Muhammad adalah nabi umat Hindu ?
Nabi Muhammad adalah nabi umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda. Mungkinkah nabi Muhammad adalah nabi dari kedua agama itu?
Jika dikatakan bahwa nabi Muhammad adalah juga nabi dari umat Yahudi & umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat2x yg menyatakan kalau kedatangan nabi Muhammad sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab2x suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil. Lima kitab awal dari kitab Perjanjian Lama Kristen adalah apa yg oleh umat Yahudi diakui sebagai Torah/Taurat/Pentatouch, yaitu kitab2x Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Sedangkan 4 kitab awal dari kitab Perjanjian Baru Kristen diakui oleh umat Kristen sebagai kitab Injil, yaitu kitab2x Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
Sekalipun umat Islam menyatakan bahwa Taurat & Injil yg diturunkan pada nabi Musa & nabi Isa adalah bukan yg diakui oleh umat Yahudi & Kristen sekarang, atau setidaknya sudah berubah/diubah dari aslinya, banyak para pakar ilmu Kristologi yg menyatakan kalau dalam Taurat & Injil yg diakui umat Yahudi & Kristen sekarang inipun masih terdapat sisa2x ramalan kedatangan nabi Muhammad (sebenarnya sangat menarik untuk menampilkan argumentasi pembuktiannya, tapi hal itu bukan topik utama dari tulisan ini).
Jika umat Islam mempercayai ramalan kedatangan nabi Muhammad dalam kitab Taurat & Injil, bagaimana dg kitab suci umat Hindu? Mungkinkah nabi Muhammad adalah seorang nabi yang kedatangannya sudah diramalkan oleh kitab suci umat Hindu? itulah yang akan kita bahas di sini.
Sebenarnya dalam Al-Qur’an terdapat ayat2x yang dapat dijadikan acuan bahwa nabi Muhammad mungkin saja adalah juga seorang nabi umat Hindu yang ramalan kedatangannya terdapat dalam kitab2x suci umat Hindu. Diantaranya :
- Dalam surat Asy-Syu’ara(26) ayat 196 : “Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu”. Jadi dalam kitab2x sebelum Al-Qur’an juga terdapat wahyu Tuhan
- Dalam surat Fatir(35) ayat 24 dinyatakan bahwa tidak ada suatu kaum di masa lalu tanpa seorang pemberi peringatan
- Dalam surat Al-Ahzab(33) ayat 40 dinyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Tuhan dan merupakan penutup para nabi (utusan terakhir)
- Dalam surat Al-Anbiya(21) ayat 107 dinyatakan bahwa nabi Muhammad tidak diutus melainkan untuk seluruh semesta alam.
- Dalam surat Saba’ (34) ayat 28 dinyatakan bahwa Tuhan mengutus Muhammad untuk seluruh umat manusia, pemberi kabar gembira, dan peringatan akan dosa, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Juga dalam hadits Bukhari vol 1. dalam kitab Shalat bab 56 hadits no 429, nabi Muhammad bersabda :
“Semua rasul yg diutus sebelumku hanya berlaku untuk umat/bangsanya saja, tapi aku diutus untuk semua umat manusia”.
Sekarang akan kita lihat dalam kitab suci agama Hindu. Ada banyak kitab dalam agama Hindu yg diakui sebagai kitab suci mereka. Dari semuanya yang dianggap paling suci adalah kitab Veda (Weda). Bila diantara kitab2x itu ada yg bertentangan, maka yg harus menjadi rujukan utama adalah Weda yg juga masih terbagi lagi menjadi beberapa kitab. Kitab2x lain selain Weda adalah : Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll.
Ayat2x ramalan kedatangan nabi Muhammad
Disebutkan dalam Bhavisa Purana –> dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :
“Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yg berada di lingkungan itu, yg kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dg tanaman semak2x/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”
Kalau anda baca tulisan diatas dg baik, maka anda akan melihat bahwa ciri2x dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri2x yg umum terdapat pada umat Islam.
Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yg mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.
- Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa. “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yg terpuji”. Jadi Narasangsa artinya : orang yg terpuji. Kata “Muhammad” dalam bahasa arab juga berarti : orang yg terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah identik dg Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yg sama dg nabi Muhammad. Ia akan disebut “Kaurama” yg bisa berarti : pangeran kedamaian, dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang pangeran kedamaian yg hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yg akan dikalahkannya yg berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.
- Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yg naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.
- Mantra 3 mengatakan : ia adalah “Mama Rishi” atau resi agung. Ini cocok dg nabi agung umat Islam yaitu nabi Muhammad SAW.
- Mantra 4 mengatakan : ia adalah Washwereda (Rebb) artinya orang yg terpuji. Nabi Muhammad yg juga dipanggil dg nama Ahmad adalah berarti juga “orang yg terpuji” yg terjemahan bahasa Sansekerta-nya adalah Rebb.
Beberapa ramalan lainnya :
- Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dg istilah : “akkaru” yg artinya : “yg mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada perang Ahzab yg mana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yg berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah.
- Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yg mendapat pujian. Ini mengarah pada nabi Muhammad yg seorang yatim sejak lahir dan arti kata Muhammad/Ahmad yg berarti yg terpuji, yg akan mengalahkan kepala-suku2x dari suku2x di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku.
- Dalam Rigveda book 1 Hymn 53 : 9 nabi dipanggil dg sebutan “Suslama” yg artinya lagi2x adalah : orang yg terpuji yg merupakan arti dari nama Muhammad.
- Dalam Samaveda Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa ia tidak disusui oleh ibunya. Hal ini persis dg nabi Muhammad yg tidak disusui oleh ibunya tapi oleh seorang wanita bernama Halimah.
- Dalam Samaveda Uttararchika Mantra 1500 dinyatakan bahwa Ahmad akan dianugrahi undang2x abadi, yg jelas mengacu pada nabi Muhammad yg akan dianugrahi kitab suci Al-Qur’an. Tapi karena orang India yg berbahasa sansekerta tidak paham kata Ahmad, maka diterjemahkan menjadi “a” dan “mahdi” yaitu “saya sendiri”, jadi diartikan “saya sendiri yg menerima undang2x abadi”. Padahal seharusnya “Muhammad sendiri yg dianugrahi undang2x abadi”.
- Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak bagian dalam kitab2x Weda. Juga diramalkan pada tak kurang dari 16 tempat yg berbeda dalam kitab weda dg nama Narasangsa artinya adalah sama dg arti dari nama Muhammad, yaitu “yang terpuji”.
Kalky Autar
Salah satu ramalan kedatangan nabi Muhammad yg sangat terkenal yang juga telah membuat seorang professor bahasa dari ALAHABAD University India mengajak kepada umat Hindu untuk segera memeluk agama Islam, adalah terdapatnya sebuah ramalan penting dalam kitab suci Hindu tentang kedatangan yg ditunggu-tunggu dari seorang Kalky Avtar (baca : autar). “av” artinya : turun. “tr” artinya melewati. Jadi arti kata Avtar adalah “diturunkan atau diutus untuk turun”. Kalky Avtar artinya adalah : “utusan terakhir”.
Pundit Vaid Parkash – sang professor (yg menulis buku berjudul “Kalky Avtar”), secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya, sebenarnya nabi Muhammad adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual dalam agama Hindu.
Disebutkan dalam Nashpropesy, nabi Muhammad diramalkan dg nama Kalky Avtar (Autar terakhir) dan Amtim Rishi. Sedangkan dalam kitab Puranas disebutkan tentang Kalky Autar dan kedatangannya. Diantara ayat2x yg menyebutkan adalah :
- Dalam Baghavata Purana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan dalam rumah Visnuyash akan dilahirkan Kalky Avtar yg diramalkan akan menjadi penguasa dunia, yg terkenal dg sifat2xnya yg baik & menonjol. Dia akan diberi tanda2x. Dia akan diberi oleh malaikat sebuah kendaraan yg cepat. Dia akan menaiki kuda putih sambil memegang pedang. Dia akan mengalahkan orang2x jahat dan dia akan terkenal di dunia.
- Dalam Baghavata Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah Visnuyash
- Dalam Kalki Purana (2) : 4 disebutkan bahwa di rumah Visnuyash pemimpin kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar
- Dalam Kalki Purana (2) : 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya (4 orang sahabat) mengalahkan orang2x jahat
- Dalam Kalki Purana (2) : 7 disebutkan bahwa dia akan dijaga oleh malaikat di medan perang
- Dalam Kalki Purana (2) : 11 disebutkan bahwa dalam rumah Visnuyash dan dalam rumah Summati Kalki Autar akan lahir
- Dalam Kalki Purana (2) : 15 disebutkan bahwa dia akan lahir pada tanggal 12 bulan pertama Madhop
Semua ramalan yg disebut diatas tadi tiada lain merujuk pada nabi Muhammad SAW. Penjelasannya demikian :
- Dirumah Visnuyash berarti dirumah pengikut Vishnu (pengikut Tuhan) sedangkan ayah dari nabi Muhammad adalah bernama Abdullah yg artinya adalah pengikut Allah (pengikut Tuhan). Orang Islam menyebut “Allah” sbg Tuhan, sedang orang Hindu menyebut “Vishnu” sbg Tuhan. Jadi di rumah Visnuyash adalah di rumah Abdullah.
- Summati dalam bahasa sansekerta artinya adalah orang yg sangat setia. Sedangkan ibunda nabi Muhammad adalah bernama Aminah yg dalam bahasa arab artinya juga orang yg setia.
- Sambala bahasa arabnya adalah tempat yg aman & damai. Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah yg terkenal dg nama “Darul Aman” yaitu tempat yg aman & damai. Akan lahir diantara kepala suku Sambala, artinya bahwa nabi akan lahir diantara kepala suku di Makkah.
- Dilahirkan pada tanggal 12 di bulan pertama Madhop. Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 rabiul awal
- Sbg Amtim Rishi (resi terakhir). Nabi Muhammad adalah juga nabi terakhir dari deretan nabi2x yg dikirim Tuhan spt yg terdapat pada QS. Al- Ahzab : 40.
- Dia akan memperoleh bimbingan di atas gunung dan akan kembali lagi ke arah utara. Nabi Muhammad memperoleh wahyu pertamanya di gua Hira di Jabal Nur. Jabal Nur artinya Gunung Cahaya lalu kembali lagi ke Makkah.
- Dia akan memiliki sifat2x yg sangat mulia. Persis seperti nabi Muhammad spt terdapat pada QS. Al-Qalam : 14“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.
- Kalki Autar akan diberi 8 kemampuan spiritual, yaitu : bijaksana, punya kendali diri, keturunan yg terhormat, punya pengetahuan wahyu, pemberani, perkataannya bertarget kurikulum, sangat dermawan, dan sangat ramah. Semuanya adalah sifat2x yg dimiliki oleh nabi Muhammad
- Dia akan diberi kendaraan yg sangat cepat oleh Shiva. Nabi Muhammad juga diberi bouraq yg sangat cepat oleh Allah yg membawanya ke langit dalam peristiwa Mi’raj.
- Dia akan naik kuda putih dg tangan kanannya memegang pedang. Nabi Muhammad juga ambil bagian dalam peperangan termasuk dg menunggang kuda dan bertempur dg memegang pedang dg tangan kanannya.
- Dia akan menjadi penyelamat umat manusia. Dalam QS. Faatir(35) ayat 24 dan QS. Saba(34) ayat 28 disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa berita gembira & peringatan bagi seluruh umat manusia, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
- Dia akan menjadi pembimbing ke jalan yg benar. Nabi Muhammad hidup pada jaman jahiliyah yg penuh kegelapan dimana ia membawa umatnya ke jalan yg terang benderang.
- Dia akan dibantu oleh 4 sahabat dalam menyebarkan misi. Kita tau ada 4 orang khalifah sahabat nabi yaitu : Sayyidina Abubakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
- Dia akan ditolong oleh malaikat di medan pertempuran. Dalam perang Badr nabi Muhammad dibantu oleh para malaikat Allah spt tersebut dalam QS. Ali Imran (3) ayat 123 & 125 : “Jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan 5000 malaikat yg memakai tanda”. Juga QS. Al-Anfal(8) ayat 9 yang berbunyi “…. sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yg datang berturut-turut.”
Subhanallah..
Ternyata sekian banyak ayat tersebut (yg sebenarnya belum semuanya ditampilkan) yg meramalkan akan datangnya seorang nabi yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu, begitu cocok dengan gambaran nabi Muhammad, umat Islam, dan sejarahnya. Mungkin saja ini juga merupakan pembuktian yg diberikan Allah bahwa nabi Muhammad memang diutus Allah untuk seluruh umat manusia.
Hal ini juga dapat membuka diskusi yg menarik tentang agama Hindu, kitab suci umat Hindu, dan syariat-nya. Benarkah agama Hindu memang merupakan agama yg diturunkan oleh Allah jauh sebelum nabi Muhammad lahir? Kalau ya, apakah berarti umat Hindu bisa disebut “muslim”, atau juga bisa disebut “ahlul kitab”? Bagaimana sesungguhnya ajaran agama Hindu itu, dan sesuaikah dg ajaran Islam? Bagaimana pendapat anda tentang topik ini?
-rkh-
# Baca juga lanjutan topik ini dalam tulisan : Hindu dan Islam Ternyata Sama
Referensi :
– Ceramah dr. Zakir Abdul Karim Naik, seorang ulama perbandingan agama terkenal dari India, dalam topik : “Persamaan antara Hindu dan Islam (Similarities between Hinduism and Islam).”
kitab 2 hindu di atas ditulis tahun berapa ya??
apa memang sebelum islam,kristen atau yahudi turun???
rkh :
Sumber referensi menyatakan ada beberapa pendapat, tapi pastinya tidak ada yg tahu.
Tapi setidaknya kita tahu tradisi Hindu sudah ada sebelum agama2x lain seperti Yahudi, Kristen, Islam, Budha, dll.
…Tidaklah diturunkan Rasulullah SAW kecuali sebagai Rahmat untuk semesta alam…
rkh :
Subhanallah…
“Maha benar Allah dengan segala firman-Nya”
Masak sih, kalau iya, saya juga ikut senang, menurut analisismu sendiri bagaimana?
rkh :
Wallahu a’lam….. mungkin saja mas.. 🙂
Saya juga bukan ahlinya. Maksudnya saya belum sekalipun membuka kitab suci umat Hindu karena saya memang tidak punya. Yg saya tulis itu hampir murni dari sumber referensi yg saya sebutkan. Tapi mungkin nanti saya akan berusaha memilikinya mengingat topik ini sangat menarik.
Setidaknya dalil2x Qur’an & hadits yg tercantum pada tulisan saya itu bisa jadi rujukan. Tapi saya memang masih akan mencari tahu lebih banyak lagi.
Kitab suci yang diturunkan Alloh itu ada 4 : Jabur kepada Nabi Daud, Taurat kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa dan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Kalau pada kitab suci agama Hindu benar ada kabar akan datang Nabi Muhammad, berarti mengacu pada salah satu kitab tadi, yang mana yah?
rkh :
Benar, Kitab2x “besar” yg tercantum di Qur’an adalah yg 4 itu. Tapi bukankah ada yg dinamakan zuhuf yg diterima oleh beberapa nabi lain. Maksudnya kumpulan wahyu yg sedikit dan dikumpulkan hanya dalam bentuk beberapa lembar saja.. Jadi mungkin saja bukan berarti kitab suci agama Hindu harus mengacu pada salah satu dari yg 4 itu.
Tapi saya juga masih ada informasi lain tentang persamaan ajaran Hindu dan Islam (masih dari sumber yg sama). Insyaallah nanti akan saya sambungkan dalam tulisan lain. 🙂
Sebenarnya ia datang dari sumber Nabi Ibrahim AS. Suhuf Suci itu dibawa oleh kaum aryan dari Persia yang juga keturubnan Nabi Ibrahim As. Bermukim di lembah Indus, akhirnya agama nabi Ibrahim dipanggil agama hindu. Kegelapan suluhan cahaya menjadikan penganut hindu hilang pedoman terutamanya berkaitan perkhabaran ghaib. Maka ujudlah nama2 dan cerita2 dewa dewi dan sebagainya bagi menerangkan hal2 yang ghaib tersebut…. WA.
Wah Aliff referensinya dari mana? Ok saya tambahkan Brahma itu sepadan dengan kata Ibrahim. Dalam shalat (tahiyyat) ada sebuah pengharapan bahwa keselamatan bukan saja ditujukan kpd Pengikut nabi Muhammad saw. akan tetapi kepada mereka pengikut Brahma (Ibrahim). Dalam Fatihan surat terakhir Allah mewanti-wanti 2 pengikut agama yang sering disebut samawi yakni Yahudi (maghdhubi) dan Nasrani (ad-dhollin) sudah tidak bisa diharapkan kembali ke jalan Islam, jadi Hindu lah yang siap menerima Islam, semoga, dan sejarah telah membuktikannya. Mayoritas ummat Islam tadinya berasal dari ummat Hindu (India, Pakistas, Bangladesh dan Indonesia)
analisis yang akurat juga…
tapi saya blum bisa berpendapat, karena saya bukan ahlinya 🙂
rkh :
Iya mas, analisis “dia”, bukan saya.. 😀
Soalnya saya juga seperti anda, bukan ahlinya..
Kalau sumber yg saya sebut itu memang orangnya sangat canggih (mungkin jenius..)
Dia bisa ceramah atau berdiskusi/berdebat ilmiah dg menyebutkan dalil2xnya dg tepat dalam kitab2x suci Islam, Kristen, Yahudi, dan Hindu, yg mana semuanya dia hafal di luar kepala, dan dilakukan dihadapan masing2x umat tsb.
Klo melihat refferensinya,di India memang pernah ada tokoh yang dihormati baik oleh penganut hindu dan penganut Islam (maaf lupa namanya)karena sang tokoh menjalankan kedua agama tersebut.berhubung saya belum pernah baca veda ya jadi ga tau tentang kabar Nabi Muhammad,klo bhagavadgita cuman liat film and baca critanya aja.
rkh :
Wah..saya gak tau ada tokoh spt itu..
Oh ya.. ada filmnya toh.. Critanya tentang apa ya..
wallohu a’lam…
Pembahasan yang menarik
rkh :
Terima kasih. Mungkin nanti akan ada kelanjutannya dlm tulisan lain. Insyaallah.. 🙂
Nungu mo tau tangepan dari umat hindunya nih
rkh :
semoga gak ada orang Hindu yg tersinggung.. 🙂
sebenarnya sich bukan hanya untuk umat hindu aja, tapi untuk semua umat manusia yang ada di kolong langit ini. betul kan?
rkh :
Betul. Sbg orang Islam saya setuju sekali..
sebagai umat hindu, saya sudah menyadari bahwa muhammad adalah nabi umat hindu. itu dibuktikan dengan adanya suatu kitab kuno yang menyebutkan mahhammad(versi India) adalah nabi umat hindu. kalki awatara yang dimaksudkan diatas itu bisa berhubungan bisa juga tidak. karena itu hanya analaisis manusia, hanya tuhanlah yang thu. mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan
rkh :
Alhamdulillah..
Saya tadinya tidak menyangka tanggapan dari seorang umat Hindu bisa sebaik ini.
Benar mas Putu, hanya Tuhan yg paling tahu. Tapi pernyataan anda kalau memang ada suatu kitab kuno yg menyebutkan bahwa Muhammad adalah nabi umat Hindu sangat menarik. Mungkin kapan2x bisa sharing ke saya khan.. 🙂
Mengenai bagaimana anda menyikapi setelah menyadarinya adalah urusan masing2x pribadi. Betul kan mas Putu..?
Thx,
-rkh-
Kalau umat yahudi dan christian menanti juru penyelamat mereka yang masih di tungu tungu dan umat hindu jua masih menunggu kedatangan penyelamat mereka seperti di dalam kitab kitab mereka maka tidak adalah sosok yang mereka tunggu lagi sebenarnya sudah lama datang ia itu pada tahun 1428 dahulu dia adalah Nabi Muhammada SAW.
Nabi Muhammad adalah penutup segala Nabi dan Rasul.
rkh:
Setuju. 🙂
cocok … 🙂
rkh:
🙂
kebenaran Al-Musthofa Nabi Muhammad Shollallohi Alaihi wa Alihi Wassalam ….diakui tidak hanya oleh agama-agama bumi dan langit, juga mereka kaum orientalis dan ateis, jika mereka tak sunngkan membaca dan menelaah sikap hidup, perjuangan, dan visi hidup Rasulullah SAAW dalam membangun masa depan umat Islam. Baca dan telaah Quran, hadits para Imam ahlulbayt, dan sunah-sunah/hadits dari ahlussunah….
percayalah….ada kebenaran…..yang tak diingkari…
KUNJUNGI…..kami… http://www.hauzah.wordpress.com
rkh:
Betul sekali. Saya juga punya banyak referensi tentang itu.
Terima kasih ajakan & undangannya.. 🙂
Subhanallah… ternyata di Kitab Agama Hindu ada juga ya.
Memang Rasululllah S.A.W bukan hanya diciptakan untuk umat Islam saja, tetapi seluruh umat manusia.
Baik umat sebelumnya maupun sesudahnya.
rkh :
Betul mas, ini hanya salah satu bukti saja, masih banyak juga bukti yg lain
Ini baru cerita yang menarik.
Al Quran memang sebagai kitab abadi dan akan tetap terpelihara sampai akhir zaman. Firman Allah: Innaa nahnu nazzalnaz zikro wa innaa lahuu lahaa fizuun.
Saya sendiri tidak heran, kalau benar hal tersebut terungkap sekarang. Karena banyak fenomena yang sudah disebutkan dalam Al Quran lebih dari 14 abad yang silam baru terbukti dizaman modern ini, diantaranya manusia dalam rahim berada dalam tiga kegelapan, kemampuan manusia untuk menaiki angkasa raya, seperti yang diungkapkan oleh Al Quran: Yaa ma’syarol jinni wal insi inistatho’tum an tanfuzuu min aqthorissamaawaati fan fuzuu. Laa tanfuzuuna illaa bi sulthoon. dsb.
Mungkin kita perlu lebih mendalami referensi yang telah anda sebutkan di atas. Jika kita berhasil memecahkan misteri ini tentu ini akan bernilai ibadah juga. Amiin. Salam dari Padang.
rkh :
Terima kasih. Insyaallah saya juga masih punya “cerita2x menarik” yg lain. 🙂
Memang benar banyak kebenaran Qur’an yg baru terungkap belakangan, saya punya banyak referensi tentang itu. Beberapa juga sudah saya tampilkan di blog ini.
Benar, semoga nanti ada kesempatan untuk lebih mendalaminya. Insyaallah.
Salam juga dari Jakarta uda 🙂
Wah, saya sudah cukup lama juga dapat e-mail dengan isi senada postingan ini… Sementara ini mungkin saya ndak bisa komentar banyak, paling-paling “apa iya ya?”
rkh :
Benar mas, dulu saya juga pernah, meskipun tidak detail. Tapi dulu saya memang belum mendapatkan referensi yg bagus untuk dapat menilainya “layak dipercaya”. Setelah saya dapat referensi yg saya sebutkan itu barulah saya sadar informasi itu cukup (bahkan mungkin sangat) bernilai.
Pemikiran “apa iya ya?” itu juga suatu hal yg bagus. 🙂
Saya tertarik untuk belajar ilmu perbandingan agama juga diawali dg pertanyaan spt itu.. 🙂
hati-hati kalo salah penafsiran n analisis bisa jadi sesat…
rkh :
Benar mas, makanya untuk tulisan yg saya pribadi juga belum tahu secara pasti, saya selalu berusaha mencantumkan referensi yg valid & “bisa dipercaya”
bukankah memang Nabi Muhammad untuk semua agama??
rkh :
Benar mas 🙂
Setuju….
Muhammad diturunkan bukan untuk segolongan orang, bahkan bukan untuk manusia saja tetapi seluruh mahluk di bumi ini.
Nah…sebetulnya islam sendiri adalh agama “pamungkas” dari semua agama dan Muhammad sendiri adalah nabi terkahir yang melengkapi dan menyempurnakan ajaran-ajaran terdahulu. Sejarah mengungkapkan, bahwa Hindu adalah semacam ajaran teologis, yang mengajak pengikutnya berbuat baik dan percaya kekuasaaan Tuhan. Dan islam menyempurnakan dengan syariat-syariatnya.
rkh :
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-sempurnakan buatmu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu”. (Al-Maaidah : 3)
sesunguhnya utusan-utusan 4JJI berjumlah sangat banyak, namun yang wajib untuk diketahui hanyalah 25 orang saja. kalau utusan-utusan 4JJI lebih dari 25, maka kitabullah sangat mungkin lebih dari yang 4 [namun yang wajib diketahui hanyalah 4]. karena tiap utusan selalu diberi kewajiban untuk menyebarkan ilmu syari’at, thariqat, dan haqiqat. dan tentu ajaran-ajaran seorang utusan yang disebarkan pada suatu kaum dikompilasi sebagai satu kitab oleh murid [meski bukan sebagai salah satu kitab yang wajib diketahui].
dengan kata lain, apa yang saudara tulis adalah sebuah kebenaran yang bisa diterima oleh akal. dan dengan demikian, tidak alasan lagi bagi umat hindu untuk menolak kehadiran Al Islam sebagai agama tunggal bagi umat manusia.
Wallahu a’lam…
rkh :
Benar. Terima kasih atas info-nya.
kalo mmenurutku itu….
islam ya islam
hindu ya hindu…
enak aja….
rkh :
Perbedaan pendapat itu adalah hal yg wajar, tinggal bagaimana menyikapi & menyampaikannya saja.. 🙂
Apalagi kalau disertai analisa & argumentasi yg baik 🙂
SETUJU BANGET !!! ???
Tahlilan yang dihubungkan dengan kematian, 3 harinya, 7 harinya, 40 harinya, 100 harinya sejuta harinya dll. adalah bentuk sinkretis antara Islam dan Hindu. Syekh Abdul Qodir Jaelani yang mirip dianggap dewa yang selalu disebut-sebut dalam acara apapun: tahlilan, syukuran rumah, aqiqah, kenaikan kelas siswa, menanam padi, makan liwet bersama, dan seabreg-abreg acara apapun kedudukan beliau dimata sebagian ummat Islam bagaikan dewa tertentu dalam agama Hindu. Serta, bentuk-bentuk sinkretisme lainya harus segera dipisahkan. Islam ya Islam, Hindu ya Hindu, betul…betul… teh Fira I am verry agree banget…………………!!!???
ijinkan saya sumbang pemikiran.
Dalam BHAGAVAD-GITA (GITA TUHAN) 4.7
di sabdakan:
kapan pun dan di mana pun pelaksanaan DHARMA merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan DHARMA merajalela-
pada waktu itulah AKU sendiri menjelma(AVATARA) ..wahai putra keluarga Bharata.
saya sangat berbahagia sekali jika saudara-saudara saya UMAT ISLAM menjalan kan ajaran ISLAM dengan keyakinan dan keteguhan hati begitu juga UMAT HINDU yang melaksanakan BHAKTI secara tulus . karena TUHAN yang kita sembah sejatinya adalah SATU.
rkh :
Terima kasih mas Privadi. 🙂
Tentang ayat yg anda cantumkan itu juga ada sedikit pembahasan dari sumber referensi yg belum termuat di tulisan saya, yaitu sbb :
Kebanyakan umat Hindu percaya bahwa yg dimaksud Avtar adalah Tuhan yg turun sendiri ke bumi, spt dalam :
Bhagavat Gita (4) : 7-8 –> Ketika agama telah dirusak dan bangkitnya kebatilan, maka Saya akan menjelmakan diri untuk melindungi kebenaran dan untuk menghancurkan kejahatan dan untuk menegakkan yg benar, dan Saya akan lahir pada setiap jaman
Bhagavat Purana Khand 9 Adhyay 24 Shloka 56 –> Ketika kebenaran itu telah hancur dan perbuatan dosa telah semakin merajalela, Saya akan menjelmakan diri.
Tapi konsep Avtar ini seperti yg umum dipercayai umat Hindu, ternyata tidak terdapat sedikitpun dalam kitab Weda, padahal Weda adalah kita suci utama yg paling diagungkan dan bernilai wahyu dari Tuhan. Karena itu para cendekiawan Hindu mengatakan konsep Avtar yg dipercayai umat Hindu itu berbeda, karena Avtar adalah kata yg melambangkan kepemilikan Tuhan, dan itu tidak berarti Tuhan sendiri yg turun tapi menunjukkan pada orang yg diutus Tuhan.
Dan kalau kita membaca di Weda tidak ada konsep Avtar, tapi Weda mengatakan tentang manusia biasa, seorang resi yg diutus Tuhan untuk membimbing umat manusia. Maka makna yg paling tepat adalah seperti dalam konsep Islam bahwa Tuhan memilih dari diantara sekian banyak manusia, dan ia bertugas untuk membimbing umat manusia berdasarkan apa yg diterimanya dari Tuhan.
Tentang Tuhan yg satu, saya juga ada pembahasan tentang itu yg masih berkaitan dg tulisan yg ini. Silakan anda ikuti tulisan saya selanjutnya. 🙂
Pada dasarnya saya setuju, tp semua itu harus di analisa dalam2 dan seksama. Dan utk umat Hindu semoga tdk tersinggung, ini hanya sebagai khasanah utk menambah wawasan akan keterbatasan kita sbg manusia saja, kalau dpt diterima alhamdulillah, tdk diterima juga
Pada dasarnya saya setuju, tp semua itu harus di analisa dalam2 dan seksama. Dan utk umat Hindu semoga tdk tersinggung, ini hanya sebagai khasanah utk menambah wawasan akan keterbatasan kita sbg manusia saja, kalau dpt diterima alhamdulillah, tdk diterima juga gapapa…
rkh :
Benar. Lagipula penekanan di sana adalah bukan untuk menyalahkan atau bahkan menghina, tapi justru untuk mencari inti yg bisa menyatukan kedua umat, spt yg dicetuskan oleh sumber referensinya yg menyatakan kalau kedua umat agama tsb mengetahui persamaan2x diantara mereka, mungkin mereka akan lebih mudah untuk bersatu (Hal ini didasari oleh banyaknya pertikaian antar umat kedua agama di India sana)
@All
Seperti yg sudah saya janjikan sebelumnya, ada sebuah tulisan lagi yg merupakan kelanjutan dari tulisan ini tentang persamaan Hindu dan Islam. Anda bisa membacanya di tulisan saya “Hindu dan Islam Ternyata Sama ?”
Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
-rkh-
@ rkh,
Tentang Nabi Muhamad, artikel ini menarik sekali. Ini situsnya: http://religi.wordpress.com/2007/03/16/agama-langit-dan-agama-bumi/
——————
rkh :
Wah.. anda komentar dg co-past tulisan orang bulat2x..? 🙂
Tapi tidak apa2x, terima kasih tulisan co-past-nya
Kalau anda amati dg jujur, tulisan saya diatas tidak bernilai “permusuhan” or “perpecahan”, terbukti komentar2x dari umat Hindunya sendiri juga bernilai “positif”, malah ada yg mendukung informasi yg saya berikan. Tulisan yg anda co-past ini juga sudah pernah saya baca, pendapat saya tentang tulisan itu… no comment. 🙂 Maksudnya tidak untuk saat ini, =mohon maaf= karena saya sedang puasa. 🙂 tapi nanti insyaallah akan saya tanggapi..
Mohon maaf juga, hasil co-past anda (yg sangat panjang) di kolom ini terpaksa saya simpan dulu, tapi insyaallah nanti akan saya tampilkan lagi kalau saya ingin menanggapinya. Kalau ada yg ingin membacanya kan juga bisa langsung lewat link yg anda cantumkan.. OK..? 🙂
UPDATE :
Ternyata tulisan yg anda co-past tidak ada menyebutkan tentang nabi Muhammad sama sekali, entah apa maksud anda menuliskan spt itu,
-Om swstiyastu-
ttg ramalan kalki avatar = muhammad (walaupun hanya analisis semata), klo saya sebagi umat hindu dharma, setuju2x saja, banyak teladan yg dilakukan oleh nabi muhammad saw. tp seperti yg ada di al-quran, agamamu agamamu,agamaku-agamaku, analisis saya mirip seperti
“evam eka adityam brahman” = “TUHAN itu satu, tp banyak orang bijak menyeutkan dengan banyak nama. ya, seperti semua agama di dunia ini yg mengajarkan ttg ke BENARAN ( DHARMA ). GLORY FOR GOD=).
————————-
rkh :
Terima kasih.
Benar, semua memang cuma analisis semata, tapi tetap ada kemungkinan hal itu memang benar. 🙂
Tentang konsep Tuhan yg satu juga bisa anda lihat di tulisan saya “Hindu dan Islam ternyata sama ?”
Kebenaran memang hak dari semua orang, dan bagaimana orang menyikapinya setelah mengetahuinya adalah urusan dan hak masing2x orang. 🙂
Salam.
Suatu hari Rasulullah saw melakukan perjalanan dengan beberapa sahabatnya. Di tengah jalan beliau berjumpa dengan sekelompok anak-anak. Setelah mengucapkan salam kepada beliau saww, pandangan anak-anak itu tak pernah lepas dari wajah suci Rasulullah saw. Rasulullah saw bertanya kepada anak-anak yang belum berusia baligh itu tentang mengapa mereka memandangi beliau semacam itu.
Mereka menjawab, ”Kami mencintai Anda!”
Rasul saww bertanya, ”Apakah cinta kalian kepadaku melebihi cinta kalian kepada ibu kalian?”
Mereka menjawab, ”Ya!”
Rasul bertanya lagi, ”Apakah cinta kalian kepadaku melebihi cinta kalian kepada kedua mata kalian sendiri?”
Mereka menjawab, ”Ya, cinta kami kepada Anda melebihi cintai kami kepada kedua mata kami”
Rasul bertanya lagi, ”Apakah kalian lebih mencintaiku atau lebih mencintai Allah?”
Mereka terperanjat dan diam.
Tapi tak lama kemudian mereka menjawab, ”Wahai Rasulullah, yang menyebabkan kami mencintai Anda adalah kecintaan kami kepada Allah”
Rasulullah saw merasa kagum atas jawaban anak-anak yang masih kecil itu. Lalu beliau bersabda kepada para sahabatnya,”Kita seharusnya demikian”
Beliau menambahkan,”Sesungguhnya landasan iman yang paling kuat adalah cinta dan benci karena Allah”
Adalah mustahil seseorang dapat mencintai Allah tanpa mencintai Rasul-Nya, dan mustahil seseorang bisa mencintai Rasul-Nya, tanpa mencintai Ahlul Bait Rasul.
ref: http://qitori.wordpress.com/
———————
rkh :
Terima kasih mas, kisahnya sangat bagus dan sangat “filosofis” 🙂
Assalamu alikum Wr. Wb ?
Sebelumnya bolehkah saya memanggil sodara dengan sebutan “Kaka” ?
Ka terimakasih atas segala informasinya yang menurut sayah sangat baik sekali untuk pengatahuan kita sebagai umat islam, baik ilmu mengenai teknologi maupun ilmu pengetahuan Agama, Budaya dan sosial.
Ka kalo boleh nih saya minta ijin untuk menyampaikan informasi yang kaka paparka ini pada temen-temen saya.
Wassalam
Mulyadi
———–
rkh :
Wa’alaikum salam wr. wb.
Boleh anda panggil saya apa saja asalkan maknanya tetap baik.. 🙂
Alhamdulillah. Saya senang sekali kalau apa yg saya berikan di sini bisa berguna buat orang lain dan umat. Dan ini akan lebih memacu saya untuk berbagi lebih banyak lagi dg anda semua apa yg mampu saya amalkan.
Silahkan saja kalau ingin membagikannya dg teman2x anda. Bahkan boleh juga untuk memberikan link blog saya ini ke teman2x anda, sehingga bila saya ada sharing yg lain lagi dapat cepat sampai informasinya.
Terima kasih.
Allahu Akbar, mari sahur dulu yuk ntar dilanjutin lagi….
———-
rkh :
wah.. anda bangun sahur langsung ngeblog atau malah belum tidur..? 🙂
Tapi insyaallah kalau baca2x tulisan di blog saya tetap berpahala kok.. 🙂
apa pun yang menjadi analisa anda asal itu demi kebaikan tidak ada salahnya untuk ditelaah. tapi menurut saya selama sesorang itu memberikan ajaran demi kebaikan jaman ini maka orang itu memanglah orang suci. kalau anda katakan nabi muhamad adalah nabi bagi agama hindu mungkin ada benarnya, tapi menurut saya bukannya kalki awatara tapi melainkan percikan dari awatara. kalo anda menyangkal bahwa awatara itu adalah tuhan turun kedunia, perlu saya jelaskan maksud dari tuhan turun kedunia disini adalah bahwa manusia itu dijiwai dari tuhan itu sendiri. di ajaran hindu tidak mengenal pengkultusan, agama weda adalah agama yang langsung di turunkan oleh tuhan tanpa di wahyukan. di dalam bagawat gita memang dituliskan. dengan cara apapun kamu menyembah kepadaku asal dilakukan dengan ke iklasan maka persembahan itu aku terima. semua agama di dunia ini bagi saya adalah agama sekte hindu. mohon maaf kalo opini saya ini menyingung.
——————-
rkh :
Halo mas Putu,
Terima kasih komentarnya, saya akan coba tanggapi. 🙂
Anda benar. “Orang suci” itu memang bisa saja ada dimana saja di jaman apa saja. Hanya saja menurut saya orang suci tidak sama dg nabi. Setiap nabi mestinya adalah orang suci, tapi tidak semua orang suci bisa disebut nabi.
Pendapat orang memang bisa tidak sama, dan ini sah2x saja. 🙂
Umat suatu agama memang bisa mengatakan bahwa ajaran mereka sebenarnya spt ini atau spt itu. Tapi saya sering mengatakan kalau apa yg dipercayai umat suatu agama itu belum tentu adalah ajaran yg sebenarnya yg ada di agama tsb, dan untuk mengetahuinya lebih valid adalah dari ayat2x kitab sucinya.
Tentang kalki awatara, mungkin saja anda benar maksudnya spt itu, sedangkan spt pada tanggapan saya thd komentar mas privadi, ada ayat2x spt di Bhagavat Gita (4) : 7-8 dan Bhagavat Purana Khand 9 Adhyay 24 Shloka 56 yg menyatakan bahwa Tuhan akan turun dan menjelmakan dirinya di bumi ini untuk menegakkan kembali kebenaran, banyak orang Hindu yg menganggap maksud ayat2x ini adalah mutlak Tuhan sendiri yg “turun”, akan tetapi konsep Tuhan sendiri yg turun itu ternyata tidak ada di dalam Weda yg bernilai wahyu, tapi yg ada di Weda adalah konsep seorang resi yg diutus Tuhan untuk membimbing manusia. Para cendekiawan Hindu juga menyatakan bahwa sebenarnya kata Avtar (Awatara) adalah kata yg “melambangkan kepemilikan Tuhan”, dan itu tidak berarti Tuhan sendiri yg turun tapi menunjukkan pada orang yg diutus Tuhan. Konsep ini jelas terdapat dalam Weda dan kitab2x lain.
Sedangkan kalau spt yg anda tuliskan itu, “manusia itu dijiwai dari Tuhan itu sendiri” sebagai makna kalki awatara, definisinya bisa sangat kabur sekali. Anda harus bisa jelaskan lebih banyak yg anda maksudkan itu.. 🙂
Bagaimana konsep agama yg “diturunkan oleh Tuhan tanpa diwahyukan” itu menurut anda? Lantas bagaimana menurut kepercayaan umum dalam Hindu (baik awam maupun cendekiawan) bahwa diantara banyak kitab2x yg dipakai, ada kitab Weda yg bernilai wahyu Tuhan? Lalu siapa yg menulis kitab2x Weda ini, dan berdasarkan apa kalau bukan wahyu?
Kalau ayat dalam Bagawat Gita ada yg memang berbunyi demikian, itu bagus sekali. Ada referensi ayatnya? Saya suka ayat itu. Tapi tentunya yg dimaksud dg cara apapun itu adalah dg cara yg “benar”, karena kalau tidak dg cara yg benar, apakah benar Tuhan mau menerimanya? Misalnya saja, kalau seseorang berniat beribadah dg ikhlas pada Tuhan, dan dalam keadaan normal ia melakukannya dengan memakan daging manusia dan meminum darahnya meskipun agamanya tidak menyuruhnya demikian, apakah menurut anda Tuhan akan menerimanya? Jadi dg keikhlasan itu harus tetap dalam rel yg benar, dan dg cara yg benar itu ya tentu saja sesuai dg tuntunan yg diajarkan sbg dasar agamanya, yaitu kitab sucinya.
Kalau bagi anda semua agama adalah sekte Hindu ya itu hak anda untuk menganggapnya begitu asal tidak merugikan pihak lain. Itu sah2x saja. Hanya saja ada pertanyaan menarik di sini, yaitu sbg sekte dari “Hindu” yg mana? Hindu yg sesuai dg ajaran kitab sucinya dan para cendekiawannya spt yg sudah saya uraikan di 2 tulisan saya itu, ataukah Hindu yg secara umum dipercayai oleh umat Hindu awam? Kalau yg dimaksud adalah dari “Hindu” yg saya uraikan di 2 tulisan saya itu, jelas saya tidak keberatan, karena di sana memang ada konsep2x Tuhan, ajaran, dan nabi yg sama dg Islam. Itu hanya masalah nama saja. Walaupun ajaran yg sama itu tentu saja “edisi” yg terakhir turun adalah yg paling disempurnakan, analoginya juga mirip dg edisi terbitan buku dimana edisi yg terbit belakangan adalahyg memuat revisi2x, tambahan, dan penyempurnaan dari edisi sebelumnya.
Bahkan konsep 2x itu juga yg sebenarnya ada di kitab suci agama2x lain spt Yahudi dan Kristen (kapan2x akan saya buktikan di blog ini, insyaallah). Juga bahkan sebenarnya ramalan kedatangan nabi Muhammad sbg orang yg ditunggu2x sbg pembaharu iman juga terdapat dalam kitab suci agama yg tidak mengajarkan konsep Tuhan dg jelas spt agama Budha, bahkan termasuk juga ada dalam kitab suci agama yg jelas2x pagan yaitu Zoroaster (kaum penyembah api). Referensinya juga sama dg yg saya gunakan di tulisan ini.
Allah maha adil, jika jauh sebelum Al-Qur’an dan nabi Muhammad datang ke dunia ini, dalam lingkungan dan kualitas berpikir manusia yg hanya sanggup untuk memahami agama yg ada di lingkungannya saat itu, Allah tetap menjanjikan pahala bagi mereka yg sungguh2x beribadah pada Tuhan-nya dan berbuat baik, walaupun pemahaman ketuhanan dan keagamaan mereka masih belum benar. Dan entah dg cara bagaimana, Allah tetap menyisipkan petunjuk pada kitab suci mereka akan ramalan munculnya agama yg benar yg akan datang kemudian yg akan dibawa oleh seorang utusan yaitu nabi Muhammad, dimana agama itulah yg harus mereka ikuti setelah kedatangannya nanti.
Dan kalau kita perhatikan sejarah agama2x, ajaran yg dibawa oleh nabi Muhammad adalah ajaran yg turun paling belakangan dibanding semua agama2x besar dan utama di dunia ini. Jadi sepanjang spt yg saya uraikan tadi, opini anda itu tidak perlu menyinggung siapa2x, karena sangat masuk akal 🙂
Terima kasih. Salam.
Harap dibedakan…..Di agama Hindu kalki itu reinkarnasi Tuhan…. bukan nabi kaya nabi muhammad..
Hindu itu ajaran yang abadi…..
n Cinta kedamaian…. semakin didalami akan mendatangkan kedamaian bukan keinginan untuk memusnahkan agama lain…
ada reinkarnasi… tidak sesat
——————
rkh :
Tentang Kalki Autar sudah saya jelaskan berkali-kali baik dalam tulisan maupun tanggapan thd beberapa komentar lain. Kalau di sini saya tulis lagipun akan tetap sama, jadi saya kira anda bisa melihat2x lagi ke sana.
Siapa yg ingin memusnahkan agama lain? 🙂
Tentang reinkarnasi dalam Hindu saya juga sudah jelaskan dalam tulisan “Hindu dan Islam ternyata sama?”, anda bisa merujuk ke sana.
test
hhhmmm…. skenario yang mengesankan sekaligus jumplalitan ….
seandainya demikian adanya maka muhammad juga adalah mengakui keberadaan dewa dewa dalam hindu, karma phala, reinkarnasi, pemujaan terhadap ka’bah yang didalamnya berisi lingga yoni/batu/berhala pula
semoga muhammad dan para penganutnya tersucikan dan kembali ke jalan yang benar
om shanti shanti shanti om
——————–
rkh :
hhhmmm…. skenario? Apanya yg skenario..? Memangnya filem.. 🙂 sori becanda..
Waks.. nabi Muhammad mengakui spt itu? Memuja Ka’bah yg berisi lingga/yoni/berhala? Haha.. anda bercanda rupanya.. 😀
Maaf, anda tampaknya tidak menyimak tulisan saya dg baik, coba anda ulangi lagi membacanya dg lebih baik. Jelas terlihat anda tidak memahami tulisan saya..
Saya sudah banyak menjelaskan sebelumnya, tidak perlu lagi saya ulang2x di sini. Anda hanya perlu membaca tulisan “Hindu dan Islam ternyata sama?” dan “Tuhan atau Agama, mana yang anda pilih?”, serta semua diskusi saya dg para komentator di tulisan ini dan kedua tulisan tadi, semua pertanyaan anda akan terjawab dg sendirinya. Oh iya.. satu lagi, gunakan akal budi dalam mencernanya.. OK.. 🙂
Terima kasih..
sekali lagi nimbrunkk ….
mungkin islam membutuhkan pedoman yang lebih dlem dalam menjalankan ajaran agamanya sehingga islam merasa perlu untuk membenar2kan mengklaim2kan menyetara2kan menyambung2kan agar keliatan bahwa ajaran islam sama dengan ajaran hindu
buat saya ngga masalah, mau klaim ini itu, silahkanlah dikutip ayat2 dalam wedha untuk ditambahkan ke dalam kitab alkuran..agar islam di dunia menjadi islam yang damai
semoga para muslimin terdamaikan hatinya, bumi ini sudah terlampau parah karena peperangan antar agama2 semit, dan wahai kalian para semiter kembalilah menuju ajaran yang sujati…hindu dan buddha
semoga pikiran damai datang dari segala arah
——————–
rkh :
Terima kasih. Tapi kami umat Islam sudah punya pedoman yg lebih dari cukup untuk membimbing umat Islam dan seluruh umat manusia, yaitu Al-Qur’an dan sunnah rasul. Isi Al-Qur’an juga sudah lebih dari cukup, tidak perlu ditambahi lagi dari manapun.
Ehm.. anda orang Hindu atau Budha.. kok bawa2x dua-duanya, cari teman ya.. atau mencoba menghasut..? 🙂 sori bercanda..
Peperangan di dunia bukan cuma antar pemeluk agama semit kok. Di India pemeluk Islam dan pemeluk Hindu yg malah sering bertikai. Jadi itu semua adalah manusianya, bukan agamanya. Sepanjang manusia tidak mau berusaha untuk memahami benar pesan2x Tuhan dalam agama, pertikaian2x spt itu akan selalu mungkin terjadi. Hal ini diperparah dg banyaknya orang yg mengajarkan agama hanya dg doktrin, sehingga umat tidak dapat memahami dg benar bagaimana sesungguhnya pesan2x Tuhan dalam agamanya.
Mudah-mudahan pendapat anda ini bukan berasal dari pikiran kotor yg datang dari segala arah.. 🙂
Maaf bercanda.. salam.. 🙂
3. Argumen ketiga berhubungan kuat dengan Bhavishya Purana atau Kitab Ramalan2. Prati Sarg Parv III: 3, 3, ayat 5-27 menjelaskan secara rinci mengenai perbuatan2 Muhammad, pendirian agama yang baru dan bahkan memberikan nama sang nabi secara tepat. Jadi sekarang kita mempertanyakan mengenai bagaimana otentiknya kitab ini. Menurut kebanyakan pakar, buku ini adalah hasil kompilasi berabad-abad, dengan para penulisnya yang seolah-olah menuturkan pengetahuan2 sejarah sebagai ramalan2 bagi masa yang akan datang. Pengarang berargumen bahwa “Sesuatu telah terjadi sehingga kitab2 Purana yang sekarang ini bukanlah lagi sama seperti kumpulan yang ditunjukkan oleh kitab2 Veda, kitab2 yang asli telah hilang”. Saya akan tercengang-cengang kalau yang ngomong ini adalah seorang Hindu, karena sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kitab2 Purana ditulis SETELAH kitab2 Veda dan kitab2 Veda TIDAK PERNAH menyebut2 Purana. Namun inilah membuat Mr. Haq dan Dr. Naik mengada-ada, menciptakan mainan orang-orangan khayalan supaya mereka lalu bisa meruntuhkannya. Dia juga berargumen bahwa sumber2 itu tidaklah mungkin dapat ditambah2kan dalam masa2 sesudahnya karena kitab2 Purana itu sudah sering dibacakan secara umum jadi tidak mungkinlah diubah2 lagi. Namun demikian, hanya cerita2 yang umum saja dari 18 Purana yang dibacakan dalam ibadah2 dan Bhavishya Purana adalah bagian yang jarang dibacakan di hadapan umum. Bahkan taruhlah jika kita terima kitab ini sebagai otentik, dua pertanyaan akan muncul. Yang pertama, mengapa kitab tersebut baru berisi ramalan2 setelah Ratu Victoria bertahta? Mengapa Tuhan tiba2 saja memutuskan untuk menghentikan segalah wahyuNya pada waktu yang sangat mencurigakan ini? Tentu akan lebih pantas untuk melanjutkan (bahkan melalui alim-ulama Muslim) atau untuk mengentikan saja semua ramalan2 semacam ini seiring dengan MUNCULnya Islam beserta Buku ‘sempurna’nya yaitu Qur’an yang digembar-gemborkan sebagai kitab penutup segala kitab lain. Kedua, Purana itu isinya penuh dengan kisah2 perbuatan para dewa dan kesimpulan bahwa satu2nya dewa yang layak dipuja adalah Surya, sang Dewa Matahari. Jika kitab tersebut otentik maka harusnya semua kisah2 semacam demikian juga harusnya diterima dan karenanya harusnya juga matahari-lah yang sekarang harus kita sembah. Namun, kebanyakan Muslim belum pernah membaca keseluruhan kitab ini; mereka yang pernah, akan mengatakan bahwa bagian2 yang sedemikian tadi mestilah merupakan bentuk2 korupsi. Tetapi kaum Hindu juga dapat saja memakai cara2 main comot dan menyatakan bahwa bagian2 yang berhubungan dengan Islam itulah yang tidak dapat dipercaya. Bhavishya Purana secara lengkap dijabarkan sebagai:
“Bhavishya Purana. Inilah yang dikatakan kepada Manu oleh Surya (Matahari). Ini mengenai kejadian2 yang akan datang. Kitab ini memuja Surya (Matahari), Agni (api) dan Naga (ular naga). Ada tambahan mengenai beberapa tempat2 suci Bharata dan hak2 para peziarah. Kitab ini berisi 14,000 ayat dan dipertimbangkan sebagai yang uttama (utama) untuk dipersembahkan kepada seorang brahmin pada saat bulan-penuh dalam bulan Pausha”
dst……………….
Lengkapnya dapat anda baca di……………………………………………………. (tolong yg berkepentingan untuk memberikan link-nya)
Atau lengkapnya di : http://www.faithfreedom.org/Articles/Prasadh51229.htm
(Tulisan dipotong oleh moderator karena terlalu panjang dan membuat loading tulisan ini menjadi sangat lambat – rkh- )
————————————————
rkh :
Oh.. ini komentar yg anda tunggu2x sampai menuduh saya tidak netral dan menyembunyikan informasi.. 🙂
Saya baru menerima ini, rupanya dia tidak ditampilkan karena banyak mengandung link, dan kesambet oleh mas Akismet karena dikira spam.. 🙂
Sayang sekali anda tidak memilih untuk positive thinking dulu sebelum menghakimi orang lain… 🙂
Nah, dg tampilnya komentar ini saya harap anda cukup puas.. 🙂
Malah untuk membuat lebih netralnya lagi, saya akan sertakan di bawah ini diskusi di sebuah blog yg membahas tulisan S. Prasadh itu.. 🙂
Salam.. 🙂
“Is muhammad really predicted in Hindu scriptures?”
Rebuttal to Faith Freedom: Muhammad is not predicted in Hindu scriptures
S. Prasadh Exposed
The article is located here: http://www.faithfreedom.org/Articles/Prasadh51229.htm
S. Prasadh writes:
1. The first premise is based on the Qur’anic belief that There Never Was A People Without A Warner:
Qur’an 35:24, Qur’an 16:36, Qur’an 4:164, Qur’an 3:81-82 all declare that Allah had sent messengers or apostles before to various nations of the earth telling them to worship Allah and accept the apostles as His messenger. To the Muslims these verses mean that every religion had its prophet of whom Muhammad is the last and final. From this they deduce that scriptures of other religions must contain mention of Muhammad. To a Muslim there is no proof needed but the Koran; but for unbelievers the Koran by itself is no proof. Satisfactory proof is yet to be given that Allah exists or that the Koran is God’s Revelation. Nor does it automatically follow that Mohammed’s arrival would be predicted anywhere. FFI contains many articles that actually questions and sometimes disproves the credibility of both.
My Response:
From this they deduce that scriptures of other religions must contain mention of Muhammad.
Incorrect, no Muslim deduces that the Prophet must be mentioned in their books. The truth is that this research or discovery was made by Hindu Pandits.
A Hindu scholar Prof. Pundit Vaid Parkash writes,
***** The Last Kalki Autar (Messenger) that the Veda has foretold and who is waited on by Hindus is the Prophet Muhammed ibn Abdullah (saw) *****
A recently published book in Hindi has raised a lot of hue and cry all over India. In the event of the author being Muslim, he would have been jailed AND a strict ban would have certainly been imposed on the printing and the publishing of the book.
The author of this important research work “Kalki Autar” i.e. “Guide and Prophet of whole universe” comes of a Bengali race and holds an important portfolio at Ilahabad University. Pundit Vaid Parkash is a Brahman Hindu and a well known Sanskrit scholar and research workder.
Pundit Vaid Parkash, after a great deal of toil and hard-work, presented the work to as many as eight great Pundits who are themselves very well known in the field of research in India, and are amongst the learned religious leaders. Their Pundits, after thorough study of the book, have acknowledged this to be true and authentic research work.
Important religious books of India mention the guide and prophet by the specific name of “Kalki Autar” it denotes the great man Muhammed (saw) who was born in Makkah. Hence, all Hindus where-ever they may be, should wait no longer for any other ‘kalik autar’ but to embrace Islam and follow in the footsteps of the last Messenger of Allah (swt) who was sent in the world about fourteen hundred years ago with a mission from Him and after accomplishing it has long ago departed this world. As an argument to prove the authenticity of his research, Pundit Vaid Parkash quotes from the Veda, a sacred book among Hindus:
1. Veda mentions that ‘kalki autar’ will be the last Messenger/Prophet of Bhagwan (Allah) to guide the whole world. Afer quoting this reference the Pundit Parkash says that this comes true only in the case of Muhammed (saw).
2. According to a prophecy of Hinduism, ‘kalki autar’ will be born in an island and that is the Arab territory which is known as ‘jazeeratul Arab’.
3. In the ‘sacred’ book of Hindus the father’s name of ‘kalki autar’ is mentioned as ‘Vishnu Bhagat’ and his mother’s name as ‘somanib’. In sanskrit, ‘vishnu’ stands for Allah (swt) and the literal meaning of ‘bhagat’ is slave.
‘Vishnu Bhagat’ therefore, in the Arabic language will mean Allah’s slave (Abdullah). ‘Somanib’ in Sanskrit means peace and tranquilty which in arabic is denoted by the word ‘Amina’. Whereas the last Messenger Muhammed’s (saw) father and mother’s names were Abdullah and Amina respectively.
4. In the big books of Hindus, it is mentioned that ‘kalki autar’ will live on olive and dates and he will be true to his words and honest. In this regard Pundit Parkash writes, “This is true and established only in the case of Muhammed (saw)”.
5. Veda mentions that ‘kalki autar’ will be born in the respected and noble dynasty of his land. And this is also true as regards Muhammed (saw) as he was born in the respected tribe of Quraish who enjoyed great respect and high place in Makkah.
6. ‘Kalki Autar’ will be taught in the cave by Bhagwan through his own messenger. And it is very true in this matter. Muhammed (saw) was the only one person in Makkah who has taught by Allah’s Messenger Gabriel in the cave of Hira.
7. It is written in the books which Hindus believe that Bhagwan will provide ‘Kalki autar’ with the fastest of a horse and with the help of which he will ride around the world and the seven skies/heavens. The riding on ‘Buraq’ and ‘Meraj’ by the Prophet Muhammed (saw) proves that
8. It is also written in the Hindus’ books that ‘kalki autar’ will be strengthened and heavily helped by Bhagwan. And we know this fact that Muhammed (saw) was aided and reinforced by Allah (swt) through His angels in the battle of Badr.
9. Hindus’ books also mention that ‘kalki autar’ will be an expert in horse riding, arrow shooting, and swordsmanship. What Pundit Vaid Parkash comments in this regard is very important and worth attention and consideration. He writes that the age of horses, swords, and spears is long ago gone and now is the age of modern weapons like tanks, missiles, and guns, and therefore it will be unwise to wait for ‘kalki autar’ bearing sword and arrows or spears. In reality, the mention in our books of ‘kalki autar’ is clearly indicative of Muhammed (saw) who was given the heavenly book known as Al-Qur’an.
The Jewish Bible also mentions the name of Prophet Muhammad (peace be upon him) twice, once in Songs of Solomon and once in Haggai 2:7 where it says that Muhammad of all nations will come. Every other Prophet was sent only for their own nation and therefore, the Bible also supports the Islamic claim confirmed by Hindu books and scholars.
S. Prasadh writes:
2. The next argument is based on linguistics:
The writers seem to indicate that Sanskrit has been borrowed from Arabic. They have found this by an analysis of the Vedas.
My Response:
This argument or this entire point needs not be answered as the accuser is relying on silly tricks of false interpretations. The interpretations may be wrong or right but the translations used are by Pandit Raja Ram and they are reliable, unbiased and accepted by all Hindus.
http://truthisproven.blogspot.com/2007/02/muhammad-promised-last-prophet-in.html
The argument of who these people are is not relevant here but the argument of who the Kalki Avatar and the Antim Rishi is the most important. My rebuttal attempts to prove that Prophet Muhammad (peace be upon him) is the Kalki Avatar and Antim Rishi and if this is proven, then there is no need to discuss who Brahma, Manu, Saraswati are.
Malecha: Pandit Raja Ram has used foreigner for it’s meaning whereas the accuser uses uncleaned one. The accuser uses many assumptions and believes that the Muslims are also assuming the same. The reality is that the research was done by high ranked Pandits of India and the research was endorsed by eight other prominent Pandits. Who is who, what is what is not relevant to the topic but who is the Arabian man being discussed is the most important.
S. Prasadh writes:
3. The third argument draws heavily from what is known as Bhavishya Purana or Book of Prophecies. Prati Sarg Parv III: 3, 3, verses 5-27 give detailed descriptions of Mohammed’s doings, the establishment of the new religion and even gets the Prophet’s name right. So we immediately come to the question of how authentic this book is. According to most scholars, this book is a work of compilation that went on through centuries, with the writers pretending to pass off historical knowledge as prophecies of the future. The writer argues, “A case has been made that the present Puranas are not the same collection that Vedas refer to and the real books were lost”. I would be very astonished if any Hindu had actually made such a claim, because it is common knowledge that Puranas were written after the Vedas and the Vedas never mention any Purnanas. However this allows Mr. Haq and Dr.Naik to set up an useful non-existent strawman for them to demolish. He also argues that materials could not have been added in later dates because Puranas were read in public and so could not have been altered. However, only the more popular stories from the 18 Puranas were read in assemblies and Bhavishya Purana is a text that was seldom read out in public. Even if we accept the book as authentic, two questions arise. One is, why does the book contain prophecies only till Victoria ‘s reign? Why did God suddenly decide to suspend his revelations at that particular moment? Surely it would have been more proper to continue it (even through Muslim holy men) or to end all such prophecies with the emergence of Islam and the ‘perfect’ Book of Qur’an which was to replace all others. Secondly, the Purana is filled with stories of the doings of various gods and concludes that the only god who is worthy of worship is the Surya, the sun-god. If the book is authentic then all such stories are also true and therefore it is the sun we must worship. However, most Muslims have not read the whole book; those who have, argue that all such portions are corruptions. But Hindus can too use such pick-and-choose methods by declaring that it is the portions relating to Islam which are degenerations. The Bhavishya Purana is precisely described as :
“ Bhavishya Purana. This is what is told to Manu by Surya (Sun). This contains statements about future events. The book praises the worship of Surya (Sun), Agni (fire) and Naga (serpent). There is an annexure dealing with the several holy places of Bharata and the rights of pilgrims. The book contains fourteen thousand verses and it is considered to be uttama (best) to give this book along with treacle as a gift to a brahmin on the full-moon day in the month of Pausha “
Bhavishya purana also is allegedly claiming that JESUS has come to INDIA . You can find such an argument here. If muslims believe Bhavishya Purana predicts Muhammad, then why don’t they believe Jesus came to INDIA and learnt tricks from Siddhas? Bhavishya Purana also praises worship of Surya, Agni and Naga. Muslims will pray any of these? When they never will approbate any of these, how come they only believe that some unrelated verses point to Muhammad? Can you see the desperation among these two men?
My Response:
The above points have already been answered in this link;
http://www.answering-christianity.com/adeel_khan/Rebuttal_to_M.htm
S. Prasadh writes:
4. Prophecy in Vedas:
(The Vedas are the oldest scriptures of Hinduism. They date back to around 4000BC approximately or even older. They are written in an archaic language, so ancient that when Sanskrit as a language was codified ordinary people had already started forgetting the meanings of the verses. The great pundits of the time therefore started to write commentaries and grammar books on them. Even today, it is not possible to translate the verses without these texts. However today’s scholars also have the help of comparing them with other languages.)
My Response:
Very true! I am glad that the accuser has accepted this fact. If the book is so hard to translate, then the most reliable translation should be used and the most knowledgeable Hindus are the Pandits and among them, all Hindus respect Pandit Raja Ram. Any Hindu anytime without any doubt should accept any work by him.
S. Prasadh writes:
Dr.Zakir Naik and Dr.Haq declare that Atharva Veda, Kanda (chapter) 20, Mantras 126-137 prefigures about Muhammad. This portion is known as Kuntap sukta. He says that the word Kuntap means to consume sin and misery, and it is composed from Kuh (sin and misery) and tap (to consume). This is not wholly correct. The Gopatha Brahman defines the term as “that which burns away whatever is evil or ugly”. However the meaning is close enough. But he goes onto say that the word Kuntap also means “the ‘hidden glands in the abdomen,’ inferring the true meaning to be revealed only to those who are able to develop sufficient insight”. It is a pity that he does not give his source for this meaning. But apparently he has developed sufficient insight to read its hidden meaning: that this meaning proves it is actually a reference to Mecca which is called navel of the earth by Muslims. Then Dr.Naik and Dr. Haq “shows that the word “Kuntap is derived from Bakkah (Makkah). In the analysis of Sanskrit and Arabic words having the same meaning … , the word ‘b’ in Arabic is used as ‘p’ in Sanskrit (in our times, one example is that of soft drink Pepsi; it is written and pronounced as Bebsi in the Arab world). A certain ‘t’ in Arabic becomes silent and pronounced as h depending on its position in that word … For example, ‘tun’ in Medinatun is replaced by h when pronounced (both t and n are dropped). Further, many Sanskrit words having parallel in Arabic are written backwards … Thus one can see the similarity between the word Kuntap and Bakkah (each containing letters k, n, t, p)”.
My Response:
Please don’t pity that the meanings have not been provided with the source. I will do that for you.
Kuntap: Taking away evil and sin; hidden glands in the abdomen
1. Thus Kuntap stands for Makkah or Bakkah.
Several people have translated these Kuntap Suktas like M. Bloomfield, Prof. Ralph Griffith, Pandit Rajaram, Pandit Khem Karan, etc.
S. Prasadh writes:
(Just to muddy the waters further, a Hindu has argued that the word Mecca comes from the Sanskrit root Makh or Yajna; the name Mohammad is a derivative of Krishna’s another name, Madan Mohan and the word Aab (water) comes from the pure Sanskrit word Aap meaning water. We have exactly the same type of argument here that Vidyarthi/Haq gives, except that it is turned upside down: but the latter is equally valid in its methodology as the former. In fact since no analysis is given that can expose its weaknesses, — only an assertion is made — the Hindu claim appears more valid!).
My Response:
The Hindu claim, whether valid or invalid, is irrelevant to the discussion. The accuser simply attempts to change the attention from the main issue to these useless non-issues. Rather than relying on the verses to disprove the claim that they speak of Prophet Muhammad (peace be upon him), the accuser is attempting to discuss the meanings by deceiving the readers.
The translations have been done by,
M. Bloomfield, Prof. Ralph Griffith, Pandit Rajaram, Pandit Khem Karan, etc.
Two of them are Pandits. I would love to know who and what is Mr. Prasadh? Who is he?
Is he a Pandit?
S. Prasadh writes:
The writers say that the third Mantra of the Kuntap Sukt translated by someone called Pandit Raja Ram is:
“He gave the Mamah Rishi a hundred gold coins, ten chaplets, three hundred steeds and ten thousand cows.”
They go onto explain ” The root of the word Mamah is Mah which means to esteem highly, honor, revere, to magnify and to exalt. The word “Mohammad” means “the praised one” in Arabic. Therefore, Mamah is synonymous with Mohammad when the full meaning of the verse is considered. The ‘d’ dropped as in the case of Mamah (Mohammad, which is derived from root letters h, m, and d)”. It is a very ingenious explanation. Alas! the only problem is that Mamah is not a single word nor a name. It is a combination of two words ‘mamo’ and ‘ahe’, meaning “to me”.
My Response:
“…someone called Pandit Raja Ram…”?
Doesn’t the writer know who he is?
I would again like to ask, “Who is S. Prasadh?”
dst………………………………..
Lengkapnya dapat anda baca di http://10venu.blogspot.com/2007/07/is-muhammad-really-predicted-in-hindu.html
(Tulisan dipotong oleh moderator karena terlalu panjang dan membuat loading tulisan ini menjadi sangat lambat – rkh- )
————————————————
mas rkh, saya baru membaca sekilas tulisan anda. maklum di kantor, banyak kerjaan, belum lagi urusan2 lain.
Komentar anda dan tanggapan saya :
mas rkh, saya baru membaca sekilas tulisan anda. maklum di kantor, banyak kerjaan, belum lagi urusan2 lain.
sekilas saya tangkap, anda (yang muslim) begitu yakin bahwa umat hindu awam melakukan “kesalahan mendasar” dalam memahami kitab sucinya (its funny..!!). itu sama dengan anda mengklaim saya tidak hafal jumlah kamar di rumah saya, dan anda yang melihatnya dari pinggir jalan lebih tau. Itu lucu, mas.
apalagi kemudian anda ‘mencocok-cocokkan’ kedua ajaran berdasarkan asumsi ‘kesalahan umat hindu memahami agamanya’ itu. Saat ini, ratusan orang hindu telah memperoleh gelar doktor weda, dengan langsung menempuh pendidikan tinggi di india, termasuk ‘menjadi siswa’ di ashram2 di india. dilihat dari realitas2 itu, dasar penarikan hipotesis anda saja sudah sangat diragukan, dan kita tahu, cara penarikan kesimpulan yang salah, akan menghasilkan kesimpulan yang menyesatkan.
saya bisa saja melakukan hal yang sama tetapi terbalik untuk islam, bahkan dengan dalil yang sahih : ah, mas rkh tuh yang salah memaknai islam. islam yang benar adalah mereka yang menjinjing BOM dan meledakkkannya di bali–seperti amrozi, imam samudra dkk itu– kan di alquran ada ayat yang mendukung itu ? (9:29) “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar , yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk”. Atau ini : Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda,” Aku diutus untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan laa ilaaha illalloh. Maka siapa telah mengucapkan laa ilaaha illalloh, berarti ia telah menjaga harta dan nyawanya dariku. Kecuali yang menjadi haknya, dan hisabnya terserah Alloh.” Saya kira ayat2 itu terlalu jelas untuk ditafsirkan lain (kecuali ingin memutar 180 derajat untuk kepentingan tertentu, dan, jika itu dilakukan, mungkin babi-pun bisa menjadi halal, bukan ?). Saya rasa, siapapun saat ini (kecuali muslim) dapat merasakan secara jelas efek yang ditimbulkan ayat2 itu (dan banyak lagi lainnya).
Menjawab statemen saya tentang hubungan agama2 semitik, bahkan anda juga secara tersirat mengatakan, kristen dan yahudi-pun salah memahami agama mereka (mungkin mereka akan menjadi benar memahami kitab sucinya–menurut anda–jika sudah ditafsirkan seperti quran).
itu, menurut saya, benar2 lucu. tetapi dari pengalaman saya berdiskusi dengan teman2 muslim, klaim seperti itu rupanya menjadi klaim umum, mungkin diajarkan di kurikulum agama ya ? sebagaimana klaim islam bahwa agama hindu adalah agama bumi, sementara islam adalah agama langit, yang dijadikan kurikulum di universitas itu ? di salah satu blog, bahkan pemiliknya dengan gagah berani mengatakan : yahudi dan kristen adalah penyimpangan dari islam :). yah, namanya keyakinan, kan sah2 saja. tapi bagaimanapun, itu tetap terdengar lucu, aneh dan (maaf, juga bodoh), setidaknya bagi non muslim.
Oh ya, itu saya juga kirim link bantahan dari S. Pradesh atas materi yang dibawakan oleh Dr. Zakir Naik (yang mas rkh jadikan referensi dalam topik ini), tapi kok gagal sending terus, jadi kepotong, malah depannya yang tidak di send, yang kelihatan cuman belakangnya. sebagai pengimbang wacana (dan hak jawab), mohon dapat dibantu agar bisa terkirim (saya ngga tau problemnya dimana). kan, mas rkh mau kita kritis dan objective ? jadi, mari kita tambah reference. mengenai mana yang benar, silakan yakini sendiri2.
Oh ya, saya juga ngikik baca analogi mas rkh : 2 + 2 = 3,4 atau 5 ? pasti 4 yang benar mas. tapi keyakinan atas agama (dan tuhan) jelas tidak bisa dianalogikan begitu (maaf mas, kelihatan tipu2, menyesatkan atau bahkan bodoh kalau menggunakan analogi begitu). dalam hal keagamaan, lebih tepat menggunakan analogi : lebih cantik mana, bunga mawar atau bunga kamboja ? nah, yang ini, jelas tergantung selera, dan tergantung kepekaannya atas rasa seni atau bau harum.
@mongkeg
(Terima kasih komentarnya, maaf komentar anda aslinya saya hapus, dan saya cantumkan lagi di sini lengkap dg tanggapan saya. Ini untuk meringankan beban loading tulisan ini. -rkh- )
Komentar anda dan tanggapan saya :
Benar mas mongkeg, ada banyak tendensi untuk tulisan2x semacam ini. Bagi saya tendensi saya cuma satu, bahwa informasi akan kebenaran itu harus disampaikan karena semua orang berhak atas kebenaran itu, mengenai bagaimana sikap dan tanggapan orang atas kebenaran itu setelah ia menerimanya itu kembali ke masing2x pribadi. Tidak boleh ada sesuatu pendapat yg dipaksakan pada orang lain. Itu prinsip saya. 🙂
Terima kasih, insyaallah saya selalu berusaha sebaik mungkin dalam menyampaikan suatu informasi.. 🙂
Saya juga tidak selalu setuju dg semua pandangan MUI, menurut saya adakalanya mereka benar, dan ada kalanya tidak. Pluralisme yg anda maksudkan dg yg dimaksudkan oleh MUI itu apakah benar sama? Pluralisme apa menurut anda dan apa yg diharamkan MUI itu adalah pluralisme yg seperti apa? Dalam Islam ada kewajiban untuk bertoleransi dg pemeluk agama lain, tapi tentu ada batasan2x untuk itu sejauh mana toleransi itu dapat dan boleh dilakukan. Apa yg anda maksud sbg “ajaran Al-Qur’an” yg anda kutip itu tidak bisa begitu saja anda pakai untuk mengatakan bahwa umat Islam tidak memiliki toleransi yg tinggi, ataupun untuk maksud2x yg lain.
Seringkali orang2x diluar Islam salah untuk memahami suatu ayat yg hanya dicomot begitu saja tanpa analisa yg baik. Tapi saya tidak akan berpanjang lebar di sini untuk membahas itu. Dalam masalah kepemimpinan yg anda contohkan itu juga sangat erat kaitannya dg muatan politik, itu sangat jelas. Anda tidak bisa menggunakannya untuk menjustifikasi bahwa Hindu lebih toleransi dibanding Islam. Berulangkali juga saya harus katakan bahwa jangan melihat suatu agama hanya dari pemeluknya saja, sebab pemeluk suatu agama belum tentu menjalankan agamanya dg benar, bahkan bisa jadi ia tidak memahami dg benar bagaimana sesungguhnya ajaran agamanya.
Saya sangat setuju dg anda, sepanjang cara yg digunakan itu benar, semuanya sah-sah saja. Dan bila cara yg dipakai tidak baik, tentu saja tidak boleh dilakukan. Dan di Islam kami hanya boleh menggunakan cara-cara yg benar saja. Itu pasti.. 🙂
Anda boleh saja berpandangan apapun, tapi apa dasarnya pandangan anda itu? Dari usia agama Hindu yg sudah lebih tua dari agama2x lain lantas anda katakan spiritualitasnya di atas agama2x lain? Ah, anda jangan bercanda.. 🙂 Tapi bolehlah, namanya juga pendapat.. 🙂
Otak cemerlang hanya milik orang Yahudi? Ah, tidak seperti itu. Kalau anda belajar sejarah dg baik, anda akan tahu bahwa perkembangan iptek modern dunia itu dimotori oleh orang2x arab sejak era th 700-an sampai sekitar 1500-an. Kalau sekarang orang2x Yahudi mendominasi di “Barat“ sana, itu menunjukkan kalau otak orang Asia itu sebenarnya memang rata2x lebih baik di banding orang bule. Itulah sebabnya orang2x bule tidak mau melepaskan “penjajahan” mereka di Asia terutama timur tengah, karena mereka tidak ingin bangsa arab bangkit, bagaimana mungkin bisa pandai kalau dikacaukan dan diadu domba terus oleh berbagai perang.
Orang Yahudi (Bani Israil umumnya) adalah contoh dari umat yg banyak diberi nikmat oleh Allah dg karunia kenabian, kepandaian, dan kekayaan untuk menjadi bangsa yg besar dan benar, tapi mereka mengkhianati Allah, maka dikutuklah mereka. Dan dari jaman ke jaman secara umum mereka banyak membuat keonaran demi keonaran di dunia ini. Ini bisa dilihat dg jelas kalau mau menggali sejarah dg benar. Untuk info saja, memang umumnya umat agama Yahudi sekarang ini menganggap bahwa Tuhan hanya mencintai mereka saja, memberikan dunia dan umat manusia lain sbg budak mereka. Dan apakah itu yg diajarkan oleh nabi Musa yg mereka junjung? Tentu saja tidak, manusianya saja yg membuatnya jadi spt itu. Tuhan tidak mungkin memberikan ajaran spt itu. Manusianya saja dg kesombongan dan egonya telah merubah-rubah pesan Tuhan sesuai kehendak mereka. Tapi Islam tidak menyamaratakan mereka semua spt itu, tetap ada diantara mereka orang2x yg baik, dan mereka adalah pengecualian yg minoritas, bukan mayoritas.
Apa yg anda tuliskan itu adalah suatu kondisi dari masyarakat, bukan suatu agama. Kalau ada pemeluk agama yg berlaku tidak pada tempatnya, yg salah ya orang itu, bukan agamanya. Meskipun memang ada yg benar2x didasarkan ajaran agamanya (tentu saja ajaran agama yg sudah diedit dg ajaran manusia, bukan lagi merupakan ajaran Tuhan). Kalau dia mau menjalankan agamanya dg benar, mestinya tidak seperti itu yg terjadi. Saya kira anda setuju dg saya tentang ini.
Janganlah silau dg kemajuan mereka yg mana mereka bisa seperti itu dg menggunakan dana penelitian yg sangat mahal, yg bukan rahasia umum lagi, mereka dapatkan dg merampok dari bangsa2x lain sejak jaman penjajahan dulu. Sebelum abad ke 16, orang bule belum apa2x, bahkan antara th 700-an s/d th 1200-an, Eropa mengalami jaman kegelapan, jaman barbar, di mana Asia dan timur tengah sudah mendahului peradaban mereka jauh di depan. Apa yg mereka miliki dan mampu kembangkan berasal dari merampok bangsa2x Asia, hingga sekarang kondisi menjadi berbalik. Itu adalah kenyataannya.
Dan untuk “kebodohan umat” spt itu tidak hanya terjadi di negara dg mayoritas umatnya beragama Islam, tetapi juga di negara2x yg mayoritasnya umat agama lain spt di India, negara2x Amerika latin, dll. Sekali lagi itu faktor manusianya, bukan agamanya.
Mungkin juga bisa anda baca di tulisan saya “Tuhan atau agama, mana yg anda pilih”, di mana saya mengatakan bahwa kalau menurut apa yg diyakini masing2x pemeluk agama thd agamanya masing2x, jelas semua agama itu memang berbeda, termasuk agama Hindu dg Panteisme-nya. Tapi di tulisan “Hindu dan Islam ternyata sama” anda bisa lihat kalau nyatanya ajaran panteisme yg menganut banyak Tuhan itu tidak ada dalam kitab suci Hindu, yg ada adalah konsep Tuhan yang satu, Tuhan yg maha Esa. Mana yg anda akan percayai, kitab suci anda ataukah ajaran diluar itu?
Dan untuk konsep Tuhan yg ada di mana saja, di jauh atau di dalam diri setiap manusia, itu adalah konsep yg sama dg Islam, hanya saja pemahamannya jangan diselewengkan. Jadi tentang “tempat” Tuhan Islam spt yg anda katakan itu, bukan spt itu maksudnya. Mungkin anda perlu belajar lebih banyak lagi tentang agama Islam. 🙂 Dan menurut anda ada dimanakah Tuhan2x Hindu yg banyak itu, yg berupa manusia berkepala empat, atau yg berbentuk hewan (mis: kera putih), dll. itu berada?
Ya, mungkin saja semua ajaran yg anda sebutkan tadi itu adalah hal2x mendasar dalam agama Hindu, tapi kalau itu tidak terdapat atau bertentangan dg informasi yg ada dalam kitab suci Hindu, ya tentunya kita harus lebih percaya pada ajaran kitab suci daripada yg diajarkan orang. Hal spt ini juga ada pada agama2x lain spt Yahudi dan Kristen, bahkan juga di beberapa golongan Islam sendiri. Ajaran manusia bisa saja tidak sesuai dg kitab sucinya sbg dasar ajaran yg seharusnya diikuti, di dua tulisan saya tentang Hindu itu saya sudah membahasnya, tentang samsara, amtim rishi, dll. Mungkin saja tidak ada yg mengakui sbg nabi terakhir karena memang bukan mereka, karena menurut pembahasan di atas hal itu memang merujuk pada nabi Muhammad. Pandangan yg menganggap semua orang bisa menjadi nabi itulah yg mengakibatkan munculnya orang2x macam Lia Eden, Sai Baba, dll. bahkan pernah ada juga yg mengaku sbg Tuhan di Hindu, yaitu Baghwan Rajnesh, spt yg sudah saya bahas di tulisan saya. Apa yg bisa dijadikan pegangan bahwa mereka bukan para pembohong oportunis?
Tentang Sai Baba, anda dapat menunjukkan di mana di kitab suci Hindu ada yg mengatakan kalau Sai Baba adalah seorang nabi umat Hindu? Kalau ramalan tentang nabi Muhammad sudah terbukti ada, kalau ramalan tentang Sai Baba apakah ada? Saya tidak bermaksud mengecilkan kepercayaan siapapun, tapi sudah bukan jamannya lagi untuk percaya pada berbagai macam “sulap” spt yg dilakukan Sai Baba untuk menganggap orang yg melakukannya sebagai seorang nabi. David Copperfield juga bisa melakukan banyak hal ajaib spt menghilangkan benda2x, memunculkan benda2x, memotong-motong badan dan menyambungnya lagi, menembus tembok, menghilang, sampai terbang juga dia bisa lakukan, dan hal itu bisa dilihat jutaan orang, lalu kenapa tidak ada yg menganggap dia sbg nabi?
Maka dari itu di Islam tidak memperkenankan adanya pengkultusan thd seseorang lebih2x dari kemampuan sulap spt itu. Dukun2x yg menggunakan jin2x juga dapat melakukan banyak hal ajaib, apakah kita lantas menganggap mereka semua sbg nabi? Makanya sejak nabi Muhammad pun umat Islam sudah dibiasakan untuk tidak silau dg segala macam kemampuan sulap dan keajaiban. Umat Islam tidak mempercayai nabi Muhammad karena ia pintar main sulap dan punya mukjizat2x sulap yg hebat. Ia dipercayai karena ia memang layak dipercayai sbg pembawa pesan Tuhan.
Saya tidak tertarik membahas Sai Baba adalah Dajjal atau bukan, hanya bagi saya, percaya kenabian seseorang hanya karena kemampuan yg bersangkutan melakukan “sulap” adalah sudah tidak layak untuk manusia jaman sekarang, itu saja.
Kenyataannya memang demikian, dan saya sudah jelaskan berulang kali bahwa kondisi dan kemampuan berpikir manusia itu berbeda2x dalam tiap2x jaman, karena itu ada berbagai ajaran di dunia ini, dan semua itu sah bagi Tuhan, sampai diturunkannya agama kebenaran yg sejati bagi seluruh umat manusia sepanjang jaman yaitu ajaran yg dibawa oleh nabi Muhammad SAW, yg diturunkan Tuhan untuk seluruh umat manusia sepanjang jaman saat manusia sudah berada dalam kondisi dan kemampuan berpikir yg cukup untuk itu.
Saya juga tidak menyatakan ajaran agama Hindu dan Islam itu memang sama, anda bisa cek lagi ke tulisan saya, tapi saya menuliskan tentang banyaknya konsep ajaran2x dari kitab suci Hindu yg sama dg konsep di ajaran Islam. Kalau ajaran umum yg dipercayai umat masing2x agama sudah berulang kali saya katakan memang tidak sama, hanya saja apakah semua ajaran itu sesuai dg ajaran asli kitab sucinya? Itulah masalahnya.
Ya terserah saja mau percaya yg mana, saya kan hanya menyampaikan informasi. Sudah saya tuliskan juga kan di lanjutan tulisan ini bahwa di kitab suci Hindu juga mengenal alam akhirat (hidup sesudah mati) serta konsep surga dan neraka. Jadi mungkin saja sebenarnya kita sama, hanya saja kalimat “72 bidadari yg selalu perawan” spt yg anda sebutkan itu tidak ada dalam ajaran Islam, anda dapat dari mana itu..? Aya-aya wae.. 🙂
Saya berulang kali menyarankan anda untuk membaca tulisan dan diskusi saya dalam “Tuhan atau Agama, mana yang anda pilih”. Di sana saya tuliskan kalau memang semua ajaran agama yg berbeda-beda terutama juga tentang konsep Tuhan di sana adalah dianggap semuanya benar, maka Tuhan akan terlihat plin-plan dan tidak konsisten.
Anda bilang ajaran Islam dan Hindu itu berbeda, jadi Tuhan tidak konsisten kalau menurunkan nabi Muhammad juga termasuk untuk umat Hindu? Kalau merujuk pada kedua tulisan saya itu, Tuhan umat Hindu dan Islam sebenarnya satu dan sama, Tuhan umat manusia. Dan justru nabi Muhammad itulah seorang pembaharu spiritual yg diturunkan Tuhan juga untuk umat Hindu karena ajaran Hindu yg sudah berusia sangat tua itu sudah tidak cocok lagi dg pola pikir orang jaman sekarang (misalnya saja ajaran sistem kasta yg mengkotak-kotakkan manusia, banyaknya dewa-dewi sbg Tuhan berbentuk manusia dan binatang, dll.), jadi harus diperbarui.
Bisa jadi juga sbg pelurus kembali ajaran kitab suci Hindu yg sudah tidak dijalankan lagi spt yg tertulis, melainkan sudah dicampuri banyak ajaran budaya, dll. yg mengaburkan ajaran aslinya, sedangkan kalau ajaran asli kitab sucinya spt yg saya tuliskan itu, jelas sekali banyak konsep ajaran yg sama antara Hindu dan Islam.
Jadi saya juga memang tidak mempercayai Tuhan yg tidak konsisten itu, jadi kalau ajaran Hindu dan Islam itu sama2x berasal dari Tuhan, maka Tuhan Hindu dan Tuhan Islam itu mestinya sama dan inti ajarannya juga sama yaitu tauhid. Jadi tidak ada kemustahilan bahwa nabi Muhammad diutus untuk orang Hindu oleh Tuhannya orang Hindu, karena Tuhan semua manusia adalah sama, Allah Tuhan yang maha Esa, dan nabi Muhammad memang diutus untuk seluruh umat manusia, jadi tentunya termasuk untuk umat Hindu juga. Saya kira sampai di sini sudah sangat jelas saya menuliskannya.
Sebenarnya kasusnya sama dg yg saya tuliskan di dua tulisan saya tentang Hindu itu. Seringnya terjadi benturan itu adalah karena mereka tidak benar2x memahami agamanya karena kebanyakan hanya diajarkan sbg doktrin saja tanpa mengetahui bagaimana sebenarnya yg dimaksudkan kitab sucinya. Sedangkan kalau benar2x jujur merujuk pada kitab sucinya, sebenarnya sudah lama terbukti kalau ajaran dari agama rumpun Ibrahimik itu adalah sama, yaitu tauhid, mengajarkan tentang Tuhan yg satu, benar2x yang maha Esa, Tuhan semua manusia dan makhluk, bukan yg trinitas maupun yg beranak dan yg berbentuk salah satu makhluk. Saya bisa buktikan itu lain kali di blog ini. Insyaallah. Hanya saja kesombongan dan ego manusia sering menutup akal budinya untuk mau menerima kebenaran itu.
Jadi silahkan saja kalau anda menolak, itu adalah hak anda, karena anda sendirilah yg nanti akan mempertanggung jawabkannya nanti. Saya hanyalah menyampaikan informasi saja spt yg seharusnya saya sampaikan, tidak lebih. Dan saya kira penjelasan saya sudah mencakup untuk alasan spiritual maupun rasional. Tidak boleh ada orang yg memaksakan pendapatnya pada orang lain, itu prinsip saya. Jadi saya juga menegaskan di sini, bahwa bagi saya, informasi dan kebenaran itu harus disampaikan. Semua orang punya hak untuk mendapatkan kebenaran. Mengenai apa dan bagaimana sikap dan pendapat dari masing2x orang setelah kebenaran itu datang padanya, adalah mutlak milik orang itu sendiri. Tidak boleh ada seorangpun yg memaksakan pendapatnya pada orang lain. Itu pasti. Itu prinsip saya. 🙂
Sbg informasi tambahan, sumber referensi yg telah melakukan ceramah tentang topik ini dihadapan ribuan umat Hindu di India sana termasuk para pendetanya (yg umumnya terlihat mencatat semua ayat2x yg ia sebutkan, mungkin untuk dicocokkan nanti dirumah masing2x), dalam kesempatan ceramah yg lain dia menyatakan telah mendapat konfirmasi dari ratusan orang diantaranya yg kemudian menyatakan telah memeluk agama Islam. Sedangkan ribuan yg lainnya tetap pada agama lamanya. Mengubah apa yg sudah menjadi suatu keyakinan sejak lahir memang tidak mudah, baik informasi yg baru itu lebih benar atau tidak dari keyakinan lamanya. Tentang alasan yg mereka pakai untuk kemudian memeluk Islam dan yg tidak, itu sepenuhnya memang hak pribadi mereka masing2x. Semua orang akan mempertanggung-jawabkan sendiri apa yg telah dilakukannya di dunia ini.
Salam 🙂
agama tanpa mengkultuskan seseorang hanyalah agama hindu. selain agama hindu semua ada nama manusia yang di jadikan panutan, suatu contoh Budha dengan Budha Gautama, Kristen dengan Yesus, Islam Dengan Nabi Muhamad di hindu tidaklah mengenal orang yang di jadikan panutan,
itulah yang menjadi pertanyaan kenapa hindu harus menginginkan nabi, saya pribadi menaruh hormat kepada Budha gautama, Yesus, Nabi Muhamad sebagai tokoh dalam agama yang memberikan konsep2 beragama demi kebaikan di dunia ini, Konsep awatara memang kepemilikan semisal Awatara Rama, Awatara Kresna, Awatara Budha gautama yang terakhir nanti Awatara Kalki, kepemilikan ini mungkin nama dari awatara tersebut yang anda maksud.
awatara dalah tuhan turun kedunia berujud manusia untuk menegakan kebenaran, karna berwujud manusia pastilah punya nama, sedang Wedha kitap suci agama hindu adalah kitap sruti yang artinya kitab yang langsung di turunkan oleh tuhan, kalao menurut anda di wahyukan, lalu pertanyaannya kembali di wahyukan ke siapa… ?
sekali lagi bukanlah awatara yang membawa kitab Wedha. sedang maha resi adalah orang-orang suci yang menjaga Wedha tetap utuh, saya kira Kitab Wedha tidak pernah di bukukan, tugas maha resi lah yang menjaga keutuhannya, sehingga kesucian Wedha tetap terjaga.
mohon maaf mas saya masih belum puas dengan penjelasannya kalo tuhan umat hindu yang sebenarnya adalah AUM atau kalo di ucap OM sedang wisnu itu adalah julukan tuhan waktu memelihara alam semesta.
@ rkh
Tulisan Anda sebenarnya sudah termasuk mengarah kepada propaganda-propaganda untuk mengajak orang hindu menjadi muslim. Yang saya herankan kenapa banyak umat muslim termasuk Anda ngotot membuat tulisan seperti propaganda ini.
Menurut saya jauh lebih indah kalau kita menghargai pluralisme, menghargai keyakinan agama orang lain. Masalah bener atau salah hanya Tuhan yang Maha Tahu, kita sebagai manusia tidak berhak menilai hal itu. Sorga dan Neraka hanya Tuhan yang menentukan, kenapa harus mempercayai bahwa kalau masuk islam akan masuk sorga, sementara kalau mengikuti ajaran lain sperti Lia Eden, Ahmadiyah, Sai Baba, Hindu, Kristen, dll akan masuk neraka. Kenapa harus mengingkan satu agama di muka bumi ini?, ibarat bunga di taman kenapa ditaman harus ada satu bunga, bukankah lebih indah ada berbagai bunga?. Tulisan2 seperti ini pada akhirnya akan menjadikan kita berdebat kusir dan akhirnya berkonflik. Menurut saya jauh lebih baik kita bersama-sama berkontribusi yg banyak utk menciptakan perdamaian.
Jadi seharusnya jauh lebih baik kalau Anda membuat tulisan2 yg bisa menyadarkan umat muslim lain spt Amrozy, Imam samudra dll utk tidak mengebom Bali misalnya, atau FPI agar tidak melakukan sweeping misalnya, atau agar tidak lagi ada aliran sesat yg menculik mahasiswi dgn cara sistem MLM di bandung shg ibunya sangat bersedih hati, dlsbg-nya. Bukankah tulisan yg mendatangkan kedamaian akan menimbulkan pahala yg baik?.
Saya bayangkan seandainya tulisan2 Anda bisa menyadarkan Amrozy dkk shg tidak menganggap orang lain layak utk di bom, sungguh suatu tulisan yg sangat berharga bagi peradaban umat manusia drpd terjadi Bom shg sekitar 200 orang mati dan anak2 mereka menjadi yatim, sanak keluarganya bersedih hati dan ekonomi indonesia pun terpuruk. Tulisan2 yg menimbulkan konflik begini hanya merugikan kita sbg bangsa indonesia secara keseluruhan.
Mengenai propaganda ini, silahkan para pembaca mengecek juga website ini bisa jadi tambahan referensi dan informasi penyeimbang.
Muhammad TIDAK Dinubuatkan di Dalam Kitab-kitab Hindu
Zakir Naik and Abdul Haque Vidyarthi: Exposed
By S. Prasadh
Terima Kasih, semoga kedamaian bisa terwujud dan tidak hanya cuma slogan kata-kata, dan pada kesempatan ini, untuk umat muslim saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Akhirnya semoga semua mahluk berbahagia sesuai jalan dharma (kebaikan).
Budi
mas rkh, pagi2 saya sudah terkejut, rupanya, menurut mas rkh, tanggapan saya penuh emosi, mengarah debat kusir bahkan menghujat. mas, agar kita sama2 kelihatan dewasa, tolong bisa kutipkan pernyataan saya yang mana yang mengarah kesana ? jangan menghina kusir mas, mereka bahkan dapat berdebat lebih baik dari kita 🙂
Mas, anda yang melemparkan topik ini ke forum, mari kita bahas. anda yang menarik kesimpulan : lihat kitab suci hindu, sesungguhnya sama dengan islam, dan nabi muhammad pun adalah nabinya hindu
(kalau dilanjutkan, kenapa tidak semua umat hindu pindah saja menjadi muslim ?–persis seperti apa yang dikatakan Dr. Zakir Naik). seolah2 kami tidak mengerti–atau salah mengerti–kitab suci kami, dan mas rkh–serta zakir naik itu–lebih tau. itu yang saya bilang lucu,
dan anda tidak menanggapi keberatan saya atas cara/metode anda menarik kesimpulan yang tidak ilmiah begitu.
Kenapa kemudian menuduh saya emosi ? eh.. eh.. saya sedang sangat santai mas, maaf saja, kami tidak mengenal gaya Front Pembela Islam. jangankan cuman yang begini mas, 2x (DUA KALI) bali di BOM (atas nama agama), apa yang kami lakukan ? anda bisa lihat sendiri : tidak ada dendam, tidak ada balasan. kami percaya hukum karma berjalan sempurna, kami tinggal melakukan hal2 baik, maka kebaikan akan datang. nothing else, as so simple. itu prinsip emas. percuma kan kita bicara berbusa2 tentang kebaikan sebuah kitab : jika masyarakat yang meyakininya, yang konon jalannya dituntun oleh kitab agung tersebut, justru menunjukkan perbuatan yang kacau, mengalami keterbelakangan, terkenal gemar kelahi ?
Mengenai ayat yang saya kutip, saya kira saya mengutipkan ayat itu–bahkan–lebih baik dari anda mengutip ayat2 weda. Kalau anda berkelit, dan berkata “oh, buah kelapa yang disebut disana maksudnya adalah buah yang berduri dan berbau harum” bagi saya lebih simple kalau langsung menyebutnya duren :). tapi itu wilayah keyakinan anda, dan saya tidak punya tendensi menyerang.
Cuma kutipan2 mas rkh tentang kasta, tentang dewa2, itu yang “merangsang” saya untuk mencari perbandingan yang sama dalam kitab anda, and, in a simple way, I got more than i need. Oh ya, mengenai kasta, sudah saya jelaskan dalam tulisan saya yang satunya. Itu salah satu lagi perbedaan muslim dan Hindu. Bila muslim mengidolakan sistem khilafah, dimana dalam contoh yang ada, pemimpin politik, ekonomi, agama dan militer ada di tangan satu orang, maka Hindu sudah sejak ribuan tahun SM sudah membuat model masyarakat yang digolongkan sesuai skill-nya : saat inipun ada PNS, ada wiraswastawan, tokoh agama dan petani/buruh. lalu bagian mana yang tidak sesuai atau ‘ketinggalan jaman’ ??
Mengenai link dari s pradesh, sebenarnya saya ingin “pemirsa” yang membaca tulisan anda juga bisa mendapatkan informasi berimbang. dari sisi etik jurnalistik, keseimbangan berita adalah yang utama, itu artinya netral. tapi saya juga mengerti, sangat sulit untuk menjadi netral, karena pada dasarnya kita semua punya kepentingn, dan anda sendiri sudah mengakui kalau tulisan ini sebagai “dakwah”. saya paham, sangat sulit memasukkan materi s. pradesh tersebut dalam dakwah anda :).
@ rkh
Seharusnya website yg saya jadikan acuan jangan di blok dong, supaya bisa jadi informasi penyeimbang buat para pembaca lainnya dan bisa sbg sanggahan serta membantah isi tulisan2 Anda yg ditulis juga secara ilmiah, yang intinya berisi :
(Karena di blok oleh @rkh, Silahkan coba pembaca bisa search di google.)
Muhammad TIDAK Dinubuatkan di Dalam Kitab-kitab Hindu
Zakir Naik and Abdul Haque Vidyarthi: Exposed
By S. Prasadh
……………………………………….
Dr. Zakir Naik dan Dr. Haq menyatakan bahwa Atharva Veda, Kanda (pasal) 20, Mantra 126-137 meramalkan mengenai Muhammad. Bagian ini dikenal sebagai Kuntap Sukta. Dia bilang bahwa kata Kuntap itu berarti menghabiskan
dosa dan kesusahan, dan itu terbentuk dari Kuh (dosa dan kesusahan) dan tap (mengkonsumsi). Ini tidak seutuhnya benar. Gopatha Brahman mendefinisikan kata tersebut sebagai “yang membakar habis semua yang jahat atau
jelek”. Namun memang arti keduanya cukup berdekatan. Tapi dia lalu melanjutkan bahwa kata Kuntap juga berarti ” ‘kelenjar tersembunyi dalam rongga perut’
menyiratkan bahwa arti yang sesungguhnya hanya dapat dinyatakan kepada mereka yang mampu mengembangkan penglihatan yang cukup”. Sayangnya ia tidak memberikan sumber2 pendukung arti ini. Namun rupa2nya ia telah
mengembangkan penglihatan yang cukup untuk membaca arti yang tersembunyi: bahwa arti ini membuktikan bahwa ada rujukan ke arah Mekah yang disebut2 sebagai pusarnya bumi oleh kaum Muslim. Jadilah Dr. Naik dan Dr. Haq “memperlihatkan bahwa kata “Kuntap itu diturunkan dari Bakkah (Makkah). Dalam analisa Sanskrit dan Arabnya, kata2 tersebut memiliki arti yang sama., kata ‘b’ dalam bhs. Arab digunakan sebagai ‘p’ dalam Sanskrit (zaman sekarang, sebuah contoh ialah dari softdrik Pepsi; ditulis sebagai Bebsi oleh orang2 Arab). Beberapa ‘t’ dalam bhs. Arab menjadi tak berbunyi dan diucapkan seperti h tergantung bagaimana posisinya dalam kata ybs. contoh, ‘tun’ dalam Medinatun digantikan oleh h sewaktu diucapkan (baik t maupun n dihilangkan). Lebih lanjut, banyak kata2 Sanskrit yang memiliki kemiripan dengan kata2 Arabik dituliskan secara terbalik. Jadi seseorang dapat melihat kemiripan di antara kata Kuntap dengan Bakkah (masing2 terdiri atas huruf2 k,n,t,p)”.
Sebarkanlah kebenaran, o kamu yang memuji-muji [Ahmad], sebarkanlah kebenaran, seperti burung yang berkicau pada pohon yang berbuah matang. Bibir dan lidahmu bergerak secepat sepasang bilah dari gunting yang tajam.
[Pernyataan sang Nabi ketika ia menerima wahyu melalui Malaikat Jibril].
Terjemahannya yang standard adalah “Berlimpahlah hai penyanyi, berlimpah-limpahlah, seperti seekor burung pada pohon yang berbuah matang”. Namun, istilah ‘narasansha’ yang diterjemahkan sebagai penyanyi, dapat juga berarti seseorang yang sedang memuji. Seseorang yang sedang memuji tidaklah sama dengan ‘yang layak dipuji’. Narasansha tidak sebanding dengan Muhammad.
Rupa2nya versi ini dipakai mereka supaya dapat dibanding2kan dengan Ahmad.
dst……………………………………….
Trims.
(komentar sebagian dipotong oleh moderator karena terlalu panjang & membebani loading tulisan. Tolong yg berkepentingan memberikan link asal tulisan ini agar bisa ditampilkan di sini. -rkh- )
———————
rkh :
Mas budi, seharusnya anda tidak berburuk sangka dulu thd orang lain. Saya tidak pernah memblok informasi apapun dari anda. Kalau misalnya anda menulis komentar dg terlalu banyak link, ada kemungkinan di tangkap sbg spam krn di sini saya pakai anti spam Akismet. Mungkin itu masalahnya. Kecenderungan orang untuk negative thinking atau positive thinking bisa menggambarkan bagaimana pola pikirnya..
Agar anda tidak terus2xan menuduh saya, justru di sini akan saya tambahkan link tulisan asli berbahasa Inggris dari S.Prasadh dan biar lebih netral lagi, juga saya cantumkan link dari tulisan asli Venu yg menanggapi tulisan S.Prasadh. Semoga anda puas dan syukur2x bisa merubah pandangan jelek anda pada saya.. 🙂
http://www.faithfreedom.org/Articles/Prasadh51229.htm untuk tulisan asli bahasa Inggris dari S.Prasadh
http://10venu.blogspot.com/2007/07/is-muhammad-really-predicted-in-hindu.html untuk tulisan dari Venu yg menanggapi tulisan S.Prasadh.
Terima kasih.. 🙂
oom rkh,
mangkanya kalo udah cukup ajaran, ya udah jangan banyak menyama2kan ajaran atau minta2 pengakuan ttg ajaran ini sama dengan itu end so on. kok anda refot banget meyakinkan orang?
di balik kalimat2 anda yang luhur ttg penolakan konversi, anda menyimpan sesuatu di balik batu
waduh udang apa yah??
kalo emang ngga mau pikiran baik dari sgala arah….ya monggo mas ….
—————
rkh :
Nak/mas komang.. 🙂
Saya tidak pernah merasa cukup ajaran kok.. ilmu itu tidak ada batasnya, termasuk dalam ranah agama. Dan kami orang Islam di wajibkan untuk terus menuntut ilmu selama hayat masih dikandung badan.. apalagi agama itu bukan masalah dunia saja, tapi dunia-akhirat, sangat penting untuk terus menimba ilmu agama untuk kedamaian dan keselamatan dunia akhirat..
Saya tidak minta orang lain harus percaya pada saya, saya bukan nabi. Saya hanya menunaikan kewajiban untuk mengamalkan ilmu dan berdakwah, itu saja. Sudah sangat sering saya katakan di blog ini bahwa saya hanya menyampaikan informasi dan berdiskusi. Pada akhirnya semua kembali ke personil masing2x. Tidak boleh ada yg memaksakan pendapatnya pada orang lain. Semua orang punya hak dan pemikiran sendiri untuk bisa menentukan sikapnya.. 🙂
Motto anda bagus, jangan hancurkan nilainya dg menggunakannya justru untuk hal2x yg jelek..
Monggo… 🙂
@mongkeg
@budi
@semua pembaca blog saya
Ini link tulisan asli bahasa Inggris dari Mr. S. Prasadh agar arti kalimatnya benar2x persis yg dimaksud :
http://www.faithfreedom.org/Articles/Prasadh51229.htm
Dan ini link tulisan asli bahasa Inggris dari Mr. Venu untuk menanggapinya :
http://10venu.blogspot.com/2007/07/is-muhammad-really-predicted-in-hindu.html
Bagi pembaca lain yg mungkin membutuhkan informasi tambahan tentang topik ini bisa merujuk ke link diatas spt yg disarankan oleh mas mongkeg dan mas budi.
Kalau ada informasi tambahan yg lain lagi, silahkan anda tambahkan di kolom komentar di sini.
NB :
Saya sangat senang dg adanya tulisan dari Mr. S Prasadh dan Mr. Venu ini, karena hal ini akan membuktikan bahwa :
1. Dr. Zakir Naik bukanlah tokoh rekaan (bagi yg belum pernah tahu), bahkan kepakarannya diakui oleh banyak orang di dunia
2. Topik yg saya angkat di sini bukanlah topik “murahan” yg tidak jelas juntrungannya, karena dalam dunia ilmiah sudah biasa bila ada pernyataan dari seorang pakar, kemudian dibantah dan didukung oleh pakar lain yg punya pandangan berbeda atau sama. Mr. Parkash menerbitkan buku Kalky Autar, lantas Mr. Naik dan Mr. Vidyarthi melakukan kajian yg mendukungnya, kemudian muncul bantahan dari Mr. Prasadh dg tulisannya yg kemudian juga dibantah oleh Mr. Venu.
3. Di sini kita tahu setidaknya sudah ada minimal 5 orang ahli yg terlibat dalam pembahasan topik ini, yaitu :
Di sisi para pendukung topik ini :
– Dr. Zakir Naik
– Dr. Abdul Haque Vidyarthi
– Prof. Pundit Vaid Parkash
– Mr. Venu
Dan di sisi pembantahnya : :
– Mr. S. Prasadh
Tentunya mereka masing2x punya kualitas kepakaran sendiri sehingga ikut terlibat. Yg saya tahu pasti adalah :
– Dr. Zakir Naik –> Pakar perbandingan agama internasional asal India yg beragama Islam
– Prof. Pundit Vaid Parkash –> Prof. bahasa dari Alahabad University India dan seorang Brahman Hindu (seorang pendeta Hindu berkasta Brahmana) yg kemudian masuk Islam.
Dan yg lainnya juga pasti adalah para ahi di bidangnya. Jadi hal ini sekali lagi membuktikan bahwa topik ini bukanlah topik “murahan” untuk mencari sensasi dan propaganda. Pembahasan2x mengenai topik ini juga dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Mengenai mana yg anda anggap sbg kebenaran, itu adalah hak anda masing2x karena ini adalah soal agama yg anda sendirilah yg akan mempertanggung-jawabkannya pada Tuhan nanti, tidak ada seorangpun yg boleh memaksakan pendapatnya pada orang lain. 🙂
Silahkan saja anda semua mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang topik ini. Masih banyak pembahasan serupa di Internet, bila ada informasi lain yg anda rasa perlu untuk disampaikan, silahkan anda tambahkan di kolom komentar di sini, kalau cukup panjang dan berasal dari tulisan orang lain, cantumkan dalam bentuk link, jangan copy-paste karena tulisan2x panjang di kolom komentar akan sangat membebani loading tulisan ini.
Terima kasih.. 🙂
ha ha ha om rkh ini emang palink bisa ngeles dah …
ya udah kalo mo belajar agama hindu ya silahken toh, untuk memperkaya khasanah anda di bidang agama,
sebagai yang anda katakan, bahwa ilmu itu ngga bakal abis2nya … sebagai dalam percakapan yudhistira dan sang yaksa (yang tak lain adalah bhatara dharma)..beliau ditanya apakah yang lebih banyak dari rumput dan lebih cepat daripada angin?
selamat berdakwah ya mas …
—————
rkh :
Terima kasih.. 🙂
Saya tidak suka pakai ilmu ngeles kok, saya cuma menyampaikan apa adanya.
Anda juga mendukung kan bahwa Tuhan memang menghendaki kita untuk terus menuntut ilmu, karena ilmu itu tidak ada habisnya.. Jadi ayo kita terus belajar bersama-sama.. 🙂
Kalki Awatara (utusan tuhan ke dunia – yg terakhir-menurut hindu) menurut saya belum turun, karena itu adalah mengakhiri satu kalpa, dan klo udah turun memerangi kejahatan…dunia akan dimulai lagi dari kalpa yg baru alias kiamat. sekarang udah kiamat blon yach ?
————-
rkh :
Hal ini mungkin berhubungan erat juga dg konsep hidup sesudah mati dalam Hindu yg juga dibahas oleh Dr. Naik di tulisan lanjutan dari tulisan ini. Tapi ada bagusnya juga kalau anda menjelaskan lebih banyak tentang pendapat anda, kalau bisa dg dalil-nya juga lebih bagus.. 🙂
mas kalau itu benar mengapa orang hindu bali dan hindu di india koq tidak menyaembah ALLah but menyembah sang hyang widi dan tri murti .Dan siapakah tri murti itu apkh dewa tapi koq umat hindu membagi bagi kasta dan ini tidaklogis sebab mas’ tuhan membedakan ummatnya .dan lagi tri murti itu berhal
——————-
rkh :
Tentang konsep Tuhan dalam Hindu, anda bisa lihat tulisan saya “Hindu dan Islam Ternyata Sama?” Bila ada perbedaan antara yg dijelaskan oleh kitab sucinya dg yg dipercayai sehari-hari, itulah sebenarnya yg harus dipertanyakan, mengapa bisa demikian?
Tentang sang Hyang Widi dan Trimurti, serta kenapa umat Hindu membagi manusia dalam kasta sebaiknya anda tanyakan sendiri pada orang Hindu. 🙂
Terima kasih.
wah.. sampai begadang saya baca blog ini… menarik, thanks semuanya….
—————-
rkh :
Thanks juga atas kesediaan anda meluangkan waktu untuk membaca blog saya dan menulis komentar di sini. 🙂
Semuanya pada mengularkan jurus link. Hehehehe…
Sekali lagi saya mau sampaikan…, saya sudah nonton sering Zakir Naik. Pertama saya kira itu hanya perdebatan di Internatioanal (diluar Indonesia maksudnya), ternyata sudah sampai ke kita…
Tentang setelah Zakir Naik berkata2, lalu BANYAK ORANG HINDU MASUK ISLAM ADALAH TIDAK BENAR SAMA SEKALI, itu kata2 Mas Rkh yang propaganda… Jikapun Mas dengar itu, siapa yang bilang, itu pasti kata2 propaganda yang Mas dengar… Saya setuju dengan Mbak Monkeg, orang Hindupun bisa buat propaganda spt itu. Misalnya: orang2 Islam Kejawen sekarang telah banyak kembali kepada Agama awalnya yaitu Hindu… bisa aja kan… Dengan banyaknya orang belajar Yoga/Meditasi, baik dari kalangan Muslim, mereka sebenarnya telah menjalankan Ajaran Weda, dan mereka sebenarnya telah beragama Hindu.
Saya mau menyampaikan bahwa di Hindu ada Catur Yuga (empat Jaman), Kerta Yuga (persentase kebenaran 100%/bagaikan kerbau yang berkaki 4), Treta Yuga (persentase kebenaran 75%/bagai kerbau berkaki 3), Dwapara Yuga (50%/kerbau berkaki 2), Kali Yuga (25%/kerbau berkaki 1)
Sekarang ini adalah jaman Kali Yuga, secara hitung2an, kita bisa memprediksi bahwa sekarang ini yang masih menjalankan Dharma/kebenaran sekitar 25% dan akan terus berkurang. Kemungkinan orang Hindu yang menjalankan Dharma plus orang2 selain Hindu yang secara prinsip menjalankan Dharma tsbtlah 25% itu.
Dengan menyebarnya Agama Islam yang punya hukum straight/ketat (Mis: di Islam banyak kata yang berawalan dengan kamu harus…., sedangkan di Hindu tidak ada, di Hindu kalo begini kamu akan begini….) Islam sebagai Agama Misi (kalo bisa mengajak orang lain masuk Islam akan dapat Pahala sekian %. Kemungkinan dengan bertambahnya Muslim karena alasan diatas tsbtlah yang terus mengurangi 25 persentase orang menjalankan Dharma itu. Dan Mungkin Nabi Muhammad itu adalah utusan Tuhan, betul untuk mengurangi orang2 Dharma/kebenaran tsbt. Karena apa yang ditulis dalam Weda tentang Catur Yuga tesbut.
You may think about it… so… juga tentang KIAMAT, yang ada dalam Qur’an, jangan2 itu memang sudah menjadi misi untuk mengakhiri Jaman Kali Yuga, untuk kembali lagi nanti setelah Kiamat kejaman Lembu Tegak Berdiri dengan 4 kaki, 100 % menjalankan Dharma berdasarkan Weda.
Wassalam, Om Santih3X Om
Tri Murti adalh 3 perwujudan TUHAN, Brahma-Wisnu-Ciwa.
Dman saat TUhan Memusnahkan sesuatu, merawat, dan menciptakan.Itu hanya sebuah sebutan untuk mempermudah saja.
INtinya 1,,,, kita menyembah TUHAN dengan niatan yang tulus.
Dr. Zakir Naik Dr. Zakir Naik Dr. Zakir Naik Dr. Zakir Naik
itu terus yg dsebut2 dr td dan ditopik yg laen,,,
jgn lihat dr 1 pendapat saja,, lihatlah dr pandangan laen, jgn libatkan emosi, ego kita,
kita dsini tak ada yg sempurna,
kita tak ada yang bs dsebut benar,,,
Hanya TUHAN yg dapat mengatakn “YAK ITU BENAR” dan “ITU SALAH”
kta tak dapat menjudge sesuatu. Hanya TUHAN yg bs.
kecuali dmata hukum, kita dapat menjudge, krn hukum dbuat oleh manusia.
Manusia sendiri dapat salah menulis…manusia pasti ada khilaf.
Blom pernah ada orang yang telah masuk neraka dan surga kembali kedunia dan menceritakan kejadian dsana, betul kn?!
Bagaiman bs kita tau orang jahat msk neraka dan yg baik msk surga?
dr kitab suci.
btul bgitu?
Itu apakah turun dari langit langsung berupa kitab suci?
itu merupakn wahyu2 Tuhan yang dturunkan melalui nabi.Dan nabi yang menuliskannya.
Apakah nabi itu tidak pernah salah? siapa tau dia salah tulis. Nabi juga manusia, yang berdaging, dan berdarah, dan bs lupa seperi kita.
So….jgn lihat dr 1 sisi saja….
Lihatlah dr sisi yang lain,,, dari sisi yang berbeda.
dari sisi yang orang lain blom pernah melihatnya mungkin.
Salam
mas, bukankah kita tidak mengkultuskan Nabi Muhamad, ya kan..?
Mohon dipakai sebagai pertimbangan bagi penulis.
Tulisan yg tidak konsisten dalam satu surat yg sama???
Nabi Muhammad itu di utus atau tidak??
#
Dalam surat Al-Ahzab(33) ayat 40 dinyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Tuhan dan merupakan penutup para nabi (utusan terakhir)
#
Dalam surat Al-Anbiya(21) ayat 107 dinyatakan bahwa nabi Muhammad tidak diutus melainkan untuk seluruh semesta alam.
#
Dalam surat Saba’ (34) ayat 28 dinyatakan bahwa Tuhan mengutus Muhammad untuk seluruh umat manusia, pemberi kabar gembira, dan peringatan akan dosa, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
wuakaka…
sungguh mengherankan..
ada yg menyatakan kalki sebagai nabi muhamad…
bukannya anda bisa disebut murtad dengan mengatakan nabi muhamad adalah nabi umat hindu…
mengapa nabi muhamad mau menyebarkan agama hindu klw dy emg seorang muslim…
duwh jadi bingung….
berarti anda mengakui agama selain agama islam..
bukannya dalam islam tu dinamakan “murtad”
jika Muhammad dikatakan Kalki
menurut saya bukan
di Hindu dikatakan Kalki turun di akhir jaman
menyelammatkan orang-orang saleh dan membinasakan orang jahat tujuan Awatara Wisnu turun
dan Awatara yang terakhir adalah Buddha
jika Rama musuhnya di seberang lautan
Krishna musuhnya di lingkungan keluarga
maka Buddha musuhnya di dalam dirinya sendiri
dan ketika mencapai akhir jaman Kalki turun ke dunia
ralat sedikit
menyelamatkan yang saleh dan membinasakan yang jahat merupakan tujuan Awatara Wisnu
jadi bukan hanya orang
jika memang Nabi Muhammad itu Kalki Awatara
berarti Hindu memiliki pandangan yang luas
Buddha bukan awatara terakhir
tetapi yang terakhir turun
karena Kalki belum turun
dan diramalkan sebagai awatara terakhir
yang menutup 1 kalpa
saya sbgai umat HINDU sdh gk bgtu mmpermasalhkan konsep kenabian,krna sya sendiri sdh mngakui smua ajaran-ajaran agama d Dunia ini yang brsifat Universal yakni mengajarkan kebenaran.
cmn satu ralat bahwa Nabi Muhamad bknlha Kalki Avatar, di dlam Hindu sendiri bahwa Avatar akan trun kedunia apabila di dunia ini tmbul kemerosotan moral.
Kalki akan turun pada akhir Kali-Yuga yakni mendekati Maha-Pralaya (kiamat).
dy akan dtang untuk menyelamatkan semua umat, tidak memandang apakah Hindu,Islam,Budha,Kristen,Jain,Shinto,Zoroaster,Sikh dll Kalki akan menyelamatkan smua umat yang menegakkan Dharma (kebenaran) di muka bumi ini.
dan dia akan membasmi sluruh pembangkang yang ada di dunia….
semoga apa yg sya komentari tdk membuat perpcahan di antara kita.
Salam damai,,,
sebaiknya anda baca kitab suci BHAGAWAD-GITA, di situ banyak tentang penjelasan tentatang awatara.
dan juga pelajari Bhagavata Purana di situ jg trdpt pnjlsan tntng 10 awatara MahaVisnu.
Bwt Chubby
berarti kamu gg mengakui adanya agama Hindu,,Kristen,,Katholik,,Budha,,dan yang lainnya donk…
Agama di dunia ini gg hanya satu saja..
Tapi ada banyak..
Ajaran agama memang berbeda tapi bukannya semua agama mengajarkan kita untuk menyembah Tuhan??
Jadi,,menurut saya kita harus mengakui adanya agama lain dunkz…
Awatara adalah Dewayg menjelma dan turun ke dunia sbg penyelamat. Tugas utamanya adalah menyelamatkan menyelamatkan dunia dari mala petaka/kehancuran akbt merajalelanya adharma yg tak mampu dikalahkan oleh manusia.Utk menjalankan tgs ini Dewa Wisnu yg ditus utk trn ke dunia sbg awatara.
Dalam kitab Bhagawadgita Bab IV.7:
“Bilamana di dunia ini dharma hilang dan Adharma makin menguasai dunia, pada waktu itu Aku menjelmakan diriKu.”
Dalam Sloka:
“Utk memberi perlindungan kpd yang baik dan membasmi yang jahat dan untuk membangkitkan perasaan keadilan dan kebaikan Aku menjelma pada tiap-tiap zaman.”
Ada 10 awatara:
1.Matsya Awatara
2.Kurma Awatara
3.Waraha Awatara
4.Nara Singa Awatara
5.Wamana Awatara
6.Parasu Rama Awatara
7.Rama Awatara
8.Kresna Awatara
9.Buddha Awatara
10.Kalki Awatara
Dari kesepuluh ini yang belum turun ke bumi adalah Kalki awatara. Pada suatu saat jika terjadi ancaman terhadap dharma dan tak mampu diatasi oleh umat manusia, maka beliau akan menjelma sebagai awatara dan menumpas ancaman tersebut.
Kalki Awatara digambarkan sebagai ksatria yang memegang pedang terhunus dgn mengendarai kuda putih.
Apakah Nabi Muhammad seperti itu???
Saya sudah membaca diskusi diatas dan juga sejak lama mengikuti “kisah” Dr. Zakir ini. Kalau tidak salah, isu ini sudah tahun 2004-an. Tanggapan saya singkat. Di India, mungkin sudah ada ratusan yang mengaku sebagai Kalki Awatara dan bahkan ada yang masih hidup sampai saat ini juga. Di Bali pun bahkan pernah ada. Bagi mereka yang percaya, tidak sedikit pula yang mendapatkan berkah dari “Nya”. Orang Hindu sudah terbiasa dengan phenomana kemunculan seseorang yang mengaku sebagai Kalki Awatara. Itulah salah satunya yang menyebabkan tidak ada tanggapan yang terkesan meng-counter pendapat Dr Zakir ini dalam debat dengan Shri SS misalnya. Silahkan saja, tidak ada istilah sesat. Satu hal yang perlu digaris bawahi, dari jaman ke jaman ritual pemujaan awatar selalu sama. Beliau bisa disembah langsung, divisualisasi dalam bentuk gambar/patung dan lain2. Itulah kenyataan dan kebenaran fakta yang terjadi. Apakah Nabi Muhamad siap divisualkan? Jadi, saya setuju judul anda diatas dalam tanda tanya. Terima kasih jika komen ini di-post.
Jika memang HIndu dan Islam adalah sama maka :
– Apa arti karmapala dalam islam?
– Apa arti punarbawa/samsara dalam islam?
– Apa arti moksa dalam islam?
Mohon dijelaskan sebab 3 hal tersebut merupakan bagian dalam panca cradha yang merupakan dasar keyakinan umat hindu
Terima Kasih
Kalki awatara turun ke dunia pada jaman Kalki Yuga.
Weda menyebut jaman Kali akan berlangsung selama 432.000 tahun. Saat ini, kita baru memasuki tahun ke-5107 Kali, jadi masih tersisa lebih dari 425 ribu tahun lagi, sebelum Kalki menjelma. Oleh karena itu, dengan mudah kita dapat mengatakan bahwa orang-orang sakti atau yogi yang mengklaim dirinya adalah Kalki avatara, tidak lebih daripada penipu berkedok orang suci.
Begitu juga menyebutkan Nabi Muhammad sebagai Kalki awatara saya pikir tidak tepat.
Dari informasi itu saja pernyataan dari judul artikel di blog ini dapat dimentahkan.
Semoga damai di hati, damai di dunia, damai selalu
salam,
dipsie
Maaf saya tidak menemukan pembahasan tentang ketiga hal yang saya tanyakan sebelumnya.
Setau saya di Islam jika seseorang meninggal maka arwahnya akan menunggu hingga hari kiamat tiba. Sedangkan dalam ajaran Agama Hindu arwah dapat lahir kembali berkali2 sampai tiba kiamat nanti. Konsep itu saja sudah jauh berbeda kan mas?
Tujuan dari seorang muslim adalah mencapai surga yang digambarkan dengan suatu tempat yang indah dimana semua yang kita inginkan ada. Sedangkan dalam agama Hindu, tujuan akhir adalah mencapai Moksa yaitu Kebahagiaan Abadi dimana atman kita bersatu dengan Sang Pencipta
Secara inti saya percaya dan yakin semua agama adalah sama sebab semua agama memiliki 1 sumber yaitu Tuhan Yang Maha Esa (benar kan Mas). Hanya saja tiap manusia memiliki cara dan jalan sendiri2 untuk Memuja dan Mencintai Tuhannya. Kita tidak berhak sama sekali merayu apalagi memaksa orang lain untuk mengikuti agama yang kita anut sebab memeluk suata agama merupakan Hak Asazi tiap2 individu (setuju kan Mas).
Dalam Hindu tidak ada istilah Pahala jika kita berhasil mengajak orang lain ikut Hindu. Dalam Hindu tidak ada pembenaran kita boleh menyakiti atau bahkan membunuh orang lain hanya karena dia bukan Hindu.
Terima Kasih
Wahai saudaraku yang hati baik. Saya juga akan berasa bangga jika tuan buat satu kajian dan persamaan Kalki dan imam mahdi. Kaki sebenarnya akan diturun pada akhir zaman.
Tempat sebenar yang dimaksudkan Shambala adalah suatu tempat tidak boleh ditembusi oleh manusia biasa yang tidak suci. Ini adalh kerana Shambala adal sebuattempat yang aman damai dan orang yang hidup ditempat itu adalah manusia yang baik-baik belaka dan dilindungi oleh tuhan. Shambala adalah satu tempat yang berada di sempadan India dan Cina iaitu suatu kawasan larangan di Himalaya. Menurut penghuni Tibet sesiapa ingin memasukki kedalam negara SHambala perlu mempunyai ilmu Kala Cakra tantra Yoga iaitu yoga trik masa cakra. Yoga ini adalah merupakan satu yoga yang paling tinggi darjatnya dan inya bukanlah senang. Shambala adalah suatu tempat yang mana penduduknya adalah yang mempunyai sifat yang paling suci , ibu negerinya bernama Kallapa. Kalki akan dilahirkan oleh Vishnu Yash dan Sumathi. Bahasa yang digunakan di Shambala adalah bahasa Shanskrit. Setelah kalki memeranggi dunia seluruh yang dilamun oleh ajaran sesat dengan keganasan. Suatu pemerintahan yang terbaru akan ditubahkan yang di pinmpin oleh Maru iaitu anak kedua Swayambu Manu yang masih hidup dalam penjelmaan dengan rupa-rupa yang berbeza Maru adalah anak kedua Swayambu Manu orang pertama yang dilahirkan dalam dunia sebelum Adam. Oleh itu mengikut kajian saya Kalki juga akan diberikan seekor kuda oleh indra yang bernam Devadata yang mana mempunyai kepak dan boleh terbang. Ianya berwarna putih dan Kalki akan mejelajah memburu pemimpin yang bersifat perompak dan rasuah serta pembunuh.
Symptom sebelum kelahiran kalki adlah
1. Langit akan berkilat-kilat
2. manusia hidup hanya 55 tahun sahaja umurnya
3. kebuluran
4. manusia akan makan manusia
5. dan lain jenis kekejaman dalam dunia akan berlaku termasuk kuil -kuil tidak wujud dan ajaran agama digunaskan untuk kepentingan sendiri manusia.
6. system kastu akan terhapus.
Maka tuhan akan mengambil avatar kalki untuk membetulkan dunia sebelum berlakunya kiamat. kalki belum lagi turun ianya akan turun pada zaman dimana manusia benar-benar sesat.
Nabi Muhammad mungkin Narasangsa tetapi bukannya Kalki , kerana kalki akan turun setelah 432,000 tahun- 5000 (tahun telah berlalu ) = 427,000 tahun lagi.
Pandangan tuan sangat-sangat dihargai , tuan perlu buat kajian juga tentang agama Budha dimana disebutkan tetang penjelmaan Mitrreya juga dikaitkan dengan Kalki yang disebut sebagai Vishnu.
Bavisya Purana
Bhagawad purana
halo mas rkh,,ini dipsie lagi..
mungkin ada pengertian yang salah dari tanggapan mas rkh pada komentar sy yang terakhir..
yang ini:
“Wah.. hebat sekali.. tampaknya orang Hindu sudah tahu pasti dg hitungan yg jelas kapan terjadinya hari kiamat, dan mungkin juga alam semesta tercipta, atau kapan manusia mulai ada.. Tampaknya di agama lain tidak ada yg spt itu.. :)”
begini,jaman menurut Veda dibagi menjadi 4.
1. Krta yuga
2. treta yuga
3. dvapara yuga
4. kali yuga
keempat jaman ini terus berputar,,krta yuga digantikan treta, kemudian muncul dvapara, dan diakhiri oleh kali yuga. Kemudian pada saat kali yuga berakhir, kembali lagi ke jaman krta yuga dst.
Nah, mengenai perkiraan kali yuga kapan nya, sy cuma mengutip 2 sloka dari srimad baghavatam sbb:
Śrīmad Bhāgavatam 3.11.19
catvāri trīṇi dve caikaḿ
kṛtādiṣu yathā-kramam
sańkhyātāni sahasrāṇi
dvi-guṇāni śatāni ca
The duration of the Satya millennium equals 4,800 years of the years of the demigods; the duration of the Dvāpara millennium equals 2,400 years; and that of the Kali millennium is 1,200 years of the demigods.
untuk diketahui tahun demigods adalah 360 human being.
The duration of the Satya-yuga is therefore 4,800 x 360, or 1,728,000 years. The duration of the Tretā-yuga is 3,600 x 360, or 1,296,000 years. The duration of the Dvāpara-yuga is 2,400 x 360, or 864,000 years. And the last, the Kali-yuga, is 1,200 x 360, or 432,000 years.
kemudian kapan kali yuga dimulai ada pada petikan berikut:
Śrīmad Bhāgavatam 12.2.31
yadā devarṣayaḥ sapta
maghāsu vicaranti hi
tadā pravṛttas tu kalir
dvādaśābda-śatātmakah
When the constellation of the seven sages is passing through the lunar mansion Maghā, the age of Kali begins. It comprises twelve hundred years of the demigods.
(bisa mengartikan sendiri kan?sy yakin bisa dech 🙂 )
apa magha itu???
dapat dilihat dari sloka di bawah:
Śrī Caitanya Caritāmṛta Ādi 13.80
caudda-śata chaya śake śeṣa māgha māse
jagannātha-śacīra dehe kṛṣṇera praveśe
In the month of January in the year 1406 of the Śaka Era (A.D. 1485), Lord Kṛṣṇa entered the bodies of both Jagannātha Miśra and Śacī
Jadi dijelaskan bahwa kalki avatar akan muncul pada akhir jaman kalki yuga saat ini..
anda bisa menyimpulkan sendiri sekarang kita berada dalam tahun ke-berapa kalki yuga dan kapan akan berakhir.
mungkin itu jawaban saya dari pertanyaan mas rkh..
salam mas rkh,
1. Śrīmad Bhāgavatam adalah nama lain dari Bhagavata Purana. Saya sudah baca artikel mas rkh, jadi mas rkh pasti udah tau kan kitab Purana termasuk di dalam kitab Weda yang mana.
2. ini ada arti per katanya untuk SB 3.11.19
catvāri — four; trīṇi — three; dve — two; ca — also; ekam — one; kṛta-ādiṣu — in the Satya-yuga; yathā-kramam — and subsequently others; sańkhyātāni — numbering; sahasrāṇi — thousands; dvi-guṇāni — twice; śatāni — hundreds; ca — also.
sehingga bisa diartikan seperti balasan saya sebelumnya.
3. pembahasan tentang kalkulasi waktu ada si Srimad Bhagavatam 3.11.1 s.d 3.11.42
tapi saya cuplikkan beberapa sloka yang dapat menggambarkan langsung:
Srimad Bhagavatam 3.11.12
ayane cāhanī prāhur
vatsaro dvādaśa smṛtaḥ
saḿvatsara-śataḿ nṝṇāḿ
paramāyur nirūpitam
arti per katanya
ayane — in the solar movement (of six months); ca — and; ahanī — a day of the demigods; prāhuḥ — it is said; vatsaraḥ — one calendar year; dvādaśa — twelve months; smṛtaḥ — is so called; saḿvatsara-śatam — one hundred years; nṝṇām — of human beings; parama-āyuḥ — duration of life; nirūpitam — is estimated
translasinya:
Two solar movements make one day and night of the demigods, and that combination of day and night is one complete calendar year for the human being. The human being has a duration of life of one hundred years.
Srimad Bhagavatam 3.11.11
tayoḥ samuccayo māsaḥ
pitṝṇāḿ tad ahar-niśam
dvau tāv ṛtuḥ ṣaḍ ayanaḿ
dakṣiṇaḿ cottaraḿ divi
arti per kata:
tayoḥ — of them; samuccayaḥ — aggregate; māsaḥ — month; pitṝṇām — of the Pitā planets; tat — that (month); ahaḥ-niśam — day and night; dvau — two; tau — months; ṛtuḥ — a season; ṣaṭ — six; ayanam — the movement of the sun in six months; dakṣiṇam — southern; ca — also; uttaram — northern; divi — in the heavens
translasinya:
The aggregate of two fortnights is one month, and that period is one complete day and night for the Pitā planets. Two of such months comprise one season, and six months comprise one complete movement of the sun from south to north.
dari sloka 3.11.1 s.d 3.11.42 dijelaskan secara detil, sehingga dapat dirangkum bahwa 1 hari demigod sama dengan 1 tahun manusia. Dan 1 tahun demigod (1 hari dikalikan 360 hari) berarti 360 (1×360) tahun manusia.
4. Sebelum menjawab prtanyaan no ini..saya mau mengingatkan bahwa sloka yang bersangkutan menjelaskan bahwa apa itu magha..bener kan?
nah, magha itu adalah bulan dalam kalender Hindu (yaitu bulan ke-11), yang jatuh pada tanggal 21 Januari s.d 19 Februari. Nah, yang mengatakan itu bulan Januari adalah terjemahan dalam bahasa Inggrisnya untuk memudahkan pembaca menyesuaikan dengan kalender Masehi saat ini. Jadi bukan slokanya yang dibuat baru2 ini, melainkan pengartian dalam bahasa Inggris yang saya kutip yang dibuat sesuai dengan kalender Masehi.
Begitu juga mengenai kata A.D. Mas rkh pasti juga sudah memakluminya.
Jadi dapat dipastikan bahwa sumber atau sloka itu adalah benar!
5. Biar saya luruskan dulu:
Tanggapan anda yang saya kutip itu adalah tanggapan mengenai kalkulasi waktu. Dari cara menyampaikan tanggapan, mas rkh terkesan bahwa orang Hindu tidak memiliki pegangan terhadap hal2 semacam perhitungan tahun dan turunnya kalki awatara (karena yang kita bahas yang itu). Itu saya yakini karena sebelumnya mas rkh tidak belum mengetahui adanya sloka yang mengatakan seperti itu tetapi langsung menvonis. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan lah. Banyak yang membaca blog anda, dan saya khawatir akan membentuk opini tersendiri.
Oya mas rkh, setuju. Tentu saja di dalam Hindu terdapat konsep surga dan neraka, dan di dalam agama Hindu juga terdapat konsep-konsep lain tentang Ketuhanan, kehidupan, hukum, politik, kesehatan, dll.
Dengan jawaban saya, saya juga mohon maaf, klaim bahwa Muhammad adalah kalki awatara saya pikir sudah dimentahkan.
Tetapi mengenai bahwa Muhammad diakui sebagai orang suci, di Hindu memang mengakuinya. Selain itu, ada juga Budha, Jesus, dan lain sebagainya. Karena agama bukan terletak pada orang atau pembawanya, tetapi pada inti ajarannya.
Maaf yaa, Muhammad itu nggak pernah disebut2x dalam Taurat ataupun Injil. Dan dia (Muhammad) tidak diakui sebagai Nabi dalam Nasrani karena penggenapan akan semua rencana Allah akan juru selamat telah digenapi dalam Yesus Kristus (Isa Almasih).
Om Swastyastu,
Saya sebagai umat Hindu di Batam sangatlah setuju bila muhammad di ramalkan dalam Hindu.Karena seluruh agama di dunia ini berasal dari Hindu (SANATANA DHARMA)
Assalamu’alaikum mas RKH Evan lagi nih. . . .
Menurut saya, seandainya kita manusia yang lemah ini mau sedikit saja membuka mata dan hati untuk “mempelajari” agama, bukannya semata-mata indoktrinasi dari mbah moyang, mbah canggah, mbah buyut, dan mbah kita sendiri dan kemudian meneruskan “ritual” yang belum tentu benarnya kepada anak, cucu, cicit dst, dan mengkultuskan bahwa agama yang dianut itu adalah yang paling benar dan agama yang lain semuanya salah, dan ketika ditanya mengapa menganut agama itu, hanya karena orangtua juga menganut agama itu tentu saja akan menjadi lingkaran setan yang tidak akan putus.
Hal ini akan mematikan logika dan nalar kita dalam perjuangan kita dalam mencari kesejatian yang hakiki. Saya juga tidak ingin munafik karena pada awalnya saya menganut agama Islam karena dari mbah-mbah saya menjalankan agama Islam, tetapi saya juga tidak menutup mata dan menunjuk orang yang tidak beragama Islam mutlak salah, tetapi saya juga sedikit-sedikit berusaha mempelajari perbandingan agama, bukan untuk membanding-bandingkan, tetapi lebih kepada pencarian keebenaran, karena mau membandingkan seribu agama sekalipun, kebenaran hanya ada satu.
Apakah kita menganut suatu agama hanya dengan indoktrinasi dari orang-orang tua kita atau lingkungan kita?
Apakah kita sudah “berpikir” sedikit untuk mencari fakta dan bukan cerita?
Tujuan Tuhan menciptakan manusia dan makhluk hidup lainnya tidak lain dan tidak bukan agar kita menyembah-Nya, tetapi apakah Tuhan dari nenek moyang kita adalah benar Tuhan yang menciptakan dunia ini dan isinya, sang pencipta waktu, sudah benarkah Tuhan yang kita sembah?
Mari kita membuka mata, hati dan pikiran kita untuk
bersama-sama mencari kebenaran yang hakiki dan bukannya memvonis tanpa tahu apa-apa dan hanya menerima, mempelajari apa yang diwariskan nenek moyang kita, bukan yang lain.
Bagaimana jika ternyata indoktrinasi dari nenek moyang kita ternyata salah?
Bagaimana jika ternyata Tuhan yang kita sembah selama ini adalah Tuhan fiktif made-by-human made-by-nenek-moyang-kita ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu tanpa tahu bahwa Tuhan yang sebenarnya melihat kita menyembah yang tidak ada, yang padahal memberikan kita waktu untuk mencari-Nya tapi kita masih berkutat dengan Tuhan dari nenek moyang?
Logikanya begini mungkin, bagaimana kita tahu bahwa agama kita sudah yang paling benar sementara kita hanya mempelajari agama dari nenek moyang saja dan menutup mata kita untuk melihat agama lain?
Tidaklah salah meneruskan agama dari orangtua kita, tapi kita tetap harus mencari sendiri kebenaran yang sebenarnya sebelum berkata
“agama saya yang paling benar”
dan ketika ditanya
“dari siapa kamu mengetahui hal itu?”
lalu dijawab
“dari bapak, dari ibu, dari kakek, dari nenek, dari kakak, kakak sepupu, dari mbok, dari guru agama, dari teman, dari buku, dari kitab suci dll”
lalu ditanya lagi
“apa kamu sudah pernah baca kitab suci agama lain, belajar agama lain, mencoba ‘melihat’ agama lain selain agama orangtuamu, mendengar ceramah langsung dari pemuka agama lain?”
“tidak pernah dan saya rasa tidak perlu”
“mengapa?”
“soalnya agama saya yang paling benar”
“lantas mengapa kamu memeluk agamamu?”
“mengapa? karena bapak saya agamanya itu…. dan saya tidak mau mencari tahu samasekali soalnya agama saya yang paling benar”
“dari siapa kamu mengetahui hal itu”
“dari bapak, dari ibu, dari kakek, dari nenek, dari kakak, kakak sepupu, dari mbok, dari guru agama, dari teman, dari buku, dari kitab suci dll”
tidakkah sering kita bertemu orang-orang seperti ini? Atau justru orang itu kita sendiri? hehehehe. . . . .
Wallahu a’lam….
Maaf mas RKH, kalo tulisan saya kemarin jadi tempat curhat, sekarang setengah curhat setengah parodi dan ironi.
Terus terang saya gemes dengan orang-orang yang ngeyelan seperti itu yang tanpa dasar dan tanpa logika yang benar, yang bahkan untuk berpikir untuk berlogika saja tidak berani….. Haduh…..
Terimakasih untuk mas RKH karena saya belum pernah menulis sebanyak ini untuk masalah agama, bukannya tugas kampus hehehe….
Terus berjuang!!!!!! Tapi jangan ikut2 ngeyel ga karuan….
Saya akan selalu mendukung mas RKH
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat hidayah-Nya untuk kita semua.
Wassalam
ALLAHHU AKBAR…
MAS rkh mks banyak informasinya, menarik sekali diskusinya,bgi pengomentar pake dasar2,dan logika kuat dong.
saya percaya,
TUHAN yang menciptakan
semua agama didunia ini. dan semua agama itu mengajarkan kebenaran Tuhan dan dapat di gunakan sebagai pedoman hidup.
yang terpenting, sikap dan prilaku kita saat berhubungan dengan sesama manusia, lingkungan, makhluk hidup lainnya, serta hubungan dengan TUHAN harus TERPUJI baik dan penuh kasih.
saya yakin sekali, itu yg TUHAN inginkan.
dengan jalan agama apapun.
bertingkah laku yang baik.
berpikir yang baik.
berbicara yang baik.
mari junjung tinggi KEBAIKAN dan hal2x POSITIF.
Semangat mas….jangan putus semangat untuk berdakwah. Pencarian kebenaran memang memerlukan proses yang rumit dan panjang. Bahkan tak jarang banyak yang mengumpat, mencaci serta berbuat kasar hanya karena mata hatinya telah tertutup dan tak mau memahami kebenaran yang hakiki. Semuanya tentu ada hikmahnya.
wah saya benar2 bahagia sebagai seorang hindu ,mendapat banyak pengetahuan ,bagi saya siapapun dia asalkan kasih pada Tuhannya dan semua mahluk maka saya enggak segan2 untuk memberi hormat dan menjadikan figur Muhammad sebagai tauladan ,terimakasih Tuhan ,terimakasih brother rkh.
Blog yang seru, cuma orang dewasa yang bisa koment dengan hati yang dingin. brubung saya masi miskin ilmu jadi cuma bisa baca saja.
Assalamualaykum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh,
Salut for RKH buat tampilan blognya yang simple tapi elegan, terutama jawaban2nya yang disisipkan antara paragraf yang diberikan para komentator. Enak, mudah diikuti alur bahasannya.
Saya pernah mendengar isu-isu (kabar tanpa dasar) berkaitan korelasi antara kitab agama Hindu dengan Al-Qur’an tapi baru di artikel blog saudara RKH ini saya membaca pembahasannya. Terima kasih untuk RKH yang telah menampilkannya di blog ini dan terima kasih untuk dr. Zakir Abdul Karim Naik yang telah memberikan pembahasannya tersebut. dr. Zakir Abdul Karim Naik adalah salah satu ilmuwan yang saya kagumi dan sering saya ikuti ceramahnya yang direkam dan dipublikasikan di YouTube, selain Almarhum Ahmad Deedat (semoga ALLAH S.W.T. memasukan Almarhum Ahmad Deedat dalam JannahNya dari pintu Syahid fi Sabilillah), dan banyak ilmuwan lain yang membahas Islam dari kaca mata ilmiah.
Saya pernah membaca buku mengenai keharmonisan antara penganut agama Hindu dan orang-orang Muslim di India sebelum era penjajahan oleh Kerajaan Ingris. Buku itu juga memaparkan bagaimana Kerajaan Ingris menebar kebohongan dan fitnah kepada penganut agama Hindu dan orang-orang Muslim di India untuk memecahbelah mereka dan agar mereka terlalu sibuk berkelahi antara mereka sendiri sehingga dengan mudah Kerajaan Ingris melangsungkan penjajahan di India (Devide et Impera).
Demikianlah Kerajaan Ingris memanasi penganut agama Hindu tentang orang-orang Muslim dan memberikan dukungan penganut agama Hindu jika mereka memusuhi dan memerangi orang-orang Muslim, dan bersamaan Kerajaan Ingris memanasi orang-orang Muslim tentang penganut agama Hindu dan memberikan dukungan kepada orang-orang Muslim jika mereka memusuhi dan memerangi penganut agama Hindu. Buku ini dapat dibaca/didownload gratis di “http://www.hakikatkitabevi.com.tr/
download/english/14-ConfessionsOf%20ABritishSpy.pdf” (link tanpa spasi dan penggalan). Saya rasa RKH mungkin pernah membacanya atau membaca terjemahannya di suatu tempat.
Buku itu memuat paparan yang cukup detail tentang strategi kaum penjajah dalam usahanya mencaplok suatu negara Islam atau sebagian penduduknya menganut agama Islam, karena menurut kaum penjajah dimana ada orang Islam yang taat maka disitu ada semangat Jihad dan dimana ada semangat Jihad akan sulit bahkan tidak mungkin agenda penjajahan mereka dilaksanakan. Karena itu, menurut kaum penjajah, Islam harus dihancurkan.
Saya rasa ceramah dr. Zakir Abdul Karim Naik yang dikemukakan dalam artikel RKH ini mengandung teguran yang halus tapi tepat sekali mengena. Ceramah yang bersangkutan menegur kita para penganut agama untuk mempelajari kitab suci masing-masing agamanya secara detil, logis, kritis dan menyeluruh; kemudian mempelajari pula kitab suci penganut agama lain dengan cara yang serupa (detil, logis, kritis dan menyeluruh) pula sebagai perbandingan; menggunakan logika/akal sehat masing-masing dan ilmu pengetahuan untuk menarik persamaan dan meneliti sebab-musabab terjadinya perbedaan yang ada. Dalam konteks buku yang saya kemukakan di atas, tindakan positif tersebut dapat mencegah kesalahpahaman, kekeliruan yang diakibatkan kebohongan dan fitnah yang dihembus-hembuskan oleh oknum-oknum tertentu yang menginginkan perolehan keuntungan dari terjadinya pertikaian antara satu penganut agama dengan penganut agama yang lain.
Suatu teguran khusus bagi kaum muslimin dan juga kepada saya pribadi adalah sejauh manakah kita telah menghapalkan seluruh ayat-ayat suci Al-Qur’an dan maknanya di dalam kalbu kita sehingga kita dapat menyuarakannya tanpa kesulitan dengan baik dan benar sesuai apa yang disuarakan Rasulullah Muhammad S.A.W. dan para Sahabat begitu pula memahami maknanya sebagi pedoman hidup sehari-hari? Kita perlu ingat bahwa meskipun ada ayat-ayat suci Al-Qur’an yang direkam dalam bentuk tulisan namun cara penyampaian yang paling pokok dilakukan oleh Rasulullah Muhammad S.A.W. adalah melalui penyuaraan dan penghapalan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan maknanya tersebut kepada para Sahabat, dan cara ini selalu diulang-ulang oleh Rasulullah untuk memeriksa apakah ada kekeliruan dalam penyuaraan dan pemaknaannya oleh para Sahabat. Manakah yang lebih baik: mengingat keseluruhan Al-Qur’an dalam sanubari kita ataukah cukup menuangkannya dalam suatu kitab/mushaf dan merujuknya bila kita perlu, sedangkan yang terakhir akan berbuah kesulitan jika kitab tersebut itu tida terbaca/hilang/musnah dan akan berbuah kecelakaan jika tulisan dalam kitab itu dicemari dengan pemutarbalikan, pencemaran oleh orang-orang yang hendak menyesatkan ummat, sedangkan kita telah lupa bunyi dan maknanya. ALLAH S.W.T. menjamin kekekalan Al-Qur’an sepanjang masa, namun ALLAH S.W.T. tidak menjamin kekekalan kitab/mushaf sebagai wadah Al-Qur’an dalam bentuk tulisan. Biarlah kita jawab pertanyaan ini dalam hati masing-masing dengan sejujurnya agar kita mengetahui masih adakah kekurangan dalam diri kita masing-masing.
Akhirul kalam, kepada RKH terima kasih peringatannya untuk menguasai Al-Qur’an terlebih dahulu sebelum mencermati suatu hadith (penyampaian Sunnah) yang pernah diutarakan dalam artikelnya yang lain dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dengan komentar ini. Assalamualaykum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
Muhammad telah dinubuatkan dalam kitab suci agama Hindu, bukan berarti bahwa kemudian Muhammad merupakan nabinya orang Hindu. Barangkali untuk menambah wawasan bisa dibaca buku Maulana Abdul Haque Vidyarthi dengan judul MOHAMMAD IN WORLD SCRPTURES untuk edisi Pakistan pertama (Oktober 1940 hanya 247 halaman, tapi untuk edisi keduanya mencapai 1.500 halaman). Pada edisi pertama, tentang dinubuatkannya Muhammad dalam Kitab Purana dan Veda dapat dibaca pada halaman 55 – 130. Saudara-saudaraku bisa mendownload di:http://www.aaiil.org/text/books/others/abdulhaqvidyarthi/miws/muhammadworldscriptures.shtml
Bagai saudara-saudaraku umat Hindu, ini merupakan kajian, yang kebenarannya adalah relatif. Selain itu bahwa hanya Tuhan yang Esa lah yang menentukan seseorang menjadi Muslim, Kristen, Yahudi, Hindu dan Budha. jadi jangan khawatir dengan tulisan, kajian atau semacamnya. kalau Tuhan yang Maha Esa tidak mentakdirkan berubah agamanya, biara diapain juga, ya tetap saja tidak berubah.
Silakan dibaca bukunya, sehingga dapat menambah wawasan teman-teman dan dapat meningkatkan tolerasi kehidupan beragama.
Ini web yang lengkapnya untuk buku MOHAMMAD IN WORLD SCRIPTURES:
http://www.aaiil.org/text/books/others/abdulhaqvidyarthi/miws/muhammadworldscriptures.shtml
ya itu betul. simpan baik kitab2 hindu itu jangan sampai yahudi rubah seperti taurat dan ijil.
Om swastyastu,
Maaf saya ikut nimbrung. Saya orang Hindu dan sangat mengapresiasi segala pendapat, tafsir dan argumen tentang disebutkannya Islam dalam Hindu.
Saya ingin sedikit menggugah pendapat anda semua, kalau seandainya tafsir itu benar adanya, maka kita harus bisa analogikan kedalam ilmu HIMPUNAN bahwa Islam adalah SUBSET dari Hindu. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa Islam adalah bagian dari Hindu. Dengan demikian Islam bukanlah sebuah agama tetapi merupakan sekte dalam Hindu.
Selain itu, agama Hindu ada di dunia ini, ribuan bahkan mungkin jutaan tahun yang lalu. Tidak ada yang secara pasti dapat memberikan angka yang jelas tentang keberadaan Sanathana Dharma (Kebenaran Abadi). Oleh karena itu, Hindu adalah Ibu dari semua “agama” yang ada sekarang.
Tidak cuman Islam, bahkan Kristen dan Katolik pun harus yakin bahwa Yesus pernah belajar Weda di Gunung Himalaya pada masa mudanya. Silahkan anda cari bukti-bukti sendiri tentang itu. Search di Google dan anda akan temukan.
Budha, sudah jelas…..bagian dari Hindu. Hindu merupakan agama dunia dan universal, tidak merampas budaya dimana mereka berkembang. Fleksibel dan menyesuaikan dengan geografis, kultur, tradisi dan keberagaman. Tidak ada doktrin untuk MENYAMAKAN karena kita memang diciptakan berbeda oleh TUHAN yang satu……
Tidaklah benar kalau para profesor itu untuk mengajak orang Hindu untuk masuk Islam, justru merekalah yang harus kembali masuk Hindu dan merujuk pada ajaran Induk mereka (Weda).
Perlu saya tegaskan bahwa Weda bukanlah pegangan satu kitab saja, tapi banyak. Selain Catur Weda kita juga mengenah adanya Weda kelima (Pancama Weda). Weda berasal dari kata Vid yang artinya Pengetahuan atau Akar dari segala yang ada.
Mudah-mudahan bisa dijadikan bahan renungan bagi kita semua…
Dan terakhir ajaran Hindu adalah ajaran KEDAMAIAN SEJATI. AHIMSA (Tidak Membunuh), TAT TWAM ASI (Persamaan – Kamu adalah Aku), RWA BHINEDA (Percaya akan Dualisme Perbedaan), dsb.
Om Shantih Shantih Shanti Om (Damai di hati, damai di dunia dan damai selalu atas anugerah Tuhan)
Sudewa
Saudara bagus, terimakasih kerana argumen yang berhemah. Bagi pandangan saya semua agama besar didunia ini berasal dari satu sumber. Tentu sekali saudara berkata agama hindu yang lebih benar kerana ia berusia ribuan tahun. Agama Yahudi, Nasrani, Budha, Majusi dan Islam adalah terkemudian dari Hindu. Allah itulah tuhan satu2nya yang kita sembah bukan yang lain cuma namanya berbeza sesuai dengan masyarakat dan gulungan yang menerima wahyuNya. Tidak salah jika anda katakan semua agama berasal dari Hindu sekiranya ia dikaitkan dengan sumber asal. Tentu sahaja ada pesuruhNYa satau utusanNya seumpama nabi dan rasul yang diceritugas menyebarkan ajaran ketuhanan. Membuang agama kuno menyembah pokok, batu gunung dsb.
Saya amat yakin agama hindu itu asalnya dari agama Nabi Ibrahim… brahma…. atau apa disebut dalam sastera budaya hindu. Nabi Ibrahim adalah bapa kepada agama moden Yahudi oleh Nabi Musa, Nasrani oleh Nabi Isa (jesus) dan Islam oleh Nabi Muhammad. Jelas disini bahawa setiap ratus tahun akan ada seorang pesuruh baru di tugaskan memperbetulkan akidah, amalan atau ajaran yang terkeluar dari keasliannya. Manusia makin jauh dari sumber cahaya tauhid kerana taksub dengan pangkat dan harta. Muhammad itu disebut sebagai yang terakhir dan panduan darinya amat sesuai untuk masyarakat akhir zaman.
Nabi Ibtrahim juga adalah disebut di dalam Islam sebagai bapa kepada Nabi2… jelas semua agama besar akan menjurus kepada apa yang disampaikan oleh nabi Ibrahim. Seorang bapa yang penuh dengan kasih sayang. Anak cucunya yang menjadi rasul terkemudian.
Cara beribadat tentu sahaja berbeza dan apa yang Nabi Muhammad ajarkan itu adalah yang terlengkap dan penuh dengan hikmah. Pelajarilah hikmah2 tersebut dan bandingkan dengan amalan agama saudara. Jangan lihat amalan luarah, zahir sahaja… perhati tujuan, matlamat dan sebagainya. Tentu saudara akan dapat jawapannya.
Tak perlu saudara kuatir samaada ajaran hindu itu benar atau salah, jika saudara ingin kebenaran minta sahaja kepada tuhan nescaya ia akan kabulkan.
saya salut dengan cara berdiskusi di blog ini, tidak seperti di blog sebelah yang penuh nada cacian dan intimidasi.
memang untuk mencari kebenaran kita harus berfikir dengan kepala dan hati yang dingin.
semua agama yang ada di dunia ini memang di inginkan adanya oleh ALLAH SWT tetapi tidak semuanya berasal ‘dari’ ALLAH.
Banyak sekali agama dan kepercayaan yang datang dari hasutan iblis dan keturunannya untuk menghancurkan umat manusia.
Fenomena ini tentu saja untuk menguji para hamba ALLAH mulai nabi Adam alaihis Salam sampai hari kiamat kelak.
Siapa yang dapat mempertahankan akidah nya di antara serbuan ‘agama’ yang salah dan serbuan orang-orang yang anti agama.
Satu hal lagi yang ingin saya sampaiakn adalah tentang ordo iluminati yang merupakan perkembangan dari gerakan anti-christ dan selanjutnya berkembang menjadi gerakan anti agama (semua agama) gerakan ini di bekingi oleh zionis yahudi dan mengahalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya yaitu terbentuknya manusia yang bebas dari segala aturan, bebas menurutkan nafsunya, bebas dari agama, bebas dari TUHAN.
mungkin tidak ada kaitannya denan pembahasan di postingan ini tapi saya ingin mengingatkan bahwa ada bahaya yang lebih besar mengintai kita umat beragama. silah kan googling untuk mencari referensi lebih jauh.
Salam
Wallahur a’lam…Maha Benar Allah dengan segala Firmannya,
Seseorang tidak akan dikatakan muslim/Islam sebelum mengucapkan dua kalimat syahadat, adapun mengenai tanggapan seorang hindu dikatakan muslim atau bukan, menurut saya kita berpacu pada dua kalimat syahadat tersebut.
Seperti hal nya orang – orang yang mengimani Rosulullah pada zaman nya namun tak sempat berikrar bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad itu Utusan Allah, maka orang-orang tersebut bukanlah Islam/Muslim. kita ingat saja paman Nabi sendiri yaitu Abdul mutholib.
Mas…saya ingin menyampaikan pesan dan ingin dititipkan diblog yang berkah ini.
Saya sangat sedih melihat perbedaan yang ada pada Islam, perbedaan aliran, perbedaan keadaan, perbedaan suku, budaya, pokoknya segala perbedaan yang ada pada Islam membuat kita sebagai umat Islam terpecah belah, padahal kita masih bersaudara seIman dan seAgama.
” Umat Muslim dimanapun berada….Musuh-musuh kita semakin gencar-gencarnya memporakporandakan persatuan kita. Bersatulah Umat Isalam bersatulah kaum muslimin.
Mas…ini Blog yang berkah.
Semoga forum ini di Ridhoi Allah…
Islam adalah Agama yang sempurna,
Bisa ditest kok dan kitab ini terjaga
Nabi dan rasul memang banyak dan yang perlu diketahui cuma 25 lebihnya hanya Allah yang lebih tahu.
dan sungguh aneka ragam ini akan berlangsung sampai orang Islam musnah dan tiada yang mengajarkan pada mereka
dan juga mereka termasuk pengikut yang 60% untuk bani laknatullah maka mereka hidup sampai akhir jaman
Semua umat mengklaim yang benar maka carilah kebenaran itu jika tidak sanggup maka berlombalah berbuat kebaikan dan setiap umat memiliki sumurnya masing-masing
Maka sungguh ini buktinya diciptakannya berbangsa-bangsa untuk saling mengenal.
Hanya Allah SWT yang bisa memberikan hidayah kepada mereka, dan cukuplah kami hanya memperkenalkan Agama Islam, Amin
Yth, Saudara-Saudaraku.
Benar adalah benarku sendiri dan salah adalah salahku sendiri, bukan benar dan salahnya makhluk lain.
Semoga seluruh makhluk berbahagia, mencapai pencerahan dan kebenaran sempurna.
Terima kasih
Salam Mas rkh,
Mas rkh berpendapat bahwa Tuhan Hindu sama dengan Tuhan Islam itu sah2 saja. Tapi perlu anda menyadari bahwa Agama Hindu dan Agama Islam berbeda dari segi ajarannya. Contohnya dari cara sembahyang dan menyembah tuhan saja sudah berbeda. Anda boleh mengatakan bahwa nabi muhamad itu “mungkin” awatara umat hindu, tapi itu kan anda hanya mengutip tulisan orang yang notabene pakar beragama Islam (walaupun dulunya Prof. Pundit Vaid Parkash beragama Hindu)
– Dr. Zakir Naik –> Pakar perbandingan agama internasional asal India yg beragama Islam
– Prof. Pundit Vaid Parkash –> Prof. bahasa dari Alahabad University India dan seorang Brahman Hindu (seorang pendeta Hindu berkasta Brahmana) yg kemudian masuk Islam.
Sehingga informasi ini anda tampilkan dari sepihak saja. Jadi mohon, sebelum anda memposting pendapat ini atau sejenis ini dicari referensi yang melibatkan kedua agama yang bisa dipertanggungjawabkan di Indonesia, sebelum ada penilaian yang berbeda terhadap blog anda.
Mohon maaf jika ada pendapat saya yang salah
yang saya tau, di dalam mekkah itu ada patung Dewa Siwa menurut rumor, so apa bukan islam yang lahir dari agama hindu ya?
menurut saya semua agama sama saja.. yang penting cinta damai saja….
Disclaimer
ini keyakinan setiap orang,jadi tdk usah diributkan,silahkan pelajari keyakinan anda masing masing asal tidak merugikan dan menyakiti orang lain.,Bagi saya apapun itu ,siapapaun itu,bagaimanapun itu,bila dia mengajarkan kedamaian dgn cinta,menjaga diri sendiri supaya tetap sehat dan bahagia tanpa membuat orang lain tidak bahagia,memahami perbedaan dgn tulus…itulah kebenaran sejati yg saya yakini
moga allah panjangkan umur kamu
murahkan rezki kamu
bukakakan dada kamu dalam mempelajari ilmu allah
terangkan hati kamu
insyaallah..
terima kasih atas ilmu ini
moga ada yg lain lagi
Coba Mas RKH jelaskan pake logika waktu Muhammad Isra Mir’aj dan membelah bulan. Menurut saya dalam beragama, apakah kita tidak percaya aja dulu dengan kejadian-kejadian dalam kitab suci seperti mujijat baru kemudian menggunakan logika kita, atau memang semuanya benar2 bisa dipecahkan pake logika.
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar
Lima dasar keyakinan (agama) Hindu / PANCA SRADHA) :
1. Percaya dengan adanya Tuhan (Ekam sat viprah bahuda
vadanti = Satu Tuhan, orang bijaksana menyebutNya
dengan banyak nama).
2. Percaya dengan adanya Atman / Roh.
3. Percaya dengan adanya Karma phala.
4. Percaya dengan adanya Reinkarnasi / Numitis kembali.
5. Percaya dengan adanya Moksah / Phunarbhawa.
Pikirkan lebih dalam, apakah semua isi diskusi di atas ikut format Panca Sradha tadi? Ini lah dasar keyakinan sebagai penganut Hindu. Kalau tidak sesuai dengan Panca Sradha ini ya bukan Hindu. Titik. Gitu aja kok repot…..
(BTW, saya sangat nyaman dengan Hindu sebagai keyakinan saya….)
hoax
Salam untuk semua yang pernah melihat blog ini… terutama buat mas RKH. Saya butuh 2 – 3 hari untuk membaca dan memahami komentar yang ada di blog ini, Alhamdulillah dengan seijinNya pengetahuan saya bertambah dan jujur saja pandangan mas RKH hampir (mungkin)mirip dengan pandangan saya. Bahkan mungkin orang salah mengerti dengan menilai bombastis,tukang propaganda atau narsis. Pandangan saya pribadi dalam merespon salah satu ayat AlQuran yang menyebutkan agama yang diterima Allah (Tuhan Yang Maha Esa) adalah Islam (selamat/berserah diri) di luar itu tertolak. Pandangan ini sering dilecehkan oleh umat lain dengan mengatakan ini justifikasi Islam atau pembenaran Islam saja. Padahal jika dipahami dengan hati yang jernih dan pikiran sehat hal diatas tidak bertentangan dengan banyaknya agama (boleh dibaca pluralisme) yang ada di dunia dengan ke Maha Esaan Tuhan dengan penciptaanNya. Sah-sah saja di seluruh dunia dengan kondisi alam dan bahasa yang berbeda manusia berusaha mengenal Tuhannya dengan segala keMahaanNya. Nah disini garis bawahnya selama mereka meyakini KeEsaan Tuhan (silahkan memberi nama Tuhan dengan keyakinan anda masing-masing) dan tentunya beserta syariat yang diyakini maka yakinlah bahwa anda semua sedang berserah diri PadaNya dan memujaNya. Disinilah saya pribadi melihat keUniversalan Islam (berserah diri/selamat) jadi terserah anda mau lewat jalan yang mana pasti akan sampai kepadaNya(dengan syarat tidak menduakannya). Mohon maaf inilah pendapat pribadi saya dilihat dari sudut Islam (universal) bukan dari segi Islam(syariat) jadi bukan narsis lho jika saya menganggap semua agama yang ada di dunia ini pada dasarnya Islam jika syarat utamanya terpenuhi (Esa, Selamat,Berserah Diri). Sekali lagi mohon maaf untuk yang berkeyakinan lain ini sama sekali bukan propaganda, hanya sebatas pengetahuan saya pribadi. Sekali lagi terimakasih untuk mas RKH atas blog yang bagus ini, mudah-mudahan Allah memberikan Berkah dan Kasih SayangNya untuk kita semua…. Amin.
untuk logik udah mengerti weda blom….?untuk mas rhk kok lama bgt ngk ngeblog lagi….?
narsist banget…itulah di kebanyakan situs saudara kita ini selalu mencari kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan yang sungguh luar biasa… broo.. biarlah tetangga sebelah yang memuji anda..bukankah pujian itu berasal dari orang lain..so saudara kita dari hindu…anggap aja dongeng omong kosong dari langit …ya nggak
jgn terpusat ama arti kata terpuji dan jangan suka nyambungin arti bahasa sanksekerta dengan bahasa anda seenaknya,,,
soalnya maknanya ga ky gt tuh,, rancu bgt….
test
Agama adalah bukan identitas beku yang harus kita bawa sampai mati.maka itu berarti tidak tertutup untuk mempelajari kepercayaan yang lain. Kita tidak bisa menghakimi kepercayaan orang lain dengan pembanding kepercayaan yang kita anut.Spiritualitas itu tidak ada boundaries di dalamnya, dia berkembang sepanjang jaman tidak memakai batas-batas penyekat.
Kekhawatiran kita terhadap perbedaan, rasa takut terhadap perbedaan itulah yang menimbulkan kecurigaan
Agama yang kita anut seharusnya menjadi Agama Cinta. kebaikan, cinta kasih, belas kasih, rasa toleransi, rasa persaudaraan, yang seharusnya ditonjolkan. itulah sebenarnya hakikat dari agama.
asss…..
dari kemarin aku baca blog ini,alangkah giatnya anda membalas pesan komentator lain dengan baik dan berusaha
ingin membela AGAMA KITA “ISLAM”
dengan tanpa membanding-bandingkannya
sallut !!
terimakasih
wass…..
Kalaupun yang dikatakan itu benar maka bukankah seharusnya Agama Isalam yang disebut Agama Hindu karena sesuai dengan pengetahuan saya Agama Hindu sesuai dengan bukti – bukti sejarah yang ada di Daerah India telah turun lebih dari 3000 tahun SM dan merupakan Agama tertua di dunia, Agama Hindu diturunkan oleh Tuhan kepada Para Maha Rsi di Lembah Sungai Shindu. Jadi banggalah wahai Umat Hindu ternyata Agama yang menyebut dirinya salah satu Agama terbesar di dunia dan selalu mengatakan Agama Hindu menyembah berhala merupakan bagian dari Agama Hindu juga..
Kalaupun yang dikatakan itu benar maka bukankah seharusnya Agama Islam yang disebut Agama Hindu karena sesuai dengan pengetahuan saya Agama Hindu sesuai dengan bukti – bukti sejarah yang ada di Daerah India telah turun lebih dari 3000 tahun SM dan merupakan Agama tertua di dunia, Agama Hindu diturunkan oleh Tuhan kepada Para Maha Rsi di Lembah Sungai Shindu. Jadi banggalah wahai Umat Hindu ternyata Agama yang menyebut dirinya salah satu Agama terbesar di dunia dan selalu mengatakan Agama Hindu menyembah berhala merupakan bagian dari Agama Hindu juga..
mo nanya klo perkembangan antra hindu dan islam itu duluan mana,,saya berpendapat bahwa kitab hindu merupakan saduran dari al quran yang di sesuaikan
Kalau Menurut Saya,,, semua agama sebenarnya baik. Hanya mereka yang bergelung dengan agamanya dan berpikiran sempitlah yang akan merusak ajaran agama itu. Bukankan agama mengajarkan cinta kasih, keselarasan hidup, kedamaian? Bukan keunggulan golongan.
*koreksi saya bila ada agama yang mengajarkan seperti itu di ajarannya
Mengenai nabi Muhammad adalah nabi Hindu patut ditelisik lagi. Lihat peradaban yang ada. Mana yang lebih dahulu muncul. Di sini, Saya bukan menempatkan Hindu sebagai yang terbaik bagi semua ciptaan tuhan karena memang sejauh saya mempelajari Hindu dan meyakinin kebenaran yang ada, Hindu tidak pernah memiliki ajaran dan mengajarkan pemeluknya untuk memuja Hindu sebagai yang utama. Ibarat Tuhan/ Pencipta Itu adalah samudra, Hindu adalah salah satu sungai dari banyak sungai yang akan bermuara di sana.
lanjut lagi, memang benar melihat bukti2 yang dimunculkan (dan memang tersirat di teks2 Hindu), akan datang ksatria dengan kuda putih yg akan memberatas kejahatan dan ini adalah ramalan ke 10 dimana kesembilan ramalah lainnya telah terlaksana sebelumnya. Jadi tidak salah jika anda berulasan seperti diatas namun yang perlu saya koreksi adalah judul yang menjugde muhammad sebagai nabi Hindu. Karena berdasar pada analisis anda ttg kesatria berpedang dan berkuda putih yg ada dlm Hindu itu merupakan ramalan ke 10 ketika 9 ramalan lainnya sudah terpenuhi sebelumnya. Mungkin yang saya garis bawahi adalah dilema kata adalah
pendapat anda tidak salah karena jika anda mendalami Hindu (bukan berarti anda harus menjadi Hindu) bahwa sesungguhnya Hindu membuka lebar pendapat2 seperti ini, tidak membunuh pendapat ini justru akan terus didiskusikan bukan untuk mencari siapa yang paling benar tapi dalam mencari kebenaran dalam hidup seluruh umat manusia itu sesungguhnya apa.
thx
Nabi Muhammad adalah nabi Hindu, jelas BUKAN
Muhammad dinubuatkan dalam kitab Veda wahyu….MUNGKIN YA
Agama di India ( kata Hindu..baru beberapa ratus tahun lalu dipakai oleh Inggris )……adalah agama tauhid yang telah disimpangkan beribu tahun oleh keturunan Yahudi Samiri (lihat symbol2nya .semuanya sesuai )……………………………menjadi PANTEISME – PAGANISME
Demikian juga jelas dalam Bibel, Torah…..Muhammad telah dinubuatkan………..Masalahnya adalah karena hawa-nafsu manusialah semuanya telah disimpangkan….menjadi sekarang ini..Torah plus ayat setan Talmud oleh Yahudi dan juga Bibel….oleh para penganut dan Jahudi…..yang kesemuanya menjadi mengingkari…tauhid.
Tidak perlu terlalu ngoyo…………………..untuk meyakinkan mereka, itu sudah sunnatullah…toh beratus nabi..telah diutus, namun tetap saja karena hawa nafsunya tidak mau mengakui kebenaran walaupun yakin hati kecilnya dalam kebimbangan………….siapakah yang sesungguhnya layak untuk disembah…yakni Tuhan yang Esa….ALLAH Swt.
Yang penting, marilah kita saling hormat menghormati.
Bagiku agama-ku, bagimu agama-mu
Qul Allahu Ahad, Allah Akbar
Manakan mahu dibolehsamakan Agama Islam dengan Hindu. Terlalu banyak percanggahan. Islam tidak menyembah patung malah haram menyembah sesuatu selain ALLAH tetapi Hindu menyembah beberapa dewa. Inikan namanya percanggahan primer. Itu yang paling penting. Pada zaman Rasulallah S.A.W. tidak ada dikatakan agama Hindu ini, masakan pula dikaitkan Nabi yang menjadi ikutan ini dengan agama Hindu.
Agama Non- muslim menyembah banyak nama Dewa hanya sebagi perwakilan dari fungsi Tuhan yang berbagai macam…kita samakan dengan pemerintahan,,,banyak tugas yang dibebankan pada masing2 bidang,, tentunya dengan nama yang berbeda…coba saja bayangkan dari bagian2 itu jika namanya sama…kan gak seru….Sesungguhnya Tuhan hanya 11,,, hanya namanya yang berbagai macam….bisakah seorang fanatisme menerima hal seperti ini?……..
Hanya kata2 dan tak ada isinya bro…
benarla kata2 dr zakir.. beliau adalah seorang ulama yang terkenal dengan pendepatan..semoga orang kafir ambil ini sebagai iktibar..
Salam sejahtera.
Saudara rkh, ….tajuk perbincangan yang saudara bangunkan memang menarik dan membuka pemikiran dan emosi terutama penganut Islam dan Hindu yang selama ini tidak pernah memikirkannya.
Pendapat saya ugama manapun pada asalnya adalah untuk kedamaian dan mentauhidkan Maha Pencipta tetapi disebabkan masa yang panjang intisarinya (tauhid) semakin kabur dan luntur terutama untuk menerangkan nilai kefahaman terhadap peristiwa2 baharu (semasa). Hasilnya maka timbullah pelbagai fatwa dan kefahaman untuk menjelaskannya berpandu kepada kitab suci. Ini juga telah berlaku kepada Islam.
Fatwa2 baru kadangkala tidak seiring dengan makna sebenar yang ada pada alQuran dan hadis. Menyebabkan kucar kacir dan ada pihak yang mengambil keputusan membuat hukuman dan bertindak seolah2 suruhan agama. Umpamanya peristiwa pengeboman dan sikap membenci sesama manusia.
Apa lagi perkara yang melibatkan hal2 yang ghaib tentu sekali memberikan kepayahan para ulama dan cerdik pandai dalam memngupasnya kerana ia tidak dapat dibuktikan dengan kenyataan lahiriah. Timbulha beberapa pendapat yang songsang dan bertentangan hal sebenar. Apa lagi ia diucapkan oleh sesaorang yang berpengaruh, tentu sahaja diterima pakai oleh pengikut2nya.
Saya suka ambil contoh tentang TASAUF, iaitu ilmu membersih dan mensucikan diri insan untuk mendekati tuhannya Allah SWT. Saya dapati ada ulama yang menfatwakan Tasauf ini amalam bid’ah dan sesat. Padahal itulah yang diamalkan oleh para rasul, nabi dan wali Allah. Puncanya ulama berkenaan tidak mendalami ilmu tersebut dan tidak mengerti apa yang diperolehi oleh pengamalnya. Jauh sekali untuk menerangkannya kepada umum.
Disinilah wujudnya percanggahan dan salah anggapan penganut sesuatu agama. Tidak mustahil dengan apa yang terjadi kepada agama Hindu dan Budha yang mana pengasanya (saya kira mereka seorang nabi) mengajarkan ilmu tauhid dan para pengikutnya awalnya sahaja yang dapat mencapai darjat ketauhidan mutlak dan selebihnya hanya mengamalkan sariat sahaja. Sariat inilah yang berubah dari zaman ke zaman sehinggakan ia tidak suci lagi. Kefahaman jenerasi terkemudian sudah tidak menepati ajaran asal. Jika mereka memahami ajaran asal tidak ragu2 lagi mereka akan menerima Islam dengan hati terbuka.
Berlainan dengan agama Yahudi dan Kristian, sememangnya kejahatan tangan manusia yang mengubah isi kandungan kitab asal yang diturunkan. Sikap tamak haloba dan sombong para rabai yahudi itulah yang menyebabkan penganut yahudi dan nasrani tersesat. Kerana itulah ia dimaktubkan didalam alQuran sebagai pengajaran.
Berbalik kepada Islam, saya berpendapat sebahagian besar penganut Islam sendiri sudah tidak mengerti serta tidak menikmati kemanisan “tauhid” dan hanya beramal mengikut sariat sahaja. Kefahaman sariat juga sudah semakin luntur dan akhirnya hanya tinggal namanya sahaja sebagai penganut Islam. Mereka inilah yang membuat kacau dan bertindak liar menyebabkan Islam dipandang sebagai bukan agama suci. Saya amat kesali dengan apa yang terjadi.
Mereka bertengkar dan memaki hamun penganut agama lain tanpa rasa bersalah dan melakukan amalan seumpama “bermain judi” dengan harapan dapat masuk surga Allah SWT. Padahal untuk mencapai surga Allah itu bukan hanya dengan mengharap, sebaliknya berusaha bersungguh2 mensucikan jiwa dan hati. Ikhlas dan jujur kepada diri sendiri sekurang2nya baharu dapat mencapai aroma tauhid.
Perancangan jahat melalui gerakan2 dan asutan yahudi zionist sebenarnya menjadikan kita semakin lemah dalam agama. Illuminis dan jesuit sentiasa berusaha menggagalkan semua manusia kembali mencapai “tauhid” tidak kira dari mana2 anutan agama, sudah tentulah penganut Islam terutamanya.
Pengajian tasauf wajar dikembalikan jika kita tidak mahu melihat penganut Islam melakukan kesalahan yang sepatutnya mereka jauhi. Dari sini kita akan dapat menikmati nikmat tauhid dan merasai benar2 kasih sayang Allah SWT.
Wassalam
Para rabai yahudi yang alim tahu Muhammad itu benar.
Para sami Hindu peringkat tinggi yang alim tahu Islam itu benar
Para padri kristian yang tinggi (pope dsb) tahu Muhammad itu rasul
Para pendita budha yang mukhlis tahu alQuran itu benar.
Para penganut bawahan sahaja tidak tahu kerana dirahsiakan. Hanya kerana pangkat dan kedudukan mereka terjejas. Biasanya mereka akan mengucap dua kalimah sebelum mati….. sila siasat kebenaran ini.
Aku tidak setujulah.Kitab mana pulak yang di jadikan sebagai kitab rujukan orang2 hindhu nih, Zabur? Taurat?Injil? Quran?
BUkan ker zabur untuk Daud, Taurat untuk Musa, Injil untuk Isa dan Quran untuk Muhammad. Jadi dimana pulak kitab weda, Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll jika hendak di tamsilkan kepada mana mana kitab yang 4 itu?
Saya pernah membaca dari blog orang hindu bahwa Nabi Muhammad SAW memang tertulis dalam kitab agama Hindu. Berikut ini adalah linknya :
http://ngarayana.web.ugm.ac.id/?file_id=11
Dalam artikel di link tsb JELAS TERTULIS nama Muhammad tercantum dalam Weda.
Berikut saya kutip dari linknya tsb :
“Seperti kita ketahui, Nabi Muhammad dianggap sebagai rasul atau nabi terakhir dalam Islam. Namun, tahukah Anda bahwa nama dan missi kemunculan Beliau telah diramalkan dalam kitab Atharva Weda , Kanda 20, Sukta 127, Mantra 1 – 3. Dalam kitab Bhavishya Purana, Parva 3, Kandha 3, Adhya 3, Sloka 5 Nabi
Muhammad diramalkan dalam ayat sebagai berikut :
etan mitrantare mleccha
acaryena samanvitah
Mahamad iti Khyatah
siyyagrasva samanvitah
Artinya : “An illeterate teacher will come along, Mohhamed by name, and he will give religion to his fifth-class companion” (Steven Rosen, 1996)
Terjemahan bebasnya : Seorang guru (acarya) yang buta huruf akan datang, namanya Mohammad. Beliau akan mengajarkan agama pada kaum pemuja berhala (mleccha)”
Saya begitu terkejut setelah membaca artikel tsb krn ternyata jelas sekali TERTULIS NAMA MUHAMMAD dalam kitab suci agama Hindu. Bahkan juga dijelaskan sama seperti tercantum dalam Al-Qur’an yaitu nabi yang ummi (buta huruf) dan berada ditengah2 para penyembah berhala.
Walaupun demikian, dalam artikel tsb tidak mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah Kalki avatar karena Kalki Avatar menurut Hindu muncul pada akhir2 zaman Kali Yuga (mendekati kiamat versi Hindu) yang menurut Weda masih sekitar 4 ratus ribuan tahun lagi. Namun yang JELAS NAMA MUHAMMAD TERCANTUM DALAM KITAB SUCI AGAMA HINDU.
Adanya bukti bahwa nama Muhammad SAW tercantum adalah kitab suci agama Hindu bisa jadi menunjukkan bahwa agama Hindu pada mulanya adalah agama Tauhid yang dibawa oleh salah satu Nabi Allah SWT namun kemudian mengalami perubahan2/penyimpangan2 sebagaimana yang dialami oleh agama Yahudi dan Kristen
Islam adalah agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya, dan AL-Qur’an adalah kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, ALLah adalah Tuhan dari semua tuhan yang ada, Raja-Nya para raja, Pencipta-Nya para pencipta.mari kita sama-sama renungkan tentang persamaan kita sebagai umat manusia, dan janganlah mempermasalahkan perbedaan yg tidak akan ada habisnya.
Ass. wrwn. minta ijin kopy paste artikel yach… kajian yg smoga menambah wawasan dan kebijaksanaan…
wah saya gak yakin kalau agama hindu itu sama dengan Islam, tentunya jauh beda, pokoknya Islam tetap is the best, kitab sucinya memuat segala hal ihwal tingkahlaku ummatnya, pkoknya Islam itu kaaffah deh. jangan donk samakan Islam dengan yang lainnya.
saya salut n kagum dengan mas rkh …
tulisanya berbobot .. dan berani mengambil judul2 yang berkecendrungan dengan SARA yang sangat sensitif …
masukan dr saya bagi mas rkh .. ,mas tidak akan mungkin bsa memahami dengan benar sebenar2nya agama tertentu seperti apa , kecuali mas sendiri mencoba untuk menganut agama tersebut ..
sama seperti mas mencoba memahami hindu, dan org lain memahami islam …
menurut entah siapa nabinya siapa ..
yang penting Tuhan nya satu … dan kita hanya menyembah kepadaNya …
dan saya rasa nabi muhamad pasti setuju itu … 🙂
saya dukung tulisan2 mas untuk membuka wawasan, saling memahami dan menghormati ,.. peace
islam agamaku
oooo… klau mcm nie. sudah trbuktilah knapa masyarakat melayu dahulu memerluk agama islam beramai2x. apa yang saya tau, sbelum kdatagn islam org mlayu beragama hindu. makna sdh trungkp lah pencarian sy ttg mlayu.. thank.
minta jin juga copy share yah…. jazakumullah…
W suka bacaan blog ini, apalagi komentarnya yang sangat dewasa menghargai perbedaan.
Kita boleh berdebat tapi jangan mencaci,
Kiamat yang akan menentukan siapa yang salah dan benar..
Ada yg menganggap Dewa-Dewi merupakan Tuhan
tersendiri, namun umat Hindu memandangnya sebagai cara pemujaan yang
salah. Tuhan YME
bersabda:
ye ‘py anya-devatā-bhaktā yajante śraddhayānvitāḥte ‘pi mām eva kaunteya yajanty avidhi-pūrvakam
…(Bhagavad Gītā, IX.23)
yg artinya : Orang-orang yang menyembah Dewa-Dewa dengan penuh keyakinannya sesungguhnya hanya menyembah-Ku, tetapi mereka melakukannya dgn cara yang keliru.
saya salut dgn rkh. berdebat tp tidak pernah merasa dirinya paling benar (yg paling benar hanya TYME) ato memaksakan kehendak.
saya bsa ambil segi positif nya,.Bhineka tunggal ya caity dharma, bagaimana kita selalu tolerir antara sesama ciptaannya, bagaimana kita bersatu antara sesama manusia,..cinta damai,.waaahhhh awigenamastu sangat indah,..Narayan narayan narayan,..astungkara.,..
perlu di ketahui ilmu pengetahuan diciptakan putih, bersih, suci,..tapi hanya peribadi manusia itu sendiri yg bsa merubah ilmu itu menjadi hitam, buruk,batil,…begitu juga dgn agama,..hanya peribadi dari pemeluk agama itu sendiri yg berbuat hina sehingga agama yg mendompleng dirinya ikut terkait,….
damai di hati, damai di bumi, damai damai dan damai selalu,..OM CANTIH CANTIH CANTIH OM
by jabon
wah wah wah … judulnya sangat mengagetkan aku …
terimakasih dan smoga berkah selalu. numpang nancap tanda di sini yak ^^
Subhanallah..
Alhamdulillah saya bertemu dengan blog mas RKH ini.
Ada banyak pelajaran yg saya bisa ambil untuk bahan diskusi dengan keluarga besar saya di Bali.
Jazakallah khair..
kok brenti di bulan februari ? gmn kelanjutannya ?….menarik..
menarik lagi penyebutan Muhammad yg secara literal sgt mirip (yaitu Mahammad) di kitab Veda….sayang kelanjutannya gak disebut lebih lanjut….
ditunggu kelanjutannya….
billahi taufik wal hidayah
aku setuju dengan artikel di atas buat tmabh pengthuan skaligus meningkatkan keimanan dtunggu artikel2 terbaru nya.
TUHAN itu satu
TUHAN bagi semua manusia
TUHAN bagi semua bangsa
TUHAN bagi semua suku dan ras
TUHAN bagi semua agama
semoga dengan adanya blog mas ini, semakin bertambah umat islam ya.. amiiinn… semoga Allah merahmati mas
Halo mas Taroom,
Amin.. Amin..
Thx yach.. 🙂
Bukan tambah banyak ummat islamnya yang penting. Ini juga memperingatkan bahwa Orang Islam harus benar-benar mempelajari Al Quran, dan meninggalkan ISLAM nenek moyang. Oia, Islam itu bukan agama, tapi ISLAM adalah DIEN. Semoga anda bisa melihat perbedaannya.
hanya sedikit menanggapi yg mementahkan judul tulisan ini. Ingat judulnya ada tanda tanya (?) jd mnrut sya ga ga mngindikasikan bahwa blog ini sengaja menyama2kn tanpa dasar yg kuat…menurut saya blog ini bersifat untuk mengajak kita berfikir secara ilmiah…
Pendapat anda baik sekali hmm.. mbak nuzul (smg sy gak salah sebut..)
Thx yach dukungannya.. 🙂
cm pengen komen
artikelnya sangat berarti buat aq.
tq..
Alhamdulillah..
Terima kasih 🙂
Ijin kopas bwat sharing gan
Silakan mas abenxsagara..
Ini memang buat dibagi-bagi kok.. 🙂
Terima kasih bantuannya buat membagi-bagikan lagi..
Mencerdaskan, tapi bagi orang yg Skeptis dan Picik susah menerimanya
pak artikelnya sangat menarik…izin share ya pak…salam dami
Silahkan mas..
Terima kasih untuk kesediaannya membagikan topik ini ke lebih banyak orang. 🙂
Wuihhhh… keren… baru kali ini nemuin diskusi agama tanpa caci maki.
Salam Kenal Mas RKH…… blog anda saya bookmark biar saya bisa menambah pengetahuan..
Salam, Lone Wolf
Silakan mas Lone Wolf.. 🙂
Salam kenal juga.
Terima kasih.
Mas, ada yang bilang kalo:
konsep Ketuhanan Hindu dan Islam/Kristen/Yahudi berbeda, Hindu memiliki 3 Konsep Ketuhan , yaitu Tuhan yang satu, Tuhan dalam banyak wujud, dan tuhan yang satu digabung dengan Tuhan yg banyak wujud, yg mengatakan sama hanyalah kita untuk Toleransi, pertanyaannya apakah mereka pernah mengakui Tuhannya Hindu ? dan pada konsep tersebut mereka tidak mengajarkan itu ! Makanya Hindu adalah agama yg lebih toleran dari mereka. mengenai awatara, bukanlah persepsi tapi memang itulah yg tersurat dalam weda terutama di bagawad gita. Sri Kresna jelas bersabda Beliau adalah Tuhan yg turun kedunia sebagai awatara (bukan Reinkarnasi ), dan Tuhan tidak pernah ber reinkarnasi, yg reinkarnasi itu hanya mahluk hidup.
bagaimana pendapat mas?
bismillah,
salut buat anda mas,,
rasululloh saw aja yg bergelar al amin pun tidak bisa diterima pendapatnya oleh orang2 kafir,sungguh bertambah berat bagi anda buat mayakinkan bahwa dari jaman adam as sampai kiamat,agama itu cuma satu..yg macem2 itu manusianya/umatnya..
semoga usaha anda tdk sia2..dan jadi amal ibadah sprti dlm qs al ashr
gitu aja kog repot 🙂
Numpang tanya untuk seluruh Agama hindu yang baca Blog ini..
Pertanyaanku bolehkan untuk dijelaskan siapa yang mnulis kitab WEDA?
Pada tahun berapa kitab kalian di turunkan dan kepada siapa yg pertama diturunkan ?
Sy harap bisa untuk di jelaskan….