg harapan anda dapat menampilkan cara berdiskusi yg lebih baik. Mungkin anda bisa mencontoh yg dilakukan oleh mas Putu yg sama2x ngotot spt anda dalam mempertahankan pendapat dan pandangannya, tapi mampu membawa dirinya dalam “rel” yg semestinya dalam suatu diskusi ilmiah.

    Terim kasih. 🙂

  42. Budi
    Oktober 9, 2007 pukul 4:22 AM

    @ rkh

    Seharusnya website yg saya jadikan acuan jangan di blok dong, supaya bisa jadi informasi penyeimbang buat para pembaca lainnya dan bisa sbg sanggahan serta membantah isi tulisan2 Anda yg ditulis juga secara ilmiah, yang intinya berisi :

    (Karena di blok oleh @rkh, Silahkan coba pembaca bisa search di google.)

    Muhammad TIDAK Dinubuatkan di Dalam Kitab-kitab Hindu
    Zakir Naik and Abdul Haque Vidyarthi: Exposed
    By S. Prasadh

    ……………………………………….

    Dr. Zakir Naik dan Dr. Haq menyatakan bahwa Atharva Veda, Kanda (pasal) 20, Mantra 126-137 meramalkan mengenai Muhammad. Bagian ini dikenal sebagai Kuntap Sukta. Dia bilang bahwa kata Kuntap itu berarti menghabiskan
    dosa dan kesusahan, dan itu terbentuk dari Kuh (dosa dan kesusahan) dan tap (mengkonsumsi). Ini tidak seutuhnya benar. Gopatha Brahman mendefinisikan kata tersebut sebagai “yang membakar habis semua yang jahat atau
    jelek”. Namun memang arti keduanya cukup berdekatan. Tapi dia lalu melanjutkan bahwa kata Kuntap juga berarti ” ‘kelenjar tersembunyi dalam rongga perut’
    menyiratkan bahwa arti yang sesungguhnya hanya dapat dinyatakan kepada mereka yang mampu mengembangkan penglihatan yang cukup”. Sayangnya ia tidak memberikan sumber2 pendukung arti ini. Namun rupa2nya ia telah
    mengembangkan penglihatan yang cukup untuk membaca arti yang tersembunyi: bahwa arti ini membuktikan bahwa ada rujukan ke arah Mekah yang disebut2 sebagai pusarnya bumi oleh kaum Muslim. Jadilah Dr. Naik dan Dr. Haq “memperlihatkan bahwa kata “Kuntap itu diturunkan dari Bakkah (Makkah). Dalam analisa Sanskrit dan Arabnya, kata2 tersebut memiliki arti yang sama., kata ‘b’ dalam bhs. Arab digunakan sebagai ‘p’ dalam Sanskrit (zaman sekarang, sebuah contoh ialah dari softdrik Pepsi; ditulis sebagai Bebsi oleh orang2 Arab). Beberapa ‘t’ dalam bhs. Arab menjadi tak berbunyi dan diucapkan seperti h tergantung bagaimana posisinya dalam kata ybs. contoh, ‘tun’ dalam Medinatun digantikan oleh h sewaktu diucapkan (baik t maupun n dihilangkan). Lebih lanjut, banyak kata2 Sanskrit yang memiliki kemiripan dengan kata2 Arabik dituliskan secara terbalik. Jadi seseorang dapat melihat kemiripan di antara kata Kuntap dengan Bakkah (masing2 terdiri atas huruf2 k,n,t,p)”.

    Sebarkanlah kebenaran, o kamu yang memuji-muji [Ahmad], sebarkanlah kebenaran, seperti burung yang berkicau pada pohon yang berbuah matang. Bibir dan lidahmu bergerak secepat sepasang bilah dari gunting yang tajam.
    [Pernyataan sang Nabi ketika ia menerima wahyu melalui Malaikat Jibril].
    Terjemahannya yang standard adalah “Berlimpahlah hai penyanyi, berlimpah-limpahlah, seperti seekor burung pada pohon yang berbuah matang”. Namun, istilah ‘narasansha’ yang diterjemahkan sebagai penyanyi, dapat juga berarti seseorang yang sedang memuji. Seseorang yang sedang memuji tidaklah sama dengan ‘yang layak dipuji’. Narasansha tidak sebanding dengan Muhammad.
    Rupa2nya versi ini dipakai mereka supaya dapat dibanding2kan dengan Ahmad.

    dst……………………………………….

    Trims.

    (komentar sebagian dipotong oleh moderator karena terlalu panjang & membebani loading tulisan. Tolong yg berkepentingan memberikan link asal tulisan ini agar bisa ditampilkan di sini. -rkh- )

    ———————

    rkh :

    Mas budi, seharusnya anda tidak berburuk sangka dulu thd orang lain. Saya tidak pernah memblok informasi apapun dari anda. Kalau misalnya anda menulis komentar dg terlalu banyak link, ada kemungkinan di tangkap sbg spam krn di sini saya pakai anti spam Akismet. Mungkin itu masalahnya. Kecenderungan orang untuk negative thinking atau positive thinking bisa menggambarkan bagaimana pola pikirnya..

    Agar anda tidak terus2xan menuduh saya, justru di sini akan saya tambahkan link tulisan asli berbahasa Inggris dari S.Prasadh dan biar lebih netral lagi, juga saya cantumkan link dari tulisan asli Venu yg menanggapi tulisan S.Prasadh. Semoga anda puas dan syukur2x bisa merubah pandangan jelek anda pada saya.. 🙂

    http://www.faithfreedom.org/Articles/Prasadh51229.htm untuk tulisan asli bahasa Inggris dari S.Prasadh

    http://10venu.blogspot.com/2007/07/is-muhammad-really-predicted-in-hindu.html untuk tulisan dari Venu yg menanggapi tulisan S.Prasadh.

    Terima kasih.. 🙂

  43. komang beachboy
    Oktober 9, 2007 pukul 11:37 AM

    oom rkh,
    mangkanya kalo udah cukup ajaran, ya udah jangan banyak menyama2kan ajaran atau minta2 pengakuan ttg ajaran ini sama dengan itu end so on. kok anda refot banget meyakinkan orang?
    di balik kalimat2 anda yang luhur ttg penolakan konversi, anda menyimpan sesuatu di balik batu
    waduh udang apa yah??

    kalo emang ngga mau pikiran baik dari sgala arah….ya monggo mas ….

    —————

    rkh :

    Nak/mas komang.. 🙂

    Saya tidak pernah merasa cukup ajaran kok.. ilmu itu tidak ada batasnya, termasuk dalam ranah agama. Dan kami orang Islam di wajibkan untuk terus menuntut ilmu selama hayat masih dikandung badan.. apalagi agama itu bukan masalah dunia saja, tapi dunia-akhirat, sangat penting untuk terus menimba ilmu agama untuk kedamaian dan keselamatan dunia akhirat..

    Saya tidak minta orang lain harus percaya pada saya, saya bukan nabi. Saya hanya menunaikan kewajiban untuk mengamalkan ilmu dan berdakwah, itu saja. Sudah sangat sering saya katakan di blog ini bahwa saya hanya menyampaikan informasi dan berdiskusi. Pada akhirnya semua kembali ke personil masing2x. Tidak boleh ada yg memaksakan pendapatnya pada orang lain. Semua orang punya hak dan pemikiran sendiri untuk bisa menentukan sikapnya.. 🙂

    Motto anda bagus, jangan hancurkan nilainya dg menggunakannya justru untuk hal2x yg jelek..

    Monggo… 🙂

  44. rkh
    Oktober 9, 2007 pukul 2:10 PM

    @mongkeg
    @budi
    @semua pembaca blog saya

    Ini link tulisan asli bahasa Inggris dari Mr. S. Prasadh agar arti kalimatnya benar2x persis yg dimaksud :

    http://www.faithfreedom.org/Articles/Prasadh51229.htm

    Dan ini link tulisan asli bahasa Inggris dari Mr. Venu untuk menanggapinya :

    http://10venu.blogspot.com/2007/07/is-muhammad-really-predicted-in-hindu.html

    Bagi pembaca lain yg mungkin membutuhkan informasi tambahan tentang topik ini bisa merujuk ke link diatas spt yg disarankan oleh mas mongkeg dan mas budi.

    Kalau ada informasi tambahan yg lain lagi, silahkan anda tambahkan di kolom komentar di sini.

    NB :

    Saya sangat senang dg adanya tulisan dari Mr. S Prasadh dan Mr. Venu ini, karena hal ini akan membuktikan bahwa :

    1. Dr. Zakir Naik bukanlah tokoh rekaan (bagi yg belum pernah tahu), bahkan kepakarannya diakui oleh banyak orang di dunia

    2. Topik yg saya angkat di sini bukanlah topik “murahan” yg tidak jelas juntrungannya, karena dalam dunia ilmiah sudah biasa bila ada pernyataan dari seorang pakar, kemudian dibantah dan didukung oleh pakar lain yg punya pandangan berbeda atau sama. Mr. Parkash menerbitkan buku Kalky Autar, lantas Mr. Naik dan Mr. Vidyarthi melakukan kajian yg mendukungnya, kemudian muncul bantahan dari Mr. Prasadh dg tulisannya yg kemudian juga dibantah oleh Mr. Venu.

    3. Di sini kita tahu setidaknya sudah ada minimal 5 orang ahli yg terlibat dalam pembahasan topik ini, yaitu :
    Di sisi para pendukung topik ini :
    – Dr. Zakir Naik
    – Dr. Abdul Haque Vidyarthi
    – Prof. Pundit Vaid Parkash
    – Mr. Venu
    Dan di sisi pembantahnya : :
    – Mr. S. Prasadh

    Tentunya mereka masing2x punya kualitas kepakaran sendiri sehingga ikut terlibat. Yg saya tahu pasti adalah :
    – Dr. Zakir Naik –> Pakar perbandingan agama internasional asal India yg beragama Islam
    – Prof. Pundit Vaid Parkash –> Prof. bahasa dari Alahabad University India dan seorang Brahman Hindu (seorang pendeta Hindu berkasta Brahmana) yg kemudian masuk Islam.

    Dan yg lainnya juga pasti adalah para ahi di bidangnya. Jadi hal ini sekali lagi membuktikan bahwa topik ini bukanlah topik “murahan” untuk mencari sensasi dan propaganda. Pembahasan2x mengenai topik ini juga dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Mengenai mana yg anda anggap sbg kebenaran, itu adalah hak anda masing2x karena ini adalah soal agama yg anda sendirilah yg akan mempertanggung-jawabkannya pada Tuhan nanti, tidak ada seorangpun yg boleh memaksakan pendapatnya pada orang lain. 🙂

    Silahkan saja anda semua mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang topik ini. Masih banyak pembahasan serupa di Internet, bila ada informasi lain yg anda rasa perlu untuk disampaikan, silahkan anda tambahkan di kolom komentar di sini, kalau cukup panjang dan berasal dari tulisan orang lain, cantumkan dalam bentuk link, jangan copy-paste karena tulisan2x panjang di kolom komentar akan sangat membebani loading tulisan ini.

    Terima kasih.. 🙂

  45. komang beachboy
    Oktober 11, 2007 pukul 2:37 AM

    ha ha ha om rkh ini emang palink bisa ngeles dah …
    ya udah kalo mo belajar agama hindu ya silahken toh, untuk memperkaya khasanah anda di bidang agama,
    sebagai yang anda katakan, bahwa ilmu itu ngga bakal abis2nya … sebagai dalam percakapan yudhistira dan sang yaksa (yang tak lain adalah bhatara dharma)..beliau ditanya apakah yang lebih banyak dari rumput dan lebih cepat daripada angin?

    selamat berdakwah ya mas …

    —————

    rkh :

    Terima kasih.. 🙂

    Saya tidak suka pakai ilmu ngeles kok, saya cuma menyampaikan apa adanya.

    Anda juga mendukung kan bahwa Tuhan memang menghendaki kita untuk terus menuntut ilmu, karena ilmu itu tidak ada habisnya.. Jadi ayo kita terus belajar bersama-sama.. 🙂

  46. arym
    Oktober 11, 2007 pukul 10:31 AM

    Kalki Awatara (utusan tuhan ke dunia – yg terakhir-menurut hindu) menurut saya belum turun, karena itu adalah mengakhiri satu kalpa, dan klo udah turun memerangi kejahatan…dunia akan dimulai lagi dari kalpa yg baru alias kiamat. sekarang udah kiamat blon yach ?

    ————-

    rkh :

    Hal ini mungkin berhubungan erat juga dg konsep hidup sesudah mati dalam Hindu yg juga dibahas oleh Dr. Naik di tulisan lanjutan dari tulisan ini. Tapi ada bagusnya juga kalau anda menjelaskan lebih banyak tentang pendapat anda, kalau bisa dg dalil-nya juga lebih bagus.. 🙂

  47. Oktober 14, 2007 pukul 12:04 AM

    mas kalau itu benar mengapa orang hindu bali dan hindu di india koq tidak menyaembah ALLah but menyembah sang hyang widi dan tri murti .Dan siapakah tri murti itu apkh dewa tapi koq umat hindu membagi bagi kasta dan ini tidaklogis sebab mas’ tuhan membedakan ummatnya .dan lagi tri murti itu berhal

    ——————-

    rkh :

    Tentang konsep Tuhan dalam Hindu, anda bisa lihat tulisan saya “Hindu dan Islam Ternyata Sama?” Bila ada perbedaan antara yg dijelaskan oleh kitab sucinya dg yg dipercayai sehari-hari, itulah sebenarnya yg harus dipertanyakan, mengapa bisa demikian?

    Tentang sang Hyang Widi dan Trimurti, serta kenapa umat Hindu membagi manusia dalam kasta sebaiknya anda tanyakan sendiri pada orang Hindu. 🙂

    Terima kasih.

  48. Oktober 18, 2007 pukul 3:46 AM

    wah.. sampai begadang saya baca blog ini… menarik, thanks semuanya….

    —————-

    rkh :

    Thanks juga atas kesediaan anda meluangkan waktu untuk membaca blog saya dan menulis komentar di sini. 🙂

  49. Oktober 18, 2007 pukul 4:16 AM

    Semuanya pada mengularkan jurus link. Hehehehe…
    Sekali lagi saya mau sampaikan…, saya sudah nonton sering Zakir Naik. Pertama saya kira itu hanya perdebatan di Internatioanal (diluar Indonesia maksudnya), ternyata sudah sampai ke kita…

    rkh :

    Selamat saya ucapkan pada anda, itu berarti anda sudah mulai mencoba dan berminat pada perbandingan agama.. 🙂

    Tentang setelah Zakir Naik berkata2, lalu BANYAK ORANG HINDU MASUK ISLAM ADALAH TIDAK BENAR SAMA SEKALI, itu kata2 Mas Rkh yang propaganda… Jikapun Mas dengar itu, siapa yang bilang, itu pasti kata2 propaganda yang Mas dengar… Saya setuju dengan Mbak Monkeg, orang Hindupun bisa buat propaganda spt itu. Misalnya: orang2 Islam Kejawen sekarang telah banyak kembali kepada Agama awalnya yaitu Hindu… bisa aja kan… Dengan banyaknya orang belajar Yoga/Meditasi, baik dari kalangan Muslim, mereka sebenarnya telah menjalankan Ajaran Weda, dan mereka sebenarnya telah beragama Hindu.

    rkh :

    Yg mengatakannya adalah Dr. Zakir Naik. 🙂 Memang dalam ceramahnya yg itu (“Similarities between Hinduism and Islam”) memang dia tidak mengatakan itu. Dan yg saya sampaikan dalam salah satu komentar tanggapan saya thd mas mongkeg adalah :

    >>Sbg informasi tambahan, sumber referensi yg telah melakukan ceramah tentang topik ini dihadapan ribuan umat Hindu di India sana termasuk para pendetanya (yg umumnya terlihat mencatat semua ayat2x yg ia sebutkan, mungkin untuk dicocokkan nanti dirumah masing2x), dalam kesempatan ceramah yg lain dia menyatakan telah mendapat konfirmasi dari ratusan orang diantaranya yg kemudian menyatakan telah memeluk agama Islam. Sedangkan ribuan yg lainnya tetap pada agama lamanya. Mengubah apa yg sudah menjadi suatu keyakinan sejak lahir memang tidak mudah, baik informasi yg baru itu lebih benar atau tidak dari keyakinan lamanya. Tentang alasan yg mereka pakai untuk kemudian memeluk Islam dan yg tidak, itu sepenuhnya memang hak pribadi mereka masing2x. Semua orang akan mempertanggung-jawabkan sendiri apa yg telah dilakukannya di dunia ini.<<

    Jadi anda kurang teliti. 🙂 Saya tidak menyebutkan bahwa Dr. Zakir mengatakannya dalam ceramah itu, tapi pada ceramahnya yg lain. Judul ceramahnya itu adalah : “Muhammad in the Various Scriptur”. Kalau anda mengaku banyak melihat seri ceramah Dr. Zakir, mestinya anda juga punya yg itu.. 🙂 Kalau anda belum punya silakan cari dan lihat dulu ceramahnya di sana, dan anda akan menemukan bahwa saya bukan berpropaganda, kalau anda ingin menuduh propaganda, satu2xnya orang yg harus anda tuduh adalah Dr. Zakir. Tapi tentu saja dg kapasitas spt itu, saya tidak yakin kalau Dr. Zakir hanya berpropaganda saja.. dia tidak akan mengorbankan kredibilitas internasionalnya untuk sebuah propaganda murahan spt itu 🙂

    Saya sangat memahami bahwa memang sulit menerima kenyataan bahwa ada saudara2x seagama kita yg berpindah ke agama lain yg menurutnya lebih baik dan lebih benar. Tapi kita harus mau melihat kenyataan yg ada. Saya tidak menampik tentang adanya orang2x yg berpindah agama, hal itu bisa terjadi di semua agama. Kalau memang keputusannya spt itu, sepanjang itu dapat dipertanggung jawabkan dg benar (spt mencari agama yg lebih baik, lebih benar, dll.) tidak ada masalah, mereka punya hak untuk itu. Yg jadi masalah adalah kalau kepindahan itu adalah karena doktrin, ancaman, uang, sembako, penipuan, pemahaman yg salah, mencari yg mudah atau yg cocok dg kesukaannya, dll. yg memang saya tahu ada terjadi. Kalau itu yg terjadi ya harus kita tentang, karena kalau ada orang yg pindah agama, itu harus karena kesadaran, keikhlasan, dan pemahaman yg benar terhadap yg ia lakukan, bukan spt yg saya contohkan tadi.

    Jadi kalau anda lebih setuju dg mas mongkeg bahwa saya berpropaganda ya itu terserah anda, tapi di sini saya sudah buktikan bahwa pendapat anda, mas mongkeg, dan mas budi, bahwa saya berpropaganda itu tidak beralasan, karena saya sudah menyebutkan sumbernya dg sangat jelas. Dan sangat mungkin memang kalau anda setuju dg pendapat mas mongkeg karena anda punya tujuan dan tendensi yg sama dg dia. Itu tidak masalah buat saya, asalkan anda bukannya setuju dg cara diskusinya yg tidak ilmiah dan (maaf) tidak beretika dg baik spt yg bisa dilihat oleh siapapun dalam komentar2xnya itu. 🙂

    Waks.. anda bilang kalau belajar yoga/meditasi berarti sudah beragama Hindu? Mas yanik.. mohon maaf, saya terpaksa harus mengatakan bahwa pemahaman anda tentang agama dan beragama adalah masih minim sekali. Anda masih harus mencari lagi apa makna agama dan beragama itu sebenarnya, mungkin setelah itu anda akan punya pemahaman keagamaan yg lebih baik.. 🙂

    Saya mau menyampaikan bahwa di Hindu ada Catur Yuga (empat Jaman), Kerta Yuga (persentase kebenaran 100%/bagaikan kerbau yang berkaki 4), Treta Yuga (persentase kebenaran 75%/bagai kerbau berkaki 3), Dwapara Yuga (50%/kerbau berkaki 2), Kali Yuga (25%/kerbau berkaki 1)
    Sekarang ini adalah jaman Kali Yuga, secara hitung2an, kita bisa memprediksi bahwa sekarang ini yang masih menjalankan Dharma/kebenaran sekitar 25% dan akan terus berkurang. Kemungkinan orang Hindu yang menjalankan Dharma plus orang2 selain Hindu yang secara prinsip menjalankan Dharma tsbtlah 25% itu.
    Dengan menyebarnya Agama Islam yang punya hukum straight/ketat (Mis: di Islam banyak kata yang berawalan dengan kamu harus…., sedangkan di Hindu tidak ada, di Hindu kalo begini kamu akan begini….) Islam sebagai Agama Misi (kalo bisa mengajak orang lain masuk Islam akan dapat Pahala sekian %. Kemungkinan dengan bertambahnya Muslim karena alasan diatas tsbtlah yang terus mengurangi 25 persentase orang menjalankan Dharma itu. Dan Mungkin Nabi Muhammad itu adalah utusan Tuhan, betul untuk mengurangi orang2 Dharma/kebenaran tsbt. Karena apa yang ditulis dalam Weda tentang Catur Yuga tesbut.

    rkh :

    Bukankah semua agama memang mengandung unsur “kamu harus….” itu tadi? Karena kalau tidak, anda tidak akan keberatan dg orang Hindu yg berpindah ke Islam.. Itu cuma contoh saja. Jadi “kamu harus….” itu bukan suatu yg jelek asalkan memang demikian ajarannya yg dapat dipertanggungjawabkan secara akal-budi, bukan “asal harus” yg berupa doktrin, kalau itu memang tidak benar.. 🙂

    Mas yanik.. tidak ada itu agama misi. Yg ada umumnya adalah semua agama menganggap ajarannya benar, karena itu kalau ada ajaran lain yg berbeda akan dibilang salah, dan semua orang ingin mengajak orang lain ke dalam kebenaran yg ia yakini, juga sebisa mungkin menahan orang seagamanya yg ingin berpindah agama. Itu sah2x saja asalkan masih dalam koridor yg semestinya. Untuk itulah kita perlu mencari ajaran mana yg berisi kebenaran sejati itu..

    Wah.. berarti menurut anda umat Islam itu tidak menjalankan dharma/kebenaran? Dg kata lain berarti mengajarkan kesesatan untuk mengurangi orang2x dharma/kebenaran itu? Dan nabi Muhammad adalah utusan Tuhan untuk menyesatkan orang supaya tidak menjalankan dharma/kebenaran? Ah. anda ini aya-aya wae.. 🙂
    Saya tidak bermaksud merendahkan pendapat anda, tapi coba anda baca lagi tulisan saya, dan lihat lagi ayat2x yg ditampikan di sana. Apakah ramalan2x yg dibahas itu memang ada mengatakan tentang kedatangan seorang nabi “penyesat”? Ah, anda kurang memahami tentang nabi dan tugasnya rupanya.. Maaf kalau saya harus mengatakan bahwa pendapat anda itu tidak relevan untuk pembahasan ini.. 🙂

    You may think about it… so… juga tentang KIAMAT, yang ada dalam Qur’an, jangan2 itu memang sudah menjadi misi untuk mengakhiri Jaman Kali Yuga, untuk kembali lagi nanti setelah Kiamat kejaman Lembu Tegak Berdiri dengan 4 kaki, 100 % menjalankan Dharma berdasarkan Weda.

    rkh :

    Ah, itukan pendapat anda. Ya boleh saja semua orang berpendapat asalkan jangan ngawur. Anda harus punya suatu argumen yg kuat ataupun referensi yg kuat untuk membuat orang bisa memperhitungkan pendapat anda.. 🙂

    Terima kasih. Salam.. 🙂

    Wassalam, Om Santih3X Om

  50. Gendut
    November 18, 2007 pukul 2:22 PM

    Tri Murti adalh 3 perwujudan TUHAN, Brahma-Wisnu-Ciwa.
    Dman saat TUhan Memusnahkan sesuatu, merawat, dan menciptakan.Itu hanya sebuah sebutan untuk mempermudah saja.
    INtinya 1,,,, kita menyembah TUHAN dengan niatan yang tulus.

    rkh :

    Bila yg dimaksudkan hanya sebutan saja, saya setuju dg anda.. berarti anda juga setuju bahwa Tuhan Islam dan Hindu itu Tuhan yg Esa.. 🙂

    Tapi kalau penyebutan itu disertai gambar wujud yg berbeda dari berbagai macam makhluk, itu yg saya tidak setuju. Karena spt yg saya tulis di sana, dalam kitab Shvetashatara Upanishad Ch. 4 & 6 ada ayat2x yg menyatakan bahwa Tuhan itu satu, tidak ada yg menyerupai-Nya, dan tidak ada yg bisa melihat-Nya. Juga di Yajurveda Ch. 32 V. 3 dan Yajurveda Ch. 40 V. 8 bahwa Tuhan itu tidak ada rupa dan tidak ada bentuk.

    Dr. Zakir Naik Dr. Zakir Naik Dr. Zakir Naik Dr. Zakir Naik
    itu terus yg dsebut2 dr td dan ditopik yg laen,,,
    jgn lihat dr 1 pendapat saja,, lihatlah dr pandangan laen, jgn libatkan emosi, ego kita,

    rkh :

    🙂 Jelas saja Dr. Zakir terus, karena dia adalah referensi utama tulisan ini. Kalau anda yg jadi referensi, mungkin juga di sini akan banyak gendut gendut gendut gendut terus yg disebut.. 😀

    1 pendapat saja? Anda tidak lihat ahli2x yg terlibat dalam pembahasan topik ini yg saya sebutkan di kolom komentar? Baik yg pro dan kontra? Bahkan link yg berisi tulisannya-pun dapat anda baca krn juga dicantumkan.. Coba anda baca dulu diskusi2x saya di kolom komentar sebelumnya. Pendapat anda semua yg pro dan kontra juga saya muat. Saya juga tidak melibatkan emosi & ego dg menampilkan komentar anda semua dan menjawabnya dg baik2x.. 🙂

    kita dsini tak ada yg sempurna,
    kita tak ada yang bs dsebut benar,,,
    Hanya TUHAN yg dapat mengatakn “YAK ITU BENAR” dan “ITU SALAH”
    kta tak dapat menjudge sesuatu. Hanya TUHAN yg bs.
    kecuali dmata hukum, kita dapat menjudge, krn hukum dbuat oleh manusia.
    Manusia sendiri dapat salah menulis…manusia pasti ada khilaf.

    rkh :

    Nah, anda sendiri kan yg bilang bahwa manusia itu tidak sempurna dan bisa salah dalam menulis? Kalau yg ditulis saja bisa salah, apalagi yg tidak ditulis.. pasti akan lebih besar kemungkinan salahnya. Kalau yg tertulis (di kitab suci) dan ajaran sehari-hari (yg tidak ditulis) itu berbeda, menurut anda mana yg lebih mungkin benar? Pasti yg ditulis kan.. kecuali kalau menulisnya memang ngawur atau memang berniat merubah tulisan aslinya spt yg terjadi pada Bible/Alkitab-nya orang Kristen spt yg saya buktikan di tulisan saya tentang Trinitas. Dan itu pada akhirnya dg mudah akan diketahui juga, karena Tuhan tidak akan mengijinkan manusia menulis ayat2x dg mengatasnamakan Tuhan padahal tidak berisi ajaran dan kata2x Tuhan yg sebenarnya.

    Di sinilah pentingnya kita mengkaji ulang apa yg seharusnya ada dan apa yg seharusnya kita imani.

    Blom pernah ada orang yang telah masuk neraka dan surga kembali kedunia dan menceritakan kejadian dsana, betul kn?!

    rkh :

    Memang benar. Nabi-pun ada yg diberi ijin Tuhan hanya untuk melihat saja. Walaupun ada juga orang yg mengaku-ngaku pernah mengalami itu. Ini benar, ada yg mengaku-ngaku spt itu. Anda akan temukan ini di agama Kristen yg para penginjilnya sangat gemar menceritakan berbagai “keajaiban” agar umatnya mau percaya padanya (dan yg menyedihkan.. masih banyak juga yg percaya.. 😦 ).

    Bagaiman bs kita tau orang jahat msk neraka dan yg baik msk surga?
    dr kitab suci.
    btul bgitu?

    rkh :

    Ya, kebaikan akan berbuah ganjaran kebaikan, kejelekan akan berbuah ganjaran jelek. Itu memang diajarkan di kitab suci. Dan itu logis untuk memenuhi konsep keadilan. Dalam kehidupan sehari-hari juga begitu kok..

    Itu apakah turun dari langit langsung berupa kitab suci?
    itu merupakn wahyu2 Tuhan yang dturunkan melalui nabi.Dan nabi yang menuliskannya.

    rkh :

    Tidak, itu diturunkan berupa wahyu.

    Ya, Kurang lebih begitu.. hanya untuk nabi Muhammad lebih istimewa, karena beliau, para sahabat, dan umatnya saat itu (sampai sekarang) menghafalkannya sehingga ada proteksi ganda untuk mencegah kesalahan penulisan Al-Qur’an.

    Apakah nabi itu tidak pernah salah? siapa tau dia salah tulis. Nabi juga manusia, yang berdaging, dan berdarah, dan bs lupa seperi kita.

    rkh :

    Tidak, nabi juga manusia, mereka juga bisa salah, itu pasti.. saya setuju.. hanya saja kalau nabi melakukan kesalahan, pasti Tuhan akan mengingatkannya kan..? Ya, itu pasti. Dan itu logis.. 🙂

    Jadi kalau mereka memang nabi, tentunya Tuhan tidak akan membiarkan mereka menyampaikan pesan2x-Nya dg salah kan..? Kalau Tuhan membiarkan para nabi itu menuliskan dan/atau menyampaikan pesan dan ajaran-Nya dg salah, ya buat apa Dia mengangkat seorang nabi? Buat apa Dia menyampaikan pesan dan ajaran-Nya? Kalau mereka salah, pasti Tuhan akan mengingatkan mereka kan..? Itu pasti.

    Jadi argumen anda kalau nabi bisa salah menuliskan (dan/atau menyampaikan) ajaran Tuhan adalah tidak beralasan. Berbeda masalahnya kalau tulisan/ajaran itu dirubah oleh orang lain. Jadi pesan nabi tidak mungkin salah, manusia lainnya-lah yg mungkin membuatnya salah.

    So….jgn lihat dr 1 sisi saja….
    Lihatlah dr sisi yang lain,,, dari sisi yang berbeda.
    dari sisi yang orang lain blom pernah melihatnya mungkin.

    Salam

    rkh :

    Ya, saya sudah berusaha meilhatnya dari berbagai sisi, terbukti dalam diskusi2x di kolom komentar ini kan..?

    “Dari sisi yg belum pernah dilihat orang lain”? ya kalau sisi yg belum pernah dilihat orang ya bagaimana menampilkannya? yg bisa ditulis itu kan pandangan berbagai orang yg sudah mencoba melihat dari berbagai sisi itu tadi, termasuk saya dan anda.. dan itu sudah saya tampikan di sini. Tinggal bagaimana pembaca menyikapinya ya itu berpulang ke diri masing2x. Tidak ada pemaksaan di sini.. 🙂

    Salam.

  51. indah
    November 20, 2007 pukul 12:18 PM

    mas, bukankah kita tidak mengkultuskan Nabi Muhamad, ya kan..?

    rkh :

    Benar, kalau yg dimaksud kultus itu adalah pemujaan yg berlebihan, umat Islam memang tidak mengkultuskan nabi Muhammad.

    Mempercayai ajaran yg dibawanya tidak harus berarti bahwa kita mengkultuskannya.
    Menjadikan beliau sbg panutan juga tidak harus berarti bahwa beliau harus dikultuskan.
    Karena setiap pengkultusan bisa mengarah pada pemujaan yg bisa mengarah ke syirik dan berkembangnya mitos.

    Nabi Muhammad tetap adalah seorang manusia biasa (yg luar biasa). Ia juga bisa berbuat salah. Hanya saja sbg seorang nabi, saat dia berbuat salah, Allah pasti mengingatkannya untuk segera memperbaikinya agar tidak lantas membuat umatnya mengikuti perbuatan salah itu. Di Al-Qur’an pun ada contoh kisah Rasulullah yg seperti itu.

    Apa yg dilakukan oleh umat Kristen yg mengkultuskan Yesus yg berakhir dg pemujaan thd-nya sbg Tuhan, adalah pelajaran yg sangat berharga bagi umat Islam untuk tidak melakukan hal yg sama.

    Terima kasih.

  52. Nobody
    November 21, 2007 pukul 3:59 PM

    Mohon dipakai sebagai pertimbangan bagi penulis.
    Tulisan yg tidak konsisten dalam satu surat yg sama???
    Nabi Muhammad itu di utus atau tidak??

    #

    Dalam surat Al-Ahzab(33) ayat 40 dinyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Tuhan dan merupakan penutup para nabi (utusan terakhir)
    #

    Dalam surat Al-Anbiya(21) ayat 107 dinyatakan bahwa nabi Muhammad tidak diutus melainkan untuk seluruh semesta alam.
    #

    Dalam surat Saba’ (34) ayat 28 dinyatakan bahwa Tuhan mengutus Muhammad untuk seluruh umat manusia, pemberi kabar gembira, dan peringatan akan dosa, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

    rkh :

    Hmm.. 3 ayat yg anda tampilkan itu tidak dalam surat yg sama.. 🙂

    Yg mana yg menurut anda tidak konsisten? Kalau dari tiga ayat yg anda cantumkan itu jelas sekali itu konsisten.

    1. “Muhammad adalah utusan Tuhan dan penutup para nabi”. Ya itu benar.

    2. “Muhammad tidak diutus melainkan untuk seluruh semesta alam”. Dg adanya kata melainkan itu yg bisa berarti kecuali, arti kalimatnya adalah sama dg “Muhammad diutus untuk seluruh semesta alam”. Ini hanya masalah bahasa saja karena bahasa Qur’an itu sangat “tinggi”.

    3. “Tuhan mengutus Muhammad untuk seluruh umat manusia, pemberi kabar gembira, dan peringatan akan dosa, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”. Ya, itu benar. Banyak manusia yg tidak mengetahui bahwa Muhammad itu memang diutus untuk seluruh umat manusia. Di dunia ini, jumlah pemeluk agama diluar Islam (yg umumnya tidak mengetahui tentang ini) adalah lebih banyak dari pemeluk agama Islam. Dan itu mungkin saja termasuk anda sendiri salah satunya.. Karena itulah umat Islam harus memberitahukannya pada dunia.. 🙂

  53. chubby
    November 21, 2007 pukul 5:24 PM

    wuakaka…

    sungguh mengherankan..

    ada yg menyatakan kalki sebagai nabi muhamad…

    bukannya anda bisa disebut murtad dengan mengatakan nabi muhamad adalah nabi umat hindu…

    mengapa nabi muhamad mau menyebarkan agama hindu klw dy emg seorang muslim…

    duwh jadi bingung….

    berarti anda mengakui agama selain agama islam..

    bukannya dalam islam tu dinamakan “murtad”

    rkh :

    Makanya biar tidak bingung, anda banyak belajar dulu ya.. 🙂

    Bisa anda awali dg baca2x tulisan saya di blog ini.. lalu cari informasi lebih banyak lagi..

    Terima kasih.

  54. Nyoman
    November 22, 2007 pukul 1:09 AM

    jika Muhammad dikatakan Kalki
    menurut saya bukan
    di Hindu dikatakan Kalki turun di akhir jaman
    menyelammatkan orang-orang saleh dan membinasakan orang jahat tujuan Awatara Wisnu turun
    dan Awatara yang terakhir adalah Buddha
    jika Rama musuhnya di seberang lautan
    Krishna musuhnya di lingkungan keluarga
    maka Buddha musuhnya di dalam dirinya sendiri
    dan ketika mencapai akhir jaman Kalki turun ke dunia

    rkh :

    Oh.. jadi gitu ya.. 🙂

    Apa ada di kitab suci Hindu disebut bahwa Awatara terakhir adalah Budha?

    Ya boleh sajalah anda berpendapat, tapi sebaiknya ada argumentasi dan/atau referensi yg kuat untuk itu, spt yg saya lakukan di sini.. 🙂

  55. Nyoman
    November 22, 2007 pukul 1:14 AM

    ralat sedikit
    menyelamatkan yang saleh dan membinasakan yang jahat merupakan tujuan Awatara Wisnu
    jadi bukan hanya orang

  56. Nyoman
    November 22, 2007 pukul 10:52 AM

    jika memang Nabi Muhammad itu Kalki Awatara
    berarti Hindu memiliki pandangan yang luas

  57. Nyoman
    November 23, 2007 pukul 12:27 PM

    Buddha bukan awatara terakhir
    tetapi yang terakhir turun
    karena Kalki belum turun
    dan diramalkan sebagai awatara terakhir
    yang menutup 1 kalpa

    rkh :

    Terima kasih informasinya.. 🙂

    Kecuali tentang Budha, informasi yg sejenis sudah banyak yg menulis di komentar..

    Tapi anda belum menjawab pertanyaan saya, apakah di kitab Hindu memang ada disebutkan bahwa Budha adalah Awatara terakhir? Apa dasarnya?

    Dan bagaimana dg kajian bahwa kalki autar adalah nabi Muhammad? Argumentasinya sangat kuat,didukung dan didasari oleh ayat2x kitab Hindu sendiri.

    Terima kasih.

  58. baNYO
    November 24, 2007 pukul 4:07 AM

    saya sbgai umat HINDU sdh gk bgtu mmpermasalhkan konsep kenabian,krna sya sendiri sdh mngakui smua ajaran-ajaran agama d Dunia ini yang brsifat Universal yakni mengajarkan kebenaran.

    rkh :

    Halo baNYO.. Tentu saja semua orang boleh punya pendapat.. 🙂

    Semua agama bila itu memang berasal dari Tuhan, itu pasti mengajarkan kebenaran. Saya setuju itu.. 🙂

    Hanya saja ada hal2x yg bisa membuat ajaran Tuhan itu berbeda saat diterima umat, sehingga “wajah” agama2x itu menjadi berbeda. Anda bisa baca di tulisan saya “Tuhan atau agama, mana yang anda pilih?”. Di sana saya tunjukkan secara logis, bahwa ajaran sehari-hari dalam setiap agama itu jelas berbeda, jadi kalau dikatakan semua agama itu benar, sedangkan informasi2x yg diberikan di masing2x agama itu berbeda bahkan saling bertentangan, maka Tuhan akan terlihat plin-plan. Sedangkan Tuhan tidak mungkin plin-plan. Jadi pasti ada diantara ajaran2x itu yg sudah “berbelok” dari ajaran aslinya, dan pastinya ada yg benar2x masih “lurus”, karena kalau semua tidak ada yg benar, berarti Tuhan telah berbohong pada manusia karena tidak memberikan ajaran yg benar.

    Dan sejauh ini telah saya ketahui bahwa kitab suci 4 agama utama dunia ternyata mengajarkan konsep Tuhan yg sama, yaitu bahwa Tuhan itu Esa (satu), tidak ada yg menyerupai-Nya dan tidak ada yg setara dg-Nya, yaitu kitab2x Yahudi, Kristen (Katolik, Protestan, dll.) – bisa anda lihat di tulisan saya “Trinitas tidak ada di Alkitab, tapi “Trinitas” ada di Al-Qur’an”-, Islam, dan Hindu. Sedangkan semua kitab2x itu diakui oleh umatnya masing2x adalah bernilai wahyu Tuhan. Terlepas dari bagaimana yg diajarkan sehari-harinya, begitulah ternyata yg ada dikitab sucinya.

    cmn satu ralat bahwa Nabi Muhamad bknlha Kalki Avatar, di dlam Hindu sendiri bahwa Avatar akan trun kedunia apabila di dunia ini tmbul kemerosotan moral.
    Kalki akan turun pada akhir Kali-Yuga yakni mendekati Maha-Pralaya (kiamat).
    dy akan dtang untuk menyelamatkan semua umat, tidak memandang apakah Hindu,Islam,Budha,Kristen,Jain,Shinto,Zoroaster,Sikh dll Kalki akan menyelamatkan smua umat yang menegakkan Dharma (kebenaran) di muka bumi ini.
    dan dia akan membasmi sluruh pembangkang yang ada di dunia….

    rkh :

    Nabi Muhammad muncul juga pada saat dunia sedang mengalami kemerosotan moral. Di sekitar lingkungan arab sendiri sedang jaman jahiliyah, sedangkan di Eropa sedang mengalami jaman “kegelapan”, dan kemungkinan belahan dunia lain juga sedang mengalami hal yg sama. Dari sisi ini tampaknya nabi Muhammad memenuhi.

    Nabi Muhammad juga disebut sbg “nabi akhir zaman”. Dan banyak orang juga menyatakan bahwa tanda2x akhir zaman semakin hari semakin jelas (meskipun jelas hanya Allah yg tahu). Jadi mungkin saja nabi Muhammad juga memenuhi dari sisi ini.

    Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia, ayatnya di Qur’an bisa anda lihat terjemahannya di tulisan saya. Seluruh umat manusia tentunya artinya juga siapa saja, tidak memandang bangsa dan kepercayaan asalnya, untuk menegakkan kebenaran dan meluruskan kembai ajaran Tuhan yg benar. Ajaran nabi Muhammad juga adalah ajaran yg menyuruh untuk membela kebenaran dan memerangi kebathilan. Dari sisi ini tampaknya juga memenuhi.

    Jadi dari sudut pandang yg anda sebutkan pun tampaknya nabi Muhammad bisa juga memenuhi sbg Kalky Autar.

    semoga apa yg sya komentari tdk membuat perpcahan di antara kita.

    Salam damai,,,

    rkh :

    Benar, saya yakin bila diskusi agama dilakukan secara baik2x juga tidak ada masalah, apalagi sampai perpecahan.

    Terima kasih.. 🙂

  59. baNYO
    November 24, 2007 pukul 4:12 AM

    sebaiknya anda baca kitab suci BHAGAWAD-GITA, di situ banyak tentang penjelasan tentatang awatara.
    dan juga pelajari Bhagavata Purana di situ jg trdpt pnjlsan tntng 10 awatara MahaVisnu.

    rkh :

    Terima kasih informasinya, semoga nanti saya bisa membaca lebih banyak lagi.. 🙂

  60. GiTa
    Desember 5, 2007 pukul 10:51 AM

    Bwt Chubby

    berarti kamu gg mengakui adanya agama Hindu,,Kristen,,Katholik,,Budha,,dan yang lainnya donk…

    Agama di dunia ini gg hanya satu saja..

    Tapi ada banyak..

    Ajaran agama memang berbeda tapi bukannya semua agama mengajarkan kita untuk menyembah Tuhan??

    Jadi,,menurut saya kita harus mengakui adanya agama lain dunkz…

    rkh :

    mas/mbak gita..

    Butuh pemikiran yg lebih mendalam untuk bisa memahami permasalahan seperti ini. Banyak orang mengalami kesulitan untuk memahami dan menyikapi keberagaman agama, sehingga buat yg super fanatik akan langsung mengatakan agamanya saja yg benar, yg lain pasti salah, sedangkan yg berjiwa pluralis akan langsung mengatakan bahwa semua agama itu sama, tidak ada perbedaan dan tidak perlu dipandang berbeda.

    Sebenarnya dalam pandangan saya keduanya adalah tidak benar. Mengenai uraian dari pemikiran saya itu, bisa anda baca di tulisan saya : “Tuhan atau agama, mana yg anda pilih?”. Semoga bisa ada tambahan wawasan buat anda.. 🙂

    Terima kasih.

  61. GiTa
    Desember 5, 2007 pukul 11:33 AM

    Awatara adalah Dewayg menjelma dan turun ke dunia sbg penyelamat. Tugas utamanya adalah menyelamatkan menyelamatkan dunia dari mala petaka/kehancuran akbt merajalelanya adharma yg tak mampu dikalahkan oleh manusia.Utk menjalankan tgs ini Dewa Wisnu yg ditus utk trn ke dunia sbg awatara.

    Dalam kitab Bhagawadgita Bab IV.7:
    “Bilamana di dunia ini dharma hilang dan Adharma makin menguasai dunia, pada waktu itu Aku menjelmakan diriKu.”

    Dalam Sloka:
    “Utk memberi perlindungan kpd yang baik dan membasmi yang jahat dan untuk membangkitkan perasaan keadilan dan kebaikan Aku menjelma pada tiap-tiap zaman.”

    Ada 10 awatara:
    1.Matsya Awatara
    2.Kurma Awatara
    3.Waraha Awatara
    4.Nara Singa Awatara
    5.Wamana Awatara
    6.Parasu Rama Awatara
    7.Rama Awatara
    8.Kresna Awatara
    9.Buddha Awatara
    10.Kalki Awatara

    Dari kesepuluh ini yang belum turun ke bumi adalah Kalki awatara. Pada suatu saat jika terjadi ancaman terhadap dharma dan tak mampu diatasi oleh umat manusia, maka beliau akan menjelma sebagai awatara dan menumpas ancaman tersebut.

    Kalki Awatara digambarkan sebagai ksatria yang memegang pedang terhunus dgn mengendarai kuda putih.

    Apakah Nabi Muhammad seperti itu???

    rkh :

    mas/mbak gita..

    Apa yg anda tulis itu sudah pernah disampaikan oleh para komentator lain, dan sudah saya jawab semua, anda bisa baca2x lagi dalam komentar2x sebelumnya. Tentang konsep awatara di Weda yg berbeda dg pemahaman umum umat Hindu, bahwa di Weda konsep awatara adalah seorang resi yg diutus, bukan Tuhan/Dewa sendiri yg turun, sudah saya bahas. Tentang ayat2x yg anda sebutkan sudah saya bahas juga. Bahkan gambaran sbg ksatria memegang pedang dg berkuda sudah saya bahas juga.

    Kalau anda membaca 2 tulisan saya tentang Hindu & Islam itu secara lengkap sampai ke semua diskusi2x saya dg komentator, anda akan dapatkan jawabannya. Ya, secara umum nabi Muhammad bisa masuk kriteria2x itu. Spt misalnya tentang ksatria berkuda yg memegang pedang, adalah sangat relevan dg gambaran nabi Muhammad yg juga ikut terjun langsung memimpin peperangan dg musuh2x Islam kala itu dg menunggang kuda dan memegang pedang terhunus. Dan sangat mungkin kuda beliau adalah seekor kuda putih, karena seorang pemimpin biasanya mendapatkan tunggangan terbaik yg berpenampilan berbeda dg lainnya untuk memudahkan mengenalinya dalam suatu medan peperangan yg semrawut.

    Oh iya.. saya pernah tanya pada seorang komentator, apakah ada disebutkan di kitab suci bahwa Budha adalah seorang awatara Hindu, dan sampai sekarang belum dijawab. Hal ini penting karena suatu kepercayaan haruslah punya dasar yg kuat. Karena hal ini bisa menyatakan bahwa ajaran Budha itupun sebenarnya adalah ajaran Hindu, karena Budha adalah seorang awatara Hindu. Jadi agama Hindu mestinya tidak berbeda dg agama Budha.

    Terima kasih. 🙂

  62. eNeSWe
    Desember 12, 2007 pukul 3:22 PM

    Saya sudah membaca diskusi diatas dan juga sejak lama mengikuti “kisah” Dr. Zakir ini. Kalau tidak salah, isu ini sudah tahun 2004-an. Tanggapan saya singkat. Di India, mungkin sudah ada ratusan yang mengaku sebagai Kalki Awatara dan bahkan ada yang masih hidup sampai saat ini juga. Di Bali pun bahkan pernah ada. Bagi mereka yang percaya, tidak sedikit pula yang mendapatkan berkah dari “Nya”. Orang Hindu sudah terbiasa dengan phenomana kemunculan seseorang yang mengaku sebagai Kalki Awatara. Itulah salah satunya yang menyebabkan tidak ada tanggapan yang terkesan meng-counter pendapat Dr Zakir ini dalam debat dengan Shri SS misalnya. Silahkan saja, tidak ada istilah sesat. Satu hal yang perlu digaris bawahi, dari jaman ke jaman ritual pemujaan awatar selalu sama. Beliau bisa disembah langsung, divisualisasi dalam bentuk gambar/patung dan lain2. Itulah kenyataan dan kebenaran fakta yang terjadi. Apakah Nabi Muhamad siap divisualkan? Jadi, saya setuju judul anda diatas dalam tanda tanya. Terima kasih jika komen ini di-post.

    rkh :

    Halo mas chanwin nsw.. 🙂

    Anda benar, topik ini sudah “terdengar” sejak lama, bahkan kalau tidak salah prof. Pundit Vaid Parkash menulis buku “Kalki Autar” sekitar akhir th. 90-an atau awal 2000-an.

    Buat saya yg penting adalah apa yg disampaikan kitab sucinya. Karena mungkin saja banyak orang mengaku sbg awatara itu, terlepas benar atau tidak, yg jelas sangat mungkin itu bisa memberi keuntungan buat yg bersangkutan, seperti juga dibanyak agama secara umum ada saja yg mengaku sbg nabi, bahkan sbg Tuhan, dg memanfaatkannya untuk kepentingan pribadinya.

    Tentang ritual pemujaan awatara itu selalu begitu apakah memang ada aturan yg jelas untuk memperlakukannya spt itu? Bisa saja itu hanya dari tradisi. Di agama lain juga banyak terdapat ritual2x semacam itu yg ternyata juga hanya berasal dari tradisi.

    Bisa disembah langsung dan divisualkan bisa juga hanya berasal dari tradisi. Harus dicari dulu ajaran dasarnya ada tidak yg mengharuskan spt itu? Dalam Islam nabi Muhammad memang tidak boleh divisualkan, ini adalah pencegahan yg ketat untuk mencegah orang memanfaatkan apapun untuk kepentingan pribadinya termasuk membelokkan ajaran Islam dg memanfaatkan visualisasi itu. Misalnya saja kalau wajah dan penampilannya mirip dg nabi Muhammad lantas ia akan mengaku titisan beliau dan lantas memberikan ajaran2x baru, dll.

    Jadi kalau ada tradisi pengakuan banyak orang sbg awatara dan ada tradisi pemujaan terhadapnya, itu tidak berarti bahwa konsep itulah yg benar, terlepas dari apakah fakta dan kenyataan yg ada di masyarakat memang spt itu. Sekali lagi harus ada dasar yg kuat untuk melaksanakan suatu ajaran, yg dalam agama adalah pada kitab sucinya. Misalnya kalau ada gambaran di kitab suci bahwa kalki autar itu menunggang kuda dan memegang pedang, apakah itu masih relevan untuk jaman sekarang yg sudah tidak lazim ada ksatria berkuda yg berperang menggunakan pedang? Sedangkan kalau jaman nabi Muhammad dg gambarannya sbg ksatria yg spt itu, itu sangat relevan dg gambaran yg di kitab suci, terlepas apakah fakta di masyarakat memang mempercayai itu.

    Jadi dalam mempercayai dan melaksanakan suatu ajaran, kita tetap harus berpikir. Kalau hanya menelan begitu saja suatu ajaran yg entah dasarnya dari mana, dan hanya berdasarkan tradisi turun temurun saja, kita akan sulit untuk menemukan kebenaran sejati di sana. Di sini pun saya tidak bermaksud agar semua pembaca langsung percaya dg semua yg saya sampaikan, maka benar yg anda bilang, saya memang menulis judul tulisan ini dg akhir tanda tanya.. 🙂

    Jadi begitu mas, komen anda bagus untuk masukan dan bahan diskusi, jadi pasti saya muat. Berbeda kalau komentarnya cuma berisi hujatan saja yg memang ada beberapa yg tidak saya tampilkan karena tidak etis.

    Terima kasih.. 🙂

  63. Bimp
    Desember 13, 2007 pukul 3:56 AM

    Jika memang HIndu dan Islam adalah sama maka :
    – Apa arti karmapala dalam islam?
    – Apa arti punarbawa/samsara dalam islam?
    – Apa arti moksa dalam islam?
    Mohon dijelaskan sebab 3 hal tersebut merupakan bagian dalam panca cradha yang merupakan dasar keyakinan umat hindu

    Terima Kasih

    rkh :

    Halo mas bimp.. 🙂

    Seingat saya ketiganya sudah ada dalam bahasan. Coba anda baca lagi tulisan ini dan lanjutannya, lalu ikuti juga diskusi2x saya dg para komentator. Mestinya anda akan mendapatkan jawabannya di sana. Tapi kalau anda ada pendapat lain tentang ketiganya, boleh anda tulis di sini menurut anda bagaimana yg dimaksud dg ketiga hal itu, baru saya akan coba menjelaskannya.

    Terima kasih. 🙂

  64. dipsie
    Desember 14, 2007 pukul 10:16 AM

    Kalki awatara turun ke dunia pada jaman Kalki Yuga.

    Weda menyebut jaman Kali akan berlangsung selama 432.000 tahun. Saat ini, kita baru memasuki tahun ke-5107 Kali, jadi masih tersisa lebih dari 425 ribu tahun lagi, sebelum Kalki menjelma. Oleh karena itu, dengan mudah kita dapat mengatakan bahwa orang-orang sakti atau yogi yang mengklaim dirinya adalah Kalki avatara, tidak lebih daripada penipu berkedok orang suci.

    Begitu juga menyebutkan Nabi Muhammad sebagai Kalki awatara saya pikir tidak tepat.

    Dari informasi itu saja pernyataan dari judul artikel di blog ini dapat dimentahkan.

    Semoga damai di hati, damai di dunia, damai selalu
    salam,
    dipsie

    rkh :

    Wah.. hebat sekali.. tampaknya orang Hindu sudah tahu pasti dg hitungan yg jelas kapan terjadinya hari kiamat, dan mungkin juga alam semesta tercipta, atau kapan manusia mulai ada.. Tampaknya di agama lain tidak ada yg spt itu.. 🙂

    Bisa anda jelaskan lebih detail tentang itu, bagaimana perhitungannya, dan dimana di Weda ada menyebutkan tentang itu? Mungkin bisa jadi masukan yg berguna buat pembaca lain.. 🙂

    Tentang penipu berkedok orang suci itu, saya setuju dg anda bahwa mereka yg mengaku-ngaku itu memang hanya pembohong oportunis saja untuk mengambil keuntungan pribadi buat mereka. Hal itu mudah dipahami karena mereka sendirilah yg mengaku-ngaku, sedangkan gambaran dalam kitab sucinya sendiri berbeda.

    Tentang nabi Muhammad, jelas berbeda dari orang2x oportunis itu. Ini karena bukan beliaulah yg mengaku-ngaku sbg kalki, tapi hal itu baru diungkap di belakang hari melalui kajian para cendekiawan agama, baik dari luar Hindu maupun dari dalam umat Hindu sendiri. Jadi tidak ada keuntungan pribadi secara langsung bagi beliau. Berbeda dg para oportunis itu yg memang sengaja mengaku-ngaku dan mendapatkan keuntungan pribadi darinya.

    Informasi anda (yg masih harus anda jelaskan lebih jauh lagi) itu mungkin saja bisa mementahkan judul tulisan yg anda maksud, tapi tidak serta merta dapat mementahkan isi tulisan itu.. Sedangkan yg lebih bernilai di sini adalah isi tulisan, dan bukan judulnya.. 🙂

    Misalnya : bagaimana dg ayat2x di Weda dan kitab2x lain yg menyatakan bahwa ia adalah “seorang yg terpuji (Muhammad)” yg naik unta, dimana Brahma tidak boleh naik unta? Bagaimana dg gambaran seorang satria penunggang kuda putih yg berperang dg pedang terhunus di tangan? Bagaimana dg nama orang tuanya yg sama persis dg nama orang tua nabi Muhammad meskipun dalam bahasa yg berbeda? Bagaimana dg sejarah kelahirannya dan kisah hidupnya yg banyak persis dg apa yg dipercayai umat Islam tentang nabi Muhammad, dll. dsb.?

    Semua uraian dalam isi tulisan itu tidaklah dapat semudah itu dimentahkan begitu saja tanpa penjelasan yg memadai. Ya, anda butuh argumentasi yg lebih baik lagi untuk bisa mementahkan isi tulisan itu.. 🙂

    Semoga damai di hati, damai di dunia, damai selalu

    salam,
    -rkh-

  65. Bimp
    Desember 15, 2007 pukul 5:29 AM

    Maaf saya tidak menemukan pembahasan tentang ketiga hal yang saya tanyakan sebelumnya.

    Setau saya di Islam jika seseorang meninggal maka arwahnya akan menunggu hingga hari kiamat tiba. Sedangkan dalam ajaran Agama Hindu arwah dapat lahir kembali berkali2 sampai tiba kiamat nanti. Konsep itu saja sudah jauh berbeda kan mas?

    Tujuan dari seorang muslim adalah mencapai surga yang digambarkan dengan suatu tempat yang indah dimana semua yang kita inginkan ada. Sedangkan dalam agama Hindu, tujuan akhir adalah mencapai Moksa yaitu Kebahagiaan Abadi dimana atman kita bersatu dengan Sang Pencipta

    rkh :

    Mas bimp..

    Semua yg anda pertanyakan itu sudah pernah saya bahas dg para komentator lainnya. Samsara, karma, moksa, semua sudah pernah saya bahas Kalau anda tidak menemukannya di tulisan ini dan diskusi2xnya, anda bisa mencarinya di tulisan satunya (Hindu dan Islam ternyata sama?) dan diskusi2xnya. Pasti anda akan menemukannya. Terlalu panjang kalau harus mengulang2x tulisan yg sama. 🙂

    Secara inti saya percaya dan yakin semua agama adalah sama sebab semua agama memiliki 1 sumber yaitu Tuhan Yang Maha Esa (benar kan Mas). Hanya saja tiap manusia memiliki cara dan jalan sendiri2 untuk Memuja dan Mencintai Tuhannya. Kita tidak berhak sama sekali merayu apalagi memaksa orang lain untuk mengikuti agama yang kita anut sebab memeluk suata agama merupakan Hak Asazi tiap2 individu (setuju kan Mas).
    Dalam Hindu tidak ada istilah Pahala jika kita berhasil mengajak orang lain ikut Hindu. Dalam Hindu tidak ada pembenaran kita boleh menyakiti atau bahkan membunuh orang lain hanya karena dia bukan Hindu.

    Terima Kasih

    rkh :

    Anda benar, kita tidak boleh merayu apalagi memaksa orang untuk mengikuti agama yg kita anut. Prinsip di Islam jelas : tidak ada paksaan dalam agama. Kami umat Islam hanya berkewajiban untuk menyampaikan kebenaran dan keindahan Islam. Diterima atau tidak itu urusan belakangan, tugas seorang Islam hanyalah menyampaikan. Apakah ada dalam tulisan itu bagian yg menyebutkan bahwa saya merayu atau bahkan memaksa orang Hindu untuk memeluk Islam? Coba anda tunjukkan kalau menurut anda ada.. 😉

    Bahkan inti dari tulisan itu sebenarnya (bagi umat Hindu) adalah mengajak umat Hindu untuk mau melakukan kajian kembali terhadap kitab sucinya . Terlepas dari apapun hasilnya nanti, akan lebih baik kalau suatu umat beragama mau untuk lebih mendalami kitab sucinya. Dari puluhan komentar yg mampir di sini dan tulisan lanjutannya, saya melihat bahwa masih sangat sedikit umat Hindu yg membaca apalagi memahami kitab sucinya sendiri. Kebanyakan hanya tahu ajaran umum agamanya seperti ini dan itu tanpa mengetahui apa dasar dari ajaran itu, dan apakah benar2x punya rujukan yg valid dalam kitab sucinya..

    Saya setuju sekali kalau di Hindu tidak ada ajaran untuk menyakiti atau membunuh orang lain hanya karena berbeda agama, di Islampun seperti itu. Hal ini tidak perlu anda sampaikan karena sudah jelas sama baik di Hindu maupun Islam. Atau anda bermaksud bahwa ada ajaran yg mengajarkan untuk menyakiti dan membunuh orang lain? Dan yg anda maksudkan adalah Islam? Kalau ya, berarti anda sangat keliru.. 🙂

    Anda bisa baca tanggapan saya pada komentar sdr. agus made di https://religiku.wordpress.com/2007/09/10/hindu-dan-islam-ternyata-sama/#comment-1267
    dimana saya buktikan bahwa anggapan banyak orang non Islam tentang Islam yg “seperti itu” adalah salah besar. Malah sebenarnya hal itu menunjukkan keluhuran ajaran Islam. Anda bisa baca di sana.. 🙂

    Terima kasih..

  66. Kalkivishnu
    Desember 15, 2007 pukul 6:20 PM

    Wahai saudaraku yang hati baik. Saya juga akan berasa bangga jika tuan buat satu kajian dan persamaan Kalki dan imam mahdi. Kaki sebenarnya akan diturun pada akhir zaman.

    rkh :

    Halo saudaraku yg baik.. 🙂

    Saya belum membuat kajian persamaan kalki dg imam mahdi, karena yg saya tulis itupun bukan kajian saya, tapi Dr. Zakir.

    Dalam Islam, nabi Muhammad juga disebut sbg “nabi akhir zaman”. Dan yg dimaksud akhir zaman itu bisa jadi adalah sebuah waktu yg sangat panjang dalam hitungan manusia, bukan berarti beberapa hari, bulan, atau tahun sebelum kiamat dalam hitungan manusia. Jadi saya kira masih relevan untuk pembahasan kalki dan nabi Muhammad.

    Sedangkan imam mahdi sendiri adalah tokoh yg hanya disebut dalam beberapa hadits yg tidak seluruh umat Islam mengakui kesahihannya, dan hanya benar2x dipercayai oleh kelompok Syiah. Juga sangat sedikit yg diketahui tentang tokoh mahdi ini yg bisa diperbandingkan dg kalki, sedangkan kalau nabi Muhammad spt yg anda baca di tulisan itu, mempunyai banyak sekali data yg bisa diperbandingkan dg kalki.

    Tempat sebenar yang dimaksudkan Shambala adalah suatu tempat tidak boleh ditembusi oleh manusia biasa yang tidak suci. Ini adalh kerana Shambala adal sebuattempat yang aman damai dan orang yang hidup ditempat itu adalah manusia yang baik-baik belaka dan dilindungi oleh tuhan. Shambala adalah satu tempat yang berada di sempadan India dan Cina iaitu suatu kawasan larangan di Himalaya. Menurut penghuni Tibet sesiapa ingin memasukki kedalam negara SHambala perlu mempunyai ilmu Kala Cakra tantra Yoga iaitu yoga trik masa cakra. Yoga ini adalah merupakan satu yoga yang paling tinggi darjatnya dan inya bukanlah senang. Shambala adalah suatu tempat yang mana penduduknya adalah yang mempunyai sifat yang paling suci , ibu negerinya bernama Kallapa. Kalki akan dilahirkan oleh Vishnu Yash dan Sumathi. Bahasa yang digunakan di Shambala adalah bahasa Shanskrit. Setelah kalki memeranggi dunia seluruh yang dilamun oleh ajaran sesat dengan keganasan. Suatu pemerintahan yang terbaru akan ditubahkan yang di pinmpin oleh Maru iaitu anak kedua Swayambu Manu yang masih hidup dalam penjelmaan dengan rupa-rupa yang berbeza Maru adalah anak kedua Swayambu Manu orang pertama yang dilahirkan dalam dunia sebelum Adam. Oleh itu mengikut kajian saya Kalki juga akan diberikan seekor kuda oleh indra yang bernam Devadata yang mana mempunyai kepak dan boleh terbang. Ianya berwarna putih dan Kalki akan mejelajah memburu pemimpin yang bersifat perompak dan rasuah serta pembunuh.

    rkh :

    Pembahasan anda terlihat banyak mengandung unsur tidak ilmiah, spt suatu tempat yg tidak bisa ditembusi oleh manusia yg tidak suci, yg bisa masuk harus punya ilmu yoga tingkat tertinggi (apa tempat ini ada di peta?), ada Swayambu Manu sbg orang pertama di dunia sebelum Adam (ternyata Hindu juga percaya Adam?), kalki punya kuda putih yg bersayap dan bisa terbang melawan penjahat..

    Mohon maaf, bagi saya penjelasan anda itu terdengar seperti dongeng. Kita di sini sedang berdiskusi ilmiah, jadi saya rasa kalau anda tidak punya argumentasi yg lebih ilmiah dari itu, pendapat anda akan sulit untuk diperhitungkan.

    Symptom sebelum kelahiran kalki adlah

    1. Langit akan berkilat-kilat
    2. manusia hidup hanya 55 tahun sahaja umurnya
    3. kebuluran
    4. manusia akan makan manusia
    5. dan lain jenis kekejaman dalam dunia akan berlaku termasuk kuil -kuil tidak wujud dan ajaran agama digunaskan untuk kepentingan sendiri manusia.
    6. system kastu akan terhapus.

    Maka tuhan akan mengambil avatar kalki untuk membetulkan dunia sebelum berlakunya kiamat. kalki belum lagi turun ianya akan turun pada zaman dimana manusia benar-benar sesat.

    rkh :

    Saya tidak tahu apakah penjelasan anda itu punya rujukan yg valid atau tidak, karena anda tidak menyebutkannya, tapi saya pikir itu tidak terlalu berpengaruh pada pembahasan di sini.

    Saya sudah katakan tadi bahwa akhir zaman itu bisa berarti sebuah masa yg sangat panjang dalam hitungan manusia, dan nabi Muhammad memang muncul saat banyak belahan dunia sedang mengalami masa kesesatan, spt misalnya di Timur tengah sendiri dan di Eropa. Dan saya tidak bisa membayangkan andaikata saja nabi Muhammad tidak diturunkan dg “cahaya” yg dibawanya itu, entah seperti apa jadinya dunia ini.

    Nabi Muhammad mungkin Narasangsa tetapi bukannya Kalki , kerana kalki akan turun setelah 432,000 tahun- 5000 (tahun telah berlalu ) = 427,000 tahun lagi.

    Pandangan tuan sangat-sangat dihargai , tuan perlu buat kajian juga tentang agama Budha dimana disebutkan tetang penjelmaan Mitrreya juga dikaitkan dengan Kalki yang disebut sebagai Vishnu.

    Bavisya Purana
    Bhagawad purana

    rkh :

    Saya juga sudah katakan pada komentator sebelum ini bahwa dibutuhkan penjelasan yg lebihg detail tentang hitungan tahun itu, karena itu bisa berarti bahwa umat Hindu sudah tahu kapan akan terjadinya kiamat itu, bahkan mungkin juga kapan alam semesta ada dan kapan manusia pertama ada.

    Bagi saya, harus ada penjelasan yg sangat baik untuk bisa menyatakan bahwa nabi Muhammad bukan kalki berdasarkan hitungan tahun itu, dimana penjelasan itu juga sekaligus bisa mementahkan persamaan2x ramalan kalki dan sejarah nabi Muhammad spt yg diungkap di tulisan itu.

    Tentang penjelmaan Mitrreya dalam agama Budha saya belum banyak informasi tentang itu. Mudah2xan lain kali saya bisa mengetahuinya. Dari diskusi2x ini saya juga menerima bbrp komentar yg intinya bahwa Budha itu juga seorang tokoh dalam agama Hindu, jadi mestinya ajarannyapun juga ajaran Hindu, dan itu berarti bahwa mestinya Weda juga merupakan kitab suci bagi umat Budha.

    Kalau ini benar, bagi saya hal ini mungkin bisa menjelaskan beberapa hal yg menurut saya masih mengambang dalam ajaran Budha, seperti misalnya tentang konsep ketuhanannya yg tidak jelas..

    Terima kasih. 🙂

  67. dipsie
    Desember 27, 2007 pukul 10:40 AM

    halo mas rkh,,ini dipsie lagi..

    mungkin ada pengertian yang salah dari tanggapan mas rkh pada komentar sy yang terakhir..

    yang ini:

    “Wah.. hebat sekali.. tampaknya orang Hindu sudah tahu pasti dg hitungan yg jelas kapan terjadinya hari kiamat, dan mungkin juga alam semesta tercipta, atau kapan manusia mulai ada.. Tampaknya di agama lain tidak ada yg spt itu.. :)”

    begini,jaman menurut Veda dibagi menjadi 4.
    1. Krta yuga
    2. treta yuga
    3. dvapara yuga
    4. kali yuga

    keempat jaman ini terus berputar,,krta yuga digantikan treta, kemudian muncul dvapara, dan diakhiri oleh kali yuga. Kemudian pada saat kali yuga berakhir, kembali lagi ke jaman krta yuga dst.

    Nah, mengenai perkiraan kali yuga kapan nya, sy cuma mengutip 2 sloka dari srimad baghavatam sbb:

    Śrīmad Bhāgavatam 3.11.19

    catvāri trīṇi dve caikaḿ
    kṛtādiṣu yathā-kramam
    sańkhyātāni sahasrāṇi
    dvi-guṇāni śatāni ca

    The duration of the Satya millennium equals 4,800 years of the years of the demigods; the duration of the Dvāpara millennium equals 2,400 years; and that of the Kali millennium is 1,200 years of the demigods.

    untuk diketahui tahun demigods adalah 360 human being.

    The duration of the Satya-yuga is therefore 4,800 x 360, or 1,728,000 years. The duration of the Tretā-yuga is 3,600 x 360, or 1,296,000 years. The duration of the Dvāpara-yuga is 2,400 x 360, or 864,000 years. And the last, the Kali-yuga, is 1,200 x 360, or 432,000 years.

    kemudian kapan kali yuga dimulai ada pada petikan berikut:

    Śrīmad Bhāgavatam 12.2.31

    yadā devarṣayaḥ sapta
    maghāsu vicaranti hi
    tadā pravṛttas tu kalir
    dvādaśābda-śatātmakah

    When the constellation of the seven sages is passing through the lunar mansion Maghā, the age of Kali begins. It comprises twelve hundred years of the demigods.

    (bisa mengartikan sendiri kan?sy yakin bisa dech 🙂 )

    apa magha itu???

    dapat dilihat dari sloka di bawah:

    Śrī Caitanya Caritāmṛta Ādi 13.80

    caudda-śata chaya śake śeṣa māgha māse
    jagannātha-śacīra dehe kṛṣṇera praveśe

    In the month of January in the year 1406 of the Śaka Era (A.D. 1485), Lord Kṛṣṇa entered the bodies of both Jagannātha Miśra and Śacī

    Jadi dijelaskan bahwa kalki avatar akan muncul pada akhir jaman kalki yuga saat ini..

    anda bisa menyimpulkan sendiri sekarang kita berada dalam tahun ke-berapa kalki yuga dan kapan akan berakhir.

    mungkin itu jawaban saya dari pertanyaan mas rkh..

    rkh :

    Terima kasih informasinya mas dipsie.. (sekarang saya panggil mas, tempo hari mbak. Kan saya gak tau gender anda..? 🙂 )

    Informasi anda cukup baik. Semoga bisa menjadi masukan yg bagus buat pembaca blog ini.

    Tapi ada beberapa hal yg saya cermati :

    1. Anda mengatakan bahwa penyebutan dan perhitungan tahun itu disebutkan dalam Weda. Tapi sloka2x yg anda tampilkan adalah dari :
    Śrīmad Bhāgavatam 3.11.19
    Śrīmad Bhāgavatam 12.2.31
    Śrī Caitanya Caritāmṛta Ādi 13.80
    Menurut anda sloka2x tsb ada dalam kitab Weda yg mana? Kita tahu Weda dibagi menjadi 4 kitab, yaitu : Rigweda, Yajurweda, Samaweda, dan Atharwaweda. Yg manakah dari 4 kitab itu yg memuat sloka2x yg anda sebutkan itu? Menurut saya tampaknya itu bukan dari Weda, tapi mungkin saya salah, jadi tolong anda jelaskan lagi.

    Hal itu penting dalam pembahasan ini, karena seperti yg banyak diungkap oleh Dr. Zakir, menurutnya banyak ajaran2x yg dipercaya umat Hindu yg ternyata tidak ada atau dinyatakan berbeda dalam kitab2x Weda yg merupakan kitab suci utama yg bernilai wahyu Tuhan, yg harus jadi rujukan utama dalam ajaran suatu agama, dalam hal ini agama Hindu. Bila ada informasi yg berbeda antara kitab Weda dan kitab lainnya, yg harus jadi rujukan utama adalah Weda. Hal ini sama dg di Islam untuk Al-Qur’an dan hadits yg tidak boleh bertentangan. Kalau ada yg bertentangan, yg harus dirujuk adalah Al-Qur’an.

    2. Ayat2x itu anda tulis mungkin menggunakan bahasa aslinya, (jelas saya tidak paham.. 🙂 ) mungkin bahasa sansekerta ya.. Dan yg bahasa Inggris adalah terjemahannya? Yg di terjemahan Śrīmad Bhāgavatam 3.11.19 itu terdapat angka 4800, 2400, 1200, apa itu juga ada di ayat dg bahasa aslinya? spt di ayat selanjutnya yg terdapat kata “sapta” yg tampaknya mungkin berarti “tujuh”..

    3. Dimana disebutkan “tahun demigods adalah 360 human being” ? Apakah juga ada di kitab Weda?

    4. “In the month of January in the year 1406 of the Śaka Era (A.D. 1485), Lord Kṛṣṇa entered the bodies of both Jagannātha Miśra and Śacī”
    Kalimat ini juga dari kitab suci? Kalau ya, kira2x kapan dibuatnya?

    Sloka itu tampaknya menyatakan bahwa kejadian itu terjadi bulan Januari 1406 th Saka (A.D. 1485). Tampaknya ayat itu dibuat setelah manusia mengenal penggunaan tahun Saka dan mengenal bulan Januari serta tahun masehi atau AD (Anno Domini).. Dari situ terlihat kalau ayat itu ditulis pada tahun2x yg belum lama ini. Dan menurut saya hal itu jelas meragukan untuk bisa dipercaya sbg suatu informasi akurat yg bernilai wahyu Tuhan, sedangkan umat Hindu banyak yg mengklaim bahwa Hindu adalah agama tertua yg sudah ada sebelum munculnya tradisi agama2x lain, yg ajaran dasarnya yaitu kitab2x Weda mestinya juga sudah ada sebelum tradisi2x yg lain itu.

    Terlebih lagi untuk menghubungkannya dg ramalan kedatangan seorang yg ditunggu-tunggu sebagai “penyelamat” itu..

    5. Tanggapan saya yg anda kutip itu memang mengacu pada topik bahasan di tulisan lanjutannya dimana sumber referensi menyatakan bahwa dalam Hindu juga terdapat konsep kehidupan sesudah mati seperti disebutkan dalam Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 , dan adanya konsep surga dan neraka yg juga digambarkan mirip dg konsep dalam Islam. Jadi maaf saja kalau anda menganggapnya “salah sambung” 🙂

    Jadi, dari hal2x itu, apakah sudah pasti kalau informasi itu otomatis bisa mementahkan judul tulisan ini? Mohon maaf, menurut saya sih tidak.. 🙂

    Terima kasih.

  68. dipsie
    Januari 15, 2008 pukul 8:11 AM

    salam mas rkh,

    1. Śrīmad Bhāgavatam adalah nama lain dari Bhagavata Purana. Saya sudah baca artikel mas rkh, jadi mas rkh pasti udah tau kan kitab Purana termasuk di dalam kitab Weda yang mana.

    rkh :

    Salam juga mas Dipsie.. 🙂

    Weleh2x.. mas Dipsie, anda ini ditanya kok malah balik nanya lagi.. 🙂

    Di tulisan saya yg bagian mana ada saya katakan bahwa kitab Bhagavata Purana itu masuk salah satu dari 4 kitab Weda? Tidak ada. Maka itulah saya bertanya pada anda sloka2x itu terdapat dalam Weda yg mana dari 4 Weda itu? Saya bertanya karena menurut saya itu bukan dari Weda, tapi mungkin saja saya salah kan? Karena itulah saya bertanya pada anda spt itu.

    Dan anda harus konsisten, kalau anda mengatakan spt itu ya tunjukkan buktinya, karena pembaca lain mungkin juga ingin tahu, ini bukan cuma diskusi kita berdua saja, tapi banyak orang juga ikut membacanya.. kalau anda tidak mau menjelaskannya ya tidak salah kalau saya dan pembaca lain akan menilai anda tidak jujur dalam berdiskusi.. 🙂

    2. ini ada arti per katanya untuk SB 3.11.19

    catvāri — four; trīṇi — three; dve — two; ca — also; ekam — one; kṛta-ādiṣu — in the Satya-yuga; yathā-kramam — and subsequently others; sańkhyātāni — numbering; sahasrāṇi — thousands; dvi-guṇāni — twice; śatāni — hundreds; ca — also.

    sehingga bisa diartikan seperti balasan saya sebelumnya.

    rkh :

    Hmm.. menurut yg saya tangkap sih kelihatannya gak begitu nyambung.. Tapi tidak apa2x, mungkin itu karena saya tidak paham bahasa sansekerta.. Thanks pelajaran bahasanya.. 🙂

    3. pembahasan tentang kalkulasi waktu ada si Srimad Bhagavatam 3.11.1 s.d 3.11.42
    tapi saya cuplikkan beberapa sloka yang dapat menggambarkan langsung:

    Srimad Bhagavatam 3.11.12

    ayane cāhanī prāhur
    vatsaro dvādaśa smṛtaḥ
    saḿvatsara-śataḿ nṝṇāḿ
    paramāyur nirūpitam

    arti per katanya
    ayane — in the solar movement (of six months); ca — and; ahanī — a day of the demigods; prāhuḥ — it is said; vatsaraḥ — one calendar year; dvādaśa — twelve months; smṛtaḥ — is so called; saḿvatsara-śatam — one hundred years; nṝṇām — of human beings; parama-āyuḥ — duration of life; nirūpitam — is estimated

    translasinya:
    Two solar movements make one day and night of the demigods, and that combination of day and night is one complete calendar year for the human being. The human being has a duration of life of one hundred years.

    Srimad Bhagavatam 3.11.11

    tayoḥ samuccayo māsaḥ
    pitṝṇāḿ tad ahar-niśam
    dvau tāv ṛtuḥ ṣaḍ ayanaḿ
    dakṣiṇaḿ cottaraḿ divi

    arti per kata:
    tayoḥ — of them; samuccayaḥ — aggregate; māsaḥ — month; pitṝṇām — of the Pitā planets; tat — that (month); ahaḥ-niśam — day and night; dvau — two; tau — months; ṛtuḥ — a season; ṣaṭ — six; ayanam — the movement of the sun in six months; dakṣiṇam — southern; ca — also; uttaram — northern; divi — in the heavens

    translasinya:
    The aggregate of two fortnights is one month, and that period is one complete day and night for the Pitā planets. Two of such months comprise one season, and six months comprise one complete movement of the sun from south to north.

    dari sloka 3.11.1 s.d 3.11.42 dijelaskan secara detil, sehingga dapat dirangkum bahwa 1 hari demigod sama dengan 1 tahun manusia. Dan 1 tahun demigod (1 hari dikalikan 360 hari) berarti 360 (1×360) tahun manusia.

    rkh :

    Diluar masalah logis tidaknya penjelasan anda itu, dan meskipun bagi saya penerjemahannya agak aneh (sekali lagi mungkin karena saya tidak bisa bahasa sansekerta.. 🙂 ), tapi tampaknya penjelasan anda cukup baik. Terima kasih.

    Tapi pertanyaan saya juga belum anda jawab, apakah semua yg anda tulis itu terdapat dalam Weda? Kalau ya, di bagian mana?

    4. Sebelum menjawab prtanyaan no ini..saya mau mengingatkan bahwa sloka yang bersangkutan menjelaskan bahwa apa itu magha..bener kan?
    nah, magha itu adalah bulan dalam kalender Hindu (yaitu bulan ke-11), yang jatuh pada tanggal 21 Januari s.d 19 Februari. Nah, yang mengatakan itu bulan Januari adalah terjemahan dalam bahasa Inggrisnya untuk memudahkan pembaca menyesuaikan dengan kalender Masehi saat ini. Jadi bukan slokanya yang dibuat baru2 ini, melainkan pengartian dalam bahasa Inggris yang saya kutip yang dibuat sesuai dengan kalender Masehi.
    Begitu juga mengenai kata A.D. Mas rkh pasti juga sudah memakluminya.

    rkh :

    Oh.. jadi begitu model penerjemahan dalam kitab2x Hndu? Dg langsung menerjemahkannya mengikuti keinginan dari penerjemah, bukan penerjemahnya yg berusaha mengikuti alur asli ayatnya. Tidak aneh kalau akhirnya banyak ajaran2x sehari-hari yg berkembang berbeda dari ketentuan kitab sucinya. Hal yg serupa juga terjadi di agama Yahudi dan Kristen, yg akhirnya menyebabkan ajaran kitab sucinya diajarkan & diterapkan menyimpang dalam ajaran sehari-harinya.

    Contoh kecilnya misalnya dalam sloka itu dikatakan magha yg menurut anda itu adalah suatu range antara 21 Januari – 19 Februari. Berarti ada kemungkinan magha itu bisa bukan Januari tapi Februari kan? Tapi terjemahannya sudah langsung mematok Januari. Dalam kasus arti & makna ayat yg tidak “critical” mungkin tidak terlalu jadi masalah, tapi untuk ayat2x utama yg bernilai ajaran2x inti, penerjemahan model begitu bisa menyesatkan.

    Sbg perbandingan, penerjemahan di Al-Qur’an selalu berusaha memakai alur asli dari ayatnya, baru untuk lebih menjelaskan bisa ditambahkan kata/kalimat yg diletakkan dalam tanda kurung untuk menunjukkan bahwa itu hanya penjelasan bukan arti kata aslinya. Jadi kalau anda punya terjemahan Qur’an, mungkin anda akan melihat banyak kata2x dalam kurung di sana.

    Jadi dapat dipastikan bahwa sumber atau sloka itu adalah benar!

    rkh :

    Waks.. hanya dg menjelaskan spt itu anda sudah menyatakan bahwa sumber atau sloka itu pasti benar? Menurut saya masih banyak hal2x yg bisa jadi pertanyaan di sana. 🙂

    Misalnya waktu yg dinyatakan adalah th 1406 Saka yg setara dg th 1485 AD. Berarti tampak bahwa ayat itu dibuat setelah orang Hindu mengenal perhitungan tahun Saka. Dan kalau melihat bahwa tahun 2008 AD sekarang ini adalah sama dg tahun 1930 Saka, maka mestinya perhitungan tahun Saka itu dikenal dan dimulai belum terlalu lama, karena hanya selisih sedikit dg tahun Masehi. Pemakaian tahun Saka adalah dimulai dengan penetapan sistem kalender oleh Raja Kaniska I dari Dinasti Kusana, di India Selatan pada 21 Maret 79 Masehi.

    Sedangkan kita tahu bahwa penghitungan dalam tahun Saka tidak berbeda jauh dg tahun Masehi. Setahun juga ada 12 bulan, dan dalam sebulannya ada 30 hari, sangat mirip dengan penghitungan tahun masehi baik dalam Suryapramana (solar system) yg 365 hari dalam setahun, ataupun Candrapramana (lunar system) yg 360 hari.

    Jadi karena sloka itu menjelaskan menggunakan penghitungan tahun Saka (karena jelas mencantumkan bulan Magha) maka berarti sloka itu pasti dibuat adalah setelah tahun 79 Masehi. Sedangkan kalau informasi itu berasal dari Weda yg bernilai wahyu Tuhan, mestinya harus sudah ada jauh sebelum tahun Masehi mulai dipakai, karena orang Hindu mengaku bahwa agamanya adalah agama yg paling tua yg sudah ada jauh sebelum adanya agama2x lain. Dan orang Hindu mestinya adalah “pengikut Weda” sbg kitab suci utama, sedangkan kitab2x lain pasti baru dibuat setelah adanya Weda.

    Jadi menurut saya, sloka itu dalam terjemahan sudah tidak pas betul dg makna sebenarnya (bisa jadi begitu pula dalam terjemahan banyak sloka2x lainnya), dan bunyi aslinya-pun tidak bisa diyakini 100% karena terlihat kalau ia dibuat dalam jaman yg masih relatif baru. Dan sangat mungkin sloka2x lainnya-pun seperti itu.

    Begitu mas Dipsie, jadi mohon maaf kalau pendapat kita tidak sama.. 🙂

    5. Biar saya luruskan dulu:
    Tanggapan anda yang saya kutip itu adalah tanggapan mengenai kalkulasi waktu. Dari cara menyampaikan tanggapan, mas rkh terkesan bahwa orang Hindu tidak memiliki pegangan terhadap hal2 semacam perhitungan tahun dan turunnya kalki awatara (karena yang kita bahas yang itu). Itu saya yakini karena sebelumnya mas rkh tidak belum mengetahui adanya sloka yang mengatakan seperti itu tetapi langsung menvonis. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan lah. Banyak yang membaca blog anda, dan saya khawatir akan membentuk opini tersendiri.

    rkh :

    Oh.. anda jangan salah terima, semua yg saya tampilkan itu justru adalah untuk melihat “benang merah” dari berbagai informasi yg ada, karena di sini ada pendapat2x yg berbeda, dan harus dicari lebih ke arah mana sebenarnya kebenarannya.

    Saya tentu tahu orang Hindu punya perhitungan tahun Saka, spt juga orang Islam punya Hijriyah, Kristen punya Masehi (yg sekarang sukses dipaksakan jadi kalender Internasioanl), dll. Hanya saja belum tentu itu bisa menjelaskan dg baik tenatng masalah ini.Contohnya adalah yg sudah saya tulis di atas tadi itu.

    Dan pembahasan tentang itu juga relevan kok, dan tidak ada vonis2x, vonis apa maksud anda? Di sini kita diskusi, bukan memvonis. Mungkin justru anda yg belum2x sudah memvonis kalau semua yg saya tampilkan di sini sudah pasti tidak benar, padahal bukti2xnya kuat dan anda juga tidak dapat membantahnya.

    Saya juga tidak langsung mengambil kesimpulan, makanya saya buat diskusi2x ini, masa anda tidak memahaminya juga..? Saya juga sudah beritahukan kalau topik ini bukan buatan saya, tapi memang benar2x jadi diskusi internasional oleh tokoh2x yg bukan sembarangan, saya hanya menyampaikan dan membawa diskusi ini ke sini, itu saja.

    Tentang opini pembaca, saya serahkan pada masing2x pribadi, setiap orang bisa punya pemikiran dan pendapat sendiri, termasuk anda. Apapun opini anda, itu tidak mengganggu saya untuk melanjutkan diskusi2x ini. 🙂

    Oya mas rkh, setuju. Tentu saja di dalam Hindu terdapat konsep surga dan neraka, dan di dalam agama Hindu juga terdapat konsep-konsep lain tentang Ketuhanan, kehidupan, hukum, politik, kesehatan, dll.

    rkh :

    Baguslah kalau begitu. Berarti memang banyak garis persamaan diantara keduanya. Anda juga sudah baca kan tuisan lanjutannya tentang persamaan Hindu dan Islam.. 🙂

    Dengan jawaban saya, saya juga mohon maaf, klaim bahwa Muhammad adalah kalki awatara saya pikir sudah dimentahkan.

    rkh :

    Saya tidak mengatakan bahwa ramalan Kalki Autar sudah pasti benar ditujukan pada nabi Muhammad. Namanya juga ramalan, dan itu bukan klaim. Tapi dg penjelasan anda di atas tadi, mohon maaf, tidaklah berarti bila ramalan itu menuju pada nabi Muhammad sudah dimentahkan.

    Anda hanya melihatnya dari satu sisi informasi saja, padahal informasi itu juga belum tentu benar. Anda juga tidak dapat menunjukkan bahwa apa yg anda tulis itu memang berasal dari Weda yg bernilai wahyu Tuhan. Sedangkan dalam tulisan saya terdapat banyak sekali informasi dari kitab2x utama yg berlawanan dg pendapat anda, dan anda belum membantah itu semua.

    Ramalan tentang Kalki yg tertulis di situ juga berasal dari kitab Purana. Dan semua ayat2x yg anda tampilkan juga berasal dari kitab yg sama. Hanya saja ramalan nabi Muhammad itu juga di dukung oleh banyak informasi dari kitab2x lain, termasuk Weda sbg kitab utama yg bernilai wahyu Tuhan, sedangkan penjelasan anda tidak.

    Cara anda menyatakannya juga seakan-akan menganggap tidak ada thd semua informasi yg lainnya, sehingga dg satu informasi saja anda sudah memvonis sesuai keinginan anda. Katakanlah misalnya pendapat anda itu benar-pun, itu hanya dari satu sisi saja, masih banyak informasi lain yg tidak bisa diabaikan begitu saja, dan malah bisa makin membingungkan.

    Misalnya saja, kalau turunnya sang Kalki itu baru terjadi pada lebih dari 400.000 tahun lagi, akan seperti apa bayangan orang tentang kehidupan manusia saat itu, sedangkan informasi juga menyebutkan tentang sang tokoh yg adalah seorang satria penunggang kuda yg juga naik unta, yg berperang dg memegang pedang terhunus pada tangan kanannya. Sedangkan jaman sekarang saja sudah tidak lazim orang bebergian naik unta dan berperang dg naik kuda & menggunakan pedang.

    Belum lagi informasi2x lainnya yg tidak bisa anda abaikan begitu saja karena juga berasal dari kitab suci.

    Jadi pencarian dan pembahasan ini masih bisa terus berlanjut, karena sampai saat ini masih belum ada informasi yg benar2x dapat memastikan bahwa informasi2x di tulisan itu adalah pasti benar atau pasti salah… 🙂

    Tetapi mengenai bahwa Muhammad diakui sebagai orang suci, di Hindu memang mengakuinya. Selain itu, ada juga Budha, Jesus, dan lain sebagainya. Karena agama bukan terletak pada orang atau pembawanya, tetapi pada inti ajarannya.

    rkh :

    Syukurlah kalau anda juga mengakui nabi Muhammad sbg orang suci, yg dg itu mestinya berarti bahwa ajaran yg dibawanya mestinya juga diakui adalah ajaran yg benar.. 🙂

    Terima kasih mas Dipsie.. semoga Allah memberikan hidayah-Nya pada anda. Amin. 🙂

  69. Syallom
    Januari 24, 2008 pukul 6:18 PM

    Maaf yaa, Muhammad itu nggak pernah disebut2x dalam Taurat ataupun Injil. Dan dia (Muhammad) tidak diakui sebagai Nabi dalam Nasrani karena penggenapan akan semua rencana Allah akan juru selamat telah digenapi dalam Yesus Kristus (Isa Almasih).

    rkh :

    Maaf juga yaa, seperti anda inilah salah satu pengikut agama doktrin, yg bisanya hanya membantah dg doktrin agama sendiri tanpa bisa memberikan dasar2x yg jelas atas pendapatnya itu.. Hal ini karena memang mungkin saja nabi Muhammad tidak diakui dalam ajaran gereja, tapi beliau diakui dalam ajaran kitab suci anda.. Dan ajaran gereja memang banyak terbukti berbeda dg ajaran kitab sucinya..

    Maaf saja kalau pendapat anda tidak bisa diperhitungkan di sini, di sini tempat diskusi ilmiah, bukan tempat klaim doktrin. Anda bisa cari tempat yg lebih cocok buat anda.. 🙂

    Saran saya, pelajari dulu agama dan kitab suci anda, setelah itu kalau bisa juga agama2x lain Semoga anda bisa bisa punya pola pikir yg lebih baik.. 🙂

    Terima kasih.

  70. I Gede Agus
    Februari 5, 2008 pukul 7:00 AM

    Om Swastyastu,

    Saya sebagai umat Hindu di Batam sangatlah setuju bila muhammad di ramalkan dalam Hindu.Karena seluruh agama di dunia ini berasal dari Hindu (SANATANA DHARMA)

    rkh :

    Halo mas gede agus di batam.. 🙂

    Terima kasih kalau anda juga setuju ramalan itu.. 🙂

    Dengan begitu mestinya berarti bahwa ajarannya juga seharusnya anda percayai..

    Hanya saja alasan anda sama sekali tidak berdasar. Tidak ada dasar apapun baik logika, sejarah, maupun ayat2x kitab suci yg membenarkan kesimpulan anda itu (bahwa semua agama berasal dari Hindu). Itu adalah pendapat yg doktrinal. Dan pendapat yg doktrinal mestinya tentu saja bukan pada tempatnya untuk ditampilkan di sini. 🙂

  71. Evan
    April 5, 2008 pukul 7:39 PM

    Assalamu’alaikum mas RKH Evan lagi nih. . . .

    Menurut saya, seandainya kita manusia yang lemah ini mau sedikit saja membuka mata dan hati untuk “mempelajari” agama, bukannya semata-mata indoktrinasi dari mbah moyang, mbah canggah, mbah buyut, dan mbah kita sendiri dan kemudian meneruskan “ritual” yang belum tentu benarnya kepada anak, cucu, cicit dst, dan mengkultuskan bahwa agama yang dianut itu adalah yang paling benar dan agama yang lain semuanya salah, dan ketika ditanya mengapa menganut agama itu, hanya karena orangtua juga menganut agama itu tentu saja akan menjadi lingkaran setan yang tidak akan putus.

    Hal ini akan mematikan logika dan nalar kita dalam perjuangan kita dalam mencari kesejatian yang hakiki. Saya juga tidak ingin munafik karena pada awalnya saya menganut agama Islam karena dari mbah-mbah saya menjalankan agama Islam, tetapi saya juga tidak menutup mata dan menunjuk orang yang tidak beragama Islam mutlak salah, tetapi saya juga sedikit-sedikit berusaha mempelajari perbandingan agama, bukan untuk membanding-bandingkan, tetapi lebih kepada pencarian keebenaran, karena mau membandingkan seribu agama sekalipun, kebenaran hanya ada satu.

    Apakah kita menganut suatu agama hanya dengan indoktrinasi dari orang-orang tua kita atau lingkungan kita?

    Apakah kita sudah “berpikir” sedikit untuk mencari fakta dan bukan cerita?

    Tujuan Tuhan menciptakan manusia dan makhluk hidup lainnya tidak lain dan tidak bukan agar kita menyembah-Nya, tetapi apakah Tuhan dari nenek moyang kita adalah benar Tuhan yang menciptakan dunia ini dan isinya, sang pencipta waktu, sudah benarkah Tuhan yang kita sembah?

    Mari kita membuka mata, hati dan pikiran kita untuk
    bersama-sama mencari kebenaran yang hakiki dan bukannya memvonis tanpa tahu apa-apa dan hanya menerima, mempelajari apa yang diwariskan nenek moyang kita, bukan yang lain.

    Bagaimana jika ternyata indoktrinasi dari nenek moyang kita ternyata salah?

    Bagaimana jika ternyata Tuhan yang kita sembah selama ini adalah Tuhan fiktif made-by-human made-by-nenek-moyang-kita ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu tanpa tahu bahwa Tuhan yang sebenarnya melihat kita menyembah yang tidak ada, yang padahal memberikan kita waktu untuk mencari-Nya tapi kita masih berkutat dengan Tuhan dari nenek moyang?

    Logikanya begini mungkin, bagaimana kita tahu bahwa agama kita sudah yang paling benar sementara kita hanya mempelajari agama dari nenek moyang saja dan menutup mata kita untuk melihat agama lain?

    Tidaklah salah meneruskan agama dari orangtua kita, tapi kita tetap harus mencari sendiri kebenaran yang sebenarnya sebelum berkata

    “agama saya yang paling benar”

    dan ketika ditanya

    “dari siapa kamu mengetahui hal itu?”

    lalu dijawab

    “dari bapak, dari ibu, dari kakek, dari nenek, dari kakak, kakak sepupu, dari mbok, dari guru agama, dari teman, dari buku, dari kitab suci dll”

    lalu ditanya lagi

    “apa kamu sudah pernah baca kitab suci agama lain, belajar agama lain, mencoba ‘melihat’ agama lain selain agama orangtuamu, mendengar ceramah langsung dari pemuka agama lain?”

    “tidak pernah dan saya rasa tidak perlu”

    “mengapa?”

    “soalnya agama saya yang paling benar”

    “lantas mengapa kamu memeluk agamamu?”

    “mengapa? karena bapak saya agamanya itu…. dan saya tidak mau mencari tahu samasekali soalnya agama saya yang paling benar”

    “dari siapa kamu mengetahui hal itu”

    “dari bapak, dari ibu, dari kakek, dari nenek, dari kakak, kakak sepupu, dari mbok, dari guru agama, dari teman, dari buku, dari kitab suci dll”

    tidakkah sering kita bertemu orang-orang seperti ini? Atau justru orang itu kita sendiri? hehehehe. . . . .

    Wallahu a’lam….

    Maaf mas RKH, kalo tulisan saya kemarin jadi tempat curhat, sekarang setengah curhat setengah parodi dan ironi.

    Terus terang saya gemes dengan orang-orang yang ngeyelan seperti itu yang tanpa dasar dan tanpa logika yang benar, yang bahkan untuk berpikir untuk berlogika saja tidak berani….. Haduh…..

    Terimakasih untuk mas RKH karena saya belum pernah menulis sebanyak ini untuk masalah agama, bukannya tugas kampus hehehe….

    Terus berjuang!!!!!! Tapi jangan ikut2 ngeyel ga karuan….

    Saya akan selalu mendukung mas RKH

    Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat hidayah-Nya untuk kita semua.

    Wassalam

    rkh :

    Wa’alaikum salam mas evan.. 🙂

    Amin. Terima kasih dukungannya..

    Anda benar, kebanyakan orang memang beragama sebagai tradisi keturunan, dan lalu menjalankannya sebagai doktrin yg tidak boleh diusik sama sekali. Padahal beragama itu semestinya benar2x dijalankan dg kesadaran penuh.

    Jadi meskipun kebanyakan awal kita beragama adalah dari tradisi keturunan, alangkah baiknya jika setelah dewasa kita mempertimbangkan lagi kepercayaan kita itu dg mengkajinya lebih dalam dg menggunakan logika berpikir yg baik, dan sebisanya juga mempelajari agama2x lain secara benar dari sumber2x yg bisa dipertanggung jawabkan sbg bahan perbandingan.

    Hal ini minimal agar pandangan kita tidak picik karena sama sekali buta tentang agama lain, sukur2x kalau dg itu bisa lebih mendekatkan pada kebenaran sejati yg bisa kita percayai penuh tanpa membuang karunia Tuhan yg berupa akal budi dalam beragama.

    Terima kasih. Wassalam. 🙂

  72. kaka
    Mei 1, 2008 pukul 8:26 AM

    ALLAHHU AKBAR…

  73. kaka
    Mei 1, 2008 pukul 8:33 AM

    MAS rkh mks banyak informasinya, menarik sekali diskusinya,bgi pengomentar pake dasar2,dan logika kuat dong.

    rkh :

    Terima kasih atas perhatiannya mas.. 🙂

  74. ida bagus anom
    Mei 4, 2008 pukul 6:41 PM

    saya percaya,
    TUHAN yang menciptakan
    semua agama didunia ini. dan semua agama itu mengajarkan kebenaran Tuhan dan dapat di gunakan sebagai pedoman hidup.

    yang terpenting, sikap dan prilaku kita saat berhubungan dengan sesama manusia, lingkungan, makhluk hidup lainnya, serta hubungan dengan TUHAN harus TERPUJI baik dan penuh kasih.

    saya yakin sekali, itu yg TUHAN inginkan.

    dengan jalan agama apapun.
    bertingkah laku yang baik.
    berpikir yang baik.
    berbicara yang baik.

    mari junjung tinggi KEBAIKAN dan hal2x POSITIF.

  75. akbarciptanto
    Juni 24, 2008 pukul 5:23 PM

    Semangat mas….jangan putus semangat untuk berdakwah. Pencarian kebenaran memang memerlukan proses yang rumit dan panjang. Bahkan tak jarang banyak yang mengumpat, mencaci serta berbuat kasar hanya karena mata hatinya telah tertutup dan tak mau memahami kebenaran yang hakiki. Semuanya tentu ada hikmahnya.

  76. wiswa mitra
    Juli 29, 2008 pukul 4:59 AM

    wah saya benar2 bahagia sebagai seorang hindu ,mendapat banyak pengetahuan ,bagi saya siapapun dia asalkan kasih pada Tuhannya dan semua mahluk maka saya enggak segan2 untuk memberi hormat dan menjadikan figur Muhammad sebagai tauladan ,terimakasih Tuhan ,terimakasih brother rkh.

  77. Agustus 1, 2008 pukul 7:00 PM

    Blog yang seru, cuma orang dewasa yang bisa koment dengan hati yang dingin. brubung saya masi miskin ilmu jadi cuma bisa baca saja.

  78. Farid Hasan Sezli
    Agustus 21, 2008 pukul 5:45 PM

    Assalamualaykum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh,

    Salut for RKH buat tampilan blognya yang simple tapi elegan, terutama jawaban2nya yang disisipkan antara paragraf yang diberikan para komentator. Enak, mudah diikuti alur bahasannya.

    Saya pernah mendengar isu-isu (kabar tanpa dasar) berkaitan korelasi antara kitab agama Hindu dengan Al-Qur’an tapi baru di artikel blog saudara RKH ini saya membaca pembahasannya. Terima kasih untuk RKH yang telah menampilkannya di blog ini dan terima kasih untuk dr. Zakir Abdul Karim Naik yang telah memberikan pembahasannya tersebut. dr. Zakir Abdul Karim Naik adalah salah satu ilmuwan yang saya kagumi dan sering saya ikuti ceramahnya yang direkam dan dipublikasikan di YouTube, selain Almarhum Ahmad Deedat (semoga ALLAH S.W.T. memasukan Almarhum Ahmad Deedat dalam JannahNya dari pintu Syahid fi Sabilillah), dan banyak ilmuwan lain yang membahas Islam dari kaca mata ilmiah.

    Saya pernah membaca buku mengenai keharmonisan antara penganut agama Hindu dan orang-orang Muslim di India sebelum era penjajahan oleh Kerajaan Ingris. Buku itu juga memaparkan bagaimana Kerajaan Ingris menebar kebohongan dan fitnah kepada penganut agama Hindu dan orang-orang Muslim di India untuk memecahbelah mereka dan agar mereka terlalu sibuk berkelahi antara mereka sendiri sehingga dengan mudah Kerajaan Ingris melangsungkan penjajahan di India (Devide et Impera).

    Demikianlah Kerajaan Ingris memanasi penganut agama Hindu tentang orang-orang Muslim dan memberikan dukungan penganut agama Hindu jika mereka memusuhi dan memerangi orang-orang Muslim, dan bersamaan Kerajaan Ingris memanasi orang-orang Muslim tentang penganut agama Hindu dan memberikan dukungan kepada orang-orang Muslim jika mereka memusuhi dan memerangi penganut agama Hindu. Buku ini dapat dibaca/didownload gratis di “http://www.hakikatkitabevi.com.tr/
    download/english/14-ConfessionsOf%20ABritishSpy.pdf” (link tanpa spasi dan penggalan). Saya rasa RKH mungkin pernah membacanya atau membaca terjemahannya di suatu tempat.

    Buku itu memuat paparan yang cukup detail tentang strategi kaum penjajah dalam usahanya mencaplok suatu negara Islam atau sebagian penduduknya menganut agama Islam, karena menurut kaum penjajah dimana ada orang Islam yang taat maka disitu ada semangat Jihad dan dimana ada semangat Jihad akan sulit bahkan tidak mungkin agenda penjajahan mereka dilaksanakan. Karena itu, menurut kaum penjajah, Islam harus dihancurkan.

    Saya rasa ceramah dr. Zakir Abdul Karim Naik yang dikemukakan dalam artikel RKH ini mengandung teguran yang halus tapi tepat sekali mengena. Ceramah yang bersangkutan menegur kita para penganut agama untuk mempelajari kitab suci masing-masing agamanya secara detil, logis, kritis dan menyeluruh; kemudian mempelajari pula kitab suci penganut agama lain dengan cara yang serupa (detil, logis, kritis dan menyeluruh) pula sebagai perbandingan; menggunakan logika/akal sehat masing-masing dan ilmu pengetahuan untuk menarik persamaan dan meneliti sebab-musabab terjadinya perbedaan yang ada. Dalam konteks buku yang saya kemukakan di atas, tindakan positif tersebut dapat mencegah kesalahpahaman, kekeliruan yang diakibatkan kebohongan dan fitnah yang dihembus-hembuskan oleh oknum-oknum tertentu yang menginginkan perolehan keuntungan dari terjadinya pertikaian antara satu penganut agama dengan penganut agama yang lain.

    Suatu teguran khusus bagi kaum muslimin dan juga kepada saya pribadi adalah sejauh manakah kita telah menghapalkan seluruh ayat-ayat suci Al-Qur’an dan maknanya di dalam kalbu kita sehingga kita dapat menyuarakannya tanpa kesulitan dengan baik dan benar sesuai apa yang disuarakan Rasulullah Muhammad S.A.W. dan para Sahabat begitu pula memahami maknanya sebagi pedoman hidup sehari-hari? Kita perlu ingat bahwa meskipun ada ayat-ayat suci Al-Qur’an yang direkam dalam bentuk tulisan namun cara penyampaian yang paling pokok dilakukan oleh Rasulullah Muhammad S.A.W. adalah melalui penyuaraan dan penghapalan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan maknanya tersebut kepada para Sahabat, dan cara ini selalu diulang-ulang oleh Rasulullah untuk memeriksa apakah ada kekeliruan dalam penyuaraan dan pemaknaannya oleh para Sahabat. Manakah yang lebih baik: mengingat keseluruhan Al-Qur’an dalam sanubari kita ataukah cukup menuangkannya dalam suatu kitab/mushaf dan merujuknya bila kita perlu, sedangkan yang terakhir akan berbuah kesulitan jika kitab tersebut itu tida terbaca/hilang/musnah dan akan berbuah kecelakaan jika tulisan dalam kitab itu dicemari dengan pemutarbalikan, pencemaran oleh orang-orang yang hendak menyesatkan ummat, sedangkan kita telah lupa bunyi dan maknanya. ALLAH S.W.T. menjamin kekekalan Al-Qur’an sepanjang masa, namun ALLAH S.W.T. tidak menjamin kekekalan kitab/mushaf sebagai wadah Al-Qur’an dalam bentuk tulisan. Biarlah kita jawab pertanyaan ini dalam hati masing-masing dengan sejujurnya agar kita mengetahui masih adakah kekurangan dalam diri kita masing-masing.

    Akhirul kalam, kepada RKH terima kasih peringatannya untuk menguasai Al-Qur’an terlebih dahulu sebelum mencermati suatu hadith (penyampaian Sunnah) yang pernah diutarakan dalam artikelnya yang lain dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dengan komentar ini. Assalamualaykum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.

  79. Cantik
    September 19, 2008 pukul 8:30 AM

    Muhammad telah dinubuatkan dalam kitab suci agama Hindu, bukan berarti bahwa kemudian Muhammad merupakan nabinya orang Hindu. Barangkali untuk menambah wawasan bisa dibaca buku Maulana Abdul Haque Vidyarthi dengan judul MOHAMMAD IN WORLD SCRPTURES untuk edisi Pakistan pertama (Oktober 1940 hanya 247 halaman, tapi untuk edisi keduanya mencapai 1.500 halaman). Pada edisi pertama, tentang dinubuatkannya Muhammad dalam Kitab Purana dan Veda dapat dibaca pada halaman 55 – 130. Saudara-saudaraku bisa mendownload di:http://www.aaiil.org/text/books/others/abdulhaqvidyarthi/miws/muhammadworldscriptures.shtml

    Bagai saudara-saudaraku umat Hindu, ini merupakan kajian, yang kebenarannya adalah relatif. Selain itu bahwa hanya Tuhan yang Esa lah yang menentukan seseorang menjadi Muslim, Kristen, Yahudi, Hindu dan Budha. jadi jangan khawatir dengan tulisan, kajian atau semacamnya. kalau Tuhan yang Maha Esa tidak mentakdirkan berubah agamanya, biara diapain juga, ya tetap saja tidak berubah.

    Silakan dibaca bukunya, sehingga dapat menambah wawasan teman-teman dan dapat meningkatkan tolerasi kehidupan beragama.

  80. Cantik
    September 19, 2008 pukul 8:32 AM

    Ini web yang lengkapnya untuk buku MOHAMMAD IN WORLD SCRIPTURES:
    http://www.aaiil.org/text/books/others/abdulhaqvidyarthi/miws/muhammadworldscriptures.shtml

  81. nauru
    Oktober 1, 2008 pukul 6:16 AM

    ya itu betul. simpan baik kitab2 hindu itu jangan sampai yahudi rubah seperti taurat dan ijil.

  82. Bagus Sudewa
    November 11, 2008 pukul 12:23 AM

    Om swastyastu,

    Maaf saya ikut nimbrung. Saya orang Hindu dan sangat mengapresiasi segala pendapat, tafsir dan argumen tentang disebutkannya Islam dalam Hindu.

    Saya ingin sedikit menggugah pendapat anda semua, kalau seandainya tafsir itu benar adanya, maka kita harus bisa analogikan kedalam ilmu HIMPUNAN bahwa Islam adalah SUBSET dari Hindu. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa Islam adalah bagian dari Hindu. Dengan demikian Islam bukanlah sebuah agama tetapi merupakan sekte dalam Hindu.

    Selain itu, agama Hindu ada di dunia ini, ribuan bahkan mungkin jutaan tahun yang lalu. Tidak ada yang secara pasti dapat memberikan angka yang jelas tentang keberadaan Sanathana Dharma (Kebenaran Abadi). Oleh karena itu, Hindu adalah Ibu dari semua “agama” yang ada sekarang.

    Tidak cuman Islam, bahkan Kristen dan Katolik pun harus yakin bahwa Yesus pernah belajar Weda di Gunung Himalaya pada masa mudanya. Silahkan anda cari bukti-bukti sendiri tentang itu. Search di Google dan anda akan temukan.

    Budha, sudah jelas…..bagian dari Hindu. Hindu merupakan agama dunia dan universal, tidak merampas budaya dimana mereka berkembang. Fleksibel dan menyesuaikan dengan geografis, kultur, tradisi dan keberagaman. Tidak ada doktrin untuk MENYAMAKAN karena kita memang diciptakan berbeda oleh TUHAN yang satu……

    Tidaklah benar kalau para profesor itu untuk mengajak orang Hindu untuk masuk Islam, justru merekalah yang harus kembali masuk Hindu dan merujuk pada ajaran Induk mereka (Weda).

    Perlu saya tegaskan bahwa Weda bukanlah pegangan satu kitab saja, tapi banyak. Selain Catur Weda kita juga mengenah adanya Weda kelima (Pancama Weda). Weda berasal dari kata Vid yang artinya Pengetahuan atau Akar dari segala yang ada.

    Mudah-mudahan bisa dijadikan bahan renungan bagi kita semua…

    Dan terakhir ajaran Hindu adalah ajaran KEDAMAIAN SEJATI. AHIMSA (Tidak Membunuh), TAT TWAM ASI (Persamaan – Kamu adalah Aku), RWA BHINEDA (Percaya akan Dualisme Perbedaan), dsb.

    Om Shantih Shantih Shanti Om (Damai di hati, damai di dunia dan damai selalu atas anugerah Tuhan)

    Sudewa

    • aliff
      Desember 8, 2009 pukul 7:34 AM

      Saudara bagus, terimakasih kerana argumen yang berhemah. Bagi pandangan saya semua agama besar didunia ini berasal dari satu sumber. Tentu sekali saudara berkata agama hindu yang lebih benar kerana ia berusia ribuan tahun. Agama Yahudi, Nasrani, Budha, Majusi dan Islam adalah terkemudian dari Hindu. Allah itulah tuhan satu2nya yang kita sembah bukan yang lain cuma namanya berbeza sesuai dengan masyarakat dan gulungan yang menerima wahyuNya. Tidak salah jika anda katakan semua agama berasal dari Hindu sekiranya ia dikaitkan dengan sumber asal. Tentu sahaja ada pesuruhNYa satau utusanNya seumpama nabi dan rasul yang diceritugas menyebarkan ajaran ketuhanan. Membuang agama kuno menyembah pokok, batu gunung dsb.

      Saya amat yakin agama hindu itu asalnya dari agama Nabi Ibrahim… brahma…. atau apa disebut dalam sastera budaya hindu. Nabi Ibrahim adalah bapa kepada agama moden Yahudi oleh Nabi Musa, Nasrani oleh Nabi Isa (jesus) dan Islam oleh Nabi Muhammad. Jelas disini bahawa setiap ratus tahun akan ada seorang pesuruh baru di tugaskan memperbetulkan akidah, amalan atau ajaran yang terkeluar dari keasliannya. Manusia makin jauh dari sumber cahaya tauhid kerana taksub dengan pangkat dan harta. Muhammad itu disebut sebagai yang terakhir dan panduan darinya amat sesuai untuk masyarakat akhir zaman.

      Nabi Ibtrahim juga adalah disebut di dalam Islam sebagai bapa kepada Nabi2… jelas semua agama besar akan menjurus kepada apa yang disampaikan oleh nabi Ibrahim. Seorang bapa yang penuh dengan kasih sayang. Anak cucunya yang menjadi rasul terkemudian.

      Cara beribadat tentu sahaja berbeza dan apa yang Nabi Muhammad ajarkan itu adalah yang terlengkap dan penuh dengan hikmah. Pelajarilah hikmah2 tersebut dan bandingkan dengan amalan agama saudara. Jangan lihat amalan luarah, zahir sahaja… perhati tujuan, matlamat dan sebagainya. Tentu saudara akan dapat jawapannya.

      Tak perlu saudara kuatir samaada ajaran hindu itu benar atau salah, jika saudara ingin kebenaran minta sahaja kepada tuhan nescaya ia akan kabulkan.

  83. Torif
    November 17, 2008 pukul 4:47 AM

    saya salut dengan cara berdiskusi di blog ini, tidak seperti di blog sebelah yang penuh nada cacian dan intimidasi.

    memang untuk mencari kebenaran kita harus berfikir dengan kepala dan hati yang dingin.

    semua agama yang ada di dunia ini memang di inginkan adanya oleh ALLAH SWT tetapi tidak semuanya berasal ‘dari’ ALLAH.

    Banyak sekali agama dan kepercayaan yang datang dari hasutan iblis dan keturunannya untuk menghancurkan umat manusia.

    Fenomena ini tentu saja untuk menguji para hamba ALLAH mulai nabi Adam alaihis Salam sampai hari kiamat kelak.

    Siapa yang dapat mempertahankan akidah nya di antara serbuan ‘agama’ yang salah dan serbuan orang-orang yang anti agama.

    Satu hal lagi yang ingin saya sampaiakn adalah tentang ordo iluminati yang merupakan perkembangan dari gerakan anti-christ dan selanjutnya berkembang menjadi gerakan anti agama (semua agama) gerakan ini di bekingi oleh zionis yahudi dan mengahalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya yaitu terbentuknya manusia yang bebas dari segala aturan, bebas menurutkan nafsunya, bebas dari agama, bebas dari TUHAN.

    mungkin tidak ada kaitannya denan pembahasan di postingan ini tapi saya ingin mengingatkan bahwa ada bahaya yang lebih besar mengintai kita umat beragama. silah kan googling untuk mencari referensi lebih jauh.

    Salam

  84. Desember 2, 2008 pukul 12:17 PM

    Wallahur a’lam…Maha Benar Allah dengan segala Firmannya,
    Seseorang tidak akan dikatakan muslim/Islam sebelum mengucapkan dua kalimat syahadat, adapun mengenai tanggapan seorang hindu dikatakan muslim atau bukan, menurut saya kita berpacu pada dua kalimat syahadat tersebut.
    Seperti hal nya orang – orang yang mengimani Rosulullah pada zaman nya namun tak sempat berikrar bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad itu Utusan Allah, maka orang-orang tersebut bukanlah Islam/Muslim. kita ingat saja paman Nabi sendiri yaitu Abdul mutholib.

  85. Desember 2, 2008 pukul 12:24 PM

    Mas…saya ingin menyampaikan pesan dan ingin dititipkan diblog yang berkah ini.
    Saya sangat sedih melihat perbedaan yang ada pada Islam, perbedaan aliran, perbedaan keadaan, perbedaan suku, budaya, pokoknya segala perbedaan yang ada pada Islam membuat kita sebagai umat Islam terpecah belah, padahal kita masih bersaudara seIman dan seAgama.
    ” Umat Muslim dimanapun berada….Musuh-musuh kita semakin gencar-gencarnya memporakporandakan persatuan kita. Bersatulah Umat Isalam bersatulah kaum muslimin.

  86. Desember 2, 2008 pukul 12:25 PM

    Mas…ini Blog yang berkah.
    Semoga forum ini di Ridhoi Allah…

  87. Syar
    Desember 3, 2008 pukul 8:17 AM

    Islam adalah Agama yang sempurna,
    Bisa ditest kok dan kitab ini terjaga

    Nabi dan rasul memang banyak dan yang perlu diketahui cuma 25 lebihnya hanya Allah yang lebih tahu.

    dan sungguh aneka ragam ini akan berlangsung sampai orang Islam musnah dan tiada yang mengajarkan pada mereka

    dan juga mereka termasuk pengikut yang 60% untuk bani laknatullah maka mereka hidup sampai akhir jaman

    Semua umat mengklaim yang benar maka carilah kebenaran itu jika tidak sanggup maka berlombalah berbuat kebaikan dan setiap umat memiliki sumurnya masing-masing

    Maka sungguh ini buktinya diciptakannya berbangsa-bangsa untuk saling mengenal.

    Hanya Allah SWT yang bisa memberikan hidayah kepada mereka, dan cukuplah kami hanya memperkenalkan Agama Islam, Amin

  88. sugimo
    Desember 12, 2008 pukul 4:55 PM

    Yth, Saudara-Saudaraku.

    Benar adalah benarku sendiri dan salah adalah salahku sendiri, bukan benar dan salahnya makhluk lain.

    Semoga seluruh makhluk berbahagia, mencapai pencerahan dan kebenaran sempurna.
    Terima kasih

  89. Desember 17, 2008 pukul 3:25 AM

    Salam Mas rkh,

    Mas rkh berpendapat bahwa Tuhan Hindu sama dengan Tuhan Islam itu sah2 saja. Tapi perlu anda menyadari bahwa Agama Hindu dan Agama Islam berbeda dari segi ajarannya. Contohnya dari cara sembahyang dan menyembah tuhan saja sudah berbeda. Anda boleh mengatakan bahwa nabi muhamad itu “mungkin” awatara umat hindu, tapi itu kan anda hanya mengutip tulisan orang yang notabene pakar beragama Islam (walaupun dulunya Prof. Pundit Vaid Parkash beragama Hindu)

    – Dr. Zakir Naik –> Pakar perbandingan agama internasional asal India yg beragama Islam
    – Prof. Pundit Vaid Parkash –> Prof. bahasa dari Alahabad University India dan seorang Brahman Hindu (seorang pendeta Hindu berkasta Brahmana) yg kemudian masuk Islam.

    Sehingga informasi ini anda tampilkan dari sepihak saja. Jadi mohon, sebelum anda memposting pendapat ini atau sejenis ini dicari referensi yang melibatkan kedua agama yang bisa dipertanggungjawabkan di Indonesia, sebelum ada penilaian yang berbeda terhadap blog anda.

    Mohon maaf jika ada pendapat saya yang salah

  90. indra
    Desember 17, 2008 pukul 6:36 AM

    yang saya tau, di dalam mekkah itu ada patung Dewa Siwa menurut rumor, so apa bukan islam yang lahir dari agama hindu ya?
    menurut saya semua agama sama saja.. yang penting cinta damai saja….

    Disclaimer

  91. beli bali
    Desember 19, 2008 pukul 7:25 AM

    ini keyakinan setiap orang,jadi tdk usah diributkan,silahkan pelajari keyakinan anda masing masing asal tidak merugikan dan menyakiti orang lain.,Bagi saya apapun itu ,siapapaun itu,bagaimanapun itu,bila dia mengajarkan kedamaian dgn cinta,menjaga diri sendiri supaya tetap sehat dan bahagia tanpa membuat orang lain tidak bahagia,memahami perbedaan dgn tulus…itulah kebenaran sejati yg saya yakini

  92. man
    Desember 29, 2008 pukul 7:12 AM

    moga allah panjangkan umur kamu
    murahkan rezki kamu
    bukakakan dada kamu dalam mempelajari ilmu allah
    terangkan hati kamu
    insyaallah..
    terima kasih atas ilmu ini
    moga ada yg lain lagi


    rkh :

    Amin. Alhamdulillah..

    Mudah2xan kita bisa berbagi informasi lagi nanti..

    Terima kasih.

  93. Januari 6, 2009 pukul 8:56 AM

    Coba Mas RKH jelaskan pake logika waktu Muhammad Isra Mir’aj dan membelah bulan. Menurut saya dalam beragama, apakah kita tidak percaya aja dulu dengan kejadian-kejadian dalam kitab suci seperti mujijat baru kemudian menggunakan logika kita, atau memang semuanya benar2 bisa dipecahkan pake logika.

    rkh :

    Halo mas Sudae..

    Dalam Islam banyak hadits yg menyebutkan tentang mukjizat2x yg dilakukan nabi Muhammad, tapi itu semua tidak terdapat dalam Al-Qur’an, dan untuk masalah ini umat Islam tidak wajib untuk mempercayainya, spt salah satunya adalah peristiwa membelah bulan tsb. Sedangkan untuk Isra Mi’raj umat Islam memang wajib mempercayainya karena disebutkan dalam Al-Qur’an, meskipun masih ada perbedaan pendapat dalam penafsirannya.

    Kita masih dapat menerima hal2x tsb dalam logika kita, dalam hal ini tentu saja adalah logika agama, bukan sembarang logika. Saya tahu ini bukan hal yg mudah bagi orang kebanyakan, tapi kalau anda banyak membaca tulisan2x saya (+diskusi2xnya) di sini, insyaallah anda akan paham apa yg saya maksudkan.

    Setidaknya satu kata kunci untuk itu adalah “Tuhan Maha Kuasa”, kita percaya itu. Tapi kita tidak bisa mengatakan bahwa Tuhan bisa menjadi seperti semua yg mampu dibayangkan oleh manusia, karena Tuhan juga tidak bisa bertentangan dg apa yg dinyatakan-Nya sendiri dalam kitab suci. Misalnya : Tuhan tidak bisa mati, karena Tuhan itu kekal. Jadi kalau ada Tuhan mati, itu pasti bukan Tuhan.

    Tuhan tidak sama dg makhluknya, Tuhan juga tidak berwujud dan tidak dapat dilihat dg mata telanjang. Itu yg dikatakan kitab suci. Jadi kalau ada Tuhan yg bisa dilihat & berwujud seperti makhluk, itu pasti bukan Tuhan. Dan masih banyak lagi logika2x spt itu. Jadi Ke-Maha Kuasa-an Tuhan itu tidaklah menjadikan manusia dapat menafsirkan seenaknya bahwa Tuhan bisa menjadi seperti semua yg mampu dibayangkan oleh manusia.

    Seperti itulah contoh2x penggunaan logika dalam beragama, yaitu salah satu fungsinya adalah untuk menguji apakah suatu ajaran itu benar2x berasal dari agama ybs ataukah hanya ajaran dari luar yg disisipkan ke dalam ajaran agama. Sedangkan untuk masalah mukjizat2x, terserah saja pada umatnya apakah dia mau mempercayai atau tidak. Dan kalau di Islam, Al-Qur’an-lah yg wajib untuk diimani, sedangkan hadits yg dapat dipercayai syarat utamanya harus tidak boleh bertentangan dg Al-Qur’an. Sedangkan dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat yg menyatakan bahwa manusia memang harus mau berpikir untuk memahami ajaran agama, seperti juga di Kristen Yesus juga berkata bahwa kalau beragama itu harus memakai akal budi.

    Terima kasih 🙂

  94. Ikhwan
    Januari 14, 2009 pukul 3:40 PM

    Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar

  95. logik
    Januari 27, 2009 pukul 5:44 AM

    Lima dasar keyakinan (agama) Hindu / PANCA SRADHA) :
    1. Percaya dengan adanya Tuhan (Ekam sat viprah bahuda
    vadanti = Satu Tuhan, orang bijaksana menyebutNya
    dengan banyak nama).
    2. Percaya dengan adanya Atman / Roh.
    3. Percaya dengan adanya Karma phala.
    4. Percaya dengan adanya Reinkarnasi / Numitis kembali.
    5. Percaya dengan adanya Moksah / Phunarbhawa.

    Pikirkan lebih dalam, apakah semua isi diskusi di atas ikut format Panca Sradha tadi? Ini lah dasar keyakinan sebagai penganut Hindu. Kalau tidak sesuai dengan Panca Sradha ini ya bukan Hindu. Titik. Gitu aja kok repot…..
    (BTW, saya sangat nyaman dengan Hindu sebagai keyakinan saya….)

  96. sakradeva
    Februari 20, 2009 pukul 5:33 AM

    hoax

  97. Februari 24, 2009 pukul 5:33 AM

    Salam untuk semua yang pernah melihat blog ini… terutama buat mas RKH. Saya butuh 2 – 3 hari untuk membaca dan memahami komentar yang ada di blog ini, Alhamdulillah dengan seijinNya pengetahuan saya bertambah dan jujur saja pandangan mas RKH hampir (mungkin)mirip dengan pandangan saya. Bahkan mungkin orang salah mengerti dengan menilai bombastis,tukang propaganda atau narsis. Pandangan saya pribadi dalam merespon salah satu ayat AlQuran yang menyebutkan agama yang diterima Allah (Tuhan Yang Maha Esa) adalah Islam (selamat/berserah diri) di luar itu tertolak. Pandangan ini sering dilecehkan oleh umat lain dengan mengatakan ini justifikasi Islam atau pembenaran Islam saja. Padahal jika dipahami dengan hati yang jernih dan pikiran sehat hal diatas tidak bertentangan dengan banyaknya agama (boleh dibaca pluralisme) yang ada di dunia dengan ke Maha Esaan Tuhan dengan penciptaanNya. Sah-sah saja di seluruh dunia dengan kondisi alam dan bahasa yang berbeda manusia berusaha mengenal Tuhannya dengan segala keMahaanNya. Nah disini garis bawahnya selama mereka meyakini KeEsaan Tuhan (silahkan memberi nama Tuhan dengan keyakinan anda masing-masing) dan tentunya beserta syariat yang diyakini maka yakinlah bahwa anda semua sedang berserah diri PadaNya dan memujaNya. Disinilah saya pribadi melihat keUniversalan Islam (berserah diri/selamat) jadi terserah anda mau lewat jalan yang mana pasti akan sampai kepadaNya(dengan syarat tidak menduakannya). Mohon maaf inilah pendapat pribadi saya dilihat dari sudut Islam (universal) bukan dari segi Islam(syariat) jadi bukan narsis lho jika saya menganggap semua agama yang ada di dunia ini pada dasarnya Islam jika syarat utamanya terpenuhi (Esa, Selamat,Berserah Diri). Sekali lagi mohon maaf untuk yang berkeyakinan lain ini sama sekali bukan propaganda, hanya sebatas pengetahuan saya pribadi. Sekali lagi terimakasih untuk mas RKH atas blog yang bagus ini, mudah-mudahan Allah memberikan Berkah dan Kasih SayangNya untuk kita semua…. Amin.

    rkh :

    Halo mas Gopril.. 🙂

    Pandangan & pemahaman anda bagus. Terima kasih. 🙂

  98. andy
    Februari 25, 2009 pukul 3:25 PM

    untuk logik udah mengerti weda blom….?untuk mas rhk kok lama bgt ngk ngeblog lagi….?

  99. Maret 3, 2009 pukul 11:56 AM

    narsist banget…itulah di kebanyakan situs saudara kita ini selalu mencari kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan yang sungguh luar biasa… broo.. biarlah tetangga sebelah yang memuji anda..bukankah pujian itu berasal dari orang lain..so saudara kita dari hindu…anggap aja dongeng omong kosong dari langit …ya nggak

  100. made
    April 3, 2009 pukul 3:02 AM

    jgn terpusat ama arti kata terpuji dan jangan suka nyambungin arti bahasa sanksekerta dengan bahasa anda seenaknya,,,

    soalnya maknanya ga ky gt tuh,, rancu bgt….

  101. zico anaz
    April 10, 2009 pukul 3:43 PM

    test

  102. Rinjani
    April 23, 2009 pukul 4:50 PM

    Agama adalah bukan identitas beku yang harus kita bawa sampai mati.maka itu berarti tidak tertutup untuk mempelajari kepercayaan yang lain. Kita tidak bisa menghakimi kepercayaan orang lain dengan pembanding kepercayaan yang kita anut.Spiritualitas itu tidak ada boundaries di dalamnya, dia berkembang sepanjang jaman tidak memakai batas-batas penyekat.
    Kekhawatiran kita terhadap perbedaan, rasa takut terhadap perbedaan itulah yang menimbulkan kecurigaan
    Agama yang kita anut seharusnya menjadi Agama Cinta. kebaikan, cinta kasih, belas kasih, rasa toleransi, rasa persaudaraan, yang seharusnya ditonjolkan. itulah sebenarnya hakikat dari agama.

  103. Juni 9, 2009 pukul 7:59 AM

    asss…..

    dari kemarin aku baca blog ini,alangkah giatnya anda membalas pesan komentator lain dengan baik dan berusaha

    ingin membela AGAMA KITA “ISLAM”

    dengan tanpa membanding-bandingkannya

    sallut !!

    terimakasih

    wass…..

  104. Agus Mubarok
    Juni 9, 2009 pukul 8:25 AM

    Kalaupun yang dikatakan itu benar maka bukankah seharusnya Agama Isalam yang disebut Agama Hindu karena sesuai dengan pengetahuan saya Agama Hindu sesuai dengan bukti – bukti sejarah yang ada di Daerah India telah turun lebih dari 3000 tahun SM dan merupakan Agama tertua di dunia, Agama Hindu diturunkan oleh Tuhan kepada Para Maha Rsi di Lembah Sungai Shindu. Jadi banggalah wahai Umat Hindu ternyata Agama yang menyebut dirinya salah satu Agama terbesar di dunia dan selalu mengatakan Agama Hindu menyembah berhala merupakan bagian dari Agama Hindu juga..

  105. Agus Mubarok
    Juni 9, 2009 pukul 8:28 AM

    Kalaupun yang dikatakan itu benar maka bukankah seharusnya Agama Islam yang disebut Agama Hindu karena sesuai dengan pengetahuan saya Agama Hindu sesuai dengan bukti – bukti sejarah yang ada di Daerah India telah turun lebih dari 3000 tahun SM dan merupakan Agama tertua di dunia, Agama Hindu diturunkan oleh Tuhan kepada Para Maha Rsi di Lembah Sungai Shindu. Jadi banggalah wahai Umat Hindu ternyata Agama yang menyebut dirinya salah satu Agama terbesar di dunia dan selalu mengatakan Agama Hindu menyembah berhala merupakan bagian dari Agama Hindu juga..

  106. Juni 12, 2009 pukul 4:09 AM

    mo nanya klo perkembangan antra hindu dan islam itu duluan mana,,saya berpendapat bahwa kitab hindu merupakan saduran dari al quran yang di sesuaikan

  107. Gede_Adi
    Juli 11, 2009 pukul 4:42 AM

    Kalau Menurut Saya,,, semua agama sebenarnya baik. Hanya mereka yang bergelung dengan agamanya dan berpikiran sempitlah yang akan merusak ajaran agama itu. Bukankan agama mengajarkan cinta kasih, keselarasan hidup, kedamaian? Bukan keunggulan golongan.

    *koreksi saya bila ada agama yang mengajarkan seperti itu di ajarannya

    Mengenai nabi Muhammad adalah nabi Hindu patut ditelisik lagi. Lihat peradaban yang ada. Mana yang lebih dahulu muncul. Di sini, Saya bukan menempatkan Hindu sebagai yang terbaik bagi semua ciptaan tuhan karena memang sejauh saya mempelajari Hindu dan meyakinin kebenaran yang ada, Hindu tidak pernah memiliki ajaran dan mengajarkan pemeluknya untuk memuja Hindu sebagai yang utama. Ibarat Tuhan/ Pencipta Itu adalah samudra, Hindu adalah salah satu sungai dari banyak sungai yang akan bermuara di sana.

    lanjut lagi, memang benar melihat bukti2 yang dimunculkan (dan memang tersirat di teks2 Hindu), akan datang ksatria dengan kuda putih yg akan memberatas kejahatan dan ini adalah ramalan ke 10 dimana kesembilan ramalah lainnya telah terlaksana sebelumnya. Jadi tidak salah jika anda berulasan seperti diatas namun yang perlu saya koreksi adalah judul yang menjugde muhammad sebagai nabi Hindu. Karena berdasar pada analisis anda ttg kesatria berpedang dan berkuda putih yg ada dlm Hindu itu merupakan ramalan ke 10 ketika 9 ramalan lainnya sudah terpenuhi sebelumnya. Mungkin yang saya garis bawahi adalah dilema kata adalah

    pendapat anda tidak salah karena jika anda mendalami Hindu (bukan berarti anda harus menjadi Hindu) bahwa sesungguhnya Hindu membuka lebar pendapat2 seperti ini, tidak membunuh pendapat ini justru akan terus didiskusikan bukan untuk mencari siapa yang paling benar tapi dalam mencari kebenaran dalam hidup seluruh umat manusia itu sesungguhnya apa.

    thx

  108. Agustus 28, 2009 pukul 8:20 AM

    Nabi Muhammad adalah nabi Hindu, jelas BUKAN

    Muhammad dinubuatkan dalam kitab Veda wahyu….MUNGKIN YA
    Agama di India ( kata Hindu..baru beberapa ratus tahun lalu dipakai oleh Inggris )……adalah agama tauhid yang telah disimpangkan beribu tahun oleh keturunan Yahudi Samiri (lihat symbol2nya .semuanya sesuai )……………………………menjadi PANTEISME – PAGANISME

    Demikian juga jelas dalam Bibel, Torah…..Muhammad telah dinubuatkan………..Masalahnya adalah karena hawa-nafsu manusialah semuanya telah disimpangkan….menjadi sekarang ini..Torah plus ayat setan Talmud oleh Yahudi dan juga Bibel….oleh para penganut dan Jahudi…..yang kesemuanya menjadi mengingkari…tauhid.

    Tidak perlu terlalu ngoyo…………………..untuk meyakinkan mereka, itu sudah sunnatullah…toh beratus nabi..telah diutus, namun tetap saja karena hawa nafsunya tidak mau mengakui kebenaran walaupun yakin hati kecilnya dalam kebimbangan………….siapakah yang sesungguhnya layak untuk disembah…yakni Tuhan yang Esa….ALLAH Swt.

    Yang penting, marilah kita saling hormat menghormati.

    Bagiku agama-ku, bagimu agama-mu

    Qul Allahu Ahad, Allah Akbar

  109. deiak
    September 5, 2009 pukul 12:44 PM

    Manakan mahu dibolehsamakan Agama Islam dengan Hindu. Terlalu banyak percanggahan. Islam tidak menyembah patung malah haram menyembah sesuatu selain ALLAH tetapi Hindu menyembah beberapa dewa. Inikan namanya percanggahan primer. Itu yang paling penting. Pada zaman Rasulallah S.A.W. tidak ada dikatakan agama Hindu ini, masakan pula dikaitkan Nabi yang menjadi ikutan ini dengan agama Hindu.

    • Hunter
      Januari 13, 2010 pukul 9:00 PM

      Agama Non- muslim menyembah banyak nama Dewa hanya sebagi perwakilan dari fungsi Tuhan yang berbagai macam…kita samakan dengan pemerintahan,,,banyak tugas yang dibebankan pada masing2 bidang,, tentunya dengan nama yang berbeda…coba saja bayangkan dari bagian2 itu jika namanya sama…kan gak seru….Sesungguhnya Tuhan hanya 11,,, hanya namanya yang berbagai macam….bisakah seorang fanatisme menerima hal seperti ini?……..
      Hanya kata2 dan tak ada isinya bro…

  110. ahmad
    November 25, 2009 pukul 2:32 AM

    benarla kata2 dr zakir.. beliau adalah seorang ulama yang terkenal dengan pendepatan..semoga orang kafir ambil ini sebagai iktibar..

  111. aliff
    Desember 7, 2009 pukul 7:44 PM

    Salam sejahtera.

    Saudara rkh, ….tajuk perbincangan yang saudara bangunkan memang menarik dan membuka pemikiran dan emosi terutama penganut Islam dan Hindu yang selama ini tidak pernah memikirkannya.

    Pendapat saya ugama manapun pada asalnya adalah untuk kedamaian dan mentauhidkan Maha Pencipta tetapi disebabkan masa yang panjang intisarinya (tauhid) semakin kabur dan luntur terutama untuk menerangkan nilai kefahaman terhadap peristiwa2 baharu (semasa). Hasilnya maka timbullah pelbagai fatwa dan kefahaman untuk menjelaskannya berpandu kepada kitab suci. Ini juga telah berlaku kepada Islam.

    Fatwa2 baru kadangkala tidak seiring dengan makna sebenar yang ada pada alQuran dan hadis. Menyebabkan kucar kacir dan ada pihak yang mengambil keputusan membuat hukuman dan bertindak seolah2 suruhan agama. Umpamanya peristiwa pengeboman dan sikap membenci sesama manusia.

    Apa lagi perkara yang melibatkan hal2 yang ghaib tentu sekali memberikan kepayahan para ulama dan cerdik pandai dalam memngupasnya kerana ia tidak dapat dibuktikan dengan kenyataan lahiriah. Timbulha beberapa pendapat yang songsang dan bertentangan hal sebenar. Apa lagi ia diucapkan oleh sesaorang yang berpengaruh, tentu sahaja diterima pakai oleh pengikut2nya.

    Saya suka ambil contoh tentang TASAUF, iaitu ilmu membersih dan mensucikan diri insan untuk mendekati tuhannya Allah SWT. Saya dapati ada ulama yang menfatwakan Tasauf ini amalam bid’ah dan sesat. Padahal itulah yang diamalkan oleh para rasul, nabi dan wali Allah. Puncanya ulama berkenaan tidak mendalami ilmu tersebut dan tidak mengerti apa yang diperolehi oleh pengamalnya. Jauh sekali untuk menerangkannya kepada umum.

    Disinilah wujudnya percanggahan dan salah anggapan penganut sesuatu agama. Tidak mustahil dengan apa yang terjadi kepada agama Hindu dan Budha yang mana pengasanya (saya kira mereka seorang nabi) mengajarkan ilmu tauhid dan para pengikutnya awalnya sahaja yang dapat mencapai darjat ketauhidan mutlak dan selebihnya hanya mengamalkan sariat sahaja. Sariat inilah yang berubah dari zaman ke zaman sehinggakan ia tidak suci lagi. Kefahaman jenerasi terkemudian sudah tidak menepati ajaran asal. Jika mereka memahami ajaran asal tidak ragu2 lagi mereka akan menerima Islam dengan hati terbuka.

    Berlainan dengan agama Yahudi dan Kristian, sememangnya kejahatan tangan manusia yang mengubah isi kandungan kitab asal yang diturunkan. Sikap tamak haloba dan sombong para rabai yahudi itulah yang menyebabkan penganut yahudi dan nasrani tersesat. Kerana itulah ia dimaktubkan didalam alQuran sebagai pengajaran.

    Berbalik kepada Islam, saya berpendapat sebahagian besar penganut Islam sendiri sudah tidak mengerti serta tidak menikmati kemanisan “tauhid” dan hanya beramal mengikut sariat sahaja. Kefahaman sariat juga sudah semakin luntur dan akhirnya hanya tinggal namanya sahaja sebagai penganut Islam. Mereka inilah yang membuat kacau dan bertindak liar menyebabkan Islam dipandang sebagai bukan agama suci. Saya amat kesali dengan apa yang terjadi.

    Mereka bertengkar dan memaki hamun penganut agama lain tanpa rasa bersalah dan melakukan amalan seumpama “bermain judi” dengan harapan dapat masuk surga Allah SWT. Padahal untuk mencapai surga Allah itu bukan hanya dengan mengharap, sebaliknya berusaha bersungguh2 mensucikan jiwa dan hati. Ikhlas dan jujur kepada diri sendiri sekurang2nya baharu dapat mencapai aroma tauhid.

    Perancangan jahat melalui gerakan2 dan asutan yahudi zionist sebenarnya menjadikan kita semakin lemah dalam agama. Illuminis dan jesuit sentiasa berusaha menggagalkan semua manusia kembali mencapai “tauhid” tidak kira dari mana2 anutan agama, sudah tentulah penganut Islam terutamanya.

    Pengajian tasauf wajar dikembalikan jika kita tidak mahu melihat penganut Islam melakukan kesalahan yang sepatutnya mereka jauhi. Dari sini kita akan dapat menikmati nikmat tauhid dan merasai benar2 kasih sayang Allah SWT.

    Wassalam

  112. aliff
    Desember 8, 2009 pukul 7:43 AM

    Para rabai yahudi yang alim tahu Muhammad itu benar.
    Para sami Hindu peringkat tinggi yang alim tahu Islam itu benar
    Para padri kristian yang tinggi (pope dsb) tahu Muhammad itu rasul
    Para pendita budha yang mukhlis tahu alQuran itu benar.

    Para penganut bawahan sahaja tidak tahu kerana dirahsiakan. Hanya kerana pangkat dan kedudukan mereka terjejas. Biasanya mereka akan mengucap dua kalimah sebelum mati….. sila siasat kebenaran ini.

  113. appzak
    Desember 16, 2009 pukul 10:49 AM

    Aku tidak setujulah.Kitab mana pulak yang di jadikan sebagai kitab rujukan orang2 hindhu nih, Zabur? Taurat?Injil? Quran?

    BUkan ker zabur untuk Daud, Taurat untuk Musa, Injil untuk Isa dan Quran untuk Muhammad. Jadi dimana pulak kitab weda, Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll jika hendak di tamsilkan kepada mana mana kitab yang 4 itu?

  114. Faisal
    Desember 25, 2009 pukul 6:56 PM

    Saya pernah membaca dari blog orang hindu bahwa Nabi Muhammad SAW memang tertulis dalam kitab agama Hindu. Berikut ini adalah linknya :
    http://ngarayana.web.ugm.ac.id/?file_id=11

    Dalam artikel di link tsb JELAS TERTULIS nama Muhammad tercantum dalam Weda.
    Berikut saya kutip dari linknya tsb :
    “Seperti kita ketahui, Nabi Muhammad dianggap sebagai rasul atau nabi terakhir dalam Islam. Namun, tahukah Anda bahwa nama dan missi kemunculan Beliau telah diramalkan dalam kitab Atharva Weda , Kanda 20, Sukta 127, Mantra 1 – 3. Dalam kitab Bhavishya Purana, Parva 3, Kandha 3, Adhya 3, Sloka 5 Nabi
    Muhammad diramalkan dalam ayat sebagai berikut :

    etan mitrantare mleccha
    acaryena samanvitah
    Mahamad iti Khyatah
    siyyagrasva samanvitah

    Artinya : “An illeterate teacher will come along, Mohhamed by name, and he will give religion to his fifth-class companion” (Steven Rosen, 1996)

    Terjemahan bebasnya : Seorang guru (acarya) yang buta huruf akan datang, namanya Mohammad. Beliau akan mengajarkan agama pada kaum pemuja berhala (mleccha)”

    Saya begitu terkejut setelah membaca artikel tsb krn ternyata jelas sekali TERTULIS NAMA MUHAMMAD dalam kitab suci agama Hindu. Bahkan juga dijelaskan sama seperti tercantum dalam Al-Qur’an yaitu nabi yang ummi (buta huruf) dan berada ditengah2 para penyembah berhala.

    Walaupun demikian, dalam artikel tsb tidak mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah Kalki avatar karena Kalki Avatar menurut Hindu muncul pada akhir2 zaman Kali Yuga (mendekati kiamat versi Hindu) yang menurut Weda masih sekitar 4 ratus ribuan tahun lagi. Namun yang JELAS NAMA MUHAMMAD TERCANTUM DALAM KITAB SUCI AGAMA HINDU.

    Adanya bukti bahwa nama Muhammad SAW tercantum adalah kitab suci agama Hindu bisa jadi menunjukkan bahwa agama Hindu pada mulanya adalah agama Tauhid yang dibawa oleh salah satu Nabi Allah SWT namun kemudian mengalami perubahan2/penyimpangan2 sebagaimana yang dialami oleh agama Yahudi dan Kristen

  115. nanang
    Januari 27, 2010 pukul 2:24 PM

    Islam adalah agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya, dan AL-Qur’an adalah kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, ALLah adalah Tuhan dari semua tuhan yang ada, Raja-Nya para raja, Pencipta-Nya para pencipta.mari kita sama-sama renungkan tentang persamaan kita sebagai umat manusia, dan janganlah mempermasalahkan perbedaan yg tidak akan ada habisnya.

  116. Februari 1, 2010 pukul 12:55 AM

    Ass. wrwn. minta ijin kopy paste artikel yach… kajian yg smoga menambah wawasan dan kebijaksanaan…

  117. muhammad haris
    Februari 2, 2010 pukul 4:40 PM

    wah saya gak yakin kalau agama hindu itu sama dengan Islam, tentunya jauh beda, pokoknya Islam tetap is the best, kitab sucinya memuat segala hal ihwal tingkahlaku ummatnya, pkoknya Islam itu kaaffah deh. jangan donk samakan Islam dengan yang lainnya.

  118. wira hadi wibawa
    Februari 14, 2010 pukul 5:25 PM

    saya salut n kagum dengan mas rkh …
    tulisanya berbobot .. dan berani mengambil judul2 yang berkecendrungan dengan SARA yang sangat sensitif …
    masukan dr saya bagi mas rkh .. ,mas tidak akan mungkin bsa memahami dengan benar sebenar2nya agama tertentu seperti apa , kecuali mas sendiri mencoba untuk menganut agama tersebut ..
    sama seperti mas mencoba memahami hindu, dan org lain memahami islam …
    menurut entah siapa nabinya siapa ..
    yang penting Tuhan nya satu … dan kita hanya menyembah kepadaNya …
    dan saya rasa nabi muhamad pasti setuju itu … 🙂

    saya dukung tulisan2 mas untuk membuka wawasan, saling memahami dan menghormati ,.. peace

  119. Februari 23, 2010 pukul 8:10 AM

    islam agamaku

  120. April 29, 2010 pukul 10:43 AM

    oooo… klau mcm nie. sudah trbuktilah knapa masyarakat melayu dahulu memerluk agama islam beramai2x. apa yang saya tau, sbelum kdatagn islam org mlayu beragama hindu. makna sdh trungkp lah pencarian sy ttg mlayu.. thank.

  121. Zen
    Juni 1, 2010 pukul 9:41 AM

    minta jin juga copy share yah…. jazakumullah…

  122. nu1
    Juni 15, 2010 pukul 12:02 PM

    W suka bacaan blog ini, apalagi komentarnya yang sangat dewasa menghargai perbedaan.
    Kita boleh berdebat tapi jangan mencaci,
    Kiamat yang akan menentukan siapa yang salah dan benar..

  123. kadek
    Agustus 21, 2010 pukul 6:45 PM

    Ada yg menganggap Dewa-Dewi merupakan Tuhan
    tersendiri, namun umat Hindu memandangnya sebagai cara pemujaan yang
    salah. Tuhan YME
    bersabda:
    ye ‘py anya-devatā-bhaktā yajante śraddhayānvitāḥte ‘pi mām eva kaunteya yajanty avidhi-pūrvakam
    …(Bhagavad Gītā, IX.23)
    yg artinya : Orang-orang yang menyembah Dewa-Dewa dengan penuh keyakinannya sesungguhnya hanya menyembah-Ku, tetapi mereka melakukannya dgn cara yang keliru.

  124. kadek
    Agustus 21, 2010 pukul 7:03 PM

    saya salut dgn rkh. berdebat tp tidak pernah merasa dirinya paling benar (yg paling benar hanya TYME) ato memaksakan kehendak.
    saya bsa ambil segi positif nya,.Bhineka tunggal ya caity dharma, bagaimana kita selalu tolerir antara sesama ciptaannya, bagaimana kita bersatu antara sesama manusia,..cinta damai,.waaahhhh awigenamastu sangat indah,..Narayan narayan narayan,..astungkara.,..

    perlu di ketahui ilmu pengetahuan diciptakan putih, bersih, suci,..tapi hanya peribadi manusia itu sendiri yg bsa merubah ilmu itu menjadi hitam, buruk,batil,…begitu juga dgn agama,..hanya peribadi dari pemeluk agama itu sendiri yg berbuat hina sehingga agama yg mendompleng dirinya ikut terkait,….

    damai di hati, damai di bumi, damai damai dan damai selalu,..OM CANTIH CANTIH CANTIH OM

  125. Agustus 23, 2010 pukul 4:46 AM

    by jabon

    wah wah wah … judulnya sangat mengagetkan aku …

  126. serenade
    Agustus 24, 2010 pukul 2:03 AM

    terimakasih dan smoga berkah selalu. numpang nancap tanda di sini yak ^^

  127. Agustus 29, 2010 pukul 7:33 AM

    Subhanallah..
    Alhamdulillah saya bertemu dengan blog mas RKH ini.
    Ada banyak pelajaran yg saya bisa ambil untuk bahan diskusi dengan keluarga besar saya di Bali.
    Jazakallah khair..

  128. Syam
    September 26, 2010 pukul 5:28 PM

    kok brenti di bulan februari ? gmn kelanjutannya ?….menarik..

    menarik lagi penyebutan Muhammad yg secara literal sgt mirip (yaitu Mahammad) di kitab Veda….sayang kelanjutannya gak disebut lebih lanjut….

    ditunggu kelanjutannya….

    billahi taufik wal hidayah

  129. ora
    Oktober 11, 2010 pukul 12:55 PM

    aku setuju dengan artikel di atas buat tmabh pengthuan skaligus meningkatkan keimanan dtunggu artikel2 terbaru nya.

  130. dharusman
    Oktober 14, 2010 pukul 11:37 AM

    TUHAN itu satu
    TUHAN bagi semua manusia
    TUHAN bagi semua bangsa
    TUHAN bagi semua suku dan ras
    TUHAN bagi semua agama

  131. Januari 23, 2011 pukul 12:24 PM

    semoga dengan adanya blog mas ini, semakin bertambah umat islam ya.. amiiinn… semoga Allah merahmati mas

    • rkh
      Januari 24, 2011 pukul 10:43 AM

      Halo mas Taroom,

      Amin.. Amin..

      Thx yach.. 🙂

    • Oktober 15, 2011 pukul 2:41 AM

      Bukan tambah banyak ummat islamnya yang penting. Ini juga memperingatkan bahwa Orang Islam harus benar-benar mempelajari Al Quran, dan meninggalkan ISLAM nenek moyang. Oia, Islam itu bukan agama, tapi ISLAM adalah DIEN. Semoga anda bisa melihat perbedaannya.

  132. Februari 23, 2011 pukul 4:33 AM

    hanya sedikit menanggapi yg mementahkan judul tulisan ini. Ingat judulnya ada tanda tanya (?) jd mnrut sya ga ga mngindikasikan bahwa blog ini sengaja menyama2kn tanpa dasar yg kuat…menurut saya blog ini bersifat untuk mengajak kita berfikir secara ilmiah…

    • rkh
      Februari 24, 2011 pukul 10:45 AM

      Pendapat anda baik sekali hmm.. mbak nuzul (smg sy gak salah sebut..)

      Thx yach dukungannya.. 🙂

  133. Aaya
    April 19, 2011 pukul 11:38 PM

    cm pengen komen
    artikelnya sangat berarti buat aq.
    tq..

    • rkh
      April 20, 2011 pukul 10:46 AM

      Alhamdulillah..

      Terima kasih 🙂

  134. Mei 18, 2011 pukul 12:10 AM

    Ijin kopas bwat sharing gan

    • rkh
      Mei 18, 2011 pukul 10:18 AM

      Silakan mas abenxsagara..

      Ini memang buat dibagi-bagi kok.. 🙂
      Terima kasih bantuannya buat membagi-bagikan lagi..

  135. Akhmad
    Mei 24, 2011 pukul 7:03 PM

    Mencerdaskan, tapi bagi orang yg Skeptis dan Picik susah menerimanya

  136. Juni 6, 2011 pukul 9:18 PM

    pak artikelnya sangat menarik…izin share ya pak…salam dami

    • rkh
      Juni 8, 2011 pukul 3:46 PM

      Silahkan mas..

      Terima kasih untuk kesediaannya membagikan topik ini ke lebih banyak orang. 🙂

  137. lone wolf
    Juli 2, 2011 pukul 8:45 PM

    Wuihhhh… keren… baru kali ini nemuin diskusi agama tanpa caci maki.

    Salam Kenal Mas RKH…… blog anda saya bookmark biar saya bisa menambah pengetahuan..

    Salam, Lone Wolf

    • rkh
      Juli 7, 2011 pukul 1:28 PM

      Silakan mas Lone Wolf.. 🙂

      Salam kenal juga.

      Terima kasih.

  138. Agustus 5, 2011 pukul 3:58 PM

    Mas, ada yang bilang kalo:

    konsep Ketuhanan Hindu dan Islam/Kristen/Yahudi berbeda, Hindu memiliki 3 Konsep Ketuhan , yaitu Tuhan yang satu, Tuhan dalam banyak wujud, dan tuhan yang satu digabung dengan Tuhan yg banyak wujud, yg mengatakan sama hanyalah kita untuk Toleransi, pertanyaannya apakah mereka pernah mengakui Tuhannya Hindu ? dan pada konsep tersebut mereka tidak mengajarkan itu ! Makanya Hindu adalah agama yg lebih toleran dari mereka. mengenai awatara, bukanlah persepsi tapi memang itulah yg tersurat dalam weda terutama di bagawad gita. Sri Kresna jelas bersabda Beliau adalah Tuhan yg turun kedunia sebagai awatara (bukan Reinkarnasi ), dan Tuhan tidak pernah ber reinkarnasi, yg reinkarnasi itu hanya mahluk hidup.

    bagaimana pendapat mas?

  139. Oktober 7, 2011 pukul 8:15 PM

    bismillah,
    salut buat anda mas,,
    rasululloh saw aja yg bergelar al amin pun tidak bisa diterima pendapatnya oleh orang2 kafir,sungguh bertambah berat bagi anda buat mayakinkan bahwa dari jaman adam as sampai kiamat,agama itu cuma satu..yg macem2 itu manusianya/umatnya..
    semoga usaha anda tdk sia2..dan jadi amal ibadah sprti dlm qs al ashr

    gitu aja kog repot 🙂

  140. Asdik
    Januari 25, 2012 pukul 2:40 AM

    Numpang tanya untuk seluruh Agama hindu yang baca Blog ini..

    Pertanyaanku bolehkan untuk dijelaskan siapa yang mnulis kitab WEDA?
    Pada tahun berapa kitab kalian di turunkan dan kepada siapa yg pertama diturunkan ?

    Sy harap bisa untuk di jelaskan….

  1. September 10, 2007 pukul 2:50 PM
  2. Februari 18, 2009 pukul 5:00 AM
  3. Februari 19, 2009 pukul 1:39 PM
  4. Oktober 14, 2010 pukul 3:54 AM
  5. November 10, 2011 pukul 9:31 AM
  6. November 10, 2011 pukul 9:50 AM

Tinggalkan komentar